Anda di halaman 1dari 5

Disusun oleh:

Arief Wibowo (2012017006)


Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Jasa Assurance dan Jasa Atestasi

Beberapa tahun terakhir ini, auditor eksternal diminta untuk melakukan berbagai jasa
diluar jasa audit laporan keuangan historis. Tetapi, auditor mengalami kesulitan untuk
memberikan jasa seperti itu, di dalam ikatan standar audit. Pada tahun 1986, AICPA
mengembangkan standar atestasi (Attestation Standart). Standar atestasi lebih luas
lingkupnya daripada standar audit sehingga dapat diterapkan untuk rangkaian jasa yang
diminta oleh klien kepada profesi akuntansi. Pada tahun 2001, dewan standar audit
menyelesaikan revisi substansial dan kodifikasi ulang dari standar atestasi. PCAOB
mengadopsi standar atestasi AICPA dengan dasar interim pada bulan April 2003.
Profesi akuntan berupaya keras untuk mengembangkan kesempatan bagi jasa auditor
diakhir tahun 1990-an. Komite khusus AICPA atas jasa assurance (Komite Elliot)
menerbitkan laporan pada tahun 1996 yang mengarah kepada penetapan program oleh
AICPA untuk mempromosikan jasa assurance.
Jasa assurance bukan merupakan jasa baru yang diperlukan masyarakat. Profesi
akuntan publik telah lama menyediakan jasa assurance tentang informasi laporan keuangan
historis kepada masyarakat. Jasa Assurance lebih dikenal jasa audit. Sejak tahun 1994,
profesi akuntan publik indonesia menyediakan jasa assurance tentang prakiraan keuangan.
Dimasa depan ini kebutuhan masyarakat akan jasa assurance tentang pengendalian web site
semakin meningkat, dan profesi akuntan publik dapat memenuhi kebutuhan jasa tersebut.

A. Jasa Assurance
Jasa assurance merupakan jasa profesional independen yang meningkatkan mutu
atau kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Dari definisi tersebut, terdapat
beberapa konsep penting. Pertama, berfokus pada pengambilan keputusan. Membuat
keputusan yang baik memerlukan informasi berkualitas, yang dapat berupa informasi
keuangan ataupun nonkeuangan. Kedua, terkait dengan meningkatkan kualitas informasi.
Perikatan jasa assurance dapat meningkatkan kualitas keputusan dengan meningkatkan
keyakinan mengenai keandalan dan relevansi informasi. Konteks dapat ditingkatkan
melalui format penyajian informasi. Ketiga, berfokus pada indenpendensi. Sebagaimana
halnya pembahasan terdahulu mengenai audit laporan keuangan, indenpendensi adalah
tanda pengenal bagi profesi. Keempat adalah jasa profesional, yang mencerminkan
penerapan pertimbangan profesional. Praktisi yang menerapkan pertimbangan
profesional pada informasi yang merupakan subjek dari jasa assurance. Singkatnya, jasa
assurance dapat memperoleh informasi, meningkatkan kualitasnya, dan menambah
manfaatnya bagi pembuat keputusan.
AICPA melalui Komite Eksekutif Jasa Assurance, menyebutkan dan
mengembangkan enam kategori umum dari jasa assurance, yaitu :
1. Penentuan resiko, bahwa profil resiko bisnis entitas sudah komprehensif serta
evaluasi atas keberadaan sistem yang memadai agar dapat mengelola resiko
tersebut dengan efektif.
2. Pengukuran kinerja bisnis, bahwa sistem pengukuran kinerja entitas berisi
ukuran-ukuran yang relevan dan menilai sampai sejauh mana tujuan dan sasaran
entitas telah dicapai dan bagaimana kinerjanya dibandingkan dengan pesaing.
3. Perdagangan elektronik, bahwa sistem dan alat-alat yang digunakan dalam e-
commerce memberikan integritas data yang memadai, keamanan, privasi, dan
keandalan.
4. Keandalan sistem informasi, bahwa sistem informasi internal memberi informasi
yang andal bagi keputusan operasi dan keuangan.
5. Pengukuran kinerja perawatan kesehatan, bahwa mengenai efektifitas dari jasa
perawatan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan asuransi kesehatan, rumah
sakit, dokter, dan pemberi jasa lain.
6. Prime Plus, bahwa berbagai tujuan tertentu yang terkait dengan orang lanjut usia
telah dipenuhi oleh para penyedia jasa perawatan.

B. Jasa Atestasi
Jasa Atestasi merupakan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang
yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua
hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jasa atestasi profesi akuntan
publik dapat dibagi lebih lanjut menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Audit
Jasa Audit mencakup perolehan dan penilaian yang mendasari laporan keuangan
historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manejemen entitas
tersebut. Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan historis
suatu entitas, editor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan
keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum. Dalam menghasilkan jasa audit ini, auditor memberikan keyakinan positif
atas asensi yang dibuat oleh manejemen dalam laporan kauangan historis.
Keyakinan menunjukkan tingkat kepastian yang dicapai dari yang ingin
disampaikan oleh auditor bahwa simpulannya yang dinyatakan dalam laporan
keuangan adalah benar. Semakin banyak jumlah bukti kompeten dan relevan
yang dikumpulkan, semakin tinggi tingkat keyakinan yang dicapai oleh auditor.
Jasa ini merupakan jasa profesi akuntan pabrik yang paling dikenal dalam
masyarakat dan seringkali disebut sebagai jasa tradisional profesi akuntan publik.
2. Pemeriksaan
Merupakan jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik yang berupa
pernyataan suatu pendapat atas kesesuaian asesi yang dibuat oleh pihak lain
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam menghasilkan jasa pemeriksaan,
akuntan publik memberikan keyakinan positif atas asensi yang dibuat oleh
manejemen.
3. Review
Jasa Review, praktisi menyatakankeyakinan negatif.Ini artinya akuntan
menyatakan bahwa tidak ada informasi yang menarik perhatiannnya yang
menunjukan bahwa: (a) subjek masalah tidak berdasarkan pada (atau sesuai
dengan) kriteria dalam semua hal yang bersifat material atau (b) asersi tidak
disajikan (atau dinyatakan dengan wajar), dalam semua hal yang bersifat material,
berdasarkan pada kriteria. Distribusi laporan review dapat berupa distribusi
umum atau terbatas. Perikatan review harus memberi bukti memadai untuk
membatasi resiko atestasi ke tingkat menengah.
4. Prosedur yang Disepakati
Perikatan prosedur yang disepakati adalah prosedur dimana praktisi ditugaskan
oleh klien untuk menerbitkan laporan temuan berdasarkan prosedur tertentu yang
dilakukan atas subjek masalah. Distribusi laporan berdasarkan pada perikatan
seperti itu terbatas pada pengguna yyang disebutkan.Laporan mengenai prosedur
yang disepakati mengikhtisarkan temuan yang dihasilkan dari penerapan prosedur
yang disepakati.

C. Jenis Jasa Atestasi


Jenis jasa Atestasi, yaitu:
1. Audit atas Laporan Keuangan Histories, merupakan bentuk jasa atestasi yang
mana auditor menerbitkan laporan tertulis berisi pendapat atau opininya
mengenai apakah laporan keuangan histories tersebut telah disusun berdasarkan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum (PABU) yang kemudian
disebut PSAK.
2. Tinjauan atas Laporan Keuangan Historis, merupakan jenis jasa atestasi yang
dilakukan oleh kantor akuntan publik. Jika pelaksanaan suatu audit akan
memberikan rasa keandalan pada laporan keuangan dalam tingkat yg tinggi, maka
jasa tinjauan hanya akan memberikan rasa keandalan pada tingkat menengah saja
atas suatu laporan keuangan, oleh karena itu hanya perlu mengumpulkan bukti-
bukti yang tidak terlalu banyak untuk mendukung tingkat keandalan tersebut.

Jasa assurance merupakan jasa profesional independen yang meningkatkan mutu atau
kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Jasa Atestasi merupakan suatu pernyataan
pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi
suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Akuntan publik memberikan banyak jasa atestasi lainnya, yang kebanyakan


merupakan perluasan alami dari audit atas laporan keuangan historis, karena pemakai
menginginkan kepastian yang independen menyangkut jenis-jenis informasi lainnya. Dalam
setiap kasus, organisasi yang diaudit harus menyediakan sebuah asersi sebelum akuntan dapat
memberikan atestasi. Sebagai contoh, apabila bank meminjamkan uang kepada suatu
perusahaan, maka perjanjian pinjaman itu mungkin mengharuskan perusahaan menugaskan
seorang akuntan untuk memberikan kepastian tentang ketaatan perusahaan pada ketentuan
keuangan menyangkut pinjaman itu. Perusahaan yang meminta pinjaman harus menegaskan
ketentuan pinjaman yang akan diatestasi sebelum akuntan dapat mengumpulkan bukti yang
diperlukan untuk menerbitkan laporan atestasi. Akuntan publik juga dapat, misalnya,
memberikan atestasi mengenai informasi dalam perkiraan laporan keuangan seorang klien,
yang sering kali digunakan untuk memperoleh pembiayaan.
Referensi:

Mulyadi. Auditing. Edisi ke-6 Jakarta: PT Salemba Empat, 2010.

Messier, dkk. Auditing and Assurance Service. Edisi ke-4. Jakarta: PT Salemba Empat, 2005.

http://keuanganlsm.com/jasa-atestasi-dalam-assurance/#sthash.EztwWvQ4.dpuf

Anda mungkin juga menyukai