Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “Permintaan dan Penawaran”
ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada bapak
Wahyu Widiana, SE.MM selaku Dosen mata kuliah Teori Ekonomi yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai permintaan dan penawaran. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Dua konsep dijabarkan menjadi beberapa konsep lagi. Kegiatan pertama membicarakan
konsep permintaan dan kegiatan ke dua konsep penawaran. Konsep-konsep ini, merupakan bekal
yang baik di dalam mempertajam penalaran atas berbagai masalah ekonomi yang ada di
masyarakat. Khususnya tentang faktor-faktor yang menyebabkan berubah-ubahnya permintaan
dan penawaran suatu barang di pasar dan bagaimana akibatnya terhadap harga.
Hubungan fungsional terjadi antara jumlah barang dengan harganya. Hubungan tersebut
dapat berlangsung secara lurus arau secara terbalik. Dalam peristiwa membeli biasanya terjadi
hubungan fungsional yang bersifat terbalik dalam arti apabila harganya naik maka jumlah barang
yang dibeli akan berkurang dan sebaliknya apabila harga turun maka jumlah yang dibeli akan
bertambah. Sedangkan dalam peristiwa menjual berlangsung hubungan fungsional secara
langsung. Setiap kenaikan harga akan menyebabkan jumlah barang yang dijual akan bertambah
dan sebaliknya jika harga turun akan menyebabkan jumlah barang yang dijual berkurang. Dari
peristiwa ini dapat disusun konsep permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar.
Interaksi di antara penjual dan pembeli di pasar barang akan dapat memecahkan masalah ini.
Untuk memberi gambaran tentang ciri interaksi tersebut perlu di pelajari toeri permintaan, teori
penawaran dan penentuan keseimbangan pasar.
Terdapat beberapa faktor yang menentukan permintaan masyarakat ke atas sesuatu barang.
Faktor yang terpenting adalah tingkat harga tersebut. Teori permintaan menerangkan sifat
hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang diminta.
2.0 Permintaan
2.1. Pengertian Permintaan (demand)
Permintaan (demand) adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli konsumen pada berbagai
tingkat harga pada periode tertentu. Permintaan dan penawaran berkaitan dengan interaksi antara penjual
dan pembeli. Interaksi ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan jumlah komoditas yang
diperjualbelikan. Interaksi tersebut dapat diterangkan melalui teori permintaan dan teori penawaran. Teori
permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas, serta menerangkan
hubungan antara jumlah yang diminta, harga, dan pembentukan kurva permintaan. Suatu komoditas
dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen, dan konsumen bersedia membelinya.
Konsumen mau membeli komoditas yang mereka perlukan apabila harga produk tersebut sesuai dengan
keinginannya. Menurut Rahardja dan Manurung (2008), beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan
barang yaitu:
Permintaan absolut: permintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan disertai
atau tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli.
Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan kemampuan
untuk membeli.
Dalam menganalisis permintaan perlu diketahui perbedaan antara dua istilah yaitu permintaan dan jumlah
barang yang diminta. Permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan. Jadi permintaan
menggambarkan keadaan keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah
barang yang diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Untuk
menggambarkan kurva permintaan tolok ukur yang digunakan adalah faktor harga. Faktor-faktor lain
dianggap tetap atau konstan. Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara
harga dan jumlah barang yang diminta. Perubahan pada harga barang itu sendiri akan
menyebabkan pergeseran sepanjang kurva permintaan (gambar A) sementara perubahan pada
faktor-faktor lain akan menyebabkan pergeseran kurva (gambar B).
Gambar A
Keterangan: peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan
kuantitas yang sama, seseorang akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk
barang/jasa yang diminta.
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan
harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang
yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan,
dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. Dalam analisis, elastisitas harga
permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi
perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Rumus perhitungan
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang terhadap
perubahan harga barang tersebut.Angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas
perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed.
Adapun rumusnya :
Ed Atau Ed =
Keterangan :
Contoh :
Jika harga televisi berwarna turun dari Rp 1.000.000,00 menjadi Rp 800.000,00 maka permintaan
meningkat dari 20 unit menjadi 40 unit, maka elastisitasnya adalah ……..
Jawab:
Po = Rp 1.000.000,00 Qo = 20 unit
P1 = Rp 800.000,00 Q1 = 40 unit
Ed = = : = x = 3
Haruslah diingat, elastisitas permintaan harus digambarkan dengan angka negative sebagai tanda adanya
hubungan negative antara perubahan harga dengan permintaan.
Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila
terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas
elastisitas silang. Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka
sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es)
dapat dihitung berdasarkan pada rumus
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain,
maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi
dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang
lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan
penurunan permintaan terhadap pena. Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda
elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan
jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya
Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang
sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan
atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah
barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang
normal atau superior.Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang
yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan
barang inferior atau giffen.1[1][1]
Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah
yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti
bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh
barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus,
kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari
prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada
produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan
konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat
penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula,
jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini
karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase
perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik.
Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis,
sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase
perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja
pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan
mudah menemukan barang penggantinya.
Permintaan elastis sempurna: elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar
sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan
menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh
produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat
komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat
yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.2[2][2]
Selain harga barang itu sendiri, beberapa faktor lain yang memengaruhi permintaan adalah:
Harapan akan harga masa depan Jika produsen memperkirakan bahwa harga akan naik di
masa dewan, maka penwaran saat ini akan dikurangi dan barang/jasa ditimbun untuk
dijual di masa depan dengan harapan keuntungan yang diperoleh meningkat.
Gambar 1
Gambar 2
Keterangan: Perkiraan peningkatan harga di masa mendatang mengurangi jumlah yang
ditawarkan saat ini (dari A ke B).
Contoh Soal
Pembahasan
Jawaban yang benar adalah (c) dipengaruhi selera. Selera mempengaruhi permintaan konsumen,
namun tidak mempengaruhi penawaran produsen
Es = Atau ES = ×
Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari korelasi yang positif antara perubahan harga
dengan perubahan jumlah barang yang diminta. Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang
bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis,
elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna. Elastis sempurna terwujud apabila para penjual
bersedia menjual semua barangnya pada satu harga tertentu.Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan
sumbu datar. Tidak elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila
penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah timggi. Kurva
penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis.Pada elastisitas uniter apabila kurva tersebut
bermula dari titik 0.kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan perubahan
yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaran elastis apabila perubahan harga
menyebabkan perubahan yang relative besar terhadap penawaran
Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat
harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga,
artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya
perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun
kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit
konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi
membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan
ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
o Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
o The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan
untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas
atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan
sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
o The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk
masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.
4. HARGA
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu
barang digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang
dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah yang
memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya
penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga karena barang
itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan
istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan antara
jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu
terjadi karena adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan
mengadakan penawaran di pasar.
Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in terms of dollars and cens, or any
other monetary medium of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga adalah nilai yang dinyatakan
dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar.
Menurut Basu Swastha (1986: 147) Harga diartikan sebagai Jumlah uang (kemungkinan ditambah barang)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga diartikan sebagai nilai suatu barang atau jasa yang
diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia
melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa, Tjiptono (2001 : 151). Dan harga merupakan unsur satu–
satunya dari unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan
di banding unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).
Ada dua Peranan Utama Dalam Proses Pengambilan Keputusan Para Pembeli
Peranan Alokasi Dari Harga : Fungsi harga dalam membatu para pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yg diharapkan berdasarkan daya beli dapat membantu
pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa
dapat membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia memutuskan alokasi dana yang
dikehendaki
Peranan Informasi dari Harga : Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor
produk, seperti kualitas membantu pembeli dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk
menilai faktor Produk/ manfaat secara abjektif
Berorientasi pada Laba Untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih
untuk memaksimalkan laba
Berorientasi Pada Penjualan Untuk meningkatkan Penjualan untuk mempertahankan
atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan
Berorientasi Pada Status Quo untuk menstabilkan laba untuk menangkal Persaingan
1. Permintaan Produk
2. Reaksi Pesaing
3. Bauran Pemasaran
4. Target dan Bagian saham pasar
5. Biaya untuk memproduksi
- Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel
yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat
mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba maksimum.
- Oleh karena itu ada pula perusahaan yang menggunakan pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang
sesuai atau pantas sebagai sasaran laba.
- Ada dua jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu target marjin dan target ROI (Return On
Investment)
2. Tujuan Berorientasi pada Volume
- Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan
yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective.
- Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. Tujuan
ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan.
Tujuan Berorientasi pada Citra: Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan
citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu
(image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang
terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah
bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang
ditawarkan perusahaan.
Tujuan Stabilisasi Harga: Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.
Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu
(misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri
(industry leader).
5. Tujuan-tujuan lainnya yaitu Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan
pemerintah.
5.1 Pasar
5.1.2 Pengertian Pasar
Pasar persaingan sempurna merupakan suatu pasar dimana produk yang di jual bersifat homogen serta
banyak penjual dan pembeli namun mereka tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar sekarang maupun
kondisi yang akan terjadi.
Karakteristik dari pasar persaingan sempurna diantara lain : pelaku usaha merupakan pengambil harga,
setiap pelaku usaha dapat bebas keluar masuk pasar, terdapat banyak pelaku usaha dengan output kecil,
pengetahuan pembeli mengenai pasar.
Di dalam menganalisis usaha suatu perusahaan dan untuk memaksimumkan sebuah keuntungan, terdapat 2
hal yang perlu diperhatikan :
o Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan,
o Hasil penjualan dan barang yang di keluarkan perusahaan pada saat itu.
Kurva permintaan bertujuan untuk menjelaskan jumlah permintaan ke atas sesuatu barang pada berbagai
tingkat harga dan menunjukan hasil penjualan rata-rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat
produksi.
Beberapa kebaikan dalam pasar persaingan sempurna diantaranya: persaingan sempurna memaksimumkan
efisiensi sumber daya secara produktif dan alokatif, persaingan sempurna membebaskan untuk bertindak
dan memilih.
Beberapa keburukan dalam pasar persaingan sempurna : persaingan sempurna tidak mendorong inovasi,
persaingan sempurna ada kalanya menimbulkan ongkos sosial, akan membatasi pilihan konsumen, ongkos
produksi mungkin lebih tinggi, efisiensi penggunaan sumber daya memungkinkan tidak meratanya
distribusi pendapatan.
6.1 Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibriumadalah harga yang terbentuk
pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di
mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai,
biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual
dalam menentukan harga
Yang dimaksud harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran, atau dengan kata lain adalah harga kesepakatan antara
penjual dengan pembeli. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas
barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva
harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang
disebut Equilibrium Price.
Kecenderungan pembeli ialah menginginkan harga murah dengan kualitasbarang yang bagus,
sedangkan penjual mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan banyak.
Kecenderungan berlawanan ini tidak akanmenghasilkan transaksi jika tidak ada kesepakatan
harga.Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara pembelidan penjual.
Hasil tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakanharga pasar, dalam ilmu
ekonomi disebut harga keseimbangan atau equilibrium.
Pada dasarnya proses terbentuknya harga terjadi ketika tercapainya tingkat keseimbangan antara
permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga pasar
(equilibrium price) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan. Bila ditunjukkan dalam bentuk kurva, maka harga
keseimbangan merupakan perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan penawaran yang berbunyi bila
jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik, sedangkan
jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlag permintaan, maka harga akan turun.
Pada tabel di atas harga keseimbangan adalah Rp 400,00 kenapa ? Karena pada saat harga Rp 400,00 jumlah
Qd (jumlah yang diminta) nya sama dengan Qs (jumlah yang ditawarkan) yaitu 5.000 unit.
6.1.2. Penentuan Keseimbangan Pasar
Proses terbentuknya harga keseimbangan berawal dari adanya interaksiantara pembeli
(permintaan) dan penjual (penawaran) yang dilakukan secara wajar. Interaksi antara permintaan
dan penawaran sangat dipengaruhi olehhukum permintaan dan penawaran karena hal berikut :
Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara penjual
dan pembeli.
Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh pembeli
maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.
Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan penawaran.
Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan
Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya faktor yang
menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.
Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau jasa
terbatas.
Tinggi rendahnya biaya produksi.
Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen.
Produsen mengetahui selera konsumen.
Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen Tetap
atau berkurang.
Peranan Harga pasar dalam perekonomian :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang
diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada saat bulan Ramadan dan menjelang Hari
Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit, masyarakat tetap bersemangat untuk mencukupi
kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan. Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta
pada suatu harga dan waktu tertentu. Dimana Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang
adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila
harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta
meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya
semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika
keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap). Sedangkan Penawaran adalah
sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Dalam Penawaran
terdapat hukum yang berlaku yang disebut Hukum Penawaran yang berbunyi “Semakin tingi harga,
semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga,
semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.” Selain itu, terdapat faktor – faktor yang
mempengaruhui permintaan penawaran barang dalam perekonomian, secara keseluruhan akan
mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran dan pada akhirnya titik keseimbangan antara permintaan
dan penawaran akan ditemukan.
Saran