A. JASA ASURANSI
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas
informasi bagi pengambil keputusan. Layanan tersebut dihargai karena penyedia
jaminan bersifat independen dan dianggap tidak memihak sehubungan dengan
informasi yang diperiksa. Individu yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan
bisnis mencari layanan jaminan untuk membantu meningkatkan keandalan dan
relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar keputusan mereka.
Layanan penjaminan dapat dilakukan oleh CPA atau oleh berbagai profesional
lainnya. Misalnya, Serikat Konsumen, sebuah organisasi nirlaba, menguji berbagai
macam produk yang digunakan oleh konsumen dan melaporkan evaluasi mereka
terhadap kualitas produk yang diuji dalam Laporan Konsumen.
Kebutuhan akan jaminan bukanlah hal baru. CPA telah memberikan banyak jasa
asurans selama bertahun-tahun, khususnya asurans tentang informasi laporan
keuangan historis. Kantor akuntan publik juga telah melakukan layanan jaminan yang
terkait dengan lotere dan kontes untuk memberikan jaminan bahwa pemenang
ditentukan dengan cara yang tidak memihak sesuai dengan aturan kontes. Baru-baru
ini, CPA telah memperluas jenis layanan jaminan yang mereka lakukan untuk
memasukkan informasi berwawasan ke depan dan jenis informasi lainnya, seperti
prakiraan keuangan perusahaan dan kontrol situs Web.
Salah satu kategori jasa asuransi yang diberikan oleh CPA adalah jasa atestasi.
Layanan atestasi adalah jenis layanan asurans di mana kantor akuntan publik
menerbitkan laporan tentang keandalan asersi yang dibuat oleh pihak lain. Layanan
atestasi terbagi dalam lima kategori:
1. Audit atas laporan keuangan historis
2. Audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan
3. Review atas laporan keuangan historis
4. Jasa Atestasi Teknologi Informasi
5. Layanan pengesahan lainnya yang dapat diterapkan untuk berbagai materi pelajaran
Sebagian besar jasa assurance lain yang diberikan CPA tidak memenuhi definisi jasa
atestasi, namun CPA harus tetap independen dan harus memberikan assurance tentang
informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Jasa asurans ini berbeda dengan
jasa atestasi dalam hal CPA tidak diharuskan untuk menerbitkan laporan tertulis, dan
asurans tidak harus tentang keandalan asersi pihak lain tentang kepatuhan terhadap
kriteria tertentu. Keterlibatan layanan asurans lainnya ini berfokus pada peningkatan
kualitas informasi bagi pengambil keputusan, seperti halnya layanan atestasi.
Misalnya, CPA mungkin memberikan jaminan atas penggunaan data pribadi yang
diberikan oleh perusahaan oleh pelanggan.
Kantor akuntan publik menghadapi bidang pesaing yang lebih besar di pasar untuk
jasa asurans lainnya. Audit dan beberapa jenis layanan pengesahan dibatasi oleh
peraturan untuk CPA berlisensi, tetapi pasar untuk bentuk jaminan lain terbuka untuk
pesaing non-CPA. Misalnya, CPA harus bersaing dengan firma riset pasar untuk
membantu klien dalam persiapan survei pelanggan dan dalam evaluasi keandalan dan
relevansi informasi survei. Namun, perusahaan CPA memiliki keunggulan kompetitif
dari reputasi mereka untuk kompetensi dan independensi.
B. PENGAUDITAN
Auditing adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan
dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan.
Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Untuk melakukan audit, harus ada informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan
beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi
informasi tersebut. Informasi dapat dan memang mengambil banyak bentuk. Auditor
secara rutin melakukan audit atas informasi yang dapat diukur, termasuk laporan
keuangan perusahaan dan pengembalian pajak penghasilan federal individu. Auditor
juga mengaudit informasi yang lebih subjektif, seperti efektivitas sistem komputer dan
efisiensi operasi manufaktur.
Untuk audit pengembalian pajak oleh Internal Revenue Service (IRS), kriteria
ditemukan dalam Internal Revenue Code.
Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh kualitas dan volume bukti
yang cukup. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan dan
mengevaluasi apakah informasi tersebut sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Auditor harus memenuhi syarat untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus
kompeten untuk mengetahui jenis dan jumlah bukti yang dikumpulkan untuk
mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti. Auditor juga harus
memiliki sikap mental yang mandiri. Tahap terakhir dalam proses audit adalah
menyiapkan laporan audit, yang mengkomunikasikan temuan auditor kepada
pengguna. Laporan berbeda sifatnya, tetapi semua harus menginformasikan pembaca
tentang tingkat kesesuaian antara informasi yang diaudit dan kriteria yang ditetapkan.
Ketika mengaudit data akuntansi, auditor fokus untuk menentukan apakah informasi
yang dicatat dengan benar mencerminkan peristiwa ekonomi yang terjadi selama
periode akuntansi. Selain memahami akuntansi, auditor harus memiliki keahlian
dalam akumulasi dan interpretasi bukti audit. Keahlian inilah yang membedakan
auditor dari akuntan.
JENIS AUDIT