2210553024
M2
TEORI PERMINTAAN
Teori permintaan merupakan salah satu teori yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
pembeli dengan penjual. Teori permintaan sendiri menjelaskan sifat dari permintaan pembeli pada
suatu komoditas barang maupun jasa.
Pengertian Permintaan
Dalam ilmu ekonomi secara umum, pengertian permintaan adalah sebuah keinginan seseorang atau
yang disebut sebagai konsumen terhadap berbagai barang tertentu yang diperlukan maupun
diinginkannya.
Permintaan juga dapat didefinisikan sebagai sejumlah produk barang maupun jasa yang merupakan
berbagai barang ekonomi yang akan dibeli oleh konsumen dengan harga tertentu yang ada pada suatu
waktu maupun periode waktu tertentu dengan jumlah tertentu.
Konsep Permintaan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, mengenai permintaan yang dapat didefinisikan sebagai
keinginan seseorang atau konsumen akan berbagai barang tertentu yang mereka perlukan atau
inginkan.
Namun, pada praktiknya pengertian permintaan tersebut menunjukkan bahwa adanya permintaan akan
sejumlah barang maupun jasa akan diikuti pula dengan kemampuan untuk membeli barang tersebut
atau yang dapat disebut dengan purchasing power.
Hal tersebut yang menjadi indikasi, bila keinginan atau wants diikuti dengan kekuatan dalam
melakukan pembelian atau purchasing power tersebut, maka keinginan yang ada akan berubah
menjadi permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
DEMAND= WANTS + PURCHASING POWER
Demand atau yang dapat disebut dengan permintaan merupakan sebuah konsep yang mempunyai
makna bahwa permintaan berlaku terhadap tiga variabel yang memiliki sifat untuk saling
mempengaruhi satu sama lain, yang terdiri dari:
Product quality atau kualitas dari produk barang maupun jasa.
Price atau harga dari barang maupun jasa tersebut.
Product benefit atau manfaat dari produk barang maupun jasa yang dapat mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian.
Pada ilmu ekonomi, hukum permintaan sendiri mengungkapkan bahwa adanya pengaruh timbal balik
antara barang yang mengalami permintaan dengan harga dari barang tersebut, hal ini berlaku jika
faktor lain yang ada tidak mengalami perubahan.
Pada konteks ini, hukum permintaan mengungkapkan bahwa bila harga dari sebuah barang maupun
jasa naik, sedangkan harga dari barang maupun jasa lainnya tetap sama, maka konsumen akan
mengalami kecenderungan untuk melakukan substitusi, yaitu menggantikan barang maupun jasa yang
harganya naik dengan barang lain yang relatif lebih murah.
Oleh sebab itu, untuk lebih memahami teori permintaan, Grameds juga perlu memahami berbagai
faktor penting diluar harga yang dapat mempengaruhi permintaan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari:
Harga barang lain yang terdiri dari barang pengganti, barang pelengkap, serta barang netral.
Pendapatan para pembeli yang terdiri dari barang inferior, barang esensial, barang normal, serta
barang mewah.
Berbagai faktor pengaruh lainnya yang terdiri dari distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah
penduduk, serta harapan tentang masa depan.
Faktor Teori Permintaan
Pada teori permintaan, terdapat pula beberapa faktor pengaruh di dalamnya, yang terdiri dari:
Pertama, harga komoditas yang ada tersebut.
Kedua, harga komoditas lain yang memiliki kaitan erat dengan komoditas yang diinginkan.
Ketiga, pendapatan dari rumah tangga serta pendapatan rata-rata dari masyarakat.
Keempat, corak distribusi pendapatan yang ada di dalam masyarakat.
Kelima, citarasa dari masyarakat.
Keenam, jumlah penduduk yang ada.
Ketujuh, ramalan yang berhubungan dengan keadaan di masa mendatang.
2. Jumlah penduduk
Faktor permintaan yang kedua adalah jumlah penduduk. Yang dimaksud adalah dengan adanya
pertambahan pada jumlah penduduk pada umumnya akan diikuti oleh perkembangan pada
kesempatan kerja.
Oleh sebab itu, akan lebih banyak orang pula yang menerima pendapatan, hal tersebut yang
menambah daya beli dari masyarakat. Dengan adanya penambahan tersebut juga menunjukkan
bertambahnya jumlah permintaan yang ada.
Barang substitusi atau pengganti yang merupakan barang yang digunakan untuk menggantikan barang
lain jika dapat menggantikan fungsinya. Harga barang pengganti menjadi faktor pengaruh dari
permintaan barang yang bisa digantinya. Dengan harga barang pengganti yang semakin murah, maka
barang yang fungsinya digantikan tersebut akan mengalami penurunan permintaan/
Barang komplementer atau pelengkap merupakan barang yang dapat dikonsumsi secara bersama
maupun berpasangan. Kenaikan maupun penurunan dari permintaan barang komplementer ini selalu
berhubungan dengan barang yang melengkapinya tersebut. Dimana, jika permintaan barang yang
melengkapinya tersebut naik permintaan, maka barang pelengkap juga akan mengalami kenaikan
permintaan.
Barang netral atau barang yang tidak memiliki kaitan merupakan barang yang tidak mempunyai
kaitan yang rapat dengan barang lain. Oleh sebab itu, perubahan permintaan dari salah satu barang
tidak bisa mempengaruhi permintaan barang lainnya.
4. Selera konsumen
Faktor permintaan yang keempat adalah selera konsumen. Dimana, dengan semakin tingginya selera
konsumen mengenai sebuah barang, semakin tinggi pula permintaan dari barang tersebut.
Selera konsumen ini juga dapat dinyatakan ke dalam indeks preferensi konsumen. Indeks tersebut
dapat diperbaharui setiap saat berdasarkan survei tingkah laku konsumen terhadap sebuah barang
yang bersangkutan tersebut.
Analisis Permintaan
Pada Modul Ekonomi Mikro: Pasar tahun 2017, Posma Sariguna JK menjelaskan mengenai analisis
permintaan yang menurutnya terdapat perbedaan pengertian antara permintaan dengan jumlah
komoditas yang diminta, sebagai berikut.
Pertama, permintaan didefinisikan sebagai jumlah barang maupun jasa yang ingin dibeli oleh
konsumen yang berada pada tingkat harga tertentu selama periode waktu tertentu.
Kedua, jumlah yang diminta didefinisikan sebagai jumlah barang maupun jasa yang ingin dibeli oleh
konsumen yang berada pada tingkat harga tertentu. Jumlah ini sendiri mungkin tidak persis sama
dengan jumlah yang pada akhirnya dibeli oleh konsumen.
Kurva Permintaan
Jumlah yang diminta atau Qd terdiri dari:
Jumlah barang atau jasa yang konsumen ingin beli yang berada di tingkat harga tertentu.
Jumlah barang atau jasa yang dibeli sendiri belum tentu sama dengan jumlah yang dibeli sebenarnya,
terutama jika jumlah yang ada di pasar tidak dapat mencukupi.
Jumlah barang atau jasa yang dibeli berada pada batas jangkauan dari daya beli konsumen.
Jumlah barang atau jasa yang dibeli memiliki hubungan dengan dimensi waktu baik per hari, per
minggu, maupun er tahun.
Permintaan atau D terdiri dari:
Jumlah barang atau jasa yang konsumen ingin beli yang berada pada tingkat harga tertentu selama
periode waktu yang ditentukan.
Merupakan kumpulan yang ada dari tingkat jumlah yang diminta atau Qd yang pada akhirnya
membentuk sebuah kurva permintaan.
Definisi dari kurva permintaan sendiri adalah grafik yang menjadi gambaran hubungan yang ada
antara harga sebuah barang dengan jumlah permintaan dari barang tersebut.
Jumlah permintaan yang ada di pasar juga didefinisikan sebagai total semua barang permintaan yang
berada di berbagai tingkat harga. Hal tersebut yang membuat kurva permintaan dapat diperoleh
dengan adanya penggabungan dengan kurva permintaan individu.
Kurva permintaan yang ada dibuat berdasarkan data nyata yang ada di tengah masyarakat mengenai
jumlah permintaan sebuah barang di berbagai tingkat harga, yang pada umumnya disajikan melalui
daftar permintaan dalam bentuk tabel.
Pergeseran yang terjadi pada kurva permintaan atau shifting the curve, sebagai berikut.
Pertama, disebabkan oleh berbagai faktor lain diluar harga barang maupun jasa tersebut sendiri,
seperti halnya pendapatan, harga barang atau jasa lain, selera konsumen, dan masih banyak lagi.
Contohnya yang dapat kita lihat adalah pada peningkatan pendapatan rata-rata rumah tangga, ceteris
paribus, dimana hal tersebut akan menggeser kurva permintaan ke arah kanan secara sejajar dimana
dapat meningkatkan jumlah besar yang diminta di setiap tingkat harga beras.
Perubahan pada faktor lain diluar harga barang atau jasa tersebut dapat menyebabkan perubahan
permintaan atau D.
Setiap perubahan yang membuat bertambahnya jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli oleh
konsumen pada berbagai tingkat harga dapat menggeser kurva permintaan yang ada ke arah kanan.
Sedangkan, setiap perubahan yang membuat berkurangnya jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli
oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dapat menggeser kurva permintaan yang ada ke arah kiri.
Segala hal yang terdiri yang dapat mengakibatkan jumlah permintaan meningkat pada berbagai
tingkat harga, maka kurva permintaan yang ada akan bergeser.
Contoh salah satu kasusnya adalah sebuah organisasi kesehatan internasional yang mengemukakan
sebuah fakta bahwa seseorang yang makan es krim secara rutin dapat hidup lebih sehat serta berumur
lebih panjang.
Dengan adanya penemuan tersebut, akan berdampak pada permintaan es krim yang meningkat di
berbagai tingkat harga, dengan adanya pembeli yang ingin membeli dalam jumlah yang lebih besar
maka kurva permintaan dari produk es krim ini akan bergeser.
Setiap adanya perubahan yang terjadi pada jumlah permintaan yang meningkat akan suatu barang
yang terjadi di berbagai tingkat harga, seperti halnya contoh kasus tadi mengenai manfaat es krim dari
organisasi internasional, dapat menggeser kurva permintaan ke kanan yang dalam hal ini
menggambarkan permintaan yang meningkat.
Sebaliknya, jika perubahan yang dapat berpengaruh terhadap berkurangnya permintaan sebuah barang
yang ada di berbagai tingkatan harga maka akan menggeser kurva permintaan ke kiri yang dalam hal
ini menggambarkan permintaan yang menurun.