NIM : 2002110954
Secara definisi, analisis laporan keuangan adalah proses mengevaluasi hubungan antara
bagian-bagian komponen laporan keuangan yang mencakup neraca, laporan laba dan rugi,
laporan arus kas, dan berbagai catatan tambahan lainnya untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang situasi keuangan sebuah entitas.
Analisis laporan keuangan adalah analisis mengenai dua daftar yang disusun oleh akuntan pada
akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca/laporan posisi
keuangan dan daftar pendapatan/daftar laba rugi (Myer, 2010). Laporan keuangan merupakan
salah satu informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan
keputusan ekonomi. Hasil analisis laporan keuangan akan mampu menginterpretasikan berbagai
hubungan dan kecenderungan yang dapat memberikan pertimbangan terhadap keberhasilan
perusahaan di masa datang
Analisis laporan keuangan internal biasanya dilakukan oleh karyawan, eksekutif,
lembaga pemerintah, atau individu lain yang memiliki akses ke akuntansi internal perusahaan.
Sedangkan, analisis laporan keuangan eksternal dilakukan oleh pihak independen seperti akuntan
publik untuk dipublikasikan kepada investor, kreditur, pemerintah, lembaga keuangan, otoritas
perpajakan, atau pihak eksternal lain yang membutuhkannya.
Pada dasarnya, tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk memahami dan
mendiagnosis informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, dengan maksud untuk
menilai profitabilitas dan kesehatan keuangan serta membuat perkiraan tentang prospek masa
depan perusahaan.
Tujuan analisis laporan keuangan mempunyai beberapa tujuan penting untuk dipahami
oleh pemakai laporan keuangan. Tujuan analisis laporan keuangan menurut Pratowo dan Rifka
(2010) adalah “untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni,
terkaan dan intuisi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa
dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan”. Tujuan dari analisis laporan keuangan
menurut Kasmir (2014) ada enam, yaitu:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset,
kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak
karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.
Tujuan analisis laporan keuangan juga diungkapkan oleh Munawir (2010), yaitu sebagai berikut:
Tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan
yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang
berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa
lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang
akan diambil. Tujuan analisis laporan keuangan yang telah diungkapkan oleh beberapa ahli di
atas, dapat peneliti simpulkan tujuannya adalah untuk menjadi alat dalam pengambilan
keputusan. Keputusan yang dimaksud berupa langkah perbaikan dalam kelemahan perusahaan,
untuk penilaian kinerja perusahaan, pembanding hasil yang dicapai dan mengetahui kekuatan
perusahaan.
Namun lebih luas dari pada itu, tujuan analisis keuangan tergantung pada siapa pihak yang
tertarik serta apa kepentingannya. Berikut beberapa tujuan lain melakukan analisis laporan
keuangan.
1. Memprediksi prospek masa depan berdasarkan hasil tinjauan kinerja perusahaan di masa
lalu, seperti profitabilitas, arus kas, laba atas investasi, biaya operasional, dan lain-lain.
2. Meneliti profitabilitas saat ini dan efisiensi operasional perusahaan sehingga kesehatan
keuangan bisa ditentukan.
4. Membantu bank dan investor untuk menentukan apakah pinjaman atau bantuan keuangan
dapat diberikan kepada perusahaan atau tidak.
Analisis laporan keuangan sangat penting, tidak hanya untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan bisnis saja, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak dan pemangku
kepentingan. Karenanya, untuk mengerjakan analisis laporan keuangan secara tepat dibutuhkan
keterampilan, intuisi, dan praktik akuntansi terbaik.
Berikut beberapa manfaat utama analisis laporan keuangan pada perusahaan.
1. Membantu stakeholder internal dan eksternal untuk membuat keputusan yang tepat
mengenai investasi berdasarkan pendapatan perusahaan dan profitabilitas masa depan.
3. Sebagai penggambaran secara akurat mengenai efisiensi operasional dan kemajuan yang
dihasilkan perusahaan berdasarkan keputusan yang dibuat di masa lalu oleh para
pemangku kepentingan.
Membuat analisis laporan keuangan yang rapi, terperinci, dan sistematis merupakan hal
yang penting dilakukan untuk mengetahui dan menilai kinerja perusahaan selama ini, guna
dijadikan sebagai dasar acuan untuk menentukan langkah-langkah bisnis yang harus diambil di
kemudian hari.
Sedangkan “Tujuan Kualitatif” dalam PAI 1984 sebenarnya merupakan syarat yang
harus dipenuhi oleh informasi keuangan agar mampu mencapai tujuan laporan keuangan itu
sendiri.
Tujuan umum laporan keuangan menurut PAI terdiri dari lima tujuan, masing-masing
adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban
serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto
(aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka
memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan
kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan investasi.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan
keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan
akuntansi yang dianut perusahaan.
Badan usaha atau perusahan wajib memiliki informasi keuangan dalam bentuk laporan
keuangan. Laporan keuangan merupakan : salah satu bentuk pertanggungjawaban pimpinan
perusahan atau (manajemen) atas tugas-tugas yang diberikan untuk mengelola perusahan kepada
pemilik perusahaan atau para Investor.
a. Asset = Harta merupakan kekayan yang dikuasi oleh perusahan dan digunakan untuk
operasional perusahan untuk mencapai tujuan perusahan dimana aktiva terdiri dari :
Asset Lancar : Asset yang digunakan oleh perusahan dalam jangka satu tahun
Asset tetap berwujud : aktiva yang umur penggunanyan lebih dari satu tahun digunakan untuk
menunjang operasi perusahan dan memiliki bentuk pisik seperti gedung, tanah peralatan dan
kendaraan.
Asset tetap tak berwujud : meliputi paten, hak cipta dan goodwill.
b. Hutang atau Kewajiban : suatu jumlah yang harus dibayar atau dilunasi oleh perusahan dengan
menggunakan kekayaan perusahan kepada pihak diluar pemilik. Hutang terdiri dari dua macam
yaitu :
1) Hutang Lancar atau jangka pendek : Kewajiban yang harus dilunasi dal jangka waktu satu
tahun atau kurang dalam satu tahun, seperti hutang dagang, hutang wesel dll
2) Hutang Jangka panjang : Kewajiban yang jangka waktu pelunasanya lebih dari satu tahun,
seperti Hutang Hipotek, hutang obligasi dll.
c. Modal : merupakan suatu jumlah yang disetorkan ke perusahan yang digunaka untuk operasi
perusahan tersebut. Dengan membaca laporan posisi keuangan atau neraca suatu perusahan kita
mendapat gambaran secara lengkap tentang kondisi perusahan pada saat tertentu tampa harus
melihat secara langsung perusahan tersebut.
Sebuah laporan keuangan yang diperlihatkan oleh pihak akuntan, maka selanjutnya
menjadi tanggung jawab bagi manajer perusahaan melakukan analisa secara komprehensif dan
kritis terhadap seluruh isi dari laporan keuangan tersebut. Dengan analisa secara komprehensif
dan kritis tersebut diharapkan diperoleh kesimpulan atau rekomendasi yang maksimal dalam
menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Pedoman dan beberapa metode analisis laporan
keuangan menurut Munawir (2010), yaitu:
Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu
analisis horisontal dan analisis vertikal. Analisis horisontal adalah analisis dengan mengadakan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan
diketahui perkembangannya. Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis
hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara akun
yang satu dengan akun yang lain dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya akan
diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Teknik analisis laporan
keuangan menurut Munawir (2010), terdiri dari :
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisis dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan:
a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c. Kenaikan atau penurunan dalam persentase.
d. Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
e. Persentase dalam total.
Analisis dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahanperubahan yang
terjadi dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau tendensi atau posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam
persentase (Trend Percentage Analysis), adalah suatu metode atau teknik analisis untuk
mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik
atau bahkan turun.
3. Laporan dengan persentase per komponen (Common Size Statement), adalah suatu metode
analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aset terhadap total asetnya,
juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas (Cash Flow Statement Analysis), adalah suatu analisis
untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-
sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisis Rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari akun-akun
tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.
7. Analisis Perubahan Laba Kotor (Gross Profit Analysis), adalah suatu analisis untuk
mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari suatu periode ke periode
yang lain atau perubahan laba kotor dari suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk
periode tersebut.
8. Analisis Break Even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus
dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi juga
belum memperoleh keuntungan.
Dengan analisis ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk
berbagai tingkat penjualan. Semua teknik analisis yang digunakan itu merupakan permulaan dari
proses analisis yang diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan. Dan semua teknik tersebut
memiliki tujuan yang sama yaitu membuat data agar lebih dimengerti oleh pembaca sehingga
dapat digunakan dengan baik sebagai acuan dasar dalam pengambilan keputusan.
Fungsi laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan, dengan membuat laporan keuangan
Anda dapat mengetahui informasi posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan
dasar untuk pengambilan keputusan.
Namun, untuk menilai kinerja perusahaan dan memaksimalkan kinerja periode yang akan datang
maka Anda tidak bisa hanya dengan melihat laporannya saja, Anda perlu melakukan analisis
laporan keuangan.
Berikut ini yang termasuk kelompok yang menggunakan analisis laporan keuangan adalah:
Manajer perusahaan
Karyawan perusahaan
Pemberi kredit
Regulator
Mengacu pada pendapat Munawir dan IAI, pihak – pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan secara garis besar dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu :
Manager atau pimpinan perusahaan, yang terpenting bagi management adalah bahwa laporan
keuangan merupakan alat untuk mempertanggung-jawabkan kepada para pemilik perusahaan
atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Dengan mengetahui posisi keuangan
perusahaannya periode yang baru lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik,
memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang
lebih tepat. Disamping itu, laporan keuangan akan dapat digunakan oleh manager untuk
- Untuk mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk menentukan derajat
keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
- Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan
tanggung jawab.
- Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk
mencapai hasil yang lebih baik.
Karyawan, karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
Pihak Eksternal
Investor, penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi
tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk
menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Pemberi pinjaman, pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh
tempo.
Pemasok dan kreditor usaha lainnya, Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan
dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang
waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama
mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
Lusia Sri Arini, Tujuan Analisis Laporan Keuangan . Jakarta : Universitas Mercu Buana.