Anda di halaman 1dari 5

AUDITING & JASA

ASSURANCE
Edisi Kelimabelas Jilid I

Alvin A. Arens

Randal J. Elder

Mark S. Beasley

BAGIAN I – PROFESI AUDITING


BAB I

PERMINTAAN AKAN JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA

A. Sifat Auditing
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.
Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
1. Informasi dan Kriteria yang telah Ditetapkan
Informasi yang tersedia harus dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan beberapa standar
(kriteria) yang digunakan untuk mengevaluasi informasi tersebut. Auditor biasanya
melakukan audit berdasarkan:
a. Informasi yang dapat diukur, termasuk laporan keuangan perusahaan dan SPT pajak
penghasilan federal perorangan.
b. Informasi yang bersifat subjektif, seperti efektivitas sistem computer dan efisiensi
operasi manufaktur.
Kriteria untuk mengevaluasi informasi sangat bervariasi tergantung pada informasi yang
sedang diaudit. Kriteria yang berlaku yaitu
a. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) atau International Financial
Reporting Standars (IFRS).
b. Untuk audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan. kriterianya adlaah
kerangka kerja yang sudah diakui untuk mengembangkan pengendalian internal,
seperti Internal Control-Integrated Framework yang dikeluarkan oleh Committee of
Sponsoring Organization dalam Komisi Treadway (COSO)
c. Untuk audit atas SPT pajak oleh Internal Revenue Service (IRS), kriterianya
tercantum dalam internal Revenue Code.
d. Untuk informasi yang lebih subjektif, kriterinya lebih sulit diterapkan. Biasanya
auditor dan entitas yang di audit telah sepakat mengenai kriteria yang akan digunakan
sebelum audit memulai.
2. Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bukti
Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan
informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bentuk
bukti:
a. Data elektronik dan data lain tentang transaksi
b. Komunikasi tertulis dengan pihak luar
c. Observasi oleh auditor
d. Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)

Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan serta mengevaluasi
kesesuaian informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.

3. Orang yang Kompeten dan Independen


Auditor yang mengeluarkan laporan mengenai laporan keuangan perusahaan adalah
auditor independen. Di bawah ini merupakan sifat yang harus dimililki oleh seorang
auditor:
a. Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan
b. Harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan
untuk mencapai kesimpulan yang tepat.
c. Memiliki sikap memal independen.
4. Pelaporan
Tahap terakhir dalam proses auditing adalah menyiapkan laporan audit (audit report),
yang menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai. Yang berguna untuk
menyajikan derajat keseuaian antara informasi yang telah diaudit dan kriteria yang telah
ditetapkan.
Audit atas SPT Pajak
Informasi
Mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti
Orang yang SPT pajak yang Laporan
kompeten dan diisi wajib pajak tentang hasil-
independen hasilnya
Memeriksa cek
Agen yang dibatalkan dan Laporan tentang
kantor catatan pendukung Menentukan kesesuaian kekurangan
pajak lainnya pajak

Internal Revenue
Code dan semua
interpretasinya

Menetapkan kriteria

B. Perbedaan Antara Auditing dan Akuntansi


Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa
ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan enyediakan informasi keuangan untuk
mengambil keputusan.
Auditor menentukan informasi yang dicatat pada laporan keuangan agar mencerminkan
dengan tepat peristiwa-peristiwa ekonomi selama pada periode akuntansi. Selain itu auditor
harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit.
C. Aspek Ekonomi dalam Permintaan akan Auditing
Kebutuhan akan auditing digunakan dalam risiko informasi. Risiko informasi (information
risk) mencerminkan kemungkinan bahwa informasi mengenai keputusan risiko bisnis
ternyata tidak akurat. Penyebabnya adalah tidak akuratnya laporan keuangan.
1. Penyebab Risiko Infromasi
a. Jauhnya informasi
Cara seorang pengambil keputusan dalam mengetahui informasi mengenai rekan
usahanya tidak akan secara lanngsung tetapi melalui pihak lain. Hal tersebut
memungkinkan informasi yang didapatkan disalahsajikan secara sengaja maupun
tidak sengaja.
b. Bias dan Motif si Penyedia
Jika informasi disediakan oleh seseorang yang tujuannya tidak sejalan dengan tujuan
si pengambil, informasi itu mungkin dibiaskan demi menguntungkan si penyedia
sehingga menghasilkan salah saji informasi.
c. Data yang Sangat Banyak
Semakin besar organisasi, semakin besar volume transaksi pertukaran yang
dibutuhkan. Sehingga memperbesar informasi yang dicatat secara tidak tepat ke
dalam catatan atau mungkin tersembunti dalam informasi lainnya.
d. Transaksi Pertukaran yang Kompleks
Peningkatan kompleksitas transaksi menyebabkan standar akuntansi menjadi semakin
kompleks.
2. Mengurangi Risiko informasi
a. Pemakaian Menverifikasi Informasi
Pemakai mendatangi lokasi perusahaan untuk memeriksa catatan-catatan dan
memperoleh informasi tentang kendala atau reliabilitas laporan.
b. Pemakaian Berbagi Risiko Infromasi dengan Manajemen
Manajemen sendiri bertanggungjawab untuk menyediakan informasi yang andal
kepada pemakai.
c. Laporan Keuangan yang Diaudit Sudah Disediakan
Cara untuk memperoleh informasi yang andal dengan meminta kepada audit
independen. Pemakai eksternal seperti pemegang saham dan pemberi pinjaman yang
mengandalkan lapora keuangan untuk mengambil keputusan bisnis menganggap
laporan auditor sebagai indikasi dari reabilitas laporan keuangan tersebut.
Pengambilan keputusan dapat menggunakan informasi yang telah diaudit tentang
asumsi bahwa laporan telah cukup lengkap, akurat, dan tidak bias.
Hubungan Antara Auditor, Klien, dan Pemakai Eksternal
Auditor mengeluarkan laporan yang
Klien atau komite audit
diandalkan oleh para pemakai untuk
menugaskan auditor
Auditor mengurangi risiko informasi

Pemberi Modal
Pemakai
Klien Eksternal
Klien menyerahkan laporan
keuangan kepada pemakai
D. Jasa Assurance
E. Jenis Jenis Audit
F. Jenis-Jenis Auditor
G. Akuntan Publik Bersertifikasi (CPA)

Anda mungkin juga menyukai