Anda di halaman 1dari 14

KINERJA AUDITING

dan PROFESI
AKUNTAN PUBLIK
Oleh :
Iqbal Abdillah, S.Ag, M.E.Sy
Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin
dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di
Indonesia.

Tugas akuntan publik meliputi analisis laporan


keuangan, audit laporan keuangan, audit pajak, dan sebagainya.
Setiap akuntan publik wajib menjadi anggota IAPI (Institut Akuntan
Publik Indonesia), asosiasi profesi yang diakui oleh pemerintah.
Perizinan Akuntan Publik
Izin akuntan publik dikeluarkan oleh Menteri Keuangan dan berlaku selama 5 tahun. Akuntan yang mengajukan
permohonan untuk menjadi akuntan publik harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 46 sebagai
berikut:
a. Memiliki Sertifikat Tanda Lulus USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik) yang sah yang diterbitkan oleh IAPI untuk
menyelenggarakan pendidikan profesi akuntan publik.
b. Apabila tanggal kelulusan USAP telah lewat dua tahun, maka wajib menyerahkan bukti telah mengikuti Pendidikan
Profesional Berkelanjutan (PPL) paling sedikit 60 Satuan Kredit PPL (SKP) dalam dua tahun terakhir.
c. Berpengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan paling sedikit 1.000 jam dalam 5 tahun
terakhir dan paling sedikit 500 jam diantaranya memimpin dan/atau mensupervisi perikatan audit umum, yang
disahkan oleh Pemimpin/Pemimpin Rekap KAP.
d. Berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang dibuktikan dengan KTP atau bukti lainnya.
e. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
f. Tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan izin akuntan publik.
g. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan
yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih.
h. Menjadi anggota IAPI.
i. Tidak berada dalam pengampuan.
j. Membuat Surat Permohonan, melengkapi formulir Permohonan Izin Akuntan Publik, membuat surat pernyataan
tidak merangkap jabatan.
Kinerja AUDITING
a. Auditing Sebagai Proses
Auditing adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai suatu informasi untuk menetapkan dan
melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan kriterianya.

b. Auditing Sebagai Pemeriksa


Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif,
dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.

c. Auditing Sebagai Penilai


Audit internal adalah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan
kontrol yang berbeda-beda.
Unsur-unsur KINERJA AUDITING
Menurut Mulyadi, audit mengandung unsur-unsur berikut :

a. Suatu proses sistematik


Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis,
berkerangka dan terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan,
terorganisasi dan bertujuan.

b. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif


Proses sistematik tersebut ditunjukkan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh
individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti
tersebut.

c. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi


Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi disini adalah hasil proses akuntansi.

d. Menetapkan tingkat kesesuaian


Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan
untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian
antara pernyataan dengan kriteria tersebut kemungkinan dapat dikuantifikasikan, kemungkinan pula bersifat
kuantitatif.
Unsur-unsur KINERJA AUDITING - lanjutan
e. Kriteria yang telah ditetapkan
Kriteria atau standar yang dipakai sebagian dasar untuk menilai pernyataan (berupa hasil akuntansi) dapat berupa:
(1) Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif; (2) Anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan
oleh manajemen; (3) Prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.

f. Penyampaian hasil (atestasi)


Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi (attestation). Penyampaian hasil ini dilakukan secara
tertulis dalam bentuk laporan audit (audit report).

g. Pemakai yang berkepentingan


Dalam dunia bisnis, pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit adalah para pemakai informasi
keuangan, seperti pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor dan kreditur, organisasi buruh dan kantor
pelayanan pajak (KPP).
Tujuan Kinerja & KLASIFIKASI AUDIT
Menurut Loebbecke, secara umum kinerja audit dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Kelengkapan “Completeness”
Untuk menyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah
dimasukkan.

b. Ketepatan “Accurancy”
Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar,
perhitungan yang benar, diklasifikasikan dan dicatat dengan tepat.

c. Eksistensi “Existence”
Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada
tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.

d. Penilaian “Valuation”
Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.
Tujuan Kinerja & KLASIFIKASI AUDIT - lanjutan

e. Klasifikasi “Classification”
Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait
dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.

f. Ketepatan “Accurancy”
Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai
dengan angka-angka buku besar, serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.

g. Pisah Batas “Cut-Off”


Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat.
Transaksi yang mungkin sekali salah saji ialah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu periode akuntansi.

h. Pengungkapan “Disclosure”
Untuk menyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan
wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.
Tipe Kegiatan AUDITING
Menurut Mulyadi, auditing pada umumnya dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu :

a. Audit Laporan Keuangan


Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan yang
disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dalam
audit laporan keuangan ini, auditor independen menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar kesesuaiannya
dengan prinsip akuntansi berlaku umum.

b. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi
atau peraturan tertentu. Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat
kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai dalam pemerintahan.

c. Audit Operasional
Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi, atau bagian daripadanya, dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu. Pihak yang memerlukan audit operasional adalah manajemen atau pihak
ketiga.
Tipe AUDITOR
Menurut Mulyadi, auditor umumnya diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu :

a. Auditor Intern
Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun swasta) yang tugas
pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah
dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan
efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai
bagian organisasi. Umumnya pemakai jasa auditor intern adalah Dewan Komisaris atau Direktur Utama Perusahaan.

b. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan
audit atas pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak auditor
yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut auditor pemerintah adalah auditor yang
bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), serta
instansi pajak.

c. Auditor Independen
Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama
dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat kliennya. Audit tersebut terutama ditujukan untuk para
pemakai informasi keuangan, seperti: kreditur, investor, calon kreditur, calon investor, dan instansi pemerintah.
Kantor Akuntan Publik dapat diorganisasikan sebagai
praktisi perseorangan atau firma. Selain itu, Kantor Akuntan Publik
dapat pula berpraktik sebagai anggota dari badan usaha
profesional ataupun firma dengan kewajiban terbatas.

Pengorganisasian Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai


praktisi perseorangan atau partnership memberikan proteksi
tambahan bagi pemakai jasa mereka karena struktur organisasi
semacam itu, tidak seperti halnya badan usaha, tidak memberikan
kewajiban terbatas bagi pemilik atau rekan KAP.
Organisasi KANTOR AKUNTAN PUBLIK
a. Kantor Akuntan Publik Lokal
Kantor Akuntan Publik lokal biasanya mempunyai satu atau dua kantor yang dijalankan oleh seorang atau beberapa
orang Akuntan Publik terdaftar yang bertindak sebagai rekan (partner) dan melayani kliennya disebuah kota atau
daerah.

b. Kantor Akuntan Publik Regional


Banyak Kantor Akuntan Publik Lokal menjadi Kantor Akuntan Publik Regional dengan membuka kantor cabang baru
di kota lain dan memperbanyak staf profesionalnya. Kantor Akuntan Publik Regional ditandai dengan bermacam-
macam rekan dan staf professional yang banyak serta sering melakukan pekerjaan audit secara ekstensif.

c. Kantor Akuntan Publik Nasional


Kantor Akuntan Publik dengan kantor cabang tersebar di kota-kota besar disebut Kantor Akuntan Publik Nasional.

d. Kantor Akuntan Publik Internasional


Di Amerika, hanya Kantor Akuntan Publik yang mempunyai banyak staf dan sumber daya saja untuk mengaudit
perusahaan-perusahaan raksasa, dan firma-firma tersebut mengaudit hampir semua perusahaan terbesar.
Meskipun Kantor Akuntan Publik tersebut menawarkan berbagai macam jasa professional, auditing merupakan
jasanya yang paling signifikan.
Struktur Organisasi & Hierarki Jabatan KANTOR AKUNTAN PUBLIK
a. Auditor Staf
Orang tersebut biasanya digolongkan sebagai auditor staff (staff auditor) yang sering pula disebut asisten atau
auditor junior. Auditor staf kerapkali melakukan tugas-tugas audit rutin yang rinci, namun mereka mempunyai
pengalaman yang sangat terbatas.

b. Auditor Senior
Auditor senior disebut juga auditor penanggung jawab adalah auditor yang memenuhi syarat untuk memikul
tanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta penyusunan rancangan laporan auditor, yang akan
dikaji ulang dan disetujui oleh manajer auditor dan partner. Auditor senior bertanggung jawab atas pekerjaan
lapangan audit dan pada umumnya berpengalaman dua sampai lima tahun dalam akuntansi publik.

c. Manajer
Manajer pada kantor akuntan publik biasanya mempunyai paling tidak lima tahun pengalaman dalam akuntansi
publik. Manajer pada umumnya tidak berada di kantor klien untuk melakukan audit secara harian yang merupakan
tanggung jawab auditor senior. Manajer dapat bertanggung jawab atas penyeliaan atau supervisori dua atau lebih
perikatan audit sekaligus.

d. Rekan (partner)
Rekan atau pemilik adalah orang yang memiliki Kantor Akuntan Publik. Mereka mengemban tanggung jawab penuh
atas kegiatan Kantor Akuntan Publik dan praktiknya serta memegang peran utama dalam pengembangan klien.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai