Anda di halaman 1dari 13

MEKANISME PASAR

Muh. Ibnu Ammar Al Resky

220907501011

Bisnis Digital (B)


PENGERTIAN

Mekanisme pasar ialah suatu cara kerja pasar yang didasarkan pada system pasar yang telah ada. Saat
ini, sistem pasar bebas yang didasarkan prinsip Lassez Faitre et Laissesz le monde va de lui meme yang
berarti biarkan dia berbuat dan berjalan, dunia akan mengurus dirinya sendiri. Secara umum, pengertian
mekanisme pasar adalah suatu proses penentuan harga berdasar tingkat permintaan dan penawaran.

Pengertian Mekanisme dalam Ekonomi

Mekanisme ekonomi ialah suatu cara untuk dapat mencapai tujuan ekonomi tertentu yang berupa
kesejahteraan pada masyarakat dunia. Dalam ilmu ekonomi, mekanisme pasar (market
mechanism) merujuk pada sebuah sistem kerja pasar di mana kekuatan penawaran dan permintaan
menentukan harga dan jumlah barang yang ditransaksikan. Mekanisme ini memungkinkan pasar
untuk menuju ke titik ekuilibrium baru ketika terjadi disequilibrium.

Mekanisme pasar ialah gambaran bagaimana produsen dan konsumen akhirnya menyepakati harga
dan kuantitas. Harga berfungsi sebagai sinyal untuk mengalokasikan sumber daya.

Produsen menetapkan harga berdasarkan pertimbangan keuntungan. Sebaliknya, konsumen


membeli barang berdasarkan pertimbangan utilitas. Keduanya terhubung di pasar.

Pengertian Mekanisme Menurut Para Ahli

1.) Pengertian Mekanisme adalah rangkaian kerja alat yang digunakan untuk tujuan penyelesaian
masalah yang berhubungan dengan proses kerja, tujuannya demi hasil yang maksimal dan juga
mengurangi kegagalan. (Moenir,2001).

2.) Menurut poerwadarmita, yang memberikan definisi mengenai mekanisme, bahwa menurutnya
pengertian mekanisme adalah cara kerja dan seluk beluk dari suatu alat, perkakas dan juga
sebagainya. (Poerwadarmita (2003).
3.) Menurut Bagus adalah suatu interaksi bagian satu dengan bagian lainnya sehingga sistem secara
keseluruhan dalam menghasilkan fungsi atau kegiatan dengan tujuannya. (Bagus,1996)

Pengertian mekanisme pasar kecenderungan terjadinya perubahan harga hingga tercapainya


keseimbangan pasar pada sebuah pasar bebas. Yang dimaksud keseimbangan pasar di sini yaitu ketika
jumlah barang atau produk yang ditawarkan sama dengan jumlah permintaan. (Menurut Syafii A, 2020)
PERMINTAAN

Dalam teori permintaan, permintaan seseorang atau masyarakat akan suatu barang atau jasa dipengaruhi
oleh banyak faktor sesuai kebutuhan. Konsep permintaan adalah keinginan konsumen untuk membeli
barang dan jasa pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu, disertai dengan kemauan
dan kemampuan untuk membeli barang tersebut.

Di balik permintaan adalah prinsip ekonomi mendasar yang dikenal sebagai hukum permintaan. Hukum
permintaan menjelaskan hubungan antara kuantitas yang diminta dari suatu barang atau jasa dan
harganya.

HUKUM PERMINTAAN

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif
antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik, maka jumlah barang yang
diminta sedikit. Apabila harga rendah, maka jumlah barang yang diminta meningkat. Bunyi hukum
permintaan :

“semakin turun tingkat harga itu, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan
sebaliknya semakin naik tingkat harga, maka semakin sedikit jumlah barang yang tersedia diminta.”

Hukum permintaan menjelaskan bahwa jumlah barang yang diminta akan selalu berbanding terbalik
dengan harga barang yang diminta. Kedua besaran berkorelas negative artinya jika harga barang yang
cenderung naik, misalkan akibat inflasi, maka jumlah barang yang diminta akan cenderung berkurang.
Sebaliknya, jika harga barang cenderung turun, maka jumlah barang yang diminta akan cenderung
bertambah.

Hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan yang lain ceteris paribus atau keadaan lainnya di luar
harga harus dianggap tetap. Keadaan lain yang dimaksud adalah pendapatannya tetap, seleranya tetap,
harga barang yang lain tetap, dan tidak ada barang subtitusi atau barang pengganti.

Permintaan mempunyai hukum atau ketentuan, berikut ini hukum permintaan :

1.) “Jika ada harga suatu barang atau jasa mengalami kenaikan, maka jumlah konsumen yang meminta
barang tersebut akan berkurang dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa mengalami
penurunan, maka jumlah konsumen yang meminta barang atau jasa tersebut bertambah”. Dari hukum
permintaan di atas terlihat yang mana antara harga dan jumlah barang yang diminta konsumen memiliki
hubungan negatif atau berlawanan arah. Artinya jika harga suatu barang naik, maka jumlah yang
diminta akan turun. Mengapa demikian? Jadi seperti ini apabila harga suatu barang naik, sementara
penghasilan konsumen tidak ada yang berubah, maka daya beli konsumen otomatis akan menurun,
sehingga ia akan mengurangi jumlah barang yang dibeli.

2.) Seperti apapun baiknya barang , akan selalu ada barang lain yang dapat menggantikan dalam hal
penggunaannya. Oleh sebab itu, apabila harga suatu barang naik, maka konsumen akan cenderung untuk
mengurangi konsumsi barang yang harganya naik tersebut dan menggantikannya dengan barang lain
yang memiliki kegunaan yang sama atau hampir sama.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUATU PERMINTAAN

Dalam hal permintaan barang atau jasa ada beberapa faktor yang membuat suatu permintaan bertambah
ataupun berkurang yaitu sebagai berikut :

1.) Barang itu sendiri maksudnya di sini naik atau turunnya harga barang atau jasa itu dipengaruhi oleh
banyak atau sedikitnya jumlah barang yang diinginkan oleh konsumen

2.)Tingkat pendapatan masyarakat maksudnya tinggi atau rendahnya pendapatan berpengaruh pada
banyak atau sedikitnya jumlah permintaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas

3.) Intensitas kebutuhan yang dimaksud yaitu mendesak atau tidaknya dan peting atau tidaknya suatu
barang juga berpengaruh pada jumlah permintaan. Contohnya kebutuhan primer lebih penting
daripada kebutuhan sekunder maka dari itu jumlah permintaan akan berbeda.

4.) Distribusi pendapatan jika pendapatan perkapita merata maka jumlah keseluruhan permintaan
akan bertambah, sebaliknya jika hanya sekelompok tertentu pendapatannya tinggi maka otomatis
jumlah barang atau jasa yang diminta berkurang. • Pertumbuhan penduduk baik disini saya
contohkan beras karena beras adalah bahan makanan pokok di Indonesia jika pertumbuhan
penduduk Indonesia bertambah otomatis permintaan beras akan bertambah. • Selera maksudnya
yaitu selera masing-masing suatu masyarakat itu berbeda dan karena itulah barang atau jasa akan
meningkat permintaannya apabila selera penduduk disana banyak. • Barang pengganti disini apabila
harga suatu barang naik dan muncul barang yang kegunaannya hampir sama, maka otomatis
permintaan barang tersebut akan berkuran
HUKUM DAN KURVA PERMINTAAN

Hukum Permintaan Secara lengkap Hukum Permintaan menyatakan bahwa: jika harga suatu barang
naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, sebaliknya jika harga suatu barang turun maka
jumlah barang yang diminta akan bertambah. Hukum permintaan tersebut akan berlaku dengan asumsi
faktor-faktor lain di luar harga harus dianggap konstan (Ceteris Paribus). Ini merupakan konsep asli
dari penemunya, yaitu Alfred Marshall (Ahman, 2009:93). Ceteris paribus adalah ungkapan Latin yang
berarti semua variabel selain yang sedang dipelajari diasumsikan konstan. Secara harfiah, ceteris
paribus berarti "hal-hal lain dianggap sama." Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

*Kurva Permintaan

Kurva permintaan atau Demand curve ialah grafik atau garis yang menggambarkan hubungan antara
harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan dapat dibeli konsumen. Kurva permintaan digunakan
untuk memperkirakan perilaku dalam pasar kompetitif dan biasanya digabung dengan kurva penawaran
untuk memperkirakan titik ekuilibirum (saat jumlah penawaran dan permintaan sama).

Eratnya hubungan yang ada antara harga dan permintaan pada gilirannya akan menunjukkan hubungan
yang erat yang ada antara harga dan jumlah barang yang diminta. Akan tetapi, yang lebih penting ialah
mengetahui terlebih dahulu apakah sebenarnya permintaan itu. Permintaan akan suatu jenis barang
adalah jumlah-jumlah itu yang pembeli atau para pembeli bersedia membelinya pada tingkat harga yang
berlaku pada suatu pasar serta waktu tertentu.

Ada beberapa hal penting yang dapat dilihat dari definisi permintaan diatas itu. Pertama ialah bahwa
permintaan merupakan sederetan angka yang menunjukkan banyaknya satuan barang yang diminta
pada berbagai tingkat harga. Hal kedua yang terpenting ialah bahwa barang yang diselidiki dalam suatu
pembicaraan mengenai permintaan adalah satu jenis barang saja, dan bahwa permintaan itu terjadi di
pasar serta waktu yang juga tertentu.

Barang permintaan akan sesuatu jenis barang ialah jumlah-jumlah itu yang pembeli (atau para pembeli)
bersedia membelinya pada tingkat harga yang berlaku pada suatu pasar disertai waktu tertentu.

KEBERLAKUAN HUKUM PERMINTAAN


Hukum permintaan ialah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersidat negatif
antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang
diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.

Bunyi hukum permintaan ialah sebagai berikut:

“Apabila harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang atau jasa yang diminta akan turun dan
sebaliknya apabila harga suatu barang atau jasa turun maka jumlah barang atau jasa yang diminta akan
naik, dengan syarat dalam kondisi ceteris paribus.”

Ceteris paribus adalah kondisi dimana faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga
barang atau jasa dianggap tidak berubah atau konstan (tetap.)

Maka bunyi hukum permintaan di atas terdapat hubungan yang negative antara harga dan jumlah barang
atau jasa yang diminta. Atau harga berbanding terbalik dengan jumlah barang atau jasa yang diminta.
Artinya, Kenaikan harga akan mengakibatkan jumlah barang dan jasa yang diminta menurun dan
sebaliknya penurunan harga akan mengakibatkan meningkatnya jumlah barang atau jasa yang diminta.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN

Dalam hal permintaan barang atau jasa ada beberapa faktor yang membuat suatu permintaan
bertambah ataupun berkurang yaitu sebagai berikut :

a. Harga barang itu sendiri


b. Jumlah penduduk
c. Tingkat pendapatan per kapita
d. Selera atau kebiasaan dalam permintaan
e. Perkiraan harga di masa mendatang
f. Harga barang lain
g. Distribusi pendapatan
h. Usaha-Usaha produsen meningkatkan penjualan

A. Harga barang itu sendiri


1. Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan suatu barang tersebut semakin
bertambah.

2. Dan hal ini akan membawa kita ke hukum permintaan (bila harga suatu barang itu naik), maka
jumlah barang tersebut yang diminta akan berkurang dan sebaliknya

B. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk ialah manusia yang bertempat tinggal atau berdomisili pada suatu wilayah atau
daerah dan memiliki mata pencaharian tetap didaerah tersebut serta tercatat secara sah berdasarkan
peraturan yang berlaku di daerah tersebut. Pencatatan atau pengkategorian seseorang sebagai
penduduk biasanya berdasarkan usia yang telah di tetapkan

Contohnya, sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, maka permintaan beras berhubungan
positif dengan jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk itu, maka permintaan beras
akan semakin banyak atau meningkat.

C. Tingkat pendapatan per Kapita

Pendapatan perkapita ialah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara, yang
diperoleh dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara
tersebut. Biasanya pendapatan perkapita sering disebut dengan PDB (Produk Domestik Bruto)
perkapita. Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli suatu barang. Semakin
tinggi tingkat pendapatan tersebut, maka semakin kuat daya belinya serta permintaan terhadap
suatu barang itu meningkat.

D. Selera atau Kebiasaan

Selera ialah kemauan yang sesuai dengan keinginan diri sendiri terhadapt suatu barang. Selera atau
kebiasaan juga dapat memperngaruhi permintaan suatu barang tersebut. Misalnya, walaupun
harganya sama, permintaan beras di wilayah maluku lebih rendah disbanding dengan Sumatera
Utara. Karena orang Maluku lebih menyukai sagu, sebaliknya orang Sumatera Utara selain lebih
menyukai beras, ada kebiasaan (adat) yang membutuhkan beras, terutama dikalangan masyarakat
Batak, pada suatu acara pernikahan.

E. Perkiraan Harga di masa mendatang


Perkiraan itu adalah ramalan harga di masa depan bisa saja meningkat. Karena jika perkiraan harga
di masa depan mahal maka konsumen akan berlomba-lomba untuk membeli dan dijual kembali di
masa mendatang agar mendapat keuntungan, jika pada masa depan harga turun maka permintaan
konsumen akan biasa saja atau stabil.

Dalam hukum permintaan yang berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka akan semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta
oleh konsumen, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga, maka semakin sedikit jumlah barang
yang tersedia diminta”.

F. Harga barang lain

1. Harga barang lain juga sering mempengaruhi permintaan suatu barang, akan tetapi kedua macam
barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi
(pengganti) dan bersifat komplemen (pelengkap)

2. Contoh barang Substitusi ialah daging ayam = daging sapi, ikan = Tempe

3. Contoh barang pelengkap adalah mobil = bensin

G. Distribusi pendapatan

Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan
buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai “kue” perekonomian. Jika
distribusi pendapatan buruk, maka daya beli secara umum melemah sehingga permintaan terhadap
suatu barang tersebut menurun.

H. Usaha-usaha produsen meningkat penjualan

1. Bujukan para penjual kepada konsumen untuk membeli barang tersebut besar sekali peranannya
dalam mempengaruhi masyarakat.

2. Misalnya, lewat iklan, pemberian hadiah, pemberian diskon, dan pemberian potongan harga
PERGESERAN KURVA PERMINTAAN

Gambar Kurva permintaan barang

Fungsi permintaan (Demand Function) : Fungsi yang memperlihatkan hubungan antara jumlah yang
diminta (Q) sebagai fungsi dari harga produk (Pq) dan harga barang lain (Po) dan pendapatan atau
Income (I) Q = f(Pq, Po, I) Kenaikan harga produk (ceteris paribus) akan menyebabkan penurunan
jumlah barang yang diminta yang berarti terjadi perpindahan disepanjang kurva permintaan. Adapun
perubahan variabel non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau menyebabkan
perubahan jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang
menyebabkan pergeseran kurva permintaan diantaranya : perubahan pendapatan, selera, harga
barang lain dan jumlah populasi. Pergeseran kurva permintaan disajikan pada gambar 4. Misalkan
tingkat pendapatan masyarakat meningkat, berarti mereka mempunyai daya beli yang lebih tinggi.
Akibatnya masyarakat bersedia membayar harga satuan produk lebih tinggi pada jumlah yang sama
dengan sebelumnya. Dengan kata lain konsumen mampu membeli produk yang lebih banyak pada
tingkat harga yang sama dengan sebelumnya.

Perubahan harga barang lain berpengaruh pada pergeseran kurva permintaan. Kenaikan harga
barang subtitusi (yang bersifat saling menggantikan) menggeser kurva permintaan komoditi ke
kanan, lebih banyak yang dibeli pada setiap tingkat harga. Sebagai contohnya kalau harga beras
meningkat maka banyak orang mengalihkan makanan pokoknya dari beras ke jagung, sehingga
dengan peningkatan harga beras maka akan menggeser permintaan jagung. Kenaikan harga barang
komplementernya (komoditi yang digunakan secara bersama-sama) akan menggeser kurva
permintaan ke kiri. Lebih sedikit komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga.
Sebagai contohnya kenaikan harga gula maka orang akan mengurangi permintaan gula, begitu juga
banyak konsumen yang mengurangi konsumsi kopi karena gula dan kopi digunakan secara bersama-
sama. Pertumbuhan jumlah populasi atau penduduk menciptakan permintaan baru. Penduduk yang
bertambah ini harus mempunyai daya beli sebelum permintaan berubah. Tambahan orang berusia
kerja, tentunya akan menciptakan pendapatan baru. Jika ini terjadi, permintaan untuk semua
komoditi yang dibeli oleh penghasil pendapatan baru akan meningkat. Kenaikan jumlah penduduk
akan menggeser kurva permintaan untuk komoditi ke arah kanan, yang menunjukkan bahwa akan
lebih banyak komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga.

Beberapa faktor yang menyebabkan kurva permintaan mengalami pergeseran adalah sebagai berikut
(Rohmana, 2006:25):

Perubahan Harga Barang Itu Sendiri

a. Substitusi: Dua barang substitusi jika penurunan harga satu barang membuat

Sesuai dengan hukum permintaan, konsumen kurang bersedia untuk membeli barang yang lain. b.
Komplementer: Dua barang komplementer jika penurunan harga satu barang membuat orang lebih
bersedia untuk membeli barang yang lain. Ex: bola squash dan raket squash. x

Perubahan Pendapatan

a. Barang Normal: Ketika kenaikan pendapatan meningkatkan permintaan untuk barang-normal, kasus
kita mengatakan barang tsb adalah barang normal.

b. Barang Inferior: Ketika kenaikan pendapatan mengurangi permintaan untuk barang, itu adalah barang
inferior. x Perubahan Selera x Perubahan Ekspektas

Kurva permintaan dapat bergeser ke kanan atau kekiri, jika keadaan lain ceteris paribus (istilah ceteris
paribus seringkali digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk menyederhanakan beragam formulasi
dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi) tidak dipenuhi.

Apabila pendapatan seseorang bertambah, maka permintaan barang cenderung bertambah, sehingga
kurva bergeser ke kanan. Tapi sebaliknya, apabila pendapatan seseorang turun, maka permintaan juga
turun, hal ini dikarenakan menggesernya kurva kea rah kiri. Hal yang sebaliknya terjadi didalam panel
sehubungan dengan barang mewah. Pada awalnya, jumlah barang mewah yang diminta bergerak lambat
dengan meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat, untuk kemudian semakin tinggi tingkat
pendapatan, menjadi semakin dikonsumsi oleh orang. Mesin cuci misalnya, atau barang mewah lainnya.

Hal pertama yang menyebabkan terjadinya pergeseran kurva permintaan adalah perubahan pendapatan
nyata perkapita konsumen atau masyarakat. Hampir untuk setiap orang dan hampir untuk setiap barang,
semakin besarnya pendapatan selalu berarti semakin besarnya permintaan konsumen tersebut terhadap
barang itu.

Hal kedua yang menyebabkan terjadinya pergeseran kurva permintaan ialah taste atau selera atau cita
rasa konsumen terhadap segala sesuatu itu, pada lazimnya, senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
Jika saja pada suatu waktu selera masyarakat terhadap sepeda motor meningkat, misalnya, sudah pasti
bahwa jumlah sepeda motor yang diminta masyarakat akan bertambah pula, sekalipun harganya tidak
turun. Sebaliknya, jika selera masyarakat terhadap barang tersebut menurun, maka hal yang
sebaliknyalah yang terjadi, yakni jumlah sepeda motor yang diminta akan merosot, sekalipun harga
jualnya tidak naik.

Hal ketiga adalah perubahan harga barang lain (price of related goods), khususnya barang-barang
substitusi (pengganti) dan barang-barang pelengkap (komplementer). Misalnya terjadi kenaikan harga
daging ayam disuatu daerah, sedangkan masyarakat di daerah tersebut mereka suka memakan daging
ayam itu (artinya daging ayam adalah produk penting). Kenaikan harga ayam itu akan menyebabkan
konsumen mengurangi permintaannya akan daging ayam dan sebagai gantinya, mereka akan membeli
pengganti atau substitusinya, yakni daging sapi. Permintaan akan daging sapi tiba-tiba meningkat
sekalipun para produsennya tidak menurunkan harga. Kurva asal permintaan daging sapi D bergeser ke
kanan (dan/atau ke atas) menjadi kurva D.

Hal yang terakhir, yakni yang keempat adalah mengenai perkiraan masyarakat. Maksudnya adalah
ekspektasi konsumen terhadap harga barang dimasa mendatang, yakni apakah harga itu akan naik,
turun, atau tetap. Perkiraan itu amat menentukan. Misalkan Ketika kita sedang menganalisis permintaan
akan mobil. Jika para konsumen mengira bahwa harga mobil akan naik bulan depan, permintaan mobil
sekarang akan tiba-tiba naik karena mereka akan segera membeli sebelum harga barang itu betul-betul
naik nanti.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat saya berikan dari materi yang sudah saya jelaskan ialah bahwa
permintaan itu akan terjadi dan selalu terjadi apabila terdapat dua orang atau lebih yang
saling berkaitan satu sama lain. Dua orang atau lebih yang saling berkaitan ini dinamakan
konsumen yang melakukan permintaan dan produsen yang menangani permintaan konsumen
tersebut. Setiap konsumen itu berbeda-beda, ada yang melakukan permintaan dan langsung
dibeli, ada juga konsumen yang melakukan permintaan namun tidak membeli barang itu, ada
juga konsumen yang membeli barang dari produsen itu lalu dijual Kembali dengan harga
yang berbeda selisih sedikit tidak jauh dari harga konsumen membeli pertama kali. Jika
konsumen itu sudah nyaman dengan pelayanan permintaan kepada produsen, maka
konsumen tersebut akan selalu membeli barang itu dari produsen yang dibelinya itu, atau juga
disebut konsumen tersebut berlangganan dengan produsen barang tersebut
REFERENSI
Febianti. 2014. Permintaan dalam ekonomi mikro

Yuli Hariyati. 2014. Ekonomi Mikro (Pendekatan Matematis dan Grafis)

Sofyan Afdilla Nugraha. 2020. Mekanisme Pasar Permintaan 1

Rais, Sofyan Alim. 2020. Pengaruh Mekanisme Pasar dengan usaha mikro,kecil,dan
menengah(UMKM)

Cornelia Lyman. 2021. Apa itu Mekanisme Pasar?

Anda mungkin juga menyukai