Dosen Pengampuh:
Disusun oleh:
Nim : 20180411034020
Kelas :B
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2020
PENDAHULUAN
Audit merupakan pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi untuk
menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah
ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Akuntan publik merupakan audit yang menyediakan jasa kepada masyarakat umum
terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Akuntan
publik harus dapat menunjukkan bahwa jasa audit yang diberikan yaitu kualitas audit yang
dapat dipercaya karena profesinya tersebut memiliki peran penting dalam memberikan
informasi yang dapat diandalkan, dipercaya dan memenuhi kebutuhan pengguna jasa akuntan
publik kedalam dunia usaha yang semakin kompetitif. Laporan keuangan menyediakan
berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak
internal maupun pihak eksternal perusahaan. Berdasarkan Standar Akuntan Pemerintah
(SPA) No 1 terdapat karakterisik kualitatif laporan keuangan yaitu relevan (relevance)
apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan
memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa
lalu. Laporan Keuangan andal (reliable) yaitu Informasi dalam laporan keuangan bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur,
serta dapat diverivikasi. Kedua karakteristik tersebut sangatlah sulit untuk diukur, sehingga
para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk
memberi jaminan bahwa laporan keuangan tersebut relevan dan dapat diandalkan, sehingga
dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
tersebut. Para pemakai laporan keuangan akan selalu melakukan pemeriksaan dan mencari
informasi tentang kehandalan laporan keuangan perusahaan. Cara mencari informasi tersebut
andal adalah dengan mengharuskan dilakukan audit secara independen agar informasi yang
digunakan dalam pengambilan keputusan lengkap, akurat, dan tidak bias.
a. Data Akuntansi
Salah satu tipe bukti audit adalah data akuntansi. Jurnal, buku besar,
buku pembantu serta buku pedoman akuntansi, memorandom dan catatan tidak
resmi,seperti daftar lembaran kerja ( worksheet) yang mendukung alokasi
biaya, perhitungan, dan rekonsiliasi secara keseluruhan merupakan bukti
yang mendukung laporan keuangan . Dipihak lain, tanpa dilandasi oleh
kewajaran
dan kecermatan data akuntansi yang mendukung laporan keuangan,
pendapat auditor atas laporan keuangan tidak akan terjamin. Auditor
menguji data akuntansi yang mendasari laporan keuangan dengan jalan:
1. Menganalisis dan me-review
2. Menelusuri kembali langkah-langkah prosedur yang diikuti dalamm proses
akuntansi dan dalam proses pembuatan lembaran kerja dan alokasi yang
bersangkutan.
3. Menghitung kembali dan melakukan rekonsiliasi jumlah jumlah yang
berhubungan dengan penerapan informasi yang sama.
b. Informasi Penguat
Bukti audit lain yang dikumpulkan oleh auditor sebagai dasaar pernyataan
pendapatnya atas laporan keuangan adalah informasi penguat. Informasi
penguat meliputi segala dokumen seperti cek, faktur, surat kontrak, notulen rapt,
konfirmasi, dan pernyataan tertulis dari pihak yang mengetahui: informasi yang
diperoleh auditor melalui permintaan keterangan, pengamatan,inspeksi dan
pemeriksaan, fisik; serta informasi lain yang dikembangkan oleh atau tersedia
bagi auditor yang memungkinkannya untuk menarik kesimpulan berdasarkan
alasan yang kuat. Dokumen yang relevan yang menunjang pencatan dalam akun-akun
dan asersi dalam laporan keuangan, biasanya disimpan dalam arsip perusahaan
dan tersedia bagi auditor untuk membuktikan asersi tentang keberadaannya.
3. Bukti Audit sebagai Dasar yang Layak untuk Menyatakan Pendapat Auditor
Pertimbangan bukti audit tentang kelayakan bukti audit dipengaruhi oleh beberapa
faktor berikut ini:
a. Pertimbangan profesional. Yang menentukan keseragaman penerapan mutu
dan jumlah bukti yang diperlukan dalam audit. Pernyataan standar Auditing yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia berisi persyaratan tentang bukti
audit dan memberikan panduan tentang cara yang harus ditempuh oleh auditor untuk
memenuhi persyaratan tersebut. Auditor diharuskan memberikan alasan setiap
penyimpangan dari Persyaratan Standar Auditing.
b. Integritas Manajemen. Manajemen bertanggung jawab atas asersi yang
tercantum dalam laporan keuangan. Manajemen juga berada dalam posisi
untuk mengendalikan sebagian besar bukti penguat dan data akuntansi yang
mendukung laporan keuangan. Oleh karena itu, auditor akan meminta bukti
kompenten jika terdapat keraguan terhadap integritas manajemen.
c. Kepemilikan Publik versus Terbatas. Umumnya auditor memerlukan tingkat
keyakinan yang lebih tinggi dalam audit atas laporan keuangan perusahaan public
(misalnya PT yang go public) dibandingkan dengan audit atas laporan keuangan
perusahaan yang dimiliki oleh kalangan terbatas (misalnya PT Tertutup).
Hal ini disebabkan karena dalam audit atas laporan keuangan perusahaan
publik, laporan audit digunakan oleh pemakai dari kalangan lebih luas, dan pemakai
laporan audit tersebut hanya mengandalkan pengambilan keputusan investasinya
terutama atas laporan keuangan auditan.
d. Kondisi Keuangan. Umumnya jika sesuatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan
dan proses kebangkrutan, pihak-pihak yang berkepentingan, seperti kreditur, akan
meletakkan kesalahan di pundak auditor, karena kegagalan auditor untuk
memberikan peringatan sebelumnya mengenai memburuknya kondisikeuangan
perusahaan.Dalam keadaan ini, auditor harus mempertahankan pendapatnya atas
laporan keuangan auditan dan mutu pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.