Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI PEMERINTAH

MAKALAH
“PSAP 11 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN”

Dosen Pengampuh:

Klara Wonar,SE.,M.AK

Disusun oleh:

Nama kelompok 4 :

Andri Tonapa (20180411034020) kelas B

Kristina Wamaer (20180411034012) kelas B

Nadia Jaidi bahri (2019041034052) kelas B

Thineke Rumsowek (20180411034076) kelas B

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISS

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2020

1
AKUNTANSI PEMERINTAH

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan nya, mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “PSAP 11
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN” ,yang disajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “PSAP 11 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN”


yang sebagaimana bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu bagi seluruh bangsa
Indonesia.Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Jayapura,25 Nov 2020

Penulis

2
AKUNTANSI PEMERINTAH

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang............................................................................... 4
1.2. Tujuan Penulisan............................................................................ 5
1.3. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 6
2.1. Definisi .......................................................................................... 6
2.2 Komponen Laporan Keuangan Konsolidasian............................... 6
2.3. Penyajian laporan keuangan konsolidasian.................................... 7
2.4. Entitas pelaporan............................................................................ 7
2.5. Entitas Akuntansi........................................................................... 8
2.6. Badan layanan umum/Badan layanan umum daerah..................... 9
2.7. Prosedur Konsolidasi...................................................................... 9
2.8. Pengungkapan................................................................................12
2.9. Tanggal Efektif...............................................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan ....................................................................................13

3
AKUNTANSI PEMERINTAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP 11) tentang ”Laporan Keuangan


Konsolidasian” merupakan acuan bagi Pemerintah Pusat/Daerah dalam menyusun dan
menghasilkan Laporan Keuangan Konsolidasian dimasing-masing tingkatan entitas pelaporan.
Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasian dalam PSAP 11 berbeda dengan Laporan
Konsolidasian sektor swasta, karena konsolidasian yang dilaksanakan bukan merupakan
konsolidasian antara induk dan cabang.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggabungkan laporan antar entitas
pelaporan dan ditambah laporan keuangan Badan Layanan Umum.Laporan keuangan entitas
akuntansi yang digabungkan pada tingkat entitas akuntansi diatasnya bukan merupakan
laporan keuangan konsolidasian, tetapi hanya merupakan laporan keuangan gabungan antar
entitas akuntansi. Untuk laporan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hanya
dilampirkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Tujuan PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian adalah memberikan
acuan dan aturan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada unit-unit
pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements) demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud.
Yang dimaksud dengan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang
dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan informasi sebagian besar pengguna laporan
termasuk
lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Disamping itu diharapkan PSAP 11 dapat menjadi acuan akan pentingnya penyusunan
laporan keuangan konsolidasian yang selama ini belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh
entitas pelaporan.

4
AKUNTANSI PEMERINTAH

1.2 TUJUAN

Tujuan PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian adalah memberikan acuan dan aturan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada unit-unit pemerintahan dalam rangka
menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) demi
meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud. Yang dimaksud dengan
laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan
dan memberikan informasi sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif
sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Disamping itu
diharapkan PSAP 11 dapat menjadi acuan akan pentingnya penyusunan laporan keuangan
konsolidasian yang selama ini belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh entitas pelaporan.

1. Untuk memberikan Pemahaman lebih lanjut tentang Akuntansi Pemerintah khusunya


tentang PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian
2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Pemerintah Yang diharapakan
mahasiswa baik dosen pengampuh mata kuliah ini dapat memahaminya secara
mendalam.

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Definisi ?
2. Komponen Laporan Keuangan Konsolidasian ?
3. Penyajian laporan keuangan konsolidasian ?
4. Entitas pelaporan ?
5. Entitas Akuntansi ?
6. Badan layanan umum/Badan layanan umum daerah ?
7. Prosedur Konsolidasi ?
8. Pengungkapan ?
9. Tanggal Efektif ?

5
AKUNTANSI PEMERINTAH

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam PSAP 11 Laporan Keuangan
Konsolidasian:
1. Badan Layanan Umum (BLU) adalah badan yang dibentuk pemerintah untuk
menyelenggarakan pelayanan umum, mengelola dana masyarakat yang diterima
berkaitan dengan pelayanan yang diberikan, dan tidak termasuk kekayaan negara yang
dipisahkan.
2. Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan
oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
3. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
4. Konsolidasi adalah proses penggabungan antara akun-akun yang diselenggarakan oleh
suatu entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya, dengan mengeliminasi akun-
akun timbal balik agar dapat disajikan sebagai satu entitas pelaporan konsolidasian.
5. Laporan keuangan konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan
gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan sehingga tersaji sebagai satu
entitas tunggal.

2.2 KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Laporan keuangan pemerintah pusat/daerah untuk masing-masing entitas pelaporan dan entitas
akuntansi setidak-tidaknya terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA),


2. Neraca,
3. Laporan Arus Kas (LAK), dan
4. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Khusus untuk Laporan Arus Kas hanya dihasilkan dan disusun oleh entitas pelaporan yang
menjalankan fungsi perbendaharaan. Laporan keuangan tersebut diatas menurut PSAP 11
paragrap 6 menyebutkan bahwa ”Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan”, dimana laporan arus kas
tidak dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi hanya merupakan laporan yang

6
AKUNTANSI PEMERINTAH

disusun oleh BUN/BUD. Dari uraian tersebut yang termasuk dalam Laporan keuangan
konsolidasian adalah:

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA),


2. Neraca,
3. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

2.3 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pemerintah pusat/daerah menyampaikan laporan keuangan konsolidasian dari gabungan semua


laporan entitas pelaporan kepada lembaga legislatif. Laporan keuangan konsolidasian tersebut
disusun sesuai dengan periode pelaporan masing-masing entitas pelaporan sebagaimana
disebutkan dalam PSAP 11 paragrap 7 bahwa ”Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk
periode pelaporan yang sama dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi
jumlah komparatif dengan periode sebelumnya”. Laporan keuangan konsolidasian disusun
sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dan dirinci menurut organisasi, fungsi, subfungsi,
program dan jenis belanja sehingga dapat diperbandingkan dengan anggaran dan realisasi tahun
sebelumnya. Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan secara komparatif sehingga
dapat dilakukan analisis trend perubahan kenaikan dan penurunan penggunaan anggaran.

Disamping itu dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian harus diikuti


dengan proses eliminasi akun-akun yang saling timbal balik atau saling menghapus
(resiprocal accounts) sebagaimana disebutkan dalam PSAP 11 paragrap 8 yang berbunyi
”Proses konsolidasi diikuti dengan eliminasi akun-akun timbal balik (reciprocal accounts).
Namun demikian, apabila eliminasi dimaksud belum dimungkinkan, maka hal tersebut
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan”. Contoh akun timbal balik (reciprocal
accounts) antara lain sisa Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan yang belum
dipertanggungjawabkan oleh Bendaharawan Pembayar sampai dengan akhir periode
akuntansi. Perkiraan ini harus dieliminasi dengan perkiraan yang sama di entitas pelaporan
yang menyelengggarakan fungsi perbendaharaan.

2.4 ENTITAS PELAPORAN

Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Suatu entitas
pelaporan ditetapkan di dalam peraturan perundang-undangan, yang umumnya bercirikan:

1. Entitas tersebut dibiayai oleh APBN atau dibiayai oleh APBD atau mendapat pemisahan
kekayaan dari anggaran,
2. Entitas tersebut dibentuk dengan peraturan perundang-undangan,
3. Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau pejabat negara
yang ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat, dan

7
AKUNTANSI PEMERINTAH

4. Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban baik langsung maupun tidak langsung


kepada wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Entitas pelaporan ditetapkan berdasarkan pertimbangan:

1. kemandirian pelaksanaan anggaran,


2. pengelolaan kegiatan, dan
3. besarnya anggaran.

Entitas pelaporan tingkat kementerian Negara/lembaga mempunyai tanggungjawab dalam


penyusunan Laporan keuangan gabungan. Dalam penyusunan laporan keuangan dimaksud
selanjutnya Entitas Pelaporan dibantu oleh Entitas akuntansi yang merupakan unit vertikal
dibawah, seperti Eselon I, Kanwil dan Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

Entitas pelaporan pemerintah pusat mempunyai tanggungjawab untuk menyusun laporan


keuangan konsolidasian dari seluruh laporan keuangan gabungan kementerian Negara/lembaga
yang selanjutnya ditambah dengan laporan yang berasal dari penyelenggara fungsi
perbendaharaan.

Entitas pelaporan pemerintah daerah menyusun laporan keuangan konsolidasian dari


gabungan seluruh laporan keuangan gabungan satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya
ditambah laporan yang berasal dari penyelenggara fungsi perbendaharaan. Entitas pelaporan
satuan kerja perangkat daerah menyusun laporan keuangan dari gabungan seluruh laporan
keuangan entitas akuntansi seperti Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

2.5 ENTITAS AKUNTANSI

Setiap unit pemerintahan yang menerima anggaran belanja atau mengelola barang
adalah entitas akuntansi yang wajib menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan,
dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih
tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan. Perusahaan
negara/daerah pada dasarnya adalah suatu entitas akuntansi, namun akuntansi dan penyajian
laporannya tidak menggunakan standar akuntansi pemerintahan, tetapi menggunakan standar
akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Setiap unit pemerintah dapat ditetapkan menjadi suatu entitas akuntansi


apabila unit yang dimaksud mengelola anggaran sebagaimana yang dimaksud dalam PSAP

8
AKUNTANSI PEMERINTAH

11 paragrap 12 yang mengatakan ”Pengguna anggaran/pengguna barang sebagai entitas


akuntansi menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan
dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang ditujukan kepada entitas pelaporan”.
Selain itu apabila suatu entitas akuntansi yang karena penetapan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku, maka suatu entitas akuntansi tertentu yang dianggap
mempunyai pengaruh signifikan dalam pencapaian program pemerintah dapat ditetapkan
sebagai entitas pelaporan dan bukan sebagai entitas akuntansi seperti pengertian diatas
sebagai contoh BLU.

Badan Layanan Umum (BLU) adalah badan yang dibentuk pemerintah untuk
menyelenggarakan pelayanan umum, memungut dan menerima serta membelanjakan dana
masyarakat yang diterima berkaitan dengan pelayanan yang diberikan, tetapi tidak berbentuk
badan hukum sebagaimana kekayaan negara yang dipisahkan. Termasuk dalam BLU antara
lain adalah rumah sakit, universitas negeri, dan otorita. Laporan keuangan BLU akan
disampaikan ke entitas pelaporan yang membawahi BLU dimaksud dan akan digabungkan
dalam Laporan Keuangan entitas pelaporan.

2.6 BADAN LAYANAN UMUM/BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Badan Layanan Umum (BLU) menyelenggarakan pelayanan umum, memungut dan menerima,
serta membelanjakan dana masyarakat yang diterima berkaitan dengan pelayanan yang
diberikan, tetapi tidak berbentuk badan hukum sebagaimana kekayaan negara yang dipisahkan.
Termasuk dalam BLU antara lain adalah rumah sakit, universitas negeri, dan otorita.
Selaku penerima anggaran belanja pemerintah (APBN/APBD) BLU/BLUD adalah entitas
akuntansi, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada entitas pelaporan yang secara
organisatoris membawahinya. Selaku satuan kerja pelayanan berupa Badan, walaupun bukan
berbentuk badan hukum yang mengelola kekayaan Negara yang dipisahkan, BLU/BLUD adalah
entitas pelaporan.
Konsolidasi laporan keuangan BLU/BLUD pada kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang
secara organisatoris membawahinya dilaksanakan setelah laporan keuangan BLU/BLUD disusun
menggunakan standar akuntansi yang sama dengan standar akuntansi yang dipakai oleh
organisasi yang membawahinya.

2.7 PROSEDUR KONSOLIDASI

Konsolidasian yang dilakukan oleh entitas pelaporan pada instansi pemerintah


pusat/daerah berbeda dengan konsolidasian yang dilakukan oleh perusahaan swasta, karena
konsoliasian pada instansi pemerintah bukan merupakan konsolidasi antara induk dan
cabang. Konsolidasi sebagaimana dimaksud oleh PSAP 11 paragrap 17 ”dilaksanakan
dengan cara menggabungkan dan menjumlahkan akun yang diselenggarakan oleh entitas
pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya dengan atau tanpa mengeliminasi akun timbal
balik”.

9
AKUNTANSI PEMERINTAH

1. Penggabungan ditingkat Kementerian Negara/Lembaga


Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan dengan menggabungkan laporan
keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara organisatoris berada di bawahnya.
 Satuan kerja
Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang mengelola anggaran adalah entitas
akuntansi yang harus menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang,
dan ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan dan belanja, yang berada dalam
tanggung jawabnya. Penyelenggaran akuntansi bertujuan untuk menghasilkan laporan
keuangan yang akan disampaikan kepada entitas pelaporan. Penyelenggaran akuntansi
mengacu kepada Sistem Akuntansi Pemerintah yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah.
 Wilayah
Wilayah selaku unit vertikal di Propinsi melakukan penggabungan laporan keuangan
yang berasal dari satuan kerja (entitas akuntansi) yang ada dibawah tanggungjawab
wilayah yang bersangkutan. Kantor wilayah dalam tatanan Sistem Akuntansi
Pemerintaha diperlakukan sebagai entitas akuntansi untuk melakukan penggabungan
ditingkat wilayah yang berkewajiban menyampaikan laporan keuangan ke unit vertikal
diatasnya. Penggabungan dilakukan dengan menjumlahkan akun-akun yang sama antar
entitas akuntansi.

 Eselon I
Eselon I dalam hal ini Direktorat Jenderal selaku unit vertikal Kementerian
Negara/lembaga melakukan penggabungan laporan keuangan yang berasal dari wilayah-
wilayah (selaku entitas akuntansi) yang ada dibawah tanggungjawab Eselon I yang
bersangkutan. Eselon I dalam tatanan Sistem Akuntansi Pemerintaha diperlakukan
sebagai entitas akuntansi untuk melakukan penggabungan laporan keuangan ditingkat
Direktorat Jenderal yang selanjutnya disampaikan ke Kementerian Negara/lembaga yang
membawahinya. Penggabungan dilakukan dengan menjumlahkan akun-akun yang sama
antar entitas akuntansi pada tingkat wilayah.

 Kementerian Negara/Lembaga
Kementerian Negara/lembaga sebagai entitas pelaporan melakukan proses penggabungan
laporan keuangan yang berasal dari entitas akuntansi yang ada dibawah tanggungjawab
kementerian negara/lembaga yang bersangkutan. Kementerian Negara/lembaga akan
menyampaikan laporan keuangan gabungan ke Menteri Keuangan untuk dilakukan
proses konsolidasian ditingkat pemerintah pusat. Disamping itu kementerian
negara/lembaga berkewajiban menyampaikan laporan keuangan konsolidasian ke BPK
untuk diaudit.

2. Laporan Keuangan ditingkat Bendaharawan Umum Negara (BUN)

10
AKUNTANSI PEMERINTAH

Menteri Keuangan selaku BUN menyusun Laporan Keuangan menyangkut realisasi


penerimaan dan pengeluaran anggaran yang berpengaruh terhadap kas. Laporan keuangan yang
di hasilkan oleh BUN berupa Laporan Arus Kas dan Neraca. Laporan ini akan digabungkan
dengan laporan kementerian negara/lembaga. BUN dalam tatanan Sistem Akuntansi Pemerintah
adalah entitas pelaporan yang berkewajiban melakukan penggabungan laporan keuangan yang
berasal dari Kuasa Bendaharawan Umum Negara. Laporan tersebut akan disampaikan ke
Menteri Keuangan untuk dilakukan proses penggabungan ditingkat pemerintah pusat.

3. Konsolidasi ditingkat LKPP


Menteri Keuangan selain sebagai BUN juga berfungsi sebagai penyusun
Laporan Keuangan Konsolidasian untuk disampaikan ke Presiden. Proses penyusunan
laporan keuangan konsolidasian dilakukan dengan mengkonsolidasikan laporan keuangan
gabungan yang berasl dari
masing-masing Entitas Pelaporan di tambah dengan laporan keuangan yang
berasal dari Entitas Pelaporan yang menjalankan fungsi Perbendaharaan. Menteri Keuangan
selaku entitas pelaporan akan menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian ke Presiden
untuk diteruskan ke BPK dan DPR. Laporan Keuangan Konsolidasian yang disusun pada
tingkat Pemerintah Pusat sudah termasuk laporan keuangan BLU.

4. Konsolidasi ditingkat Pemerintah Daerah.


Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang mengelola anggaran adalah entitas
akuntansi yang harus menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan
ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan dan belanja, yang berada dalam tanggung jawabnya.
Penyelenggaran akuntansi bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akan
disampaikan kepada entitas pelaporan. Penyelenggaran akuntansi mengacu kepada Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

Kepala SKPD selaku pengguna anggaran menyusun laporan keuangan gabungan dari
satuan kerja yang berada dilingkup SKPD dan menyampaikannya kepada
gubernur/bupati/walikota melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku entitas
pelporan untuk dilakukan proses konsolidasian.
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku BUD menyusun laporan keuangan
sebagai pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah yang selanjutnya akan
digabungkan dengan laporan keuangan yang berasal dari SKPD.
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku entitas pelaporan melakukan
proses konsolidasian dan menyusun laporan keuangan PEMDA berdasarkan laporan
keuangan SKPD serta laporan pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah dan
disampaikan kepada gubernur/bupati/walikota untuk selanjutnya disampaikan ke BPK dan
DPRD.
Proses Konsolidasi diatas dapat dilaksanakan baik dengan mengeliminasi
akun-akun yang timbal balik (reciprocal) maupun tanpa mengeliminasinya. Dalam hal
konsolidasi dilakukan tanpa mengeliminasi akun-akun yang timbal-balik, maka nama-nama

11
AKUNTANSI PEMERINTAH

akun yang timbal balik, dan estimasi besaran jumlah dalam akun yang timbal balik
dicantumkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Selanjutnya perlu diketahui bahwa menurut PSAP 11 paragrap 21 dikatakan
bahwa ”Laporan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) digabungkan pada kementerian
negara/lembaga teknis pemerintah pusat/daerah yang secara organisatoris membawahinya
dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Laporan Realisasi Anggaran BLU digabungkan secara bruto kepada Laporan Realisasi
Anggaran kementerian negara/ lembaga teknis pemerintah pusat/daerah yang secara
organisatoris membawahinya.
b) Neraca BLU digabungkan kepada neraca kementerian negara/ lembaga teknis pemerintah
pusat/daerah yang secara organisatoris membawahinya.

Dengan kata lain bahwa laporan keuangan BLU merupakan laporan keuangan yang sudah
tergabungkan didalam laporan keuangan kosolidasian Kementerian Negara/Lembaga dan
Pemerintah Daerah yang membawahi BLU dimaksud. Disamping BLU Pemerintah Pusat/Daerah
juga memiliki Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) dimana laporan
keuangannya tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Pemerintah Pusat/Daerah. Laporan
Keuangan BUMN/BUMD hanya dilampirkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasin
Pemerintah Pusat dan Daerah.

2.8 PENGUNGKAPAN

Dalam Catatan atas Laporan Keuangan perlu diungkapkan nama-nama entitas yang di
konsolidasikan atau digabungkan beserta status masing-masing, apakah entitas pelaporan atau
entitas akuntansi.
Dalam hal konsolidasi tidak diikuti dengan eliminasi akun timbal balik sebagaimana disebut
pada paragraf 12, maka perlu diungkapkan nama-nama dan besaran saldo akun timbal balik
tersebut, dan disebutkan pula alasan belum dilaksanakannya eliminasi.

2.9 TANGGAL EFEKTIF


PSAP 11 berlaku efektif untuk laporan atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran mulai
Tahun Anggaran 2010. Dalam hal entitas pelaporan belum dapat menerapkan PSAP ini, entitas
pelaporan dapat menerapkan PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual paling lama 4 (empat) tahun
setelah Tahun Anggaran 2010

12
AKUNTANSI PEMERINTAH

KESIMPULAN
Tujuan dari Laporan Keuangan Konsolidasian adalah penyusunan laporean keuangan
konsolidasian pada unit pemerintahan dalam rangka menyajikan general purpose financial
statement demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan.General purpose
financial statement adalah laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan bersama user
termasuk lembaga legislatif sesuai yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan .
General purpose financial statement yang ditetapkan sebagai entitas pelaporan di sajikan secara
terkonsolidasi agar mencerminkan satu kesatuan entitas.Penyajian Laporan Keuangan
Konsolidasian : Pemerintah pusat/daerah menyampaikan laporan keuangan konsolidasian dari
gabungan semua laporan entitas pelaporan kepada lembaga legislatif. Laporan keuangan
konsolidasian itu disusun sesuai dengan priode pelaporan masing-masing entitas
pelaporan
sebagaimana disebutkan dalam PSAP 11 paragraf 7 bahwa “ Laporan Keuangan Konsolidasian
disajikan untuk priode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif
dengan priode sebelumnya “.Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan
anggaran yang telah ditetapkan dan dirinci menurut organisasi, fungsi, sub fungsi, program dan
jenis belanja sehingga dapat diperbandingkan dengan anggaran dan realisasi tahun sebelumnya

13
AKUNTANSI PEMERINTAH

14

Anda mungkin juga menyukai