Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Mata Kuliah : Akuntansi Pemerintah
Sifat Ujian : Take Home
Waktu Kumpul : Jumat, 4 Desember 2020

Nama : Andri Tonapa


Nim : 20180411034020
Kelas :(B)

Soal:

1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik kualitatif laporan keuangan berdasarkan PP No.71


Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah!
2. Jelaskan arus kas masuk dan arus kas keluar dari aktivitas operasi, aktivitas investasi,
aktivitas pendanaan, dan aktivitas transitoris, serta berikan contohnya!
3. Dalam rangka pengungkapan yang memadai, apa saja yang harus diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan!
4. Bagaimanakah definisi, pengakuan, pengukuran, dan penilaian persediaan berdasarkan
PP No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah!
5. Penghentian/pelepasan asset tetap dapat terjadi karena Pemindahtanganan, Rusak
Berat/Hilang dan Pemanfaatan Aset Tetap oleh Pihak Lain dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun. Jelaskan masing-masing pengehentian/pelepasan asset tetap tersebut, serta
berikan contohnya!

Jawaban:
1. Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Peraturan PemerintahNomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah sebagai berikut:
“Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatifyang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhitujuannya.
”Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan
agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
a. Relevan
b. Andal
c. Dapat dibandingkan
d. Dapat dipahami
Berikut penjelasan mengenai karakteristik kualitatif laporan keuangan:
a. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan,
serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan
demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan
maksud penggunaannya. Informasi dapat dikatakan relevan jika memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
 Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), Informasi
memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi
mereka di masa lalu.
 Memiliki manfaat prediktif (predictive value), Informasi dapat membantu
pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil
masa lalu dan kejadian masa kini.
 Tepat waktu, Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh
dan berguna dalam pengambilan keputusan.
 Lengkap, Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap
mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.
Informasi yang melatar belakangi setiap butir informasi utama yang
termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar
kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
Agar informasi yang disajikan dapat relevan maka informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan pemerintah harus didasarkan pada
kebutuhan informasi para pengguna laporan keuangan pemerintah.
b. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat
diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat
menyesatkan dan merugikan pengguna laporan keuangan. Informasi yang andal
memenuhi karakteristik:
 Penyajian Jujur, Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan.
 Dapat Diverifikasi (verifiability), Informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali
oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak
berbeda jauh.
 Netralitas,  Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak
pada kebutuhan pihak tertentu.
Agar informasi yang dihasilkan dapat dipercaya (andal) maka penyajian
informasi dalam laporan keuangan pemerintah harus didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku,dan disajikan secara
menyeluruh.
c. Dapat dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan serta
membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja dan perubahannya secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran
dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa
dilakukan secara konsisten. Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan
lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara
internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang
sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang
diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas
pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan
akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada
periode terjadinya perubahan. Agar informasi yang disajikan dapat dibandingkan
maka penyajian laporan keuangan pemerintah minimal harus disajikan dalam 2
(dua) periode atau 2 (dua) tahun anggaran.

d. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah dikatakan
dapat dipahami jika pengguna mengerti dengan informasi-informasi yang
disajikan dan mampu menginterpretasikannya. Hal ini dapat terlihat dari manfaat
informasi yang disajikan tersebut terhadap pengambilan keputusan. Untuk itu,
penyajian informasi dalam laporan keuangan pemerintah harus menggunakan
format/bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para
pengguna. Pengguna harus diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta memiliki kemauan
untuk mempelajari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
pemerintah. Dalam kenyataannya, pemerintah masih menghadapi beberapa
kendala kendala dalam menyajikan informasi yang relevan dan andal tersebut.
Kendala tersebut merupakan suatu keadaan yang tidak memungkinkan
terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan laporan keuangan pemerintah
yang relevan dan andal akibat keterbatasan (limitations) atau karena alasan-alasan
kepraktisan. Tiga hal yang menimbulkan kendala dalam penyajian laporan
keuangan pemerintah tersebut, yaitu:
 Materialitas
Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan
pemerintah hanya diharuskan memuat informasi yang memenuhi kriteria
materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar
laporan keuangan. Selama seluruh informasi yang material telah disajikan
dalam laporan keuangan maka laporan keuangan pemerintah tersebut
dapat dikatakan wajar. Hal inilah yang mengakibatkan mungkin saja ada
suatu informasi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.
 Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Manfaat yang dihasilkan informasi akuntansi seharusnya melebihi biaya
penyusunannya. Dampak dari pertimbangan biaya dan manfaat
tersebut,  laporan   keuangan pemerintah diperbolehkan untuk tidak
menyajikan segala informasi, apalagi jika informasi tersebut manfaatnya
lebih kecil daripada biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi atas
biaya dan manfaat membutuhkan proses pertimbangan yang matang.
Biaya penyajian informasi tidak harus dipikul oleh pengguna
informasi yang menikmati manfaat, karena manfaat dari penyajian
informasi tersebut mungkin saja dinikmati oleh pengguna lain di luar
mereka yang menjadi tujuan informasi.
 Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif
Keseimbangan antar karakteristik kualitatif yang diperlukan untuk
mencapai suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai tujuan
normatif yang diharapka dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah. Bisa
saja untuk mementingkan dipenuhinya keandalan
suatu informasi,  menyebabkan informasi tersebut
kurang relevan, begitupula sebaliknya jika relevansinya dipentingkan,
mengakibatkan informasi tersebut kurang andal. Kepentingan relatif antar
karakteristik dalam berbagai kasus mungkin akan berbeda, terutama antara
relevansi dan keandalan, adakalanya pengguna
lebih membutuhkan informasi yang andal dibandingkan informasi yang
relevan, namun bisa saja pengguna lebih mementingkan kerelavansian dari
pada keandalannya. Untuk itu, dibutuhkan suatu pertimbangan profesional
dalam penentuan tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif
tersebut agar dapat menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan
pengguna.

2. Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Arus kas bersih aktivitas
operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam
menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang
akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari:


 Penerimaan Perpajakan.
 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
 Penerimaan Hibah
 Penerimaan Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi Lainnya
 Penerimaan Lain-lain/penerimaan dari pendapatan Luar Biasa; dan
 Penerimaan Transfer.
Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk:
 Pembayaran Pegawai
 Pembayaran Barang
 Pembayaran Bunga
 Pembayaran Subsidi
 Pembayaran Hibah
 Pembayaran Bantuan Sosial
 Pembayaran Lain-lain/Kejadian Luar Biasa; dan
 Pembayaran Transfer.
Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang sifatnya sama dengan
persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka perolehan dan penjualan surat berharga
tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Dan Jika entitas pelaporan
mengotorisasikan dana untuk kegiatan suatu entitas lain, yang peruntukannya belum jelas
apakah sebagai modal kerja, penyertaan modal, atau untuk membiayai aktivitas periode
berjalan, maka pemberian dana tersebut harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
Kejadian ini dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam
setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan
untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa
yang akan datang.
Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
 Penjualan Aset Tetap
 Penjualan Aset Lainnya
 Pencairan Dana Cadangan
 Penerimaan dari Divestasi
 Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas.
Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
 Perolehan Aset Tetap
 Perolehan Aset Lainnya
 Pembentukan Dana Cadangan
 Penyertaan Modal Pemerintah
 Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas.
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang yang
berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka
panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka
panjang dan utang jangka panjang.Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan perolehan atau pemberian
pinjaman jangka panjang.
Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
 Penerimaan utang luar negeri
 Penerimaan dari utang obligasi
 Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah
 Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara.
Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
 Pembayaran pokok utang luar negeri
 Pembayaran pokok utang obligasi
 Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah
 Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara.
Aktivitas Transitoris
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak
mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas
transitoris antara lain transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), pemberian/penerimaan
kembali uang persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran, serta kiriman uang. PFK
menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah
Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan
Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum
negara/daerah. Arus masuk kas dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan PFK dan
penerimaan transitoris seperti kiriman uang masuk dan penerimaan kembali uang
persediaan dari bendahara pengeluaran. Arus keluar kas dari aktivitas transitoris meliputi
pengeluaran PFK dan pengeluaran transitoris seperti kiriman uang keluar dan pemberian
uang persediaan kepada bendahara pengeluaran.

3. Dalam rangka pengungkapan yang memadai, Catatan atas Laporan Keuangan


mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
b. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro
c. Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan
hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target
d. Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan
akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-
kejadian penting lainnya
e. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka
laporan keuangan
f. Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang
belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan; dan
g. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
Pengungkapan untuk masing-masing pos pada laporan keuangan mengikuti pernyataan
standar akuntansi berlaku yang mengatur tentang pengungkapan untuk pos-pos yang
terkait. Misalnya, Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan tentang Persediaan
mengharuskan pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
persediaan.
.
4.

Anda mungkin juga menyukai