Anda di halaman 1dari 3

Resume Pengauditan Bab 1

Yohanes Anindra Bagas W/ 142180132

Ruang Lingkup Pengauditan 1

Akuntansi dan audit adalah hal yang sangat berakitan erat. Dalam dunia kerja pun,
lulusan program studi akuntansi berlomba-lomba mengerjar karir menjadi seorang
auditor. Di samping profesinya yang bergengsi, auditor juga memiliki pendapatan
yang relative menggiurkan terutama jika memiliki sertifikasi penunjang seperti CIA.

1. Jenis-jenis Audit

Audit berarti pemeriksaan. Dalam konteks akuntansi, audit merupakan pemeriksaan


yang berkaitan dengan berkas dan laporan keuangan sebuah organisasi atau institusi.

Jenis-jenis Audit Berdasarkan Bidang yang Diperiksa

 Audit Operasional

Audit ini melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan. Adapun hal-hal yang tercakup di dalam audit operasional adalah
kebijakan akuntansi dan operasional manajemen yang telah ditetapkan. Auditor akan
memeriksa apakah kegiatan operasional sudah berjalan sesuai dengan koridornya
secara efektif dan efisien.

 Audit Laporan Keuangan

Seperti namanya, audit keuangan berarti melakukan evaluasi terhadap laporan sebuah
entitas dalam organisasi atau instansi. Boleh dibilang, audit laporan keuangan
merupakan jenis audit yang cukup sensitif dan mendebarkan. Auditor akan mengecek
kesesuaian antara data-data di dalam laporan dan data-data riil untuk menghasilkan
sebuah pendapat apakah laporan tersebut telah sesuai atau belum sesuai prinsip-
prinsip yang berlaku.

 Audit Ketaatan

Audit keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah organisasi atau institusi sudah
menjalankan kegiatannya sesuai dengan aturan yang berlaku atau tidak. Aturan yang
harus dipenuhi pun tidak hanya berasal dari internal organisasi atau instistusi, tetapi
juga dari eksternal seperti aturan pemerintah.

 Audit Sistem Informasi

Di era digital ini, akuntansi pun turut memanfaatkan kehadiran teknologi. Kantor
Akuntan Publik (KAP) akan melakukan pemeriksaan terhadap organisasi atau
institusi yang melakukan proses data akuntansi pada sistem EDP.

Dalam proses audit ini pun, ada hal-hal yang harus diperhatikan. Auditor harus
mampu menjaga kerahasiaan data dan melindungi komputer dari berbagai sisi seperti
modifikasi data, akses dari phak yang tidak memiliki otoritas, dan sebagainya.
Selain empat jenis ini, ada jenis audit lainnya yang dilakukan, yakni audit lingkungan,
audit forensik, dan audensi investigasi.

Jenis-jenis Audit Berdasarkan Luas Pemeriksaan

 Pemeriksaan Umum

Audit ini dilakukan atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik yang independen.

 Pemeriksaan Khusus

Audit ini dilakukan atas permintaan audit secara khusus oleh Kantor Akuntan Publik.

2. Jenis-jenis Auditor

Saat memutuskan untuk menjadi auditor, Anda sebaiknya sudah tahu jenis audior apa
yang akan dipilih. Pasalnya, auditor pun ada beberapa jenisnya seperti berikut ini.

 Auditor Internal

Menjadi seorang auditor internal berarti Anda begabung dalam sebuah organisasi dan
instansi, lalu mengawasi kegiatan operasional serta aset organisasi atau instansi
tersebut. 

 Auditor Eksternal

Kebalikan dari auditor internal, Anda justru tidak berasal dari organisasi atau institusi
yang akan diaudit. Anda tergabung dalam kantor akuntan publik sebagai pihak ketiga
yang bekerja secara objektif dan independen.

 Auditor Pajak

Jelas seperti sebutannya, auditor pajak berhubungan dengan hal-hal yang menyangkut
perpajakan. Auditor pajak akan melakukan audit tentang ketaan wajib pajak sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.

 Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah jelas berkarir untuk melakukan audit terhadap kewajaran


informasi keuangan yang ada pada aset milik pemerintah. Tim auditor pun biasanya
berasal dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) atau BPKP (Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pembangunan). 

Perbedaan Akutansi dan Auditing

1. Arti

Jika ditinjau dari arti, Akutansi memiliki arti pencatatan atau kegiatan mencatat secara
sistematis dari sebuah rekening organisasi dan membuat laporan keuangan saat akhir
waktu baik bulan maupun tahun. Sedangkan untuk auditing yakni pemeriksaan atas
pembukuan dan laporan yang telah dibuat oleh akuntan. (Baca: Fungsi Laporan
Keuangan)
2. Peraturan

Untuk akuntansi peraturan mengikuti aturan dari standar akuntasi negara yang
memang sudah dibuat, untuk auditing tentu saja mengikuti standards on auditing atau
standar audit.

3. Jangka Waktu

Dalam akuntansi, proses pencatatan dan transaksi terus menerus dilakukan hingga
manajemen tersebut selesai. Namun jika masih berjalan dan manajemen masih
berputar.

Maka akuntan masih tetap berlangsung. Sedangkan auditing merupakan proses yang
berkala dan tidak dilakukan setiap hari atau terus menerus. Sehingga banyak orang
yang melakukan auditing dalam waktu tertentu.

4. Tujuan

Jika akuntansi memiliki tujuan untuk memperlihatkan kinerja, profabilitas dan posisi
keuangan pada sebuah organisasi. Sedangkan tujuan auditing untuk mengungkapkan
fakta sejauh mana kelayakan laporan keuangan suatu organisasi dengan memberikan
gambaran yang sangat adil.

Tanggung Jawab Auditor

Adapun tanggung jawab Auditor sebagai berikut:

1. Perencanaan, Pengendalian Dan Pencatatan


Auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan mencatat pekerjaannya.
2. Sistem Akuntansi
Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi
dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
3. Bukti Audit
Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk memberikan
kesimpulan rasional.
4. Pengendalian Intern
Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada pengendalian internal,
hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan melalukan
compliance test.
5. Meninjau Ulang Laporan Keuangan Yang Relevan
Auditor melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya dalam
hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang
didapat dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai