Menurut Kasmir (2010) Manajemen Kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan
yang mengatur arus kas untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta
memanfaatkan ide kas dan perencanaan kas. Manajer keuangan harus mampu untuk
mengelola uang yang masuk ke perusahaan uang yang dikeluarkan. Resiko jika
rendahnya Arus Kas/kurangnya arus kas dikarenakan kurang bisa mengontrol arus kas
yang masuk dan keluar. Kas keluar lebih cepat atau lebih banyak dibanding uang
masuk.Hal ini bisa disebabkan perusahaan terlambat melakukan penagihan, pelanggan
yang menunda pembayaran, biaya produksi yang membengkak, dan sebagainya.Solusi
yang bisa dilakukan manajemen keuangan Atur batas pembayaran yang harus dibayarkan
dari konsumen..Dan lakukan penagihan secara teratur untuk mengurangi keterlambatan
pembayaran.
Menurut Arthur J. Keown, David F. Scott, John D. Martin dan J. Willian Petty
(2000:748), menerangkan bahwa :“Manajemen persediaan adalah pengontrolan asset
digunakan dalam proses produksi atau diproduksi dijual dengan jalan normal dalam
operasi perusahaan”. Persediaan perusahaan tidak terkontrol sehingga kadang terlalu
banyak sehingga mengakibatkan biaya penyimpanan semakin besar dan terlalu sedikit
sehingga mengkibatkan terhambatnya kelancaran produksi. Permasalahan kelebihan dan
kekurangan persediaan tersebut menyebabkan perusahaan harus menentukan kebijakan
persediaan yang optimal.
Rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan Rasio Aktivitas, rasio ini
digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua
rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai
jenis harta.Untuk menggambarkan kemampuan modal kerja, bisa dihitung melalui Rasio
Likuiditas. Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan
untuk melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendeknya).
Jawaban No 2:
Perencanaan Keuangan harus berdasarkan waktu, yakni jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang
2. Reorganisasi atau Rekapitalisasi, yakni merubah struktur modal menjadi struktur modal
yang layak. Perubahan dilakukan melalui perpanjangan, perubahan komposisi atau
keduanya. Rekapitulasi merupakan salah satu tahapan dalam siklus akuntansi yang harus
dilakukan setelah membuat jurnal dan sebelum mem-posting ke buku besar. Secara
umum, rekapitulasi adalah ringkasan, ikhtisar pada akhir laporan atau akhir hitungan.
Contoh: Rencana PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) berhasil untuk melakukan kuasi
reorganisasi. Setelah pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB)
dilaksanakan Jumat (17/12) para pemegang saham menyetujui usulan yang disampaikan
manajemen perusahaan. Dengan adanya kuasi reorganisasi ini, maka perusahaan
merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapuskan defisitnya dan dengan menilai
seluruh aset dan kewajibannya sesuai dengan nilai wajarnya. Menurut Relationship
Management Director SMCB Rusli Setiawan, saat ini aset tetap Holcim menjadi Rp
7,227 triliun yang berarti telah terjadi penambahan nilai sebesar Rp 2,681 triliun.