Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman UTS Pengauditan

BAB 1 Modern Auditing

 Definisi Auditing adalah Proses sistematis yang secara objektif mengumpulkan bukti-bukti atas asersi
manajemen untuk dibandingkan dengan kriteria yang berlaku dan mengkomunikasikan hasilnya ke
pengguna informasi.

 Proses sistematis.
Proses yang dilakukan secara bertahap/ berurutan dan logis ada 3 tahapan :
a. Perencanaan audit
b. Pekerjaan lapangan
c. Pelaporan
 Mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif.
Maksudnya ialah memeriksa dasar asersi serta mengevaluasi hasil pemeriksaan tersebut tanpa
memihak dan berprasangka, baik kepada pemberi kerja (manajemen) atau pihak ketiga
(pemakai hasil audit)
Mengumpulkan bukti-bukti secara professional ada 5 :
a. Integritas konsep yang berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan
b. Obyektifitas
c. Kompetensi dan kecermatan professional
d. Kerahasiaan
e. Perilaku professional
 Pernyataan tentang tindakan dan peristiwa ekonomi
Yang dimaksud dengan peristiwa ekonomi disini adalah hasil proses akuntansi, dimana
akuntansi sendiri merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian
informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini menghasilkan
suatu pernyataan atau asersi yang dimuat dalam laoporan keuangan, laporan operasi intern,
dan surat pemberitahuan pajak (SPT).
 Tingkat korespondensi
Yaitu menunjuk pada kedekatan dimana asersi/pernyataan dapat diidentifikasi dan
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ekspresi kesesuaian ini dapat berbentuk
kuantitas, seperti jumlah kekurangan dana kas kecil, atau dapat juga berbentuk kualitatif,
seperti kewajaran (keabsahan laporan keuangan.
 Kriteria yang ditetapkan
Yaitu standar-standar yang digunakan sebagai dasar untuk menilai asersi/ pernyataan, dimana
hal ini dapat berupa:

i. Peraturan-peraturan spesifik yang ditetapkan atau dibuat oleh badan legislatif.


ii. Anggaran atau ukuran kinerja lainnya yang ditetapkan oleh manajemen.
iii. Generally Accepted Accounting Principle (GAAP=Prinsip akuntansi yang berlaku
umum) yang ditetapkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB= Badan
standar akuntansi keuangan).

 Mengkomunikasikan hasil
Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi (attestation). Penyampaian hasil ini
dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit yang menunjukkan derajad kesesuaian
antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan. Penyampaian hasil inidapat meningkatkan
atau menurunkan derajad kepercayaan pemakai informasi keuangan atas asersi yang dibuat
oleh pihak yang diaudit.
 Pihak – pihak yang berkepentingan
yaitu mereka yang menggunakan atau mengandalkan temuan-temuan auditor. Dalam
lingkungan bisnis, mereka adalaj para pemegang saham, manajemen, kreditor, kantor
pemerintah, calon investor dan kreditor, organisasi buruh, kantor pelayanan pajak, dan
masyarakat umum.
 Tipe Audit

 Jenis – Jenis Auditor


a. Auditor Independen
auditor independen di Amerika Serikat biasanya adalah CPA yang bertindak sebagai praktisi
perorangan ataupun anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional
kepada klien. Untuk berpraktik sebagai auditor independen, seseorang harus memenuhi
persyaratan pendidikan dan pengalam kerja tertentu. Auditor independen harus telah lulus dari
jurusan akuntansi fakultas ekonomi atau memiliki ijazah yang disamakan, telah mendapat gelar
akuntan dari Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijasah Akuntan, dan mendapat izin dari
Menteri Keuangan.
b. Auditor Internal
auditor internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun
perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya
penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur
kegiatan organisasi , serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai
bagian organisasi.
c. Auditor Pemerintah
auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit
atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas
pemerintah atau pertangjawaban keuangan yang ditujuan kepada pemerintah. Umumnya
auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (Bepeka), serta instansi pajak. BPKP
adalah instansi pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik
Indonesia dalam bidang pengawasan keuangan dan pembangunanyang dilaksanakan oleh
pemerintah. Auditor yang bekerja di BPKP mempunyai tugas pokok melaksanakan audit atas
laporan keuangan instansi pemerintah, proyek-proyek pemrintah, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan perusahaan-perusahaan swasta yang pemerintah mempunyai modal yang besar
didalamnya.
Bepeka adalah unit oraganisasi dibawah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR, yang tugasnya
melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan presiden RI dan aparat dibawahnya
kepada dewan tersebut. Instansi pajak adalah unit organisasi dibawah Departemen Keuangan
yang tugas pokoknya adalah mengumpulkan beberapa jenis pajak yang dipungut oleh
pemerinyah. Tugas poko auditor yang bekerja di instansi pajak adalah mengaudit pertanggung
jawaban keuangan masyarakat wajib pajak kepada pemerintah dengan tujuan untuk
memverifikasi apakah kewajiban pajak telah dihitung oleh wajib pajak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam undang-undang pajak yang berlaku.
 Definisi Jasa Assurans
Assurance Servicer adalah jasa profesional independen yang mampu
meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, untuk kepentingan para pengambil
keputusan. Aspek-aspek kunci dari assurance service adalah:
a. Konsep independensi. Para pengguna jasa sangat mengandalkan
independensi CPA serta dapat menarik manfaat yang bernilai dari kenyataan
bahwa CPA bersifat tidak memihak dan objektif.
b. Konsep jasa profesional, meliputi aplkasi pertimbanganprofesional, yang
merupakan ciri unik yang bahwa CPA dalam penarikan. Meskipun kemajuan
teknologi informasi dapat mempercepat pengumpulan dan analisis data,
namun teknologi tersebut tidak dapat menggantikan pertimbangan profesional
seorang praktisi.
c. Konsep mutu informasi. Assurance service dapat meningkatkan mutu
informasi atau konteksnya. Assurance service dapat meningktakan mutu
informasi dengan cara meningkatkan keandalan dan relevansi.
d. Pengambilan keputusan
 Contoh jasa Assurance
A. Perikatan audit
B. Jasa Atestasi
Jasa atestasi (attest service) merupakan suatu jasa dimana kantor CPA
mengeluarkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang
keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain. Jasa atestasi ini
dapat dibagi menjadi empat jenis:
a. Pemeriksaan
Istilah pemeriksaan (examination) digunakan untuk menguraikan jasa lain yang
muncul dalam peryataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi
yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang ditetapkan. Contoh
pemeriksaan meliputi: (1) laporan keuangan prospektif (bukan historis), (2)
asersi manajemen tentang efektivitas struktur pengendalian intern entitas, (3)
kepatuhan entitas terhadap peraturan dan perundangan tertentu.
b. Review
Jasa review terutama terdiri dari permintaan keterangan dari manajemen
entitas serta analisis komparatif atas informasi keuangan. Tujuan review
adalah untuk memberikan “keyakinan negatif” sebagai lawan dari pernyataan
positif yang diberikan pada suatu audit.
c. Prosedur yang disepakati
Lingkup kerja dalam melaksanakan prosedur yang disepakati juga lebih sempit
dibandingkan dengan jasa audit dan pemeriksaan. Sebagai contoh: klien dan
kantor CPA dapat membuat kesepakan bahwa prosedur-prosedur tertentu
hanya akan dilaksankanpada elemen dan akun tertentu dalam laporan
keuangan sebagia lawan dari laporan keuagan keseluruhan.
C. Jasa Akuntansi
Review laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang diberikan KAP
untukmemberikan keyakinan terbatas bahwa tidak terdapat modifikasi materialyang
harus dilaksanakan agar laporan keuangan tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum atas basis akuntansi komprehensiflainnya. Review
dilakukan melalui prosedur pengajuan pertanyaan dan analisisdengan berpedoman
pada Standar Jasa Akuntansi dan Review yang terdapat dalam SPAP.
D. Jasa Kompilasi
KAP dapat melakukan kompilasi laporan keuangan berdasarkan catatan
datakeuangan serta informasi lainnya yang diberikan managemen suatu
entitasekonomi. Dengan kompilasi ini, KAP tidak memberikan pernyataan
pendapatmengenai kewajaran laporan keuangan atas suatu keyakinan apapun
terhadaplaporan tersebut. Tanggung jawab laporan keuangan sepen uhnya tetap
beradapada managemen entitas ekonomi yang bersangkutan. Pelaksanaan
kompilasilaporan keuangan oleh KAP dilakukan berpedoman pada Standar Jasa
Akuntansi dan Review yang terdapat dalam SPAP. 
 Perbedaan Akuntansi dan auditing
BAB 2 Tanggung jawab auditor dan lap. Audit
 Perumusan auditor suatu opini atas laporan keuangan
Laporan keuangan auditor harus memasukkan semua hal yang material dan sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Untuk merumuskan opini audit auditor harus
memberikan kesimpulan apakah auditor telah memperoleh keyakinan memadai tentang laporan
keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan atau kesalahan :
a. Apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh
b. Apakah kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi adalah material yang baik secara individu
maupun kolektif.

 Bentuk Opini
 Opini tanpa modifikasian : opini auditor dengan kesimpulan bahwa laporan keuangan
disusun dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kepatuhan.
1. Judul dan alamat
2. Paragraph pengantar
3. Lingkup paragraph
4. Paragraph opini WTP
5. Tanggal dan tanda tangan kantor
 Opini dengan modifikasian : auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor
dikarenakan kesimpulan auditor dari bukti audit yang diperoleh menyatakan laporan
keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian material untuk dapat
menyimpulkan. Isi laporan auditor
1. Judul dan alamat
2. Paragraph pengantar
3. Lingkup paragraph
4. Paragraph opini WTP
5. Paragraph penjelas
6. Tanggal dan tanda tangan kantor
3 tipe opini modifikasian
a. wajar dengan pengecualian. dan Opini yang akan dinyatakan oleh auditor apabila
berdasarkan bukti auditnya jika terjadi kesalahan penyajian lap.keu adalah material
dan tidak pervasive. Dan jika auditor tidak menemukan bukti yang cukup dan jelas.
b. tidak wajar, digunakan auditor ketika menemukan bukti audit yang jelas dan tepat
bahwa penyajian laporan keuangan adalah material dan pervasive
c. tidak menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat menemukan bukti audit yang
jelas.
 Isi Laporan Auditor
a. Judul
b. Pihak yang dituju
c. Paragraph pendahulu
d. Tanggungjawab manajemen atas laporan keuangan
e. Tanggung jawab auditor
f. Opini auditor dan penjelasan tentang opini
g. Tanggung jawab pelaporan lainya.
h. Tanda tangan auditor
i. Tanggal laporan audit
j. Alamat

BAB 3 Etika Profesional/kode etik Auditor


 Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter dan mores yang berasal dari
Bahasa latin yang berarti kebiasaan. Jadi etika berhubungan dengan pertanyaan bagaimana
seseorang bertindakterhadap orang lainya.
 Etika umum adalah kewajiban atau tanggungjawab moral setiap orang yang berlaku di
masyarakat
 Etika professional adalah etika yang mencakup prinsip perilaku untuk orang – orang yang
professional yang dirancang baik untuk tujuan praktis maupun tujuan idealis.
 Prinsip dasar etika
Ada 5 dasar prinsip etika yang harus dipatuhi oleh setiap akuntan public:
a. Integritas
b. Objektivitas
c. Kompetensi
d. Kerahasiaan
e. Perilaku professional

Anda mungkin juga menyukai