Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik”

Dosen Pengampu : Sonia Sischa Eka Putri, S.E.,M.Ak

Disusun Oleh :

1. Milla Aulia Putri (12170324219)


2. Indah Permata Sari (12170324386)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-NYA. Shalawat dan salam senantiasa tercurah
limpahkan kepada nabi agung, Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
jaman jahiliyah menuju jaman yang berpengetahuan sekarang ini.

Makalah ini disusun guna membahas tentang “Teknik Akuntansi Keuangan


Sektor Publik”.

Dengan terselesaikannya makalah ini, kami menyampaikan terima kasih


kepada seluruh pihak dalam penyusunan makalah ini. Terlebih kepada ibu Sonia
Sischa Eka Putri, S.E.,M.Ak selaku dosen pengampu mata kuliah “Akuntansi
Sektor Publik”.

Kami selaku penyusun, mengharapkan pembaca dapat memperoleh manfaat


dan informasi yang tepat. Sehingga pembaca mendapat pemahaman mengenai
komposisi dalam penulisan makalah ini.

Kami sebagai penyusun makalah sadar bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Pekanbaru, 4 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2

2.1 Teori Akuntansi Sektor Publik ...................................................................... 2

2.2 Perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik..................................................... 3

2.3 Standar Akuntansi Sektor Publik .................................................................. 5

2.4 Teknik-Teknik Akuntansi Sektor Publik ....................................................... 7

2.5 Basis dan Sistem Pencatatan Akuntansi Keuangan Sektor Publik ................ 9

2.6 Ikhtisar ......................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ..............................................................................................12

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12

3.2 Saran ............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem akuntansi yang dirancang dan diterapkan dengan baik akan
memastikan bahwa prinsip kepengurusan dan akuntabilitas dijalankan dengan baik.
Pemerintah atau satuan kerja pemerintah perlu memiliki sistem akuntansi yang
tidak hanya berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan, tetapi sistem
akuntansi tersebut harus mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bab ini
membahas teori akuntansi sektor publik; teknik akuntansi yang terdiri dari
akuntansi anggaran, akuntansi komitmen, dan akuntansi dana; dan basis akuntansi
yang digunakan di sektor publik meliputi basis kas (cash basis), basis akrual
(accrual basis), dan basis kas ke akrual atau transisi kas ke akrual (cash to
accrual/cash transition to accrual).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana teori Akuntansi Sektor Publik?
2. Apa perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik?
3. Bagaimana standar Akuntansi Sektor Publik?
4. Apa saja teknik-teknik Akuntansi Sektor Publik?
5. Bagaimana basis dan sistem pencatatan Akuntansi Keuangan Sektor Publik
6. Apa itu ikhtisar?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui teori Akuntansi Sektor Publik
2. Untuk mengetahui perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik
3. Untuk mengetahui standar Akuntansi Sektor Publik
4. Untuk mengetahui teknik-teknik Akuntansi Sektor Publik
5. Untuk mengetahui basis dan sistem pencatatan Akuntansi Keuangan Sektor
Publik
6. Untuk mengetahui ikhtisar

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Akuntansi Sektor Publik


Teori akuntansi memiliki hubungan yang erat dengan akuntansi keuangan,
khususnya pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Teori akuntansi sektor
publik sendiri sebenarnya masih dipertanyakan ada tidaknya teori akuntansi sektor
publik. Sektor swasta yang perkembangan akuntansinya semakin pesat masih
dipertanyakan oleh beberapa ilmuwan apakah mereka benar-benar memiliki teori
akuntansi yang mapan. Suatu teori perlu didukung oleh berbagai penelitian yang di
dalamnya terdapat hipotesis-hipotesis yang diuji kebenarannya. Teori memiliki tiga
karakteristik dasar, yaitu: 1) kemampuan menjelaskan atau menerangkan fenomena
yang ada (the ability untuk menjelaskan), 2) kemampuan memprediksi (the ability
to predict), dan 3 kemampuan untuk mengendalikan fenomena (kemampuan untuk
mengendalikan fenomena yang diberikan). Pada dasarnya ada tiga tujuan
mempelajari teori akuntansi, yaitu: 1) untuk memahami praktik akuntansi yang ada
saat ini, 2) mempelajari kelemahan dan kekurangan dalam praktik akuntansi saat
ini, dan 3) untuk meningkatkan praktik akuntansi di masa depan.

Suatu disiplin ilmu dapat diklasifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu (1)
abstrak ilmu pengetahuan, (2) ilmu deskriptif umum, B) ilmu turunan khusus, (4)
ilmu sinoptik. ilmu), dan (5) ilmu terapan. Ilmu abstrak, untuk contohnya adalah
matematika, logika dan metafisika. Disiplin yang termasuk dalam kategori ilmu
deskriptif mendasarkan pengetahuannya melalui observasi dan deskripsi fenomena
aktual, misalnya kimia, biologi, dan sosiologi. Ilmu turunan berasal dari ilmu-ilmu
lain, seperti botani, zoologi, mineralogi, dan etnologi. Ilmu sinoptik merupakan
turunan dari ilmu khusus yang merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu,
misalnya auditing, geologi, dan geografi. Ilmu terapan adalah disiplin ilmu yang
dipisahkan secara khusus dari disiplin ilmu lain, tetapi dapat juga merupakan
kombinasi berbagai prinsip yang diambil dari disiplin ilmu lain yang disesuaikan
dengan kebutuhan praktis ilmu itu, misalnya akuntansi.

2
Jika dikaitkan dengan bangunan ilmu (body of knowledge), akuntansi sektor
publik dikatakan memiliki teori yang mapan jika beberapa persyaratan terpenuhi.
prinsip, standar, dan praktis aplikasi akuntansi sektor publik sendiri merupakan
cabang dari ilmu akuntansi itu sendiri. Oleh karena itu, perkembangan masyarakat
teori akuntansi sektor sangat tergantung pada perkembangannya dari ilmu
akuntansi.

Pengembangan akuntansi sektor publik dilakukan untuk meningkatkan arus


praktik. Hal ini terkait dengan upaya peningkatan kualitas masyarakat laporan
keuangan sektor, yaitu laporan keuangan yang mampu menyajikan secara relevan
dan informasi keuangan yang dapat diandalkan. Untuk menghasilkan keuangan
sektor publik yang relevan dan andal ada beberapa kendala yang dihadapi oleh
sektor publik akuntansi. Kendala tersebut adalah:

1. Objektivitas
2. Konsistensi
3. Daya tarik
4. Tepat waktu
5. Ekonomis dalam penyajian laporan
6. Materialitas

2.2 Perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi merupakan kegiatan jasa untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan membuat. Di sektor publik, pengambilan
keputusan terkait dengan ekonomi, sosial, dan keputusan politik. Pada dasarnya,
akuntansi baik swasta maupun sektor publik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
akuntansi keuangan dan manajemen akunting. Akuntansi keuangan dapat
didefinisikan sebagai prinsip, metode, dan teknik pencatatan dan pengorganisasian
data keuangan pada operasi/aktivitas suatu entitas ("entitas" yang dimaksud
mengacu pada pribadi perusahaan dan organisasi sosial ekonomi lainnya, seperti:
pemerintah, negara dimiliki perusahaan, organisasi nirlaba, dan sebagainya) untuk
menghasilkan dan memberikan informasi yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi yang rasional membuat.

3
Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah mencakup semua kegiatan
yang meliputi pengumpulan data, analisis, klasifikasi, pencatatan, dan pelaporan
transaksi keuangan pemerintah sebagai entitas, serta interpretasinya dari hasil.

Masisi (1978) dalam Glynn (1993) menjelaskan aturan dasar akuntansi


keuangan sistem sebagai berikut:

1. Identifikasi aktivitas operasi yang relevan. Hanya peristiwa ekonomi yang


relevan dan kegiatan akan dicatat dalam sistem akuntansi keuangan.
2. Klasifikasi aktivitas operasi secara tepat: menentukan waktu pengenalan
untuk setiap jenis operasi (waktu dari pengakuan). Pada prinsipnya suatu
operasi dapat direkam/dikenali pada suatu waktu tertentu tahapan proses
transaksi. Misalnya, pembelian dapat dikenali/dicatat saat keputusan untuk
membeli barang dibuat, saat pesanan dilakukan, saat barang diterima, saat
faktur diterima, saat barang digunakan untuk produksi atau ketika
pembayaran tunai telah dilakukan. Oleh karena itu, harus ditentukan kapan
suatu transaksi dapat diakui/dicatat.
3. Adanya sistem kontrol untuk menjamin kehandalan. Sistem kontrol ini
memiliki dua komponen, yaitu komponen formal dan substansial. Formal
komponennya adalah pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping),
yaitu kesalahan pembukuan akan diketahui dan ditelusuri bila jumlah
tersebut sisi kredit tidak sama dengan sisi debet. Komponen substansial
adalah mekanisme konflik kepentingan, di mana kesalahan akuntansi
muncul ketika mempengaruhi pihak ketiga secara negatif. Misalnya, jika
utang tidak dicatat dengan benar, jumlah yang dibayarkan kepada kreditur
akan berbeda dengan jumlah yang seharusnya diterima sebagaimana dicatat
dalam piutang yang diakui oleh kreditur.
4. Menghitung pengaruh masing-masing operasi. Terdapat beberapa
kesamaan akuntansi keuangan baik pada sektor publik maupun sektor
swasta. Sebagai contoh, pada kedua sektor tersebut direkomendasikan untuk
menggunakan sistem pembukuan berpasangan dalam mencatat akun-akun
transaksi. Kedua sektor sama-sama membutuhkan standar akuntansi

4
keuangan sebagai pedoman pencatatan agar terdapat perlakuan yang sama
terhadap suatu transaksi. Siklus akuntansi pada kedua sektor tidak jauh
berbeda.

Akuntansi keuangan sektor publik terkait dengan tujuan eksternal produksi


dan perhitungan biaya jasa. Oleh karena itu, keuangan publik akuntansi pada
dasarnya berbicara tentang tujuan laporan keuangan sektor publik, laporan
keuangan sektor publik, sistem akuntansi, akuntansi keuangan publik standar, dan
akuntansi biaya sektor publik. akuntansi biaya sektor publik itu sendiri adalah
bagian murni dari akuntansi keuangan sektor publik. akuntansi biaya sektor publik
adalah gabungan dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sektor publik.

2.3 Standar Akuntansi Sektor Publik


Standar akuntansi adalah pedoman atau prinsip yang mengatur perlakuan
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada
pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi adalah praktik khusus
digunakan untuk menerapkan standar. Untuk memastikan bahwa prosedur yang
ditetapkan adalah diikuti, sistem akuntansi sektor publik harus disertai dengan
sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran dana masyarakat.

Standar akuntansi diperlukan untuk memastikan konsistensi dalam pelaporan


keuangan. Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan berimplikasi negatif
berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang tidak konsisten dalam
pelaporan keuangan dan mempersulit proses audit. melayani

Proses penetapan dan penerapan standar akuntansi sektor publik adalah


masalah serius bagi praktik akuntansi, profesi akuntansi, dan untuk pihak yang
berkepentingan. Membuat standar mungkin bermanfaat bagi satu pihak, tetapi bisa
juga merugikan pihak lain. Penentuan mekanisme terbaik untuk membangun
keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting sehingga standar
akuntansi dapat diterima oleh pihak yang berkepentingan dan bermanfaat untuk
pengembangan akuntansi sektor publik itu sendiri.

5
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan standar
akuntansi, termasuk:

1. Standar memberikan panduan tentang informasi yang harus disajikan


laporan posisi keuangan, kinerja dan kegiatan organisasi secara keseluruhan
pengguna informasi.
2. Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan untuk auditor yang
memungkinkan pengujian yang cermat dan independen saat menggunakan
keahlian dan integritas dalam mengaudit laporan organisasi serta ketika
membuktikan keadilan mereka.
3. Standar memberikan panduan tentang pengumpulan data yang perlu
disajikan berkaitan dengan berbagai variabel yang harus diperhatikan dalam
bidang perpajakan, regulasi, perencanaan ekonomi dan regulasi dan
perbaikanefisiensi ekonomi dan tujuan sosial lainnya.
4. Standar menghasilkan prinsip dan teori penting untuk semua yang tertarik
pihak dalam disiplin akuntansi.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun dan menetapkan standar
adalah untuk menghindari standar yang berlebihan sebanyak mungkin. Kelebihan
standar terjadi ketika:

1. Terlalu banyak standar;


2. Standar terlalu rumit;
3. Tidak ada standar yang keras sehingga sulit untuk membuat pilihan
penerapannya;
4. Standar memiliki standar tujuan umum yang gagal memenuhi kebutuhan
penyedia yang berbeda dan pengguna:
5. Standar kurang spesifik dan dengan demikian gagal untuk mengidentifikasi
perbedaan di antara:
1) Entitas publik dan entitas non publik
2) Laporan keuangan tahunan dan interim
3) Organisasi besar dan kecil
6. Pengungkapan berlebihan, pengukuran yang terlalu rumit keduanya.

6
2.4 Teknik-Teknik Akuntansi Sektor Publik
Ada beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sektor pub
itu adalah:

1. Akuntansi Anggaran
2. Akuntansi Komitmen
3. Akuntansi Dana

Pada dasarnya ketiga teknik akuntansi tersebut tidak saling eksklusif. Itu
berarti penggunaan salah satu teknik akuntansi ini tidak berarti menolak
penggunaan teknik lain. Dengan demikian, sebuah organisasi dapat menggunakan
akuntansi yang berbeda, bahkan bisa menggunakan ketiga teknik tersebut bersama.

1. Akuntansi Anggaran

Teknik akuntansi anggaran adalah sebuah teknik akuntansi yang menyajikan


jumlah yang dianggarkan dengan jumlah yang sebenarnya dan dicatat berpasangan
(double pintu masuk). Jumlah belanja itu anggaran dikreditkan ke akun yang sesuai
kemudian jika pengeluaran ditangani dengan, maka akun didebit lagi.
Keseimbangan yang ada dengan demikian menunjukkan jumlah anggaran yang
belum digunakan. Teknik akuntansi anggaran bisa secara sistematis dan terus
menerus membandingkan jumlah anggaran dengan realisasinya anggaran. Tujuan
utama dari teknik ini adalah untuk menekankan peran anggaran dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pertanggungjawabannya.

Alasan di balik teknik akuntansi anggaran adalah anggaran dan realisasi harus
selalu dibandingkan agar dapat diambil tindakan korektif jika ada perbedaan.
Namun, akuntansi anggaran lebih menekankan pada bentuk dan akun keuangan,
bukan konten akun itu sendiri.

Salah satu kelemahan dari teknik akuntansi anggaran adalah sangat kompleks.
Akan lebih mudah dan lebih komprehensif jika akun yang ada
ditampilkanpendapatan dan pengeluaran aktual, dan anggaran menunjukkan
pendapatan yang dianggarkan dan pengeluaran.

7
2. Akuntansi komitmen

Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan


catatan mereka ketika perintah dikeluarkan. Sistem akuntansi akrual mengakui
pengeluaran komitmen terkadang hanya menjadi subsistem dari akuntansi utama
sistem di mana faktur diterima dan mengakui pendapatan saat faktur diterbitkan.
Akuntansi digunakan oleh organisasi. Akuntansi komitmen mengakui transaksi
ketika organisasi melakukan transaksi tersebut. Ini berarti bahwa transaksi tidak
diakui saat uang tunai dibayarkan atau diterima, bahkan saat faktur diterima atau
dikeluarkan, tetapi pada waktu yang lebih awal, yaitu pada saat suatu perintah
dikeluarkan atau diterima.

Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk pengendalian anggaran.


Dalam urutan bagi manajer untuk mengontrol anggaran, dia perlu mengetahui
berapa banyak anggaran telah dilaksanakan atau digunakan jika dihitung
berdasarkan pesanan yang ada telah dikeluarkan. Dengan menerima akun tagihan
yang diterima atau dibayar, dia bisa dengan mudah menghabiskan anggaran
(overcommit).

Tentu saja manajernya sudah tahu bahwa akun tersebut tidak termasuk
pesanan yang dikeluarkan belum diterima dan karena itu ia membuat catatannya
sendiri demikian bahwa ia tidak overcommit anggaran.

Akuntansi komitmen berfokus pada pesanan yang dikeluarkan. Pesanan


ditempatkan terkait dengan pendapatan tidak akan dicatat sebelum faktur
dikirimkan. Meskipun akuntansi komitmen dapat meningkatkan kontrol atas
anggaran, ada masalah dalam mengadopsi sistem ke dalam keuangan akun. Akun
yang dicatat hanya didukung oleh pesanan diterbitkan. Secara umum, tidak ada
kewajiban hukum untuk mematuhi timbal pesanan dan pesanan ini dapat dengan
mudah dibatalkan. Ini membuatnya sulit untuk mengakui beban untuk periode
akuntansi yang bersangkutan, yang hanya berdasarkan perintah yang dikeluarkan.

3. Akuntansi Dana (Fund Accounting)

8
Dalam organisasi sektor publik masalah utama yang dihadapi adalah
pencarian sumber dana dan alokasi dana. Penggunaan dana dan peran anggaran
sangat penting dalam organisasi sektor publik. Pada tahap awal pengembangan
akuntansi dana, arti "dana" diartikan sebagai dana tunai. Setiap dana tersebut telah
ditempatkan dalam laci (cash drawer) secara terpisah; beberapa tagihan miliki
untuk diambil dari satu laci dan yang lainnya dari yang lain. Namun, saat ini "dana"
adalah didefinisikan sebagai entitas anggaran dan entitas akuntansi yang terpisah,
termasuk non tunai sumber data dan hutang diperhitungkan.

Teori akuntansi dana awalnya dikembangkan oleh Vatter (1947) untuk bisnis
tujuan organisasi. Saat itu ia melihat ada beberapa kelemahan antara perusahaan
swasta dan perusahaan korporasi. Kelemahannya adalah bahwa peran perusahaan
individu (milik swasta) kurang menguntungkan dibandingkan publik perusahaan
yang dimiliki (perseroan terbatas). Kedua, ada kesalahan internal.

2.5 Basis dan Sistem Pencatatan Akuntansi Keuangan Sektor Publik


Pada penerapan akuntansi berbasis kas, pendapatan dicatat dalam bentuk
tunai diterima, dan beban dicatat pada saat kas dikeluarkan. Manfaat utama dari
menerapkan basis kas adalah mencerminkan biaya aktual, nyata, dan objektif.
Namun, pencatatan berdasarkan kas tidak mencerminkan kinerja secara
keseluruhan belum mampu menyajikan gambaran yang utuh tentang hak dan
kewajiban organisasi.

Catatan akuntansi berbasis akrual diyakini mampu menghasilkan laporan


keuangan lebih komprehensif dan relevan untuk membuat ekonomi, sosial dan
politik keputusan. Dasar akrual diterapkan agak berbeda antara kepemilikan dana
(akrual penuh) dan dana pemerintah (akrual yang dimodifikasi) karena biaya
(pengeluaran) diukur dalam dana kepemilikan, sedangkan pengeluaran fokus pada
dana umum.

Biaya adalah jumlah uang tunai yang dikeluarkan atau akan dikeluarkan
selama periode akuntansi. Karena dana pemerintah tidak memiliki catatan modal

9
dan utang (dicatat/dikategorikan). Dalam aset tetap dan utang jangka panjang),
yang diukur adalah beban, bukan beban.

Berbeda dengan dana pemerintah, apa kepentingan dari dana yang dimiliki
oleh dan juga organisasi bisnis adalah laba bersih. Akuntansi akrual penuh
digunakan untuk mencatat pendapatan pada saat diperoleh (earned) dan beban
(expenses pada saat terjadinya).

Dengan kata lain, biaya dicatat saat hutang dagang terjadi terlepas dari kapan
pembayaran dilakukan. Dalam dana pemerintah, basis akrual yang dimodifikasi
harus digunakan. Pengeluaran adalah masih harus dibayar, tetapi pendapatan dicatat
berdasarkan kas, yaitu saat diterima, bukan kapan itu diperoleh. Penghasilan seperti
PPN, PPh, dan biaya (pungutan) dihitung kapan Terima kas. Salah satu
pengecualiannya adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang masih harus
dibayar, karena jumlahnya bisa diperkirakan lebih tepat.

Penerapan dasar akrual dalam akuntansi sektor publik adalah pada dasarnya
untuk menentukan biaya jasa dan pembebanan atas jasa yaitu meningkatkan biaya
yang diperlukan untuk menghasilkan layanan publik serta harga pelayanan yang
dibebankan kepada masyarakat. Ini berbeda dengan aplikasi basis akrual di sektor
swasta yang digunakan untuk dan membandingkan biaya dengan pendapatan
(pencocokan yang tepat terhadap pendapatan). Ini perbedaan ini disebabkan oleh
fakta bahwa di sektor swasta orientasi adalah difokuskan pada upaya
memaksimalkan keuntungan (profile oriented), sedangkan orientasi di sektor publik
difokuskan pada optimalisasi pelayanan publik (public berorientasi).

Akuntansi berbasis akrual membedakan antara penerimaan kas dan hak untuk
menerima uang tunai, serta uang tunai pembayaran dan kewajiban untuk
membayar. Beberapa negara telah mereformasi akuntansi sektor publik di
lingkungan mereka, khususnya perubahan dari cash basis menjadi accrual basis.
Selandia Baru adalah negara yang telah berhasil menerapkan sistem berbasis akrual
yang telah diterapkan sejak saat itu 1991.

10
Saat itu, sistem akuntansi yang diterapkan di negeri ini sudah bisa
memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan informasi yang lebih
komprehensif dibandingkan dengan sistem cash basis baik dari segi kuantitas
maupun kualitas.

Tujuan dari pengenalan dasar akrual adalah untuk memfasilitasi transparansi


dalam organisasi pemerintah dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Sementara
itu, beberapa negara Uni Eropa lainnya masih mengontrol pengeluarannya
menggunakan basis kas. Namun, beberapa kasus menunjukkan bahwa reformasi
menuju dasar akrual tidak sepenuhnya dijamin berhasil.

2.6 Ikhtisar
Fokus akuntansi keuangan sektor publik adalah penyediaan keuangan laporan
kepada pihak luar organisasi. Dimensi kualitas dari laporan keuangan sektor publik
sangat penting bagi pihak yang menggunakan keuangan laporan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik. Namun, untuk menghasilkan
laporan keuangan sektor publik yang relevan dan andal, ada beberapa kendala,
yaitu: objektivitas, konsistensi, keterbandingan, ketepatan waktu, penghematan
dalam menyiapkan laporan, dan materialitas.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akuntansi merupakan aktivitas jasa untuk meyediakan informasi yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan. Pada sektor publik pengambilan
keputusan terkait dengan keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Pada dasarnya
akuntansi baik pada sektor swasta maupun pada sektor publik, dibagi menjadi dua
bagian, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan
dapat didefinisikan sebagai suatu prinsip, metode, dan teknik pencatatan dan
pengorganisasian data keuangan atas operasi/kegiatan suatu entitas untuk
menghasilkan dan memberikan informasi yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan yang rasional.

Pada dasarnya terdapat 3 tujuan dalam mempelajari teori akutansi, yaitu :


untuk memahami praktek akuntansi yang ada saat ini, mempelajari kelemahan dan
kekurangan dari praktek akutansi yang saat ini di lakukan, memperbaiki praktek
akuntansi yang akan datang. Suatu disiplin ilmu dapar di klasifikasikan menjadi 5
kelompok, yaitu : ilmu murni atau abstrak (abstract sciences), ilmu deskriptif
(general descriptive sciences), ilmu derivative (special derivativesciences), ilmu
sipnotis (synoptic sciences), dan ilmu terapan (appliend sciences). Untuk
menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat di andalkan
terdapat beberapa kendala yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan
tersebut adalah : Obyektivitas, konsistensi, daya banding, tepat waktu, ekonomis
dalam penyajian laporan, materialitas.

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu para pembaca
disarankan untuk membaca tentang merancang dan mengelola saluran pemasaran
teritegrasi pada referensi-referensi lainnya, agar pengetahuan pembaca semakin
banyak sehingga memperluas khazanah keilmuan kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Mardiasmo, M. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi


Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai