Anda di halaman 1dari 17

Maulidya aisya ibrani J

A1B019185 / MSDM I

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL TEORI PERMINTAAN DAN ESTIMASI


PERMINTAAN

DIMINTA:

SILAHKAN MERANGKUM MATERI TEORI PERMINTAAN DAN ESTIMASI PERMINTAAN

TEORI PERMINTAAN

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai


tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah
banyaknya jumlah barang yangdiminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat
harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentudan dalam periode tertentu.Faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan:

• Harga barang itu sendiriJika harga suatu barang semakin murah, maka
permintaan terhadap barang itu bertambah.
• Harga barang lain yang terkait Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang
saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan
bersifat komplemen (penggenap).
• Tingkat pendapatan perkapita Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi
tingkat pendapatan, daya beli makin kuat,sehingga permintaan terhadap
suatu barang meningkat.
• Selera atau kebiasaanTinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh
selera atau kebiasaan dari pola hidupsuatu masyarakat.
• Jumlah pendudukSemakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera
atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar
permintaan terhadap barang tersebut.
• Perkiraan harga di masa mendatangBila kita memperkirakan bahwa harga
suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang,
sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat iniguna
menghemat belanja di masa depan.
• Distribusi pendapatan Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan
kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi
pendapatan buruk, berarti daya beli secara umummelemah, sehingga
permintaan terhadap suatu barang menurun.
• Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.Bujukan para penjual untuk
membeli barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhimasyarakat.
Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang untuk
membeli banyak daripada biasanya

Pada tingkat individual, permintaan ditentukan oleh 2 faktor yaitu :

1. Nilai dari cara mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, dan
2. Kemampuan untuk mendapatkan barang dan jasa.Kedua factor tersebut
merupakan prasyarat bagi permintaan efektif individual. Suatu hasrat
sajatanpa didukung daya beli (purchasing power) hanyalah keinginan dan
bukan permintaan.

A. FUNGSI PERMINTAAN PASAR


Fungsi permintaan pasar akan sebuah produk menunjukkan hubungan antara
jumlah produk yangdiminta dengan semua factor yang mempengaruhi permintaan
tersebut. Dari berbagai variabel penentu permintaan itu, kita dapat
menggolongkannya menjadi variabel strategis, variabelkonsumen, variabel pesaing,
dan variabel lainnya.

➢ Variabel strategis adalah harga barang yang bersangkutan, advertensi,


kualitas dan desai barang, serta saluran distribusi barang.
➢ Variabel konsumen adalah tingkat pendapatan, selera konsumen, dan
harapan konsumenterhadap harga di masa yang akan dating.

➢ Variabel pesaing mencakup harga barang subtitusi dan barang


komplementer, advertensidan promosi barang lainnya. Selanjutnya yang
termasuk dalam variabel ini adalahkebijakan pemerintah, jumlah penduduk,
dan cuaca.

➢ Variabel lain adalah kebijakan pemerintah, jumlah penduduk, dan cuaca.

Jika ditulis dalam bentuk umum fungsional, fungsi permintaan bias disajikan dengan
cara berikut:Jumlah produk X yang diminta :

Qx = f( Harga produk X, harga barang-barang saingan, harapan akan


adanya perubahan harga, pendapatan konsumen, selera dan
preferensi konsumen, biaya iklan, dll)

Fungsi umum permintaan yang ditunjukkan dalam persamaan diatas menunjukkan v


ariabelvariabel yang mempengaruhi permintaan. Dalam penggunaannya untuk pemb
uatan keputusanmanajerial, fungsi permintaan tersebut harus dibuat secara lebih ek
splisit. Oleh karena ituhubungan antara kuantitas yang diminta dengan setiap variab
el yang menentukan permintaanharus kita tentukan. Untuk menggambarkan variabel
apa saja yang termasuk dalam mode permintaan inimisalkan kita menganalisis per
mintaan akan mobilmaka fungsi permintaannya ditetapkan sebagai berikut :

Q = a1P+a2Y+ a3Pend+ a4C+a5I

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah mobil yang diminta pada suatu tah
un tertentu(Q) merupakan

• sebuah fungsi linier dari harga mobil ratarata (P),


• pendapatan disposibel rata-rata (Y).,
• jumlah penduduk (Pend),
• indeks tersedianya kredit (C), dan
• biaya iklan (I) Sedangkan
• a1 , a2……… a5 disebut parameter fungsi permintaan tersebut.

B. HUKUM PERMINTAAN

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya


hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga
rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan
berbunyi:

“ Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin
sedikit jumlah barang yang bersedia diminta. ”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum


permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak
berubah (dianggap tetap).

C. Kurva permintaan

Dalam ekonomi, kurva permintaan merupakan grafik yang menggambarkan


hubungan antara harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan dapat dibeli
konsumen. Kurva ini digunakan untuk memperkirakan perilaku dalam pasar
kompetitif dan seringkali digabung dengan kurva penawaran untuk
memperkirakan titik ekuilibrium (saat jumlah penawaran dan permintaan sama).
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang
tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.”

Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke
kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga
dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.
LIHAT GAMBAR:

D. Permintaan Terhadap Suatu Komoditas

Berfungsi sebagai suatu pertimbangan atas keinginan konsumen dan


kemampuan membelinya Yang dimana suatu barang dapat dibagi menjadi 2
macam:
1. Barang normal, yaitu barang yang permintaannya akan meningkat apabila
pendapatan konsumen naik Barang mewah / barang lux, barang kebutuhan sehari-
hari
2. Barang inferior / barang bermutu rendah, yaitu barang yang diminta konsumen
berpenghasilan rendah, apabila pendapatan konsumen tersebut naik maka
permintaan terhadap barang inferior akan menurun.
Model permintaan individual dikelompokkan menjadi 2
1. Teori perilaku konsumen ( permintaan langsung ),
yang berkaitan dengan permintaan akan barang-barang konsumsi perorangan.
Dalam model ini, nilai atau harga dari suatu barangatau jasa-utilitasnya-merupakan
faktor penentu utama permintaanindividual.
2. Teori Perusahaan ( permintaan turunan
), yang berkaitandengan penggunaan barang dan jasa bukan untuk dikonsumsisecar
a langsung, tetapi digunakan sebagai input penting dalam pengolahan dan
pendistribusian produk-produk lainnya

E. Macam-macam elastisitas permintaan

1. Price elasticity of demand (harga permintaan)


Adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta yang diakibatkan
oleh perubahan harga barang tersebut.
2. Income Elasticity Of Demand (pendapatan dari permintaan)
Adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta yang diakibatkan
oleh perubahan pendapatan konsumen.
3. Cross Elasticity of Demand

Adalah mengukur perubahan jumlah X yang diminta yang diakibatkan oleh


perubahan harga barang Y.
Electronik Commerce
Electric Commerce adalah sebuah produksi, periklanan, penjualan, dan
distribusi produk dan jasa dari perusahaan ke perusahaan dan dari perusahaan
ke konsumen melalui internet. Electric Commerce bagi konsumen adalah
kenikmatan mempunyai akses tanpa batas waktu terhadap toko maya dan
kemampuan untuk melakukan belanja secara minimal. Electric Commerce juga
menguntungkan penjual untuk mengurangi biaya penjualan

F. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat


Permintaan (Demand)

• Harga barang itu sendiri


Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik
jumlah permintaan barang tersebut akan menurun, sedangkan jika harga turun maka
jumlah permintaan barang akan meningkat.
• Harga barang substitusi (pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang
dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang
akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang
substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula.
Contohnya kaus adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaus lebih murah
dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaus lebih banyak bila dibandingkan
permintaan terhadap kemeja.
• Harga barang komplementer (pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa.
Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin
naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu
juga sebaliknya.
• Jumlah Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan
besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh
tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika
pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun.
Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari
hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg.
Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat
membeli kopi sebanyak 40 kg.

• Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang
yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka
permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini
banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game,
karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand
phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
• Intensitas kebutuhan konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang
diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan
menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah.
Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka
permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat,
misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas
hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga
Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
• Perkiraan harga di masa depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen
cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga
akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga
akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.
Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak
konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk
mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
• Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika
jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang
diminta akan meningkat.
G. .Pergeseran Kurva Permintaan
Selain pergerakan, kurva permintaan juga bisa mengalami pergeseran, baik
ke kanan maupun ke kiri. Pergeseran ini terjadi karena berubahnya jumlah produk
yang diminta konsumen sebagai akibat dari berbagai faktor kecuali faktor harga
produk tersebut.
Berbagai faktor yang dimaksud diantaranya adalah pendapatan konsumen,
harga produk lain, selera, harapan, dan jumlah pembeli.

Contoh:
Pendapatan Konsumen
Untuk barang normal, apabila pendapatan konsumen meningkat, maka
jumlah barang yang diminta akan meningkat pula dan kurva permintaan akan
bergeser ke kanan.
Sedangkan untuk barang inferior, apabila pendapatan konsumen meningkat,
maka jumlah barang yang diminta akan turun dan kurva permintaan akan bergeser
ke kiri.

Apabila digambarkan dalam sebuah kurva, berturut-turut adalah sebagai


berikut:

Pergeseran Kurva Permintaan ke Kanan (Barang Normal)

Pergeseran Kurva Permintaan ke Kiri (Barang Inferior)


ESTIMASI PERMINTAAN

Estimasi permintaan adalah pekerjaan untuk memperoleh fungsi permintaan atas


sesuatu barang/jasa. Dari sebuah fungsi permintaan, selanjutnya kita dapat
menganalisis aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan permintaan,termasuk
melakukan proyeksi dan mengenali elastisitas permintaan (elastisitas harga,
elastisitas silang, elastisitas pendapatan, dan elastisitas lainnya).

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengestimasi permintaan, mulai dari yang


sederhana hingga yang relatif komplek, diantaranya adalah melalui survey konsumen,
klinik konsumen, eksperimen pasar, dan analisis regresi. Analisis regresi secara
sederhana adalah teknik statistik untuk mengestimasi hubungan kuantitatif antara
variabel ekonomi yang dependen (dalam konteks ini adalah permintaan) dengan
variabel yang independen (dalam konteks ini adalah faktor-faktor yang kita duga
mempengaruhi permintaan). Bila kita menggunakan satu variabel independen, berarti
kita menggunakan Analisa regresi sederhana. Bila menggunakan lebih dari satu
variabel independen, berarti kita menggunakan Analisis regresi berganda.
Dibandingkan dengan ketiga metode lainnya, penggunaan analisis regresi untuk
mengestimasi permintaan relatif lebih objektif, lebih banyak memberikan informasi,
dan lebih efisien.

Dalam melakukan estimasi permintaan konsumen, metode yang sering digunakan,


anarata lain:

1. Customer Survey adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui sikap
dan persepsi para pelanggan dengan cara wawancara secara langsung atau
memberikan questioner yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Kelemahan dari
metode ini, antara lain: biaya relative mahal (besar), dan hasil survey tidak realistic
karena konsumen tidak memberkan jawaban yang akurat (ditutupi kekurangan
mereka).

2. Metode Observasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui perilaku
konsumen /pelanggan dengan cara pengamatan yang dilakukan oleh salesman
(ditugaskan oleh manager perusahaan). Kelemahan dari metode ini adalah hasil dari
sering kali tidak memberikan gamabarn yang objektif dari konsumen, tapi gambaran
justru subyektif dari salesman.

3. Metode Market Experiment adalah suatu cara untuk membuat estimasi permintaan
dengan malakukan uji coba dapa segmen pasar tertentu. Uji coba ini dilakukan
dengan memberikan perlakukan tertentu terhadap factor –factor yang mempengaruhi
permintaan.

Metode estimasi permintaan konsumen yang ada diatas merupakan


beberapa metode estimasi yang bersifat kualitatif direktif, artinya metode yang
mengunakan data yang sacara langsung diperoleh dari konsumen untuk
mengestimasi permintaan mendatang dengan mengunakan analisis secara kualitatif.
Agara hasil analisis ini bersifat mendalam kita harus membubuhinya dengan analisis
kuantitatif. Analisis kuantitatif yang sering digunakan adalah analisis Regresi.

B. Masalah Identifikasi

Kurva permintaan untuk suatu komoditas biasanya diestimasikan dari data


yang ada di pasar tentang kuantitas yang di beli dari suatu komoditas pada berbagai
tingkat harga dalam jangka waktu tertentu ( menggunakan data deret waktu ) atau
berbagai unit konsumsi atau pasar pada satu
waktu (menggunakana data kerat lintang). Namun demikian,
dengan hanya menyatukan observasi harga kuantitas begitu saja dalam suatu grafik
tidak akan dapat menghasilkan kurva permintaan untuk komoditas tersebut.
Alasannya adalah bahwa setiap observasi harga kuantitas di peroleh dari
perpotongan permintaan dan penawaran dari komoditas yang berbeda tersebut.
Dengan berjalannya waktu atau melintasi individual atau pasar yang berbeda,
permintaan untuk suatu komoditas bergeser atau berbeda karena perubahan
perbedaan dalam masalah selera , pendapatan, harga komoditas yang berhubungan
dan sebagainya. Sama halnya dengan kurva penawaran yang juga bergeser atau
berbeda dengan berjalannya waktu atau untuk individu atau pasar yang berbeda. ,
karena adanya perubahan atau perbedaan teknologi , harga factor produksi , dan
kondisi cuaca . Perpotongan dari kurva permintaan dan penawaran yang berbeda
tetapi tidak di ketahui itu menghasilkan observasi harga – kuantitas yang berbeda –
beda. Oleh karena itu dengan hanya menggabungkan observasi yang berbeda – beda
tentang harga – kuantitas , kita tidak menghasilkan kurva permintaan untuk komoditas
tersebut . Kurva permintaan tidak dapat di identifikasi dengan sesederhana itu. Ini
dikenal dengan istilah Masalah identifikasi (identification problem).

C. Pengenalan Terhadap Analisis Regresi

Salah satu cara untuk mengestimasi hubungan linear antara pengeluaran iklan
perusahaan dengan penerimaan penjualannya adalah dengan menggambarkan,
secara pandang mata, suatu garus lurus dengan kemiringan positif yang paling dapat
mewakili di antara titik – titik data yang ada (sehingga
titik – titik data tersebut berada pada jarak yang kurang lebih sama pada kedua sisi
garis). Dengan memperpanjang garis tersebut dengan pengeluaran iklan sama
dengan mengestimasi penerimaan penjualan perusahaan tersebut dengan
pengeluaran iklan sama dengan nol. Kemiringan garis ini bisa digunakan untuk
estimasi peningkatan penerimaan penjualan yang bisa diharapkan oleh perusahaan
setiap kenaikan 1 juta dolar pengeluaran iklan. Ini akan memberikan estimasi kasar
mengenai hubungan antara penerima penjualan ( Y) dengan pengeluaran iklan ( x )
dari bentuk persamaan:

Y=a+bX

Analisis Regresi ( regression analysis ) merupakan teknik statistic yang dapat


menghasilkan garis yang paling baik yang cocok dengan data yang sesuai dengan
kriteria statistika yang objektif, sehingga semua peneliti yang melihat data yang sama
akan mempunyai hasil yang sama ( menghasilkan garis yang sama ) secara spesifik
, garis regresi ( regression liner ) merupakan garis yang di hasilkan dengan
meminimumkan jumlah dari simpangan kuadrat pada sumbu vertical dari setiap titik
dari garis regresi tersebut. Metode ini kemudian disebut sebagai metode kuadrat
terkecil biasa (ordinary least –squares – OLS method ) “ garis regresi yang memenuhi
Metode kuadrat terkecil ( least square method ).

D. Analisis Regresi Sederhana.


Analisis regresi sederhana adalah sebuah metode pendekatan untuk
pemodelan hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen.
Dalam model regresi variabel independen menerangkan variabel dependennya.
Dalam analisis regresi sederhana, hubungan antara variabel bersifat linear, dimana
perubahan variabel X akan diikuti oleh perubahan variabel Y secara tetap. Sementra
pada hubungan non linear , perubahan variabel X tidak diikuti dengan perubahan
variabel Y scara proporsional seperti pada model kuadratik, perubahan X diikuti oleh
kuadrat dari variabel X, hubungan demikian tidak bersifat linear. Secara matematis
model analisis regresi linear sederhana daapat digambarkan sebagai berikut:

Y=A+BX+e

Y= Adalah variabel deoenden atau respon

A= Adalah interceot atau konstanta

B= Adalah koefisen regrei atu slope

E =Adalah residual atau error

Secara praktis analisis regresi linear sederhana memiliki kegunaan sebagai


berikut:

1. Model regresi sederhana dapat digunakan untuk memprediksi nilai Y.


Namun sebelum melakukan forecasting terlebih dahulu harus buat model atau
persamaaan regresi liner. Ketika model yang fit sudah terbentuk maka model tersebut
memiliki kemampuan untuk memprediksi nilai Y berdasarkan variabel yang diketahui.
Katakanlah sebuah model regresi digunakaan untuk membuat persamaan antara
pendapatan (X) dan komsumsi (Y) keyka sudah diperoleh model fit antara pendapatan
dengan konsumsi, maka kita dapat memprediksi berapa tingkat konsumsi masyarakat
ketika kita sudah mengetahui pendapatan masyarakat.

2. Mengukur pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Misalkan kita memiliki satu


serial data variabel Y, melalui analisis regresi linier sederhana kita dapat membuat
model variabel-variabel yang memiliki pengaruh terhadap variabel Y. Hubungan
antara variabel dalam analisis regresi bersifat kausalitas atau sebab akibat. Berbeda
halnya dengan analisis korelasi yang hanya melihat hubungan asosiatif tanpa
mengetahui apa variabel yang menjadi sebab dan apa variabel yang menjadi akibat.
Model regresi linier sederhana yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi berikut:

a. Eksogenitas yang lemah, kita harus memahami secara mendasar


sebelum menggunakan analisis regresi bahwa analisis ini
mensyaratkan bahwa variabel X bersifat fixed atau tetap, sementara
variabel Y bersifat random. Maksudnya adalah satu nilai variabel X akan
memprediksi variabel Y sehingga ada kemungkinan beberapa variabel
Y. dengan demikian harus ada nilai error atau kesalahan pada variabel
Y. Sebagai contoh ketika pendapatan (X) seseorang sebesar Rp 1 juta
rupiah, maka pengeluarannya bisa saja, Rp 500 ribu, Rp 600 ribu, Rp
700 ribu dan seterusnya.

b. Linieritas, seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa model


analisis regresi bersifat linier. artinya kenaikan variabel X harus diikuti
secara proporsional oleh kenaikan variabel Y. Jika dalam pengujian
linieritas tidak terpenuhi, maka kita dapat melakukan transformasi data
atau menggunakan model kuadratik, eksponensial atau model lainnya
yang sesuai dengan pola hubungan non-linier.

c. Varians error yang konstan, ini menjelaskan bahwa varians error


atau varians residual yang tidak berubah-ubah pada respon yang
berbeda. asumsi ini lebih dikenal dengan asumsi homoskedastisitas.
Mengapa varians error perlu konstan? karena jika konstan maka
variabel error dapat membentuk model sendiri dan mengganggu model.
Oleh karena itu, penanggulangan permasalahan
heteroskedastisitas/non-homoskedastisitas dapat diatasi dengan
menambahkan model varians error ke dalam model atau model
ARCH/GARCH.

d. Autokorelasi untuk data time series, jika kita menggunakan analisis


regresi sederhana untuk data time series atau data yang disusun
berdasarkan urutan waktu, maka ada satu asumsi yang harus dipenuhi
yaitu asumsi autokorelasi. Asumsi ini melihat pengaruh variabel lag
waktu sebelumnya terhadap variabel Y. Jika ada gangguan autokorelasi
artinya ada pengaruh variabel lag waktu sebelumnya terhadap variabel
Y. sebagai contoh, model kenaikan harga BBM terhadap inflasi, jika
ditemukan atukorelasi artinya terdapat pengaruh lag waktu terhadap
inflasi. Artinya inflasi hari ini atau bulan ini bukan dipengaruhi oleh
kenaikan BBM hari ini namun dipengaruhi oleh kenaikan BBM
sebelumnya (satu hari atau satu bulan tergantung data yang
dikumpulkan).

E. Analisis Regresi berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variable independen (X1,X2,...,Xn) dengan variabel dependen (Y).analisis
ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’= a+b1X1+b2X2+.....+bnXn

Ket;

Y’ = variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X1 dan X2 = variabel independen

a = konstanta ( nilai Y’ apabila X1,X2,.....,Xn =0)

F. Masalah dalam analisis

Analisis regresi dapat menghadapi masalah serius:

1. Multikolinearitas

Ini mengacu kepada situasi dimana dua atau lebih variabel penjelas dalam suatu
regresi mempunyai kolerasi yang tinggi. multikolinearitas yang serius terkadang dapat
dihilangkan atau dikurangi bagian:

a. Memperluas ukuran sampel

b. Menggunakan informasi sebelumnya

c. Melakukan transformasi terhadap fungsional


d. Membuang satu dari variabel yang memiliki kolinear tinggi

2. Heteroskedastisitas

Ini timbul pada saat asumsi bahwa varian dari faktor galat adalah konstan untuk
semua nilai dari variabel bebas yang tidak dipenuhi hal ini sering muncul dalam cross
– sectional data. Gangguan heteroskedastisitas ini membawa kita pada galat baku
yang bias dan menjadi hasil uji statistik yang tidak tepat serta interval keyakinan untuk
estimasi parameter yang tidak tepat pula.

3. Otokolerasi

Kapan pun terjadi galat atau residual yang berurutan berkorelasi, kita memiliki
otokorelasi atau korelasi serial. Pada saat galat yang berurutan mempunyai tanda
yang sama otokorelasinya positif, pada saat gambar berubah secara teratur kita
mempunyai otokorelasi negatif. Otokorelasi biasanya terjadi pada data deret waktu,
data yang mempunyai satu observasi untuk setiap variabel pada setiap satuan waktu.
Dalam ekonomi otokorelasi positif lebih umum dari pada yang negatif, otokorelasi
dapat muncul karena danya tren atau siklus dalam variabel, dari tidak dimasukkannya
variabel yang penting dalam regresi atau data yang nonlinear.

G. Estimasi Permintaan Dengan Analisis Regresi

Meskipun survei konsumen, klinik konsumen, eksperimen pasar dan


pendekatan pemasaran yang lainnya untuk mengestimasi permintaan menjadi sangat
berguna, tetapi metode yang paling digunakan untuk mengestimasi permintaan dalam
ekonomi manajerial adalah analisis regresi, metode ini biasanya lebih objektif
menyediakan informasi yang lengkap dan lebih murah.

1. Spesifikasi model

Langkah pertama dalam menggunakan analisis regresi untuk mengestimasi


permintaan adalah mengspesifikasi model yang akan diestimasi. Ini menyangkut
pengidentifikasian variabel-variabel penting yang mempengaruhi permintaan untuk
komoditas yang dikaji, seperti pendapatan konsumen (Px), pendapatan konsumen (I),
jumlah konsumen dalam pasar (N), harga komoditas konsumen berhubungan,
subtitusi atau komplementer (Py), selera konsumen (T) dan variabel-variabel lainnya,
kita dapat membuat fungsi umum dari permintaan untuk komoditas
Qx = f (PX, I, N, Py, T,....)

2. Mengumpulkan data dari variabel-variabel

Tahap kedua dari analisis regresi adalah mengumpulkan data dari variabel-variabel
dalam modelnya. Data dapat dikumpulkan untuk setiap variabel sepanjang waktu
untuk unit ekonomi yang berbeda pada waktu tertentu. Yang awal disebut sebagai
data deret waktu sementara yang akhir disebut cross – sectional data. Setiap data
mempunyai keuntungan tertentu tetapi jiga mengarah pada masalah estimasi tertentu.

3. Menspesifikasi bentuk persamaan permintaan

Langkah ketiga dalam estimasi permintaan dalam analisis regresi


adalah menentukan bentuk funsional dari model yang akan diestimas. Model
yang paling sederhana dari biasanya yang paling realistis, adalah model linear

4. Menguji hasil ekonometri

Langkah keempat merupakan terakhir dalam estimasi permintaan dalam analisis


regresi adalah mengevaluasi hasil regresi, tanda dari setiap estimasi koefisien
kemiringan yang ada harus dicek apakah sesuai dengan dasar teori yang ada, kedua
uji t harus dilaksanakan terhadap signifikasi terhadap statistik dari estimasi parameter-
parameter untuk menentukan derajat keyakinan dari setiap estimasi koefisien
kemiringan. Koefisien determinasi akan mengindikasikan proporsi dari variasi total
dalam permintaan untuk komoditasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas atau
variabel penjelas yang ada dalam persamaan permintaan.
DATA REFRENSI :

http://nurulhardianti12.blogspot.com/2018/12/makalah-estimasi-
permintaan.html?m=1

https://www.academia.edu/34895530/TEORI_PERMINTAAN_EKONOMI_MA
NAJERIAL

https://miswarymyusuf.blogspot.com/2015/07/makalah-teori-
permintaan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai