Anda di halaman 1dari 11

JASA ASSURANCE DAN AUDITING LAPORAN

KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU : FADRUL, SE, M.AK

INSITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI


PELITA INDONESIA
PEKANBARU
JASA ASSURANCE

1.      Jasa assurance s


Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi
bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena penyedia jasa assurance
bersifat independen dan dianggap tidak bisa berkenaan dengan informasi yang diperiksa. Individu-
individu yang bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk
membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar
keputusannya.

Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional lainnya.
Sebagai contoh, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), sebuah organisasi nirlaba,
menguji beraneka macam produk yang digunakan konsumen dan melaporkan hasil evaluasinya atas
mutu produk yang diuji dalam Warta Konsumen. Organisasi ini menyediakan informasi tersebut
untuk membantu konsumen membuat keputusan yang cerdas menyangkut produk yang mereka
beli.Sebagian besar konsumen menganggap informasi dan Warta Konsumen lebih andal daripada
informasi yang disediakan oleh pembuat produk karena Warta Konsumen independen terhadap
pembuat produk itu. Jasa-jasa assurance lain yang disediakan oleh perusahaan selain kantor
akuntan publik (KAP) meliputi penyurvei rating televisi, AC Nielsen.

Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi. Jasa
atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan
tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima
kategori, yaitu:

1. Audit atas laporan keuangan historis.


2. Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
3. Telaah (review) laporan keuangan historis.
4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasi.
5. Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan.

Audit atas Laporan Keuangan Historis. Dalam suatu audit atas laporan keuangan historis,
manajemen menegaskan bahwa laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu
bentuk jasa atestasi di mana auditor mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat
tentang apakah laporan keuangan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit ini merupakan jasa assurance yang paling umum
diberikan oleh KAP.

 Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara terbuka di Indonesia


diwajibkan untuk menjalani audit menurut Undang-Undang Pasar Modal. Laporan auditor

Page 2
dapat ditemukan dalam laporan keuangan tahunan semua perusahaan terbuka atau publik.
Laporan keuangan sebagian besar perusahaan yang telah diaudit dapat diakses di Internet
dari database Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) atau sekarang OJK dan Bursa
Efek Indonesia (BEI) atau secara langsung dari situs Internet setiap perusahaan). Banyak
juga perusahaan tertutup yang meminta laporan keuangan tahunannya diaudit untuk
mendapat pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lain. Perusahaan-perusahaan dengan
total aset lebih dari Rp25 miliar, perusahaan-perusahaan yang mencari dana dari publik, dan
perusahaan-perusahaan dalam industri yang terikat peraturan diminta agar laporan
keuangannya diaudit oleh KAP. Pemerintah dan entitas-entitas nirlaba sering kali menjalani
audit untuk memenuhi persyaratan pihak pemberi pinjaman atau sumber pendanaan.
 Pengguna eksternal seperti pemegang saham dan pemberi pinjaman yang mengandalkan
laporan keuangan untuk mengambil keputusan bisnis menganggap laporan auditor sebagai
indikasi dari reliabilitas laporan keuangan tersebut. Mereka menghargai kepastian yang
diberikan auditor karena melihat independensi auditor dari klien dan karena auditor
memahami masalah-masalah pelaporan dalam laporan keuangan.

Atestasi Mengenai Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan. Di Amerika Serikat,


untuk sebuah atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan, manajemen
menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan mengikuti
kriteria yang sudah mapan.
Pasal 404 dalam Sarbanes-Oxley Act mewajibkan perusahaan-perusahaan terbuka melaporkan
penilaian manajemen atas efektivitas pengendalian internal. Undang-undang ini juga mengharuskan
auditor memberikan atestasi mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Evaluasi ini, yang dipadukan dengan audit atas laporan keuangan, mempertebal keyakinan pemakai
tentang pelaporan keuangan di masa depan, karena pengendalian internal yang efektif mengurangi
kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan mendatang.
Telaah (Review) atas Laporan Keuangan Historis. Untuk review atas laporan keuangan
historis, manajemen menegaskan bahwa laporan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, sama seperti audit. Akuntan publik hanya
memberikan tingkat kepastian yang moderat atau sedang terhadap review atas laporan keuangan
jika dibandingkan dengan tingkat kepastian yang tinggi untuk audit, sehingga lebih sedikit bukti
yang diperlukan. Sebuah review sering kali telah dianggap memadai untuk memenuhi kebutuhan
pengguna laporan keuangan. Jasa ini dapat diberikan oleh KAP dengan fee yang jauh lebih rendah
daripada audit karena lebih sedikit bukti yang diperlukan. Banyak perusahaan nonpublik
menggunakan opsi atestasi ini untuk memberikan kepastian yang moderat atas laporan keuangannya
tanpa harus menanggung biaya audit.
Jasa Atestasi Mengenai Teknologi Informasi. Untuk atestasi mengenai teknologi informasi,
manajemen mengeluarkan berbagai asersi tentang reliabilitas dan keamanan informasi elektronik.
Pertumbuhan teknologi Internet dan perdagangan elektronik (e-commerce) telah menciptakan
permintaan akan jenis-jenis assurance ini. Banyak fungsi bisnis, seperti pemesanan dan

Page 3
pembayaran, sekarang dilakukan melalui Internet atau secara langsung antarkomputer dengan
menggunakan electronic data interchange (EDI). Oleh karena transaksi dan informasi dipakai
bersama secara online dan real-time, para pelaku bisnis meminta kepastian yang lebih tinggi lagi
mengenai informasi, transaksi, dan sistem pengamanan yang melindunginya. WebTrust dan
SysTrust adalah jasa-jasa atestasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akanassurance
ini.

2.      Jasa non Assurance


Kantor Akuntan Publik menyediakan sejumlah jasa lainnya, yang pada umumnya berada di
luar lingkup jasa assurance. Tiga contoh spesifik dari jasa non-assurance yang sering disediakan
oleh akuntan public adalah jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi
manajemen. Jelaskan maksud dari ketiga contoh ini, jawaban harap dijapri.

Page 4
Audit Laporan Keuangan

   Pengertian audit laporan keuangan


Audit laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari berbagai asssurance services.
Audit jenis ini berkaitan dengan kegiatan mempeeroleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-
laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut
dapat memberikan telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).

Audit laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar sangat diperlukan untuk


memfungsikan pasar sekuritas nasional. Secara signifikan audit laporan keuangan dapat
menurunkan resiko investor dan kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan tidak
menggunakan informasi yang bermutu rendah.

   Hubungan antara akuntansi dan auditing


Terdapat perbedaan yang signifikan dalam metode, tujuan, dan pihak- pihak yang
bertanggung jawab pada proses akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan
dibandingkan dengan proses audit laporan keuangan.

Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi yang dapat
mempengaruhi entitas. Setelah diidentifikasi, maka bukti dan transaksi ini diukur, dicatat,
dikelompokkan, serta dibuat ikhtisar dalam catatan-catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah
penyusunan dan distribusi laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (generally accepted accounting principles/GAAP). Tujuan akuntansi adalah
komunikasi data yang relevan dan andal, sehingga dapat berguna bagi pengambilan keputusan.
Dengan demikian, akuntan:? adalah suatu proses yang kreatif. Para pegawai entitas terlibat dalarr.
proses akuntansi ini, sedangkan tanggung jawab akhir untuk laporar. keuangan terletak pada
manajemen entitas.

Audit laporan keuangan yang khas terdiri dari upaya memaham: bisnis dan industri klien serta
mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan manajemen,
sehingga memungkinkan auditor meneliti apakah pada kenyataannya laporan keuangan tersebut
telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas secara wajar sesuai dengan
GAAP. Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing yang berlaku umum (GAAS)
dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam menerbitkan laporan. yang memuat
kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam bentuk pendapat atau opini atas laporan keuangan.
Tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan untuk
menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen

Model pelaporan keuangan saat ini berfokus pada pengukuran dan pelaporan transaksi dalam
laporan keuangan. Proses ini meliputi pertimbangan profesional penting yang digunakan dalam

Page 5
mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi. Sebagai contoh, model pelaporan keuangan saat ini
mengharapkan manajemen membuat estimasi atas piutang usaha yang mungkin tidak dapat tertagih
di masa depan atau mungkin entitas berencana di masa depan akan menjual persediaan yang ada
saat ini pada tingkat harga yang cukup untuk menutup biaya persediaan tersebut. Masa ini,
tantangan yang paling besar dalam audit berasal dari elemen-elemen bersifat prospektif yang
melekat dalam model pelaporan keuangan.

Selain untuk menyelesaikan audit dan menyatakan pendapat, saat ini auditor melakukan
pemeriksaan pada bisnis secara keseluruhan. Pemahaman auditor tentang keseluruhan bisnis
tersebut menjadi konteks bagi banyaknya pengujian audit, serta memposisikan auditor untuk
memberikan sejumlah jasa dan rekomendasi yang bernilai tambah. Pendekatan komprehensif ini
dipraktikkan oleh sejumlah kantor-kantor CPA besar yang memberikan jasa audit saat ini.

   Pembuktian dan pertimbangan profesional dalam audit laporan keuangan


Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat diteliti untuk pembuktian.
Dikatakan dapat diteliti untuk pembuktian apabila ada dua atau lebih orang yang memiliki
kualifikasi dapat memberikan kesimpulan dan serupa dari data yang diperiksa. Auditor hanya
mencari dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. Dalam
melakukan pemeriksaan, auditor memperoleh bukti untuk meyakinkan validitas dan ketetapan
perlakuan akuntansi atas transaksi dan saldo. Oleh karena itu auditor hanya mencari dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

   Kebutuhan akan audit laporan keuangan


Perlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan dapat dilihat lebih lanjut pada
empat kondisi berikut ini:
Pertentangan Kepentingan (Conflict of lnterest). Banyak pengguna laporan keuangan yang
memberikan perhatian tentang adanya pertentangan kepentingan aktual ataupun potensial antara
mereka sendiri dan manajemen entitas. Kekhawatiran ini berkembang menjadi ketakutan bahwa
laporan keuangan dengan data yang menyertainya telah disusun sedemikian rupa oleh manajemen
sehingga menjadi bias untuk kepentingan manajemen.

Pertentangan kepentingan juga dapat terjadi di antara berbagai kelompok pengguna laporan
keuang¬an seperti para kreditor dan para pemegang saham. Oleh karena itu, para pengguna mencari
keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi tersebut telah (1) bebas dari bias untuk
kepentingan manajemen dan (2) netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna (dengan
perkataan lain, informasi tidak disajikan sedemikian rupa sehingga menguntungkan salah satu
kelompok pengguna diatas kelompok lainnya).

      Konsekuensi (Consequence). Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi yang
penting, dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber informasi yang digunakan
untuk membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, serta keputusan lainnya. Oleh

Page 6
karena itu, para pengguna menginginkan laporan keuangan tersebut memuat sebanyak mungkin
data yang relevan

    Kompleksitas (Complexity). Masalah akuntansi dan proses penyusur¬an laporan keuangan telah
menjadi demikian kompleks. Standar akuntansi dan pelaporan untuk sewa guna usaha (leasing),
pensiur pajak penghasilan, dan laba per lembar saham merupakan contoh- contoh dari fakta
kompleksitas yang ada saat ini. Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka risiko salah
interpretasi dan risi timbulnya kesalahan yang tidak disengaja juga ikut meningkat. Karena para
pengguna merasa semakin sulit, atau bahkan mustahil untuk untuk mengevaluasi sendiri mutu
laporan keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independen untuk menilai mutu informan
yang dimuat dalam laporan keuangan.

    Keterpencilan (Remoteness). Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang paling
pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan
akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan keuangar karena adanya
faktor jarak, waktu, dan biaya. Daripada mempercaya. mutu data keuangan begitu saja, sekali lagi
para pengguna lebih mengandalkan laporan auditor independen untuk memenuhi kebutuhannya.

Empat kondisi di atas secara bersama-sama membentuk adanya risiko informasi


(information risk), yaitu risiko bahwa laporan keuangan mungkr tidak benar, tidak lengkap, atau
bias. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa audit laporan keuangan dapat meningkatkan
kredibilitas lapor ar keuangan dengan cara menekan risiko informasi.

   Manfaat ekonomi suatu audit


Imbalan (fee) audit tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti
General Electric, IBM, atau entitas pemerintah kota yang besar seperti New York City, dapat
mendekati atau bahkan melebihi angka $ 10 juta. Jadi, jelas bahwa manfaat ekonomi yang
diharapkan harus berasal dari audit itu sendiri untuk membenarkan biaya yang demikiar besar.
Beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan adalar sebagai berikut:

 Akses ke Pasar Modal. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya dikatakan bahwa


perusahaan publik harus memenuhi statuta (ketentuan hukum) persyaratan audit terlebih
dahulu, agar dapat mencatat-kan sahamnya sebelum diperdagangkan di pasar modal A.S.
sesuaa federal securities acts. Selain itu, pasar modal dapat menambahkan persyaratannya
sendiri tentang pencatatan saham di pasar modal, samping ketentuan hukum seperti tersebut
di atas. Dengan demikiar. perusahaan akan ditolak untuk mencatatkan sahamnya di pasar
mo-dal, tanpa adanya audit terlebih dahulu.

 Biaya Modal yang Lebih Rendah. Seringkah perusahaan-perusahaan kecil meminta


laporan keuangannya diaudit agar dapat memperoleh pinjaman bank atau agar dapat
memperoleh persyaratan pinjaman yang lebih baik. Karena penurunan risiko informasi

Page 7
terkait dengan laporan keuangan yang telah diaudit, maka kreditor dapat menawarkan
tingkat bunga yang lebih rendah, dan investor akan setuju untuk mendapatkan tingkat
pengembalian yang lebih rendah atas investasi mereka.

 Penangguhan Inefisiensi dan Kecurangan. Penelitian menunjukkan bahwa apabila para


pegawai mengetahui akan diadakan audit independen, mereka akan menjadi lebih berhati-
hati dan berusaha sesedikit mungkin melakukan kesalahan dalam menjalankan fungsi
akuntansi dan menyalahgunakan aset perusahaan. Oleh karena itu, audit dapat mendorong
data dalam perusahaan menjadi lebih dapat diandalkan serta dapat juga lebih menekan
kerugian akibat penggelapan dan sebagainya. Selain itu, dengan adanya fakta akan
dilakukan penelitian atas asersi laporan keuangan mereka juga dapat mengurangi
kemungkinan manajemen melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan.

 Peningkatan Pengendalian dan Operasional. Berdasarkan observasi yang dibuat selama


audit laporan keuangan, seringkah auditor independen memberikan saran untuk
meningkatkan pengendalian serta mencapai efisiensi operasi yang lebih tinggi dalam
organisasi klien. Secara khusus, manfaat ekonomi ini sangat bernilai bagi perusahaan skala
kecil dan menengah.

Menurut pengamatan, pada umumnya penerbitan laporan keuangan hanya memberikan sedikit
pengaruh atau tidak berpengaruh langsung pada harga pasar saham perusahaan. Hal ini dapat terjadi
karena seringkah manajemen telah menyampaikan hasil-hasil keuangan dan temuan audit melalui
siaran pers kepada wartawan keuangan sebelum laporan keuangan secara resmi diterbitkan. Akan
tetapi, pernyataan semacam itu dapat membantu meyakinkan efisiensi pasar uang dengan cara
mencegah atau membatasi penyebaran informasi sebelumnya yang tidak akurat.

Para pengguna laporan keuangan memperoleh manfaat dari keyakinan bahwa informasi
tersebut bebas dari salah saji yang material. Selain itu, manajemen dan dewan direksi juga
memperoleh manfaat dari hasil sampingan suatu audit. Biasanya para auditor memiliki pengetahuan
yang luas tentang risiko bisnis, praktik terbaik, serta ukuran kinerja kunci yang terkait dengan suatu
industri tertentu, sebagai hasil pengalaman melaku-kan audit atas beberapa atau banyak perusahaan.
Dengan demikian, para auditor independen dari kantor akuntan dapat membagikan pengetahuan
mereka yang sangat berharga tersebut dengan manajemen. Seringkah manajemen menghendaki
adanya evaluasi auditor independen tentang isu-isu manajemen bisnis selain laporan tentang
kewajaran penyajian laporan keuangan mereka. Berbagai ragam assurance services lain atau jasa
konsultasi mungkin dapat menjadi hasil sampingan auditor, ketika mereka melaksanakan audit.

SEC memberikan perhatian tentang hubungan antara jasa audit dan jasa konsultasi. Setiap
auditor harus menjaga keseimbangan yang tipis antara melaksanakan audit, serta membiarkan
manajemen dan dewan direksi memetik keuntungan berupa manfaat ekonomi dari pengetahuan
auditor tentang perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut beroperasi.

Page 8
   Keterbatasan audit laporan keuangan
Suatu audit laporan keuangan yang dilakukan sesuai GAAS memilik sejumlah keterbatasan
yang melekat. Salah satunya adalah bahwa auditor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang
wajar. Berikut ini adalah, dua batasan ekonomi penting yang dimaksud:

  Biaya yang memadai (reasonable cost). Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnya
pengujian, atau penarikan sampel dar. catatan akuntansi atau data pendukung yang dilakukan secara
selektif. Selain itu, auditor juga dapat memilih untuk menguji sistem pengendalian internal dan
mendapatkan keyakinan dari sistem pengendalian internal yang berfungsi dengan baik.

  Jumlah waktu yang memadai (reasonable length of time). Biasanya laporan auditor atas demikian
banyak perusahaan akan terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu setelah tanggal neraca.
Hambatan, waktu ini dapat mempengaruhi jumlah bukti yang diperoleh tentang peristiwa dan
transaksi setelah tanggal neraca yang berdampak pada laporan keuangan. Lebih lagi, hanya tersedia
waktu yang demikian, singkat untuk memisahkan ketidakpastian yang ada pada tangg; laporan
keuangan.

Keterbatasan penting lainnya adalah kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan untuk
penyusunan laporan keuangan. Berikut adalah dua keterbatasan penting yang berkaitan dengan
kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan:

 Prinsip akuntansi alternatif (alternative accounting principles). GAAP memang


memperbolehkan penggunaan prinsip akuntansi alternatif. Pengguna laporan keuangan
harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang pilihan akuntansi yang dipilih oleh
perusahaan dan akibatnya terhadap laporan keuangan.

 Estimasi akuntansi (accounting estimates). Estimasi adalah bagian yang melekat dengan
proses akuntansi, dan tidak seorang pun termasuk auditor dapat meramalkan bagaimana
hasil suatu ketidakpastian itu. Suatu audit tidak dapat menambahkan ketepatan dan
kepastian pada laporan keuangan apabila faktor-faktor tersebut tidak ada.

Walaupun memiliki keterbatasan, namun audit atas laporan keuangan akan menambah
kredibilitas sebuah laporan keuangan.

   Hubungan auditor independen


Dalam audit laporan keuangan, auditor menjalin hubungan profesional dengan empat
kelompok penting, yaitu (1) manajemen, (2) dewan direksi dan komite audit, (3) auditor internal,
dan (4) pemegang saham.

Page 9
  Manajemen
Istilah manajemen menunjuk pada kelompok perorangan yang secara aktif merencanakan,
melakukan koordinasi, serta mengendalikan jalannya operasi dan transaksi klien. Dalam konteks
auditing, manajemen menunjuk pada para pejabat perusahaan, pengawas, dan personel kunci
sebagai penyelia (supervisor).

Selama pelaksanaan audit, terdapat interaksi luas antara auditor dar manajemen. Untuk
mendapatkan bukti yang diperlukan di dalam aud:: seringkali auditor memerlukan data rahasia
tentang entitas. Oleh karena itu, adalah mutlak untuk menjalin hubungan berdasarkan saling
mempercayai dan saling menghargai. Hubungan yang tegang dar bermusuhan tidak akan
mendatangkan manfaat sedikit pun. Pendekatan tipikal yang harus dilakukan auditor terhadap asersi
manajemen dar;- disebut sebagai keraguan profesional (professional skepticism). Hal ini berarti
auditor tidak boleh tidak mempercayai asersi manajemen, namur. juga tidak boleh begitu saja
menerimanya tanpa memperhatikan ke-benarannya. Auditor harus senantiasa menyadari perlunya
mengevaluasi secara objektif kondisi-kondisi yang sedang diamati serta bukti yang diperoleh
selama audit.

  Dewan direksi dan komite audit


Dewan direksi (board of directors) suatu perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk kepentingan para pemegang saham.
Hubungan auditor para direktur sebagian besar tergantung pada komposisi dewan itu sendui Bila
dewan terutama terdiri dari para pejabat perusahaan, maka hubungan car auditor, dewan dan
manajemen pada dasarnya adalah satu dan sama.

Namun, apabila dewan terdiri dari sejumlah anggota yang berasa dari luar perusahaan, mungkin
terdapat hubungan yang sedikit berbeda. Anggota-anggota yang berasal dari luar perusahaan
bukanlah para peare atau pegawai perusahaan. Dalam hal ini, komite audit (audit committee) yang
ditunjuk terutama terdiri dari anggota yang berasal dari luar dewan, dapat bertindak sebagai
penghubung antara auditor dan manajemen.

Selama dekade yang lalu, terdapat kecenderungan meningkatnya penggunaan komite audit
sebagai alat untuk memperkuat independensi auditor. Fungsi suatu komite audit yang secara
langsung mempengaruhi auditor independen adalah:
 Mencalonkan kantor akuntan publik untuk melaksanakan audit tahunan.
  Mendiskusikan lingkup audit dengan auditor.
  Mengundang auditor secara langsung untuk mengkomunikasikan masalah-masalah besar
yang dijumpai selama pelaksanaan audit.
  Mereview laporan keuangan dan laporan auditor bersama auditor pada saat penyelesaian
penugasan.

Page
10
  Auditor internal
Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan auditor
internal yang ada pada perusahaan klien. Sebagai contoh, manajemen dapat meminta auditor
independen untuk me-review kegiatan auditor internal yang telah direncanakan untuk tahun berjalan
serta melaporkan mutu kerja mereka. Auditor independen juga memiliki kepentingan langsung
dengan pekerjaan auditor internal yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern klien. Lagi
pula, memang diperbolehkan apabila auditor internal memberikan bantuan langsung kepada auditor
independen dalam melaksanakan audit laporan keuangan.

Pekerjaan auditor internal tidak dapat digunakan sebagai pengganti pekerjaan auditor
independen. Namun demikian, pekerjaan auditor intern dapat menjadi pelengkap yang penting bagi
auditor independen. Untuk menentukan pengaruh pekerjaan audit internal terhadap audit, auditor
independen harus, (1) mempertimbangkan kompetensi dan objektivitas auditor internal dan (2)
mengevaluasi mutu pekerjaan auditor internal. Pada bab selanjutnya akan dijelaskan lebih banyak
tentang auditor internal ini.

  Pemegang Saham
Para pemegang saham sangat mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk
mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tugas yang dibebankan dengan
penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang penting kepada para
pemegang saham sebagai pengguna utama laporan auditor. Selama pelaksanaan suatu penugasan,
auditor mungkin tidak berhubungan langsung dengan para pemegang saham yang bukan pejabat,
pegawai kunci, atau direktur perusahaan klien. Namun demikian, auditor diperbolehkan mengikuti
rapat umum pemegang saham serta memberikan tanggapan langsung atas pertanyaaan-pertanyaan
para pemegang saham.

Page
11

Anda mungkin juga menyukai