Anda di halaman 1dari 14

AUDITING I

KELOMPOK 5

Anggota :

1. Ni Kadek Erin Widiari 202033121057


2. I Made Arya Weda 202033121071
3. I Dw Geka Diardana 202033121097
4. Ni Wayan Novi Safitri 202033121083
5. Putu Putri Astra Ningsih 202033121095
6. Ni Kadek Riska Yanti 202033121303
7. Ni Kadek Sri Ambar Wati 202033121302
8. Ni Nyoman Anggi Try Jayantari 202033121305

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR
2022

1
A. DEFINISI AUDITING
Berikut ini beberapa pendapat para pakar mengenai definisi auditing yang
berkembang saat ini. Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the
American Account Association (Accounting Review, Vol. 47) dalam (Boynton,
Johnson, & Kell, 2003) memberikan definisi auditing sebagai suatu proses
sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan
derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya serta penyampaian hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

Menurut (Arens, Elder, & Beasley, 2008), audit adalah pengumpulan data dan
evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat
kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus
dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

Menurut (Halim, 2008), auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang
telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-
bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut.

Dari definisi-definisi di atas, terlihat adanya tujuh hal yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan proses auditing, yaitu:

1. Proses yang sistematik Pemeriksaan akuntan merupakan rangkaian proses dan


prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisir.
2. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif Dalam proses
pemeriksaan, perolehan bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh
perusahaan dan mengevaluasinya tidak boleh berprasangka atau memihak.
3. Pernyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi Dalam kaitannya dengan
audit laporan keuangan, yang dimaksud dengan pernyataan dan kejadian
ekonomi adalah proses akuntansi. Proses akuntansi merupakan proses
pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi yang
dinyatakan dalam satuan uang.
4. Tingkat kesesuaian Tingkat kesesuaian pernyataan ekonomi dengan kriteria
yang telah ditetapkan harus dapat dikuantitatifkan dan dikualitatifkan.

2
5. Kriteria yang ditetapkan Kriteria yang ditetapkan sebagai dasar pengukur
pernyataan berupa:
a. Peraturan yang ditetapkan.
b. Ukuran prestasi yang ditetapkan manajemen.
c. Prinsip akuntansi yang berlaku umum.
6. Penyampaian hasil Penyampaian hasil audit sering disebut dengan
pengesahan (attestation). Penyampaian hasil ini umumnya dilakukan dalam
bentuk laporan pemeriksaan akuntan (audit report).
7. Pemakai yang berkepentingan Pemakai yang berkepentingan terhadap laporan
audit adalah investor dan calon investor; kreditur dan calon kreditur;
manajemen; pemerintah; dan atau organisasi buruh.

B. TIPE / KLASIFIKASI AUDIT


Berdasarkan tujuan atau objek audit, audit dapat dibedakan menjadi tiga tipe
atau, yaitu :

1. Audit Umum/Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)


Audit laporan keuangan bertujuan untuk menilai kewajaran laporan
keuangan yang disajikan klien atas dasar prinsip akuntansi yang berlaku. Audit
ini biasanya dilakukan oleh akuntan publik (external auditor). Ukuran
kesesuaian yang digunakan di sini adalah kewajaran (fairness), misalnya
kewajaran laporan keuangan yang diukur atas dasar prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit kepatuhan meliputi pemeriksaan atas aktivitas keuangan atau
aktivitas operasi tertentu untuk menentukan kesesuaiannya dengan kondisi atau
aturan tertentu. Ukuran kesesuaian di sini adalah ketepatan (correctness),
misalnya ketepatan SPT-Tahunan dengan Undang-undang Pajak Penghasilan.
3. Audit Operasional (Operational Audit)
Audit operasional merupakan pemeriksaan sistematis atas aktivitas
operasional dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan pemeriksaan ini
adalah:
a. Menilai prestasi.
b. Mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan.
c. Membuat rekomendasi untuk pengembangan dan tindakan lebih lanjut.

3
d. Audit operasional dapat dilakukan manajemen maupun oleh pihak ketiga.
Jenis audit juga dapat diklasifikasi menjadi tiga jenis berdasarkan hubungan auditor
dengan audit, yaitu :
a) Auditor Internal (Internal Auditor)
Auditor internal adalah sebuah bagian fungsi yang independen dalam
sebuah perusahaan yang bertugas menguji dan mengevaluasi aktivitas
perusahaan dan memberikan layanan jasa audit kepada perusahaan tersebut.
Audit yang boleh dilaksanakan oleh internal auditor adalah compliance audit dan
operational audit.
b) Auditor Eksternal (External Auditor)

Auditor eksternal adalah Certified Public Accountant (CPA) yang independen


terhadap perusahaan yang diaudit. Mereka menawarkan jasa audit berdasarkan suatu
kontrak. Audit yang boleh dilaksanakan oleh eksternal auditor adalah semua tipe
audit.

c) Auditor Pemerintah (Government Auditor)


Auditor pemerintah adalah lembaga yang bertanggung jawab kepada
pemerintah untuk melakukan audit pada lembaga pemerintah atau BUMN dan
BUMD.

C. TIPE AUDITOR
1. Auditor Independen
Auditor independen adalah seorang anggota kantor akuntan publik yang
bekerja secara eksternal untuk memberikan pelayanan pada masyarakat yang
memang sedang memerlukan jasa audit. Jenis ini tidak boleh dipengaruhi oleh
pihak luar ataupun pihak mana saja. Di luar negeri, mereka sering kali disebut
dengan CPA.
2. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah mereka yang bekerja sebagai auditor dan
melayani berbagai lembaga ataupun perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah
(BUMN) Beberapa tugas yang wajib dilakukan oleh seorang auditor pemerintah
adalah untuk mengawasi aliran keuangan dan juga praktek di instansi ataupun
lembaga milik pemerintah. Di Indonesia sendiri, auditor pemerintah terbagi lagi
menjadi dua bagian, yaitu:
• Auditor Eksternal

4
Pihak pemerintah melalui BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan sebagai
bentuk dari perwujudan Pasal 23 R ayat 1 Undang-undang dasar 1945,
yakni untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan serta tanggung jawab
terkait keuangan negara yang diselenggarakan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan secara bebas dan juga mandiri. Berdasarkan ayat dua dalam
undang-undang yang sama, hasil dari pemeriksaan keuangan negara
nantinya akan diserahkan pada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),
sesuai dengan kewenangan mereka. Badan pemeriksa keuangan adalah
suatu badan yang tidak tunduk dengan aturan pemerintah, sehingga mereka
diharapkan bisa bekerja lebih independen.
• Auditor Internal
APFP atau Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah dilakukan oleh
BPKP atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Badan
Pengawasan Daerah, dan juga Inspektorat Jenderal Departemen atau LPND.
3. Auditor Internal
Auditor internal adalah seorang yang bekerja untuk perusahaan atau
instansi sebagai auditor. Beberapa tugas mereka adalah memeriksa dokumen
laporan keuangan internal perusahaan, tapi ruang lingkup mereka cukup
terbatas, selain itu mereka juga bekerja untuk bisa meningkatkan akurasi data
keuangan perusahaan tempatnya bekerja.
4. Auditor Forensik
Auditor forensik adalah seorang yang bekerja dalam bidang yang lebih
khusus, yaitu bidang kriminal keuangan. Pekerjaan yang akan mereka lakukan
akan lebih cenderung memeriksa berbagai dokumen yang berkaitan dengan
tindakan kriminal, seperti melacak sumber berasalnya dana dan juga kegiatan
pencucian uang atau money laundry.
5. Auditor Pajak
Audit pajak adalah auditor yang berada di bawah naungan Direktorat
Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Tugas dari auditor
pajak adalah melakukan audit pada setiap wajib pajak tertentu terkait
pelaksanaan kewajibannya yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
D. PROFESI AKUNTAN PUBLIC

5
Menurut UU RI No. 3 Tahun 2011, profesi satu ini memiliki definisi sebagai
profesi yang memberikan jasa yang dapat digunakan oleh masyarakat luas untuk
membantu dalam mengambil keputusan penting.
Peraturan Menkeu No. 443/KMK.01/2011 juga menjelaskan bahwa setiap
akuntan publik wajib untuk masuk menjadi anggota dalam IAPI (Institut Akuntan
Publik Indonesia).
Profesi Akuntan Public
Menurut UU Akuntan Publik No. 5 Tahun 2011, Akuntan Publik adalah
seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang tersebut. Akuntan publik merupakan akuntan independen
yang memberikan jasa akuntansi tertentu dan menerima pembayaran atas jasa yang
telah diberikannya.Profesi ini mempunyai tugas yang cukup kompleks, bukan hanya
melakukan perhitungan-perhitungan angka, tetapi juga sebagai penghubung aktivitas
bisnis antara perusahaan yang menjadi kliennya dan perusahaan lain dalam proses
keberlanjutan bisnis.
Laporan yang dibuat oleh seorang akuntan publik juga sangat penting dalam
menganalisa dan membuat keputusan bisnis kedepannya. Oleh sebab itu untuk
mengemban tugas ini diperlukan seseorang yang profesional dalam bekerja. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah pihak internal perusahaan, seperti pemegang saham
dan manajer perusahaan dalam mengambil keputusan penting dalam bisnis. Tugas
lainnya yaitu harus melakukan analisa laporan keuangan, audit pajak, audit laporan
keuangan, dan masih banyak lagi.Dengan semua tanggung jawab dan tugas tersebut,
gaji akuntan publik pun lumayan besar. Setiap akuntan publik juga harus mengikuti
aturan yang sudah berlaku atau disebut juga sebagai etika profesi akuntansi,
sebagaimana yang dijelaskan oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia).
E. HIRARKI AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Umumnya hirarkhi auditor dalam perikatan audit di dalam kantor akuntan publik
dibagi menjadi berikut ini :

• Partner.
Partner menduduki jabatan tertinggi dalam perikatan audit; bertanggung
jawab atas hubungan dengan klien; bertanggung jawab secara menyeluruh
mengenaj auditing. Partner menandatangani laporan audit dan management
letter dan bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari klien
• Manajer.

6
Manajer bertindak sebagai pengawas audit; bertugas untuk mernbantu
auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit; mereview
kertas kerja, laporan audit dan managemen letter. Biasanya manajer melakukan
pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior. Pekerjaan rnanajer
tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor, dalam bentuk
pcngawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan para auditor senior.
• Auditor Senior
Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit; bertanggung jawab
untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana;
bertugas untuk mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior. Auditor
senior biasanya akan menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit
dilaksanakan. Umumnya auditor senior melakukan audit terhadap satu objek
pada saat tertentu
• Auditor Junior.
Auditor junior melaksanakan prosedut audit secara rinci; membuat kertas
kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.
Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor yang baru saja menyelesaikan
pendidikan formalnya di sekolah. Dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai
auditor junior, seorang auditor harus belajar secara rinci mengenai pekerjaan
audit. Biasanya ia melaksanakan audit di berbagai jenis perusahaan. Ia harus
banyak melakukan audit di lapangan dan di berbagai kota, sehingga ia dapat
memperoleh pengalaman banyak dalam menangani berbagai masalah audit.
Auditor junior sering juga disebut dengan asisten auditor.

F. JASA-JASA YANG DIBERIKAN OLEH KANTOR AKUNTAN PUBLIK


Menurut UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Kantor Akuntan Publik
(KAP) adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-Undang.

Kantor Akuntan Publik merupakan badan usaha yang bergerak di bidang jasa,
jasa yang diberikan oleh KAP dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu jasa
atestasi dan jasa non-atestasi.

Jasa atestasi merupakan jasa penjamin yang diberikan oleh KAP dengan
menerbitkan suatu laporan tertulis mengenai pertimbangan mereka sebagai pihak
yang independen dan kompeten mengenai suatu pernyataan/permasalahan
7
Contoh dari jasa atestasi adalah:

• Audit
Audit merupakan jasa yang diberikan oleh akuntan publik untuk menilai
seberapa wajar atau seberapa layak penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh
klien dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku.
• Reviu
Reviu merupakan jasa penilaian atas pembukuan dan catatan klien berdasarkan
hasil dari analytical test, prosedur analitis tertentu (seperti perbandingan
terhadap pembukuan dan pencatatan tahun-tahun sebelumnya), serta perhitungan
rasio-rasio keuangan tertentu.
• Kompilasi
Kompilasi adalah jasa yang diberikan oleh akuntan yang terbatas pada penyajian
Laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan sesuai dengan Standar
Akuntansi yang berlaku, dengan di awali oleh adanya engagement letter antara
akuntan dan manajemen atau pemilik suatu perusahaan. Jasa non-atestasi
merupakan jasa yang dimana sang akuntan publik tidak memberikan opini,
ringkasan mengenai temuan, keyakinan negatif, ataupun bentuk lain dari opini
pribadi.
• Internal Audit
Internal audit adalah jasa penilaian yang independen dalam suatu organisasi
untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan.
• Desain Internal Control
Desain internal control adalah jasa yang diberikan oleh akuntan publik untuk
menyusun sistem, peraturan, prosedur, dan praktik yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mendeteksi atau menghindari kesalahan yang disengaja
maupun tidak.
• Perpajakan
Jasa perpajakan merupakan jasa yang berkaitan dengan pajak, yaitu konsultasi,
perencanaan pajak, penghitungan, penyetoran, dan lain-lain.

G. STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

8
Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi
berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan
jasa bagi akuntan publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar
Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).
Standar-standar yang tercakup dalam SPAP adalah:

1. Standar Auditing
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum,
standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya.
Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis.
Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Standar
Perikatan Audit (SPA).
2. Standar Atestasi
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau
pertimbangan yang diberikan oleh seorang yang independen dan kompeten yang
menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas telah sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi:
1. pemeriksaan (examination)
2. review, dan
3. prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures)
Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis yang
disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pemeriksaan tipe ini
diatur berdasarkan standar auditing. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan
atas informasi keuangan prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat
umum dalam standar atestasi. Standar atestasi ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia.
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi
non-atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review.
Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan pendapat, hal ini sangat berbeda
dengan tujuan audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan sesuai dengan
standar auditing.
Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain:

9
− Kompilasi laporan keuangan – penyajian informasi-informasi yang
merupakan pernyataan manajemen (pemilik) dalam bentuk laporan
keuangan
− Review atas laporan keuangan - pelaksanaan prosedur permintaan
keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan
untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi
material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
− Laporan keuangan komparatif – penyajian informasi dalam bentuk laporan
keuangan dua periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom
4. Standar Jasa Konsultansi
Standar Jasa Konsultasi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan
publik) yang menyediakan jasa konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan
publik. Dalam jasa konsultasi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan dan
rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultasi ditentukan oleh
perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultasi
dilaksanakan untuk kepentingan klien.
• Jasa konsultasi dapat berupa:
Konsultasi (consultation) – memberikan konsultasi atau saran profesional
(profesional advise) berdasarkan pada kesepakatan bersama dengan klien.
Contoh jenis jasa ini adalah review dan komentar terhadap rencana bisnis buatan
klien Jasa pemberian saran profesional (advisory services) - mengembangkan
temuan, kesimpulan, dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan
oleh klien. Contoh jenis jasa ini adalah pemberian bantuan dalam proses
perencanaan strategik
• Jasa implementasi
Mewujudkan rencana kegiatan menjadi kenyataan. Sumber daya dan
personel klien digabung dengan sumber daya dan personel praktisi untuk
mencapai tujuan implementasi. Contoh jenis jasa ini adalah penyediaan jasa
instalasi sistem komputer dan jasa pendukung yang berkaitan.
• Jasa transaksi
Jasa yang berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang
umumnya dengan pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan
kepailitan.

10
• Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya
Menyediakan staf yang memadai (dalam hal kompetensi dan jumlah) dan
kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang ditentukan
oleh klien. Staf tersebut akan bekerja di bawah pengarahan klien sepanjang
keadaan mengharuskan demikian. Contoh jenis jasa ini adalah menajemen
fasilitas pemrosesan data

• Jasa produk
Menyediakan bagi klien suatu produk dan jasa profesional sebagai
pendukung atas instalasi, penggunaan, atau pemeliharaan produk tertentu.
Contoh jenis jasa ini adalah penjualan dan penyerahan paket program pelatihan,
penjualan dan implementasi perangkat lunak komputer

5. Standar Pengendalian Mutu


Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) memberikan
panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian
kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut
Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI.
Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus harus diterapkan oleh setiap
KAP pada semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi meliputi:
• Independensi - meyakinkan semua personel pada setiap tingkat organisasi
harus mempertahankan independensi
• Penugasan personel - meyakinkan bahwa perikatan akan dilaksanakan oleh
staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk
perikatan dimaksud
• Konsultasi - meyakinkan bahwa personel akan memperoleh informasi
memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat
pengetahuan, kompetensi, pertimbangan (judgement), dan wewenang
memadai
• Supervisi - meyakinkan bahwa pelaksanaan perikatan memenuhi standar
mutu yang ditetapkan oleh kap

11
• Pemekerjaan (hiring) - meyakinkan bahwa semua orang yang dipekerjakan
memiliki karakteristik semestinya, sehingga memungkinkan mereka
melakukan penugasan secara kompeten
• Pengembangan profesional - meyakinkan bahwa setiap personel memiliki
pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi
tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan
merupakan wahana bagi kap untuk memberikan pengetahuan memadai bagi
personelnya untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan untuk kemajuan
karier mereka di kap
• Promosi (advancement) - meyakinkan bahwa semua personel yang
terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk
tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi.
• Penerimaan dan keberlanjutan klien - menentukan apakah perikatan dari
klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan
terjadinya hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki
integritas berdasarkan pada prinsip pertimbangan kehati-hatian (prudence)
• Inspeksi - meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan dengan unsur-
unsur lain pengendalian mutu telah diterapkan dengan efektif
6. Rangkuman Konsep Dan istilah penting
Auditing adalah kegiatan untuk meninjau data konkret yang terdapat pada suatu
laporan. Audit dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut akurat dan
tidak melenceng dari prinsip dan aturan. Apabila ada kesalahan, data tersebut
dievaluasi untuk diketahui penyebabnya.

Umumnya, audit dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan dan


perorangan. Hasilnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat
keputusan yang berdampak positif terhadap perusahaan pada masa depan.

Audit yang dilakukan pada sebuah perusahaan memiliki tujuan yang baik. Apa
saja di antaranya?

Kelengkapan

Saat melakukan audit, tim audit memeriksa faktor kelengkapan dalam sebuah
laporan keuangan. Laporan yang lengkap harus mencakup seluruh peristiwa
transaksi yang telah dilakukan.

Ketepatan

Tujuan pelaksanaan audit adalah untuk mengetahui ketepatan transaksi. Apakah


saldo yang tercatat itu sesuai dengan perhitungan jumlah yang dilakukan
sebelumnya? Auditor akan memeriksa ketepatan dalam laporan keuangan.
12
Eksistensi

Selain itu, audit juga bertujuan untuk memastikan bahwa aset yang tercatat tidak
bersifat fiktif atau dibuat-buat. Kewajiban yang dilakukan bisa diaudit apakah
sesuai dengan waktu dan tanggal yang disebutkan.

Penilaian

Audit juga bertujuan sebagai kegiatan penilaian, yaitu memastikan prinsip yang
dilakukan dalam perusahaan telah sesuai dengan ketentuan.

Klasifikasi

Tujuan audit lainnya adalah memastikan transaksi yang tercatat telah masuk
dalam klasifikasi atau kelompok yang tepat.

Pisah Batas

Salah satu tujuan audit adalah memastikan transaksi yang dekat dengan tanggal
neraca berada dalam periode yang tepat. Hal ini sangat penting karena
pencatatan transaksi sering salah, khususnya saat periode akhir akuntansi.

Pengungkapan

Tujuan audit yang terakhir adalah memastikan saldo akun dan seluruh
persyaratan pengungkapan telah disajikan dengan wajar. Baik dalam bentuk
laporan keuangan maupun isi catatan kaki.

Maka dari itu dengan penjelassan diatas Pelaksanaan audit sangat penting bagi
perusahaan. Berdasarkan evaluasi atau hasil audit, perusahaan diharapkan dapat
berjalan ke arah yang lebih baik. Perusahaan yang telah diaudit dari segi laporan
keuangan juga akan lebih dipercaya. Salah satu contohnya, dipercaya oleh
lembaga hukum terkait masalah pajak. Khusus perusahaan yang telah memiliki
saham go public atau aset sebesar Rp25 miliar, audit sangat penting. Laporan
keuangan hasil audit wajib dilampirkan ke Departemen Perdagangan dan
Perindustrian. Jadi, audit pada perusahaan memiliki manfaat yang sangat penting
dan tidak boleh disepelekan. Pelaksanaan audit yang sesuai standard akan
menghasilkan evaluasi yang akurat.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/profesi-akuntan-publik/#Bidang_Jasa_Akuntan_Publik_Adalah
https://lp2m.uma.ac.id/2022/08/24/mengenal-profesi-auditor-pengertian-jenis-dan-
tugasnya/
http://www.skripsi.id/2013/06/standar-profesional-akuntan-publik_8284.html?m=1
https://accounting.binus.ac.id/2020/12/16/jasa-jasa-yang-diberikan-oleh-kantor-
akuntan-publik/
https://www.coursehero.com/file/p1rt9q1/C-Klasifikasi-Audit-Audit-diklasifikasikan-
menjadi-3-yaitu-1-Audit-Laporan/
https://www.aturtoko.id/en/blog/management/accounting-finance/mengenal-istilah-
audit-dan-fungsi-pentingnya-bagi-perusahaan

14

Anda mungkin juga menyukai