Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “Permintaan dan Penawaran”
ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada bapak
Wahyu Widiana, SE.MM selaku Dosen mata kuliah Teori Ekonomi yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai permintaan dan penawaran. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dua konsep dijabarkan menjadi beberapa konsep lagi. Kegiatan pertama membicarakan
konsep permintaan dan kegiatan ke dua konsep penawaran. Konsep-konsep ini, merupakan bekal
yang baik di dalam mempertajam penalaran atas berbagai masalah ekonomi yang ada di
masyarakat. Khususnya tentang faktor-faktor yang menyebabkan berubah-ubahnya permintaan
dan penawaran suatu barang di pasar dan bagaimana akibatnya terhadap harga.

Hubungan fungsional terjadi antara jumlah barang dengan harganya. Hubungan tersebut
dapat berlangsung secara lurus arau secara terbalik. Dalam peristiwa membeli biasanya terjadi
hubungan fungsional yang bersifat terbalik dalam arti apabila harganya naik maka jumlah barang
yang dibeli akan berkurang dan sebaliknya apabila harga turun maka jumlah yang dibeli akan
bertambah. Sedangkan dalam peristiwa menjual berlangsung hubungan fungsional secara
langsung. Setiap kenaikan harga akan menyebabkan jumlah barang yang dijual akan bertambah
dan sebaliknya jika harga turun akan menyebabkan jumlah barang yang dijual berkurang. Dari
peristiwa ini dapat disusun konsep permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar.

Interaksi di antara penjual dan pembeli di pasar barang akan dapat memecahkan masalah ini.
Untuk memberi gambaran tentang ciri interaksi tersebut perlu di pelajari toeri permintaan, teori
penawaran dan penentuan keseimbangan pasar.

Terdapat beberapa faktor yang menentukan permintaan masyarakat ke atas sesuatu barang.
Faktor yang terpenting adalah tingkat harga tersebut. Teori permintaan menerangkan sifat
hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang diminta.

Interaksi di antara permintaan dan penawaran akan menentukan keadaan keseimbangan di


pasar yaitu, keadaan dimana keinginan masyarakat untuk membeli adalah sama dengan keinginan
produsen barang untuk menjual barangnya. Keseimbangan ini akan menentukan tingkat harga
yang berlaku di pasar dan kuantitas barang yang akan diperjualbelikan dan perlu diproduksikan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami temui yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan harga dalam teori permintaan dan penawaran?
2. Apa yang dimaksud dengan pasar dalam teori permintaan dan penawaran?
3. Apa yang diamksud dengan perimintaan itu sendiri dalam teori permintaan dan penawaran?
4. Apa yang dimaksud dengan penawaan itu sendiri dalam teori permintaan dan menawaran?
5. Apa yang dimaksud dengan harga keseimbangan dalam teori permintaan dan penawaran?
1.3 tujuan
Adapun tujuan yang kami bahas yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana harga dalam teori permintaan dan penawaran.
2. Bagaimana pasar dalam teori permintaan dan penawaran.
3. Bagaimana perimintaan itu sendiri dalam teori permintaan dan penawaran.
4. Bagaimana penawaan itu sendiri dalam teori permintaan dan menawaran.
5. Bagaimana harga keseimbangan dalam teori permintaan dan penawaran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.0 Permintaan
2.1. Pengertian Permintaan (demand)
Permintaan (demand) adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli konsumen pada berbagai
tingkat harga pada periode tertentu. Permintaan dan penawaran berkaitan dengan interaksi antara penjual
dan pembeli. Interaksi ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan jumlah komoditas yang
diperjualbelikan. Interaksi tersebut dapat diterangkan melalui teori permintaan dan teori penawaran. Teori
permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas, serta menerangkan
hubungan antara jumlah yang diminta, harga, dan pembentukan kurva permintaan. Suatu komoditas
dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen, dan konsumen bersedia membelinya.
Konsumen mau membeli komoditas yang mereka perlukan apabila harga produk tersebut sesuai dengan
keinginannya. Menurut Rahardja dan Manurung (2008), beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan
barang yaitu:

2.1.1 Jenis- Jenis Permintaan

 Permintaan absolut: permintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan disertai
atau tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli.
 Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan kemampuan
untuk membeli.

2.2. Hukum Permintaan


Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif
antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan berbunyi : “Semakin tinggi harga
barang, maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin rendah harga barang,
maka semakin banyak jumlah barang yang diminta”.
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku
jika keadaan atau faktor - faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap). Dalam ilmu ekonomi dari
tabel permintaan dapat dibuat suatu kurva permintaan. Sesuai dengan hukum permintaan, kurva permintaan
berbentuk miring atau turun dari kiri atas ke kanan bawah.Secara matematis, untuk menggambarkan kurva
permintaan suatu barang dapat dilakukan dengan fungsi permintaan.
Fungsi permintaan merupakan hubungan antara variabel harga ( faktor yang memengaruhi perubahan
harga ) dan variabel kuantitas barang atau jasa (faktor yang memengaruhi perubahan jumlah barang atau
jasa yang diminta).
2.3. Fakor – faktor yang mempengaruhi permintaan
2.3.1 Harga barang itu sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan
barang tersebut akan menurun, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan
meningkat.
2.3.2 Harga barang substitusi (pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta.
Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut.
Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula.
Contohnya kaus adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaus lebih murah dibandingkan kemeja, maka
permintaan akan kaus lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
2.3.3 Harga barang komplementer (pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang
komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda
motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
2.3.4 Jumlah Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan
barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga
semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan
turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang
minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu
kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
2.3.5 Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera
konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat
pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan
game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang
dilengkapi musik dan game akan meningkat.
2.3.6 Intensitas kebutuhan konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan
terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap
barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak
maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan
meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan
bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
2.3.7 Perkiraan harga pada masa depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah
jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila
konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang
yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen
antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih
banyak.
2.3.8 Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam
suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)


2.4.1 Perilaku konsumen / selera konsumen
Misalnya pada Saat ini handphone yang sedang trend dan banyak di beli oleh konsumen, terutama para
muda - mudi adalah handphone merk blackberry. Akan tetapi beberapa tahun mendatang mungkin
blackberry sudah dianggap kuno. Ini bisa terjadi karena adanya perubahan dan perkembangan teknologi
dari waktu ke waktu yang semakin pesat.
2.4.2 Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap Misalnya jika roti tawar tidak ada atau
harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
2.4.3 Pendapatan atau penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, akan tetapi
jika pendapatan orang tersebut rendah maka orang tersebut mungkin akan menghemat pemakaian barang
yang dibelinya, agar jarang membeli barang tersebut.
2.4.4 Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya
masih rendah misalnya seperti perhiasan emas dan bahan bakar minyak (BBM).
2.4.5 Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika pencemaran atau polusi udara akibat asap atau debu yang ditimbulkan dari kebakaran hutan atau
meletusnya gunung berapi, maka produk masker pelindung akan sangat laris dan di beli oleh masyarakat.
Ini dikarenakan fungsi atau kegunaan dari barang tersebut sangatlah penting untuk kesehatan tubuh agar
terhindar dari polusi udara dan infeksi pernafasan . Misalnya Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan
konsumen terhadap belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat
tinggi dibandingkan bulan lainnya. Ini dikarenakan banyaknya orang yang mengkonsumsi barang tersebut.

2.5 Kurva Permintaan


Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu
dengan jumlah barang yang diminta pembeli. Dengan menggunakan skedul permintaan, besarnya
permintaan barang dan jasa pada berbagai tingkat harga dapat diketahui dengan mudah.

Dalam menganalisis permintaan perlu diketahui perbedaan antara dua istilah yaitu permintaan dan jumlah
barang yang diminta. Permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan. Jadi permintaan
menggambarkan keadaan keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah
barang yang diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Untuk
menggambarkan kurva permintaan tolok ukur yang digunakan adalah faktor harga. Faktor-faktor lain
dianggap tetap atau konstan. Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara
harga dan jumlah barang yang diminta. Perubahan pada harga barang itu sendiri akan
menyebabkan pergeseran sepanjang kurva permintaan (gambar A) sementara perubahan pada
faktor-faktor lain akan menyebabkan pergeseran kurva (gambar B).

Gambar A

Keterangan: pergerakan dari A ke B disebabkan karena penurunan harga yang menyebabkan


kuantitas meningkat.
Gambar B

Keterangan: peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan
kuantitas yang sama, seseorang akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk
barang/jasa yang diminta.

2.6 Elastisitas Permintaan


Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan
atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang
mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal
tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas
Pendapatan”.

2.6.1 Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan
harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang
yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan,
dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. Dalam analisis, elastisitas harga
permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi
perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.

Rumus perhitungan

Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang terhadap
perubahan harga barang tersebut.Angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas
perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed.

Adapun rumusnya :
Ed Atau Ed =

Keterangan :

Qo=Jumlah barang yang diminta sebelum perubahan

Q1 = Jumlah barang yang diminta Sudah ada perubahan

Po = Harga barang sebelum perubahan

P1 = Harga seletah perubahan

∆Q = Selisih barang yang diminta

∆P = Selisih harga barang

Contoh :

Jika harga televisi berwarna turun dari Rp 1.000.000,00 menjadi Rp 800.000,00 maka permintaan
meningkat dari 20 unit menjadi 40 unit, maka elastisitasnya adalah ……..

Jawab:

Po = Rp 1.000.000,00 Qo = 20 unit

P1 = Rp 800.000,00 Q1 = 40 unit

Ed = = : = x = 3

Haruslah diingat, elastisitas permintaan harus digambarkan dengan angka negative sebagai tanda adanya
hubungan negative antara perubahan harga dengan permintaan.

Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila
terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas
elastisitas silang. Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka
sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es)
dapat dihitung berdasarkan pada rumus

Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain,
maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi
dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang
lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan
penurunan permintaan terhadap pena. Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda
elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan
jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya

Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang
sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan
atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah
barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang
normal atau superior.Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang
yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan
barang inferior atau giffen.1[1][1]

2.6.2 Jenis-jenis elastisitas permintaan

 Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah
yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti
bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh
barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus,
kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
 Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari
prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada
produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan
konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat
penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula,
jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini
karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
 Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase
perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik.
Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis,
sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
 Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase
perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja
pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan
mudah menemukan barang penggantinya.
 Permintaan elastis sempurna: elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar
sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan
menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh
produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat
komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat
yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.2[2][2]

2.6.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan

Ada beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:

 Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar


 Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
 Jenis barang dan pola preferensi konsumen
 Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu
penggunaan barang tersebut
3.0 PENAWARAN
3.1.0 Pengertian penarawan adalah sejumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar untuk dijual pada
berbagai tingkat harga dan waktu tertentu
3.1 Hukum penawaran
Hukum adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para
penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan
kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan
penurunan kuantitas ekulibrium
3.1.1 Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:

Selain harga barang itu sendiri, beberapa faktor lain yang memengaruhi permintaan adalah:

 Biaya produksi Tinggi rendahnya biaya produksi berpengaruh terhadap kemampuan


produksi dan harga jual barang, sehingga berpengaruh terhadap jumlah penawaran.

 TeknologiSemakin mutakhir teknologi yang digunakan maka produksi semakin efisien


sehingga jumlah yang ditawarkan dapat ditingkatkan.

 Harapan akan harga masa depan Jika produsen memperkirakan bahwa harga akan naik di
masa dewan, maka penwaran saat ini akan dikurangi dan barang/jasa ditimbun untuk
dijual di masa depan dengan harapan keuntungan yang diperoleh meningkat.

3.1.2. Faktor – Faktor Lain Yang Dapat Mempengaruhi Penawaran


3.1.3 Harga Barang Itu Sendiri
Dalam hukum penawaran dikatakan, jumlah barang yang ditawarkan dipengaruhi oleh perubahan
harga barang itu sendiri. Hubungan ini bersifat positif yaitu jika harga barang naikk jumlah barang yangn
ditawarkan oleh produsen bertambah. Tujuannya adalah untuk meraih keuntungan yang lebih besar.
Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun
mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
3.1.2 Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi
Pembayaran kepada faktor – faktor produksi merupakan pengeluaran yang sangat penting dalam
proses produksi. Pengeluaran tersebut mempunyai peran yang sangat besar dalam menentukan biaya
produksi. Biaya produksi akan naik jika harga faktor – faktor produksi naik. Biaya produksi yang melebihi
hasil penjualan akan menyebabkan kerugian. Hal ini dapat menimbulkan jumlah barang yang ditawarkan
berkurang. Jika penawaran semakin berkurang, maka menyebabkan pengusaha akan menutup usahanya
karena tingkat keuntungan usaha tersebut tidak menarik lagi atau pindah ke usaha lain.
3.1.3 Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi dapat meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini akan memengaruhi besarnya
jumlah barang yang ditawarkan di pasar. Contohnya sebelum memiliki mesin jahit listrik, perusahaan
konveksi hanya mampu memproduksi 20 potong celana per bulan. Namun, setelah memiliki mesin jahit
listrik produksi celana dapat meningkat menjadi 30 potong celana per bulan.
3.1.4 Jumlah Perusahaan dalam Industri
Apabila jumlah perusahaan meningkat , maka jumlah barang yang ditawarkan meningkat. Sebaliknya
apabila perusahaan berkurang, maka jumlah barang yang ditawarkan akan menurun.
3.1.5 Perubahan Harga Barang Substitusi dan Komplementer
Apabila harga barang substitusi meningkat, maka penawaran harga barang yang diminati akan turun.
Hal ini karena harga barang yang diminati menjadi relatif lebih murah dibandingkan harga barang
substitusinya, demikian sebaliknya. Adapun jika harga suatu barang komplementer meningkat, maka
penawaran terhadap barang yang diminati meningkat.
3.1.6 Perkiraan Harga Masa Depan
Bagi penjual yang memiliki modal besar, mereka akan menunda penjualan barangnya jika mereka
memperkirakan bahwa besok harga akan lebih tinggi daripada harga sekarang.
3.1.7 Ekspektasi atau Perkiraan Produsen terhadap Referensi Sosial dan Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi yang terjadi di suatu tempat atau negara akan memengaruhi jumlah penawaran.
produsen akan meningkatkan jumlah penawarannya jika kondisi ekonomi membaik.
3.1.8 Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang,
sehingga penawaran juga akan berkurang.
3.1.9 Bencana Alam
Bencana alam seperti banjir dan kemarau panjang dapat menyebabkan gagal panen. Sehingga
mengurangi produk yang bergantung pada alam (misalnya padi). Hal ini menyebabkan penawaran padi
menjadi berkurang.
3.1.10 Tujuan Perusahaan
Secara umum setiap perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungannya, sehingga pada saat
harga barang naik perusahaan akan menambah penawaran dan pada saat harga barang turun perusahaan
akan mengurangi penawaran.
3.1 Kurva penawaran
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah
barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan
bahwa jika harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak.
Kurva penwaran adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dengan jumlah barang/
jasa yang ditawarkan. Perubahan harga barang/jasa itu sendiri akan berpengaruh terhadap
pergerakan sepanjang kurva penawaran (gambar 1) sementara perubahan pada faktor lain akan
berpengaruh terhadap pergeseran kurva permintaan (gambar 2).

Gambar 1

Keterangan: peningkatan harga menyebabkan penawaran meningkat dari A ke B

Gambar 2
Keterangan: Perkiraan peningkatan harga di masa mendatang mengurangi jumlah yang
ditawarkan saat ini (dari A ke B).

Contoh Soal

Yang bukan merupakan ciri penawaran adalah

1. Meningkat ketika harga barang/jasa tersebut meningkat


2. Menurun ketika harga barang/jasa tersebut menurun
3. Dipengaruhi selera
4. Dipengaruhi teknologi
5. Dipengaruhi harapan akan harga di masa mendatang

Pembahasan

Jawaban yang benar adalah (c) dipengaruhi selera. Selera mempengaruhi permintaan konsumen,
namun tidak mempengaruhi penawaran produsen

3.12. Elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan
sebagai akibat dari perubahan harga.

Es = Atau ES = ×

Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari korelasi yang positif antara perubahan harga
dengan perubahan jumlah barang yang diminta. Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang
bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis,
elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna. Elastis sempurna terwujud apabila para penjual
bersedia menjual semua barangnya pada satu harga tertentu.Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan
sumbu datar. Tidak elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila
penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah timggi. Kurva
penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis.Pada elastisitas uniter apabila kurva tersebut
bermula dari titik 0.kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan perubahan
yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaran elastis apabila perubahan harga
menyebabkan perubahan yang relative besar terhadap penawaran

3.1.3 jenis-jenis elatisitas penawaran

 Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat
harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
 Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga,
artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
 Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
 Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya
perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
 Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun
kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit
konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.

 F3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambah dengan segera bila
terjadi perubahan harga sebaliknya barang hasil industri lebih bersifat elastis. Dalam jangka pendek, jika
terjadi perubahan harga maka produsen sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga
penawarannya bersifat inelastis. Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen mampu mengubah
biaya tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
Adanya terobosan untuk membuat barang baru. Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam
menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana
penawaran tersebut dianalisis

Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi
membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan
ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:

o Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
o The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan
untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas
atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan
sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
o The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk
masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.

4. HARGA

4.1. Pengertian Harga

Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu
barang digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang
dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah yang
memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya
penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga karena barang
itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan
istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan antara
jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu
terjadi karena adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan
mengadakan penawaran di pasar.

Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in terms of dollars and cens, or any
other monetary medium of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga adalah nilai yang dinyatakan
dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar.

Menurut Basu Swastha (1986: 147) Harga diartikan sebagai Jumlah uang (kemungkinan ditambah barang)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga diartikan sebagai nilai suatu barang atau jasa yang
diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia
melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa, Tjiptono (2001 : 151). Dan harga merupakan unsur satu–
satunya dari unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan
di banding unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).

4.1.2 Peranan Harga

Ada dua Peranan Utama Dalam Proses Pengambilan Keputusan Para Pembeli

 Peranan Alokasi Dari Harga : Fungsi harga dalam membatu para pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yg diharapkan berdasarkan daya beli dapat membantu
pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa
dapat membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia memutuskan alokasi dana yang
dikehendaki
 Peranan Informasi dari Harga : Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor
produk, seperti kualitas membantu pembeli dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk
menilai faktor Produk/ manfaat secara abjektif

4.1.3 Sasaran Penetapan Harga

 Berorientasi pada Laba Untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih
untuk memaksimalkan laba
 Berorientasi Pada Penjualan Untuk meningkatkan Penjualan untuk mempertahankan
atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan
 Berorientasi Pada Status Quo untuk menstabilkan laba untuk menangkal Persaingan

4.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga :

1. Permintaan Produk
2. Reaksi Pesaing
3. Bauran Pemasaran
4. Target dan Bagian saham pasar
5. Biaya untuk memproduksi

3. 4.1.5 Tujuan Penetapan Harga


1. Tujuan Berorientasi pada Laba

- Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel
yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat
mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba maksimum.
- Oleh karena itu ada pula perusahaan yang menggunakan pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang
sesuai atau pantas sebagai sasaran laba.
- Ada dua jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu target marjin dan target ROI (Return On
Investment)
2. Tujuan Berorientasi pada Volume
- Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan
yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective.
- Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. Tujuan
ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan.

 Tujuan Berorientasi pada Citra: Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan
citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu
(image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang
terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah
bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang
ditawarkan perusahaan.
 Tujuan Stabilisasi Harga: Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.
Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu
(misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri
(industry leader).
5. Tujuan-tujuan lainnya yaitu Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan
pemerintah.

5.1 Pasar
5.1.2 Pengertian Pasar
Pasar persaingan sempurna merupakan suatu pasar dimana produk yang di jual bersifat homogen serta
banyak penjual dan pembeli namun mereka tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar sekarang maupun
kondisi yang akan terjadi.
Karakteristik dari pasar persaingan sempurna diantara lain : pelaku usaha merupakan pengambil harga,
setiap pelaku usaha dapat bebas keluar masuk pasar, terdapat banyak pelaku usaha dengan output kecil,
pengetahuan pembeli mengenai pasar.
Di dalam menganalisis usaha suatu perusahaan dan untuk memaksimumkan sebuah keuntungan, terdapat 2
hal yang perlu diperhatikan :
o Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan,
o Hasil penjualan dan barang yang di keluarkan perusahaan pada saat itu.

Kurva permintaan bertujuan untuk menjelaskan jumlah permintaan ke atas sesuatu barang pada berbagai
tingkat harga dan menunjukan hasil penjualan rata-rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat
produksi.
Beberapa kebaikan dalam pasar persaingan sempurna diantaranya: persaingan sempurna memaksimumkan
efisiensi sumber daya secara produktif dan alokatif, persaingan sempurna membebaskan untuk bertindak
dan memilih.
Beberapa keburukan dalam pasar persaingan sempurna : persaingan sempurna tidak mendorong inovasi,
persaingan sempurna ada kalanya menimbulkan ongkos sosial, akan membatasi pilihan konsumen, ongkos
produksi mungkin lebih tinggi, efisiensi penggunaan sumber daya memungkinkan tidak meratanya
distribusi pendapatan.
6.1 Harga Keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibriumadalah harga yang terbentuk
pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di
mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai,
biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual
dalam menentukan harga

Yang dimaksud harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran, atau dengan kata lain adalah harga kesepakatan antara
penjual dengan pembeli. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas
barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva
harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang
disebut Equilibrium Price.
Kecenderungan pembeli ialah menginginkan harga murah dengan kualitasbarang yang bagus,
sedangkan penjual mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan banyak.
Kecenderungan berlawanan ini tidak akanmenghasilkan transaksi jika tidak ada kesepakatan
harga.Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara pembelidan penjual.
Hasil tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakanharga pasar, dalam ilmu
ekonomi disebut harga keseimbangan atau equilibrium.

Pada dasarnya proses terbentuknya harga terjadi ketika tercapainya tingkat keseimbangan antara
permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga pasar
(equilibrium price) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan. Bila ditunjukkan dalam bentuk kurva, maka harga
keseimbangan merupakan perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.

Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan penawaran yang berbunyi bila
jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik, sedangkan
jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlag permintaan, maka harga akan turun.

Untuk lebih mudahnya silakan lihat grafik berikut :


Pada grafik tersebut titik keseimbangan terletak pada huruf E, dimana terjadi kesepakatan harga
antara penjual dengan pembeli sebesar 0-P dengan jumlah barang 0-Q. Cara menghitung harga
keseimbangan sangat mudah jika disediakan tabel tinggal lihat saja Q yang sama antara Qd
dengan Qs, nah P nya pasti harga keseimbangan.
Harga Jumlah Jumlah Sifat
(Rp)
Yang Diminta Yang Ditawarkan
(Unit) (Unit)
200 7000 3000 Kelebihan Penawaran
300 6000 4000 Kelebihan Penawaran
400 5000 5000 Kesimbangan
500 4000 6000 Kelebihan Permintaan
600 3000 7000 Kelebihan Permintaan

Pada tabel di atas harga keseimbangan adalah Rp 400,00 kenapa ? Karena pada saat harga Rp 400,00 jumlah
Qd (jumlah yang diminta) nya sama dengan Qs (jumlah yang ditawarkan) yaitu 5.000 unit.
6.1.2. Penentuan Keseimbangan Pasar
Proses terbentuknya harga keseimbangan berawal dari adanya interaksiantara pembeli
(permintaan) dan penjual (penawaran) yang dilakukan secara wajar. Interaksi antara permintaan
dan penawaran sangat dipengaruhi olehhukum permintaan dan penawaran karena hal berikut :

1. Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akanbertambah apabila


harga berangsur turun.
2. Hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran cenderung akanbertambah jika harga
berangsur naik.

Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara penjual
dan pembeli.
Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh pembeli
maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.
Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan penawaran.
Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan
Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya faktor yang
menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.

Faktor – Faktor yang mempengaruhi harga pasar :

 Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau jasa
terbatas.
 Tinggi rendahnya biaya produksi.
 Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen.
 Produsen mengetahui selera konsumen.
 Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen Tetap
atau berkurang.
Peranan Harga pasar dalam perekonomian :

 Menunjukan perubahan kebutuhan masyarakat.


 Membantu menentukan penawaran.
 Menggerakkan pengusaha untuk berkreasi terhadap perubahan permintaan
Fungsi harga pasar adalah sebagai berikut :

1. Menentukan jenis barang yang akan diproduksi.


2. Menentukan pembagian hasil produksi diantara para konsumen.
3. Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi.
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan
tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan
dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan
permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang
diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada saat bulan Ramadan dan menjelang Hari
Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit, masyarakat tetap bersemangat untuk mencukupi
kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan. Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta
pada suatu harga dan waktu tertentu. Dimana Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang
adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila
harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta
meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya
semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika
keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap). Sedangkan Penawaran adalah
sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Dalam Penawaran
terdapat hukum yang berlaku yang disebut Hukum Penawaran yang berbunyi “Semakin tingi harga,
semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga,
semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.” Selain itu, terdapat faktor – faktor yang
mempengaruhui permintaan penawaran barang dalam perekonomian, secara keseluruhan akan
mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran dan pada akhirnya titik keseimbangan antara permintaan
dan penawaran akan ditemukan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para penjual tidak


memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat langka sehingga membuat masyarakat
merasa terbebani dengan kenaikan harga mendadak seperti contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan
lainnya. Pemerintah juga sebaiknya lebih memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusian
barang-barang sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang dapat mengakibatkan kenaikan harga.

TUGAS PENGANTAR EKONOMI MAKRO


PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
NAMA KELOMPOK 1:

1. NI KETUT NOPI ARIANI


2. NUR HAFNI ALFIANI
3. I WAYAN AGUS MARDIASA
4. MADE CHRISNA CANDRA
5.
6.

KAMPUS MAHENDRADATTA BALI


TAHUN AJARAN 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai