Anda di halaman 1dari 10

Ringkasan Materi Auditing I

“PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA”

Dosen pengampu: Dr. Mulyati Akib, S.E. (Akt)., M.Si. CA

Disusun oleh

ERINA RAHMADANI

NIM B1C122079

KELAS B

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023/2024
PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA

1. Sifat Auditing
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.
Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
a. Informasi dan Kriteria yang Telah Ditetapkan
Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi
dan beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi
informasi tersebut, yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk. Kriteria untuk
mengevaluasi informasi juga bervariasi, tergantung pada informasi yang sedang
diaudit. Dalam audit atas laporan keuangan historis olehkantor akuntan publik (KAP),
kriteria yang berlaku biasanya adalah prinsip-prinsipakuntansi yang berlaku umum
(GAAP) atau International Financial ReportingStandards (IFRS).Untuk informasi
yang lebih subjektif, kriterianya lebih sulit ditetapkan. Biasanya auditor dan entitas
yang telah diaudit telah sepakat mengenai kriteria yangakan digunakan sebelum audit
dimulai.
b. Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bukti
Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan
apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda, termasuk:
 Data elektronik dan data lain tentang transaksi
 Komunikasi tertulis dengan pihak luar
 Observasi oleh auditor
 Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien
Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh bukti dan kualitasyang
mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukanserta
mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
c. Orang yang Kompeten dan Independen
Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan
harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan
guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu. Auditor juga harus
memiliki sikap mental yang independen. Kompetensi orang-orang yang melaksanakan
audit akan tidak ada nilainya jika mereka tidak indepen dalam mengumpulkan
dan mengevaluasi bukti. Auditor yang mengeluarkan laporan mengenai laporan
keuangan perusahaanseringkali disebut auditor independen. Walaupun auditor ini
menerima fee dari perusahaan, mereka biasanya cukup independen dalam melakukan
audit yang dapatdiandalkan oleh para pemakai. Bahkan auditor internal – yang
bekerja padaperusahaan yang mereka audit – biasanya langsung melapor ke
manajemen puncakdan dewan komisaris, sehingga para auditor ini tetap independen
dari unit operasiyang mereka audit.
d. Pelaporan
Tahap terakhir dalam proses auditing adalah menyiapkan laporan audit (audit report),
yang menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai. Laporan seperti ini
memiliki sifat yang berbeda-beda, tetapi semuanya harusmember tahu para pembaca
tentang derajat kesesuaian antara informasi yang telahdiaudit dan kriteria yang telah
ditetapkan.

2. Perbedaan Antara Auditing Dan Akuntansi


Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa
ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan Untuk
mengambil keputusan. Akuntansi lebih berfokus ke proses pengolahan catatan keuangan
sebagai bahan penyusunan laporan keuangan, sedangkan audit lebih ke evaluasi
catatan/laporan keuangan yang telah dibuat. Ketika mengaudit data akuntansi, auditor
berfokus pada penentuan apakah informasi yang dicatat itu mencerminkan dengan tepat
peristiwa-peristiwa ekonomiyang terjadi selama periode akuntasi. Karena standar
akuntansi internasional menyediakan kriteria untuk mengevaluasi apakah informasi
akuntansi telah dicatatsebagaimana mestinya, auditor harus benar-benar harus memahami
standarakuntansi tersebut. Selain memahami akuntasi, auditor juga harus memiliki
keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit. Keahlian inilah yang
membedakan auditor dengan akuntan. Menentukan prosedur audit yang tepat, menentukan
jumlah dan jenis item yang harus diuji, serta mengevaluasi hasilnya adalah tugas yang
hanya dilakukan oleh auditor.

3. Aspek Ekonomi dalam Permintaan Akan Auditing


Untuk mengilustrasikan kebutuhan akan auditing, mari pertimbangkankeputusan seorang
pejabat Bank dalam memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan. Keputusan ini akan
didasarkan pada faktor-faktor seperti hubungan keuangan sebelumnya dengan perusahaan
itu serta kondisi keuangan perusahaan itu seperti yang dicerminkan dalam laporan
keuangannya. Bank akan mengenakan suku bunga yang terutama ditentukan oleh tiga
faktor:
1) Suku bunga bebas risiko
2) Risiko bisnis bagi nasabah
3) Risiko informasi
Auditing tidak mempengaruhi suku bunga bebas risiko atau risiko bisnis, tetapi dapat
menimbulkan dampak signifikan terhadap risiko informasi. Jika pejabat bank itu merasa
puas bahwa ada risiko informasi yang minimal karena laporan keuangan si peminjam
sudah diaudit, risiko bagi bank akan jauh berkurang dan suku bunga keseluruhan bagi si
peminjam dapat diturunkan.

4. Jasa Assurance
Jasa assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas informasi
bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena si penyedia
jasa assurance itu independen dan dianggap tidak bisa berkenaan dengan informasi yang
diperiksa. Individu-individu yang
bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk membant
u meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar
keputusannya. Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan public atau oleh berbagai
professional lainnya.
Jasa Atestasi
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi.
Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance dimana KAP megeluarkan
laporan tentang suatu permasalahan atau asersi yangdisiapkan pihak lain. Jasa atestasi
dibagi menjadi lima kategori:
- Audit atas laporan keuangan historis
- Audit atas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
- Review laporan keuangan historis
- Jasa atestasi mengenai teknologi informasi
- Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan
a. Audit Atas Laporan Keuangan Historis
Dalam suatu audit atas laporankeuangan historis, manajemen menegaskan bahwa
laporan itu telah dinyatakansecara wajar sesuai dengan standar akuntansi internasional
yang berlaku. Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk jasa atestasi
dimana auditormengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat tentang
apakah laporan keuangan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar
akuntansiinternasional yang berlaku. Audit ini merupaka jasa assurance yang paling
umum diberikan oleh KAP.
b. Audit Atas Laporan Internal Terhadap Pelaporan Keuangan
Untuk audit
atas Audit Atas Laporan Internal Terhadap Pelaporan Keuangan, manajemen
menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan
mengikuti kriteria yang sudah mapan. Section 404 dalam UUSarbanes-Oxley
mewajibkan perusahaan-perusahaan terbuka melaporkan penilaianmanajemen atas
efektifitas pengendalian memberikan atestasi mengenai efektifitas pengendalian
internal atas pelaporankeuangan. Evaluasi ini, yang dipadukan dengan audit atas
laporan keuangan,mempertebal keyakinan pemakai tentang pelaporan keuangan di
masa depan,karena pengendalian internal yang efektif mengurangi kemungkinan salah
saji dalanlaporan keuangan mendatang.
c. Review Atas Pelaporan Keuangan Historis
Untuk Review Atas Pelaporan Keuangan Historis, manajemen menegaskan bahwa
laporan tersebut telahdinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi, sama
sepertiaudit. Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian yang moderat atau s
edanguntuk review atas laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat
kepastianyang tinggi untuk audit, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan. Suatu
reviewseringkali sudah dianggap memadai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
laporankeuangan. Jasa ini dapat diberikan oleh KAP dengan fee yang jauh lebih
rendahketimbang audit karena lebih sedikit bukti yang diperlukan. Banyak
perusahaannonpublic menggunakan opsi atestasi ini untuk memberikan kepastian
yang moderatatas laporan keuangannya tanpa harus menanggung biaya audit.
d. Jasa Atestasi Mengenai Teknologi Informasi
Untuk atestasi mengenaiteknologi informasi, manajemen mengeluarkan berbagai
asersi tentang reliabilitasdan keamanan informasi elektronik. Banyak fungsi bisnis,
seperti pemesanan danpembayaran, sekarang dilakukan melalui internet atau secara
langsungantarkomputer dengan menggunakan electronic data interchange (EDI).
Karenatransaksi dan informasi dipakai bersama secara online dan real-time, para
pelakubisnis meminta kepastian yang lebih tinggi lagi mengenai informasi, transaksi
dansystem pengamanan yang melindunginya. WebTrust Dan SysTrust adalah jasa-
jasaatestasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan assurance ini.
e. Jasa Atestasi Lain
Akuntan public memberikan banyak jasa atestasi lainnya, yangkebanyakan
merupakan perluasan alami dari audit atas laporan keuangan historis,karena pemakai
menginginkan kepastian yang independen menyangkut jenis-jenisinformasi lainnya.
Biasanya, akuntan atau CPA ditugaskan untuk memberikankepastian tertulis tentang
reliabilitas asersi yang dibuat

Jasa Assurance Lainnya


Sebagian besar jasa assurance lain yang diberikan akuntan publik tidak memenuhi definisi
jasa atestasi, tetapi akuntan tetap harus independen dan harus memberikan kepastian
tentang informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Jasa-jasa assurance ini
berbeda dengan jasa atestasi karena akuntan publik tidak diharuskan mengeluarkan
laporan tertulis, dan kepastian itu tidak harus mengenai reliabilitas asersi pihak lain
tentang ketaatan pada kriteria tertentu. Penugasan jasa assurance lain ini berfokus pada
peningkatan mutu informasi bagi pengambilkeputusan, sama seperti jasa atestasi.

Tabel Contoh-contoh Jasa Assurance Lainnya


Jasa Assurance Lainnya Aktifitas Jasa

Pengendalian atas dan Menilai proses dalam praktek investasiperusahaan


resiko yangberhubungan untuk mengidentifikasi resikodan menentukan
dengan investasi, efektifitas proses tersebut
mencakup kebijakan yang
terkait dengan derivatif

Mystery shopping Melakukan pembelian secara anonymuntuk menilai


upaya tenaga penjualanyang berhadapan dengan
pelanggan danprosedur yang mereka ikuti

Penilaian resiko Menilai resiko keamanan danpengendalian yang


pengumpulan, berkaitan dengandata elektronik, mencakup
pendistribusian dan kememadaianpenyimpanan pendukung dan di
penyimpanan informasi luarlokasi
digital
Penilaian resiko Membuat profil resiko kecurangan danmenilai
kecurangan dan tindakan kecukupan system dan kebijakanperusahan dalam
ilegal mencegah serta mendeteksi kecurangan dan tindakan
ilegal

Unsur-unsur organik Memberikan assurance tentang jumlah unsur-unsur


organik yang terdapat dalam produk perusahaan

Kepatuhan pada perjanjian Menilai apakah royalti yang dibayarkan kepada


royalti hiburan seniman, pengarang dan lainnya sesuai dengan
perjanjian royalti

Sertifikasi ISO 9000 Membuat sertifikasi yang menyatakan bahwa


perusahaan telah memenuhi standar pengendalian
mutu ISO 9000, yang membantu meyakinkan produk
perusahaan bermutu tinggi

Tanggung jawab dan Laporan tentang apakah informasi dalam sebuah


keberlanjutan perusahaan laporan tanggung jawab perusahaan konsisten
dengan informasi perushaan dan kriteria pelaporan
baku

Jasa-Jasa Nonassurance yang Diberikan oleh Akuntan Publik


KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada di luar lingkup jasa assurance.
Tiga contoh yang spesifik adalah:

 Jasa akuntansi dan pembukuan


Membantu proses pencatatan transaksi keuangan
 Jasa pajak
Membantu wajib pajak dalam konsultasi pajak, misalnya menghitung hingga
melaporkan pajak.
 Jasa konsultasi manajemen
Profesional yang memberikan saran dan bimbingan kepada perusahaan untuk
mengatasi berbagai tantangan bisnis.

Sebagian besar jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pajak, serta jasa konsultasi manajemen
berada di luar lingkup jasa assurance, meskipun adabeberapa area umum yang tumpang
tindih antara jasa konsultasi dan assurance.Tujuan utama jasa assurance adalah
meningkatkan mutu informasi, sedangkantujuan utama penugasan konsultasi adalah
memberikan rekomendasi kepadamanajemen.

5. Jenis-Jenis Audit
Akuntan publik melakukan tiga jenis utama audit, seperti yang diilustrasikan dengan
contoh dalam tabel.

 Audit operasional
 Audit ketaatan
 Audit laporan keuangan

Audit Operasional.
Audit Operasional mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur dan
metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasional,manajemen biasanya
mengharapkan rekomendasi untuk memperbaiki operasi. Sebagai contoh, auditor mungkin
mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrorsesantransaksi penggajian dengan sistem
komputer yang baru dipasang. Contoh lainnya, di mana kebanyakan akuntan merasa
kurang di bidang ini, adalah mengevaluasi efisiensi, akurasi dan kepuasan pelanggan atas
pemrosesan distribusi surat danpaket oleh perusahaan seperti Federal Express.

Audit Ketaatan.
Audit Ketaatan (Compliance Audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang
diaudit mengikuti prosedur, aturan atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas
yang lebih tinggi. Berikut ini adalah contoh-contoh audit ketaatan untuk suatu perusahaan
tertutup.

 Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh


kontroler perusahaan.
 Review tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum.
 Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bankir dan pemberi pinjamanlainnya dan
memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan-persyaratanhukum.
 Menentukan apakah hipotik bank sesuai dengan regulasi pemerintah yangbaru
diberlakukan.

Audit Laporan Keuangan.


Audit Laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan apakah
laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria
tertentu. Biasanya kriteria yang berlakuadalah standar akuntansi A.S. atau internasional,
walapun auditor mungkin sajamelakukan audit atas beberapa dasar lainnya yang cocok
untuk organisasi itu.Dalam menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan secara
wajar sesuaidengan standar akuntansi, auditor mengumpulkan bukti untuk menetapkan
apakahlaporan keuangan itu mengandung kesalahan material atau salah saji lainnya.
Tabel 2-2 Contoh-contoh tiga jenis audit
Jenis Audit Contoh Informasi Kriteria Bukti yang
yang Tersedia
ditetapkan

Audit Mengevaluasi Jumlah Standar Laporan


Operasional apakah pemrosesan catatan gaji perusahaan kesalahan,
gaji yang yang diproses untuk catatan gaji
terkomputerisasi dalam satu efisiensi dan biaya
untuk perusahaan bulan, biaya dan efektifita permrosesan
anak telah departemen s departemen gaji
beroperasi secara dan jumlah penggajian
efisien dan efektif kesalahan
yang terjadi

Audit Menentukan Catatan Ketentuan Laporan


Ketaatan apakah persyaratan perusahaan perjanjian keuangan dan
bank peminjaman perhitungan
untuk perpanjangan oleh auditor
pinjaman telah
terpenuhi

Audit Audit tahunan atas Laporan Prinsip- Dokumen,


Laporan laporan keuangan keuangan prinsip catatan dan
Keuangan akuntansi sumber bukti
yang berlaku dari luar
umum

6. Jenis-Jenis Auditor
Ada beberapa jenis auditor yang dewasa ini berpraktik. Jenis yang paling umum adalah
kantor akuntan publik, auditor badan akuntabilitas pemerintah, agen-agen penerimaan
negara (internal revenue) dan auditor internal.
Kantor Akuntan Publik
Kantor akuntan publik bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang
dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang cukup
besar, dan banyak perusahaan serta oraganisasi nonkomersial yang lebih kecil. Karena
luasnya penggunaan laporan keuangan yangtelah diaudit dalam perekonomian A.S., serta
keakraban para pelaku bisnis danpemakain lainnya, sudah lazim digunakan istilah auditor
dan kantor akuntan publik dengan pengertian yang sama, meskipun ada beberapa jenis
auditor. Sebutan kantor akuntan publik mencerminkan fakta bahwa auditor yang
menyatakanpendapat audit atas laporan keuangan harus memiliki lisensi sebagai akuntan
publik. KAP seringkali disebut auditor eksternal atau auditor independen untuk
membedakannya dengan auditor internal.
Auditor Badan Akuntabilitas Pemerintah
Auditor Badan Akuntabilitas Pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk Government
Accountability Office (GAO) sebuah badan nonpartisan dalam cabang legislatif
pemerintah federal. Dengan diketuai oleh Comptroller General, GAOhanya melapor dan
bertanggung jawab kepada kongres. Tanggung jawab utama GAO adalah melaksanakan
fungsi audit bagi kongres,dan badan ini memikul banyak tanggung jawab audit yang sama
seperti sebuah KAP. GAO mengaudit sebagian besar informasi keuangan yang disiapkan
olehberbagai badan pemerintah federal sebelum diserahkan kepada kongres.
Karenakewenangan untuk melakukan pengeluaran dan penerimaan dalam badan-
badanpemerintah ditetapkan oleh hukum, dalam audit ini penekanan yang cukup
besardiberikan kepada kepatuhan dan ketaatan.
Agen Penerimaan Negara
IRS, di bawah arahan Commissioner of Internal Revenue, bertanggung jawab untuk
memberlakukan peraturan pajak federal sebagaimana yang didefinikan oleh kongres dan
diinterpretasikan oleh pengadilan. Salah satu tanggung jawab IRS adalah mengaudit SPT
pajak wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak
yang berlaku. Audit ini murni bersifat audit
ketaatan. Auditor yang melakukan pemeriksaan ini disebut internal revenue agent (agen
penerimaan negara).
Auditor Internal
Auditor Internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen,
sama seperti GAO mengaudit untuk kongres. Tanggung jawab auditorinternal sangat
beragam, tergantung pada si pemberi kerja. Ada staf audit internalyang hanya terdiri atas
satu atau dua karyawan yang melakukan audit ketaatansecara rutin. Staf audit internal
lainnya mungkin terditi atas lebih dari 100 karyawanyang memikul tanggung jawab yang
berlainan, termasuk di banyak bidang di luarakuntansi. Banyak juga auditor internal yang
terlibat dalam audit operasional atauyang memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem
komputer

7. Akuntan Publik Bersertifikat (CPA)


CPA Merupakan program pengembangan profesi bagi akuntan yang diselenggarakan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Pemakaian gelar certified publik accountan
(CPA) diatur oleh hukum negara bagian melalui departemen pemberi lisensi di setiap
negara bagian. Dalam setiap negara bagian, peraturan untuk menjadi seorang CPA
biasanya berbeda dengan peraturan untuk mempertahankan lisensi demi berpraktik setelah
gelar itu diperolehuntuk pertama kalinya. Untuk menjadi seorang CPA, tiga persyaratan
harus terpenuhi:
 Persyaratan pendidikan
Biasanya seorang sarjana (S1) jurusan Akuntansi dengan jumlah nilai kredit
Akuntansi minimum. Sebagian besar negara bagian sekarang mensyaratkan 150 jam
kredit semester (225 kredit kuartalan) untuk mendapatkan lisensi sebagai CPA.
Beberapa negara bagian lain mengharuskan kredit yang lebih sedikit sebelum
mengikuti ujian CPA tetapi mensyaratkan 150 kredit semester sebelum menerima
sertifikat CPA.
 Persyaratan ujian CPA yang seragam
Ujian berdasarkan - Komputer telah diberikan kepada berbagai pusat pengujian.
Bagian-bagian yang diujikan adalah:
- Auditing dan Atestasi (AUD) – 4 jam
- Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (FAR) – 4 jam
- Peraturan (REG) – 3 jam
- Lingkungan dan Konsep Bisnis (BEC) – 3 jam
Beberapa negara bagian juga mensyaratkan ujian etika tersendiri
 Persyaratan pengalaman
Bervariasi mulai daei yang tanpa pengalaman sampai yang pengalaman 2 tahun dalam
auditing. Beberapa negara bagian mengharuskaan memiliki pengalaman kerja di
lembaga pemerintah atau industri, termasuk audiring internal.

Anda mungkin juga menyukai