Anda di halaman 1dari 6

RMK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“Profesi Akuntan Publik”

(KELOMPOK 6)

Disusun Oleh:
1) Diki Setiyawan (F0318039)
2) Wira Setiawan (F03180)

S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2019
Sifat Kantor Akuntan Publik dan Akuntansi Publik

Akuntansi publik mendirikan kantor akuntan sebagai basis untuk melayani dan memberi jasa
para nasabah. Sedangkan akuntan publik mendirikan kantor akuntan untuk memberikan jasa
pelayanan kepada berbagai unit organisasi yang membutuhkan jasa akuntan, antara lain
melakukan pemeriksaan laporan keuangan. Mereka juga memberi jasa konsultasi manajemen.

a. Pemeriksa laporan keuangan yang disusun oleh nasabah, kemudian memberi jasa akuntansi
dan manajemen untuk menyempurnakan laporan keuangan yang akan disusun dalam periode
berikutnya.
b. Membantu penyusunan laporan keuangan suatu unit organisasi (perusahaan) untuk
keperluan perpajakan dan perkreditan.
c. Menyusun suatu metode akuntansi yang sesuai bagi bidang aktivitas unit organisasi yang
bersangkutan.
d. Menyusun laporan keuangan yang digunakan untuk tujuan studi kelayakan dalam rangka
mengajukan permintaan kredit kepada lembaga keuangan.
e. Dan lain-lain jasa akuntansi yang diperlukan oleh berbagai unit organisasi dengan ketentuan
para akuntan harus selalu bertindak independen (tidak memihak).

Standar Profesional Akuntan Publik

Mengingat profesi akuntan publik sangat penting perannya dalam dunia bisnis di Indonesia,
maka Akuntan Publik harus selalu menjaga integritas (integrity) dan profesionalisme melalui
pelaksanaan standar dan kode etik profesi secara konsekuen dan konsisten. Dalam setiap
penugasan yang diberikan, Akuntan Publik harus selalu bersikap independen dan menggunakan
kemahiran jabatannya secara profesional. Akuntan Publik dan KAP agar menghindarkan diri dari
tindakan tercela, seperti kolusi (collusion) dengan klien atau menutupi terjadinya tindak
kecurangan (fraud) yang sangat merugikan berbagai pihak.

Berdasarkan pada prinsip pertimbangan hati-hati, KAP disarankan selektif dalam menentukan
hubungan profesionalnya seperti;

1. Penetapan Tanggung Jawab


KAP dapat menetapkan tanggung jawab kepada personelnya agar dapat melaksanakan
kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya secara efektif. Hal-hal yang harus
mendapatkan pertimbangan memadai, dalam penetapan tanggung jawab, adalah kompetensi
individu, penetapan wewenang, dan lingkup supervisi yang diberikan.
2. Komunikasi
KAP wajib mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu kepada
personelnya dengan suatu cara yang akan memberikan keyakinan memadai bahwa kebijakan
dan prosedur tersebut dapat dipahami. Komunikasi akan lebih baik apabila dilakukan secara
tertulis, namun efektivitas sistem pengendalian mutu KAP tidak terpengaruh oleh ketiadaan
dokumentasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh KAP.
Umumnya, dokumentasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu pada KAP besar akan
lebih ekstensif dibandingkan dengan dokumentasi pada KAP kecil, begitu pula dokumentasi
akan lebih ekstensif pada KAP yang memiliki banyak kantor dibandingkan dengan
dokumentasi pada KAP yang hanya memiliki satu kantor.
3. Pemantauan
KAP harus memantau efektivitas sistem pengendalian mutunya dengan mengevaluasi,
secara rutin, kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya, penetapan tanggung jawab, dan
komunikasi kebijakan dan prosedurnya. Inspeksi yang merupakan salah satu unsur
pengendalian mutu, termasuk dalam kegiatan pemantauan, namun kegiatan pemantauan
tidak hanya terbatas pada inspeksi saja.

Aktivitas dan Stuktur Akuntan Publik

I. Aktivitas Kantor Akuntan


a. Jasa Atestasi
Jasa atestasi merupakan salah satu jasa dimana kantor CPA mengeluarkan komunikasi
tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang
menjadi tanggung jawab pihak lain. Selanjutnya jasa atestasi ini dapat dibagi menjadi
empat jenis, yaitu:
1. Audit
Contoh utama dari jasa audit adalah audit laporan keuangan. Jenis audit ini meliputi
upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti yang mendasari laporan keuangan
historis yang membuat asersi yang dibuat oleh manajemen entitas. Berdasarkan audit
tersebut, CPA memberikan pernyataan pendapat “positif” tentang apakah laporan
tersebut telah menyajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Biasanya criteria yang telah digunakan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP).
2. Pemeriksaan
Istilah pemeriksaan (examination) digunakan untuk menguraikan jasa lain yang
muncul dalam pernyataan positifsuatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang di
buat pihak lain dengan criteria yang telah ditetapkan.
3. Review
Jasa review terutama terdiri dari permintaan keterangan dari manajemen entitas serta
analisis komparatifatas informasi keuangan. Lingkup jasa ini kurang signifikan
apabila dibandingkan dengan jasa audit atau jasa pemeriksaan. Tujuan review adalah
untuk memberikan “keyakinan negatif” sebagai lawan dari pernyataan posotif yang
diberikan pada suatu audit.
4. Prosedur yang telah disepakati
Lingkup kerja dalam melaksanakan prosedur yang telah disepakati juga lebih sempit
dibandingkan dengan jasa audit dan jasa pemeriksaan. Sebagai contoh, klien dan
kantor CPA dapat membuat kesepakatan bahwa prosedur-prosedur tertentu hanya
akan dilaksanakan pada elemen dan akun tertentu dalam laporan keuangan sebagai
lawan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Untuk jenis jasa ini, kantor CPA
dapat menerbitkan suatu “ringkasan temuan”.
b. Penyuluhan Pajak
Kantor akuntan menyusun surat pemberitahuan pajak dari perusahaan dan perseorangan,
baik yang merupakan kliennya maupun yang bukan. Selain itu banyak kantor akuntan
yang mengurus pajak tanah, pajak hadiah, perencanaan perpajakan dan lain-lain
konsultasi pajak.
c. Konsultasi Manajemen
Jasa ini berkisar dari pemberian saran sederhana mengenai pembenahan sistem akuntansi
sampai keikutsertaan dalam menyusun strategi pemasaran, memanfaatkan instalansi
komputer yang ada ada dengan sebaik-baiknya, dan konsultasi asuransi.
d. Jasa Akuntansi Serta Administrasi Pembukuan
Banyak klien kecil dengan staf akuntansi yang terbatas menyerahkan pembuatan laporan
keuangannya kepada kantor akuntan. Ada kalanya kantor akuntan tersebut juga
menyelenggarakan audit setelah jasa administrasi pembukuannya selesai, namun ada
kalanya pula tugasnya hanya terbatas pada penyusunan laporan keuangan saja tanpa
melaksanakan audit

Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik

Karena besarnya tanggung jawab yang mereka sandang, adalah penting bagi tenaga ahli yang
bekerja di suatu kantor akuntan publik untuk memiliki indenpendensi atau kebebasan dan
kemampuan kerja (competence) yang tinggi. Dengan kemampuan yang mereka miliki, mereka
dapat melaksanakan suatu audit dengan efektif dan efisien. Sebagian besar kantor akuntan publik
dibangun dengan struktur organisasional serupa yang terdiri atas staff akuntan, akuntan senior,
manajer, dan patner (rekan).

1. Auditor Staf
Orang tersebut biasanya digolongkan sebagai auditor staff (staff auditor) yang sering pula
disebut asisten atau auditor yunior. Auditor staf kerapkali melakukan tugas-tugas audit rutin
yang rinci, namun mereka mempunyai pengalaman yang sangat terbatas.
2. Auditor Senior
Auditor senior disebut juga auditor penanggung jawab adalah auditor yang memenuhi syarat
untuk memikul tanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta penyusunan
rancangan laporan auditor, yang akan dikaji ulang dan disetujui oleh manajer auditor dan
partner. Auditor senior bertanggung jawab atas pekerjaan lapangan audit dan pada umumnya
pengalaman dua sampai lima tahun dalam akuntansi publik.
3. Manajer
Manajer pada kantor akuntan publik biasanya mempunyai paling tidak lima tahun
pengalaman dalam akuntansi publik. Manajer pada umumnya tidak berada di kantor klien
untuk melakukan audit secara harian yang merupakan tanggung jawab auditor senior.
Manajer dapat bertanggung jawab atas penyelidikan atau supervisori dua atau lebih
perikarikatan audit sekaligus.
4. Rekan (partner)
Rekan atau pemilik adalah orang-orang yang memiliki kantor akuntan publik. Mereka
mengemban tanggung jawab penuh atas kegiatan-kegiatan kantor akungtan publik dan
praktiknya serta memegang peran utama dalam pengembangan klien.

Fungsi-Fungsi Organisasi Profesional Akuntan Publik

Suatu kantor akuntan yang sudah cukup besar dapat dibagi-bagi menurut jenis jasa yang
diberikan. Jika kita misalnya dapat melihat kantor akuntan yang dibagi menjadi Bagian
Pemeriksaan (Audit), Bagian Konsultasi (Management Service), Bagian Perpajakan dan Bagian
Penelitian dan Latihan. Pembagian ini dimaksud untuk memungkinkan pegawai profesionil
mengembangkan keahlian mereka kejurusan yang sesuai dengan pengetahuan dan preferensi
mereka sehingga memungkinkan pemberian jasa yang lebih baik bagi langganan.

Bagian pemeriksaan apabila pada waktu menyatakan suatu pendapat positif, praktisi harus
secara jelas menyatakan apakah, menurut pendapatnya, asersi disajikan sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan atau telah dinyatakan. Bagian konsultasi menawarkan macam-macam jasa
yang dirancang untuk memacu efektivitas dan efisiensi aktivitas bisnis kliennya. Bagian
perpajakan berfungsi menyusun surat pemberitahuan pajak dari perusahaan dan perseorangan,
baik yang merupakan kliennya maupun yang bukan. Dewasa ini hampir semua kantor akuntan
dapat memberikan penyuluhan pajak. Bagian penelitian dan pelatihan ke dalam organisasi ia
berfungsi sebagai penunjang, sama seperti bagian administrasi dalam kantor tersebut, dan di luar
organisasi bagian ini memberikan jasa-jasa dalam bidang latihan pegawai-pegawai langganan.

Peran PCAOB

Sarbanes-Oxley Act membentuk Publik Company Accounting Oversight Board (PCAOB)


yang di tunjuk dan di awasi oleh seceruties and excanghe commission (SEC). PCAOB disini
berperan mengawasi auditor perusahaan publik terbuka, menetapkan standar auditing dan
pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta melakukan pemeriksaan atas
pengendalian mutu di kantor kantor yang melakukan audit tersebut. Tugas – tugas ini tadinya
merupakan tanggung jawab dari American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).

PCAOB melakukan pemeriksaan atas kantor-kantor akuntan yang telah terdaftar untuk
menilai ketaatannya pada aturan-aturan PCAOB dan SEC. Standar professional serta kebijakan
pengendalian mutu kantor-kantor akuntan yang mengaudit lebih dari 100 emiten dan inspeksi
atas kantor-kantor lain yang terdaftar setidaknya diperiksa setiap tiga tahun sekali. setiap
pelanggaran dapat mengakibatkan tindakan disipliner oleh PCAOB dan dilaporkan ke SEC serta
dewan akuntansi negara bagian.

Pengaruh Sarbanes-Oxley Act Terhadap Profesi Akuntan Public


Aturan baru yang dikeluarkan oleh Serbanes-Oxley Act sebagai reaksi terhadap sejumlah skandal
akuntansi perusahaan besar di Amerika Serikat, antara lain Enron, Tyco Internasional, Adelphia,
Peregrine System dan WorldCom, yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor
akibat runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan tersebut, yang berakibat kepada
menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham nasional. Skandal akuntansi
dimaksud berupa kecurangan dalam pelaporan keuangan karena perilaku yang disengaja yakni
dengan tindakan atau penghapusan yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan.
Penerapan Sarbanes Oxley Act merupakan bagian dari manajemen resiko bagi profesi akuntan
yang sangat menunjang proses audit sebuah perusahaan. Dampak yang diberikan kepada para
akuntan terutama di sektor publik, mereka menjadi lebih profesional dan standar profesi akuntan
makin terjaga. Sarbanes Oxley Act yang dijalankan oleh setiap akuntan publik menghasilkan
kualitas audit yang semakin baik dan meningkatkan kredibilitas profesi akuntan.

Peran Standar Auditing International

Standar auditing adalah panduan umum untuk membantu auditor dalam memenuhi
tanggung jawab profesional mereka dalam audit atas laporang keuangan secara historis.
Termasuk pertimbangan kualitas profesional seperti kompetensi, independensi, persyaratan
pelaporan dan bukti. Tiga rangkaian utama standar auditing adalah International Standards on
Auditing, U.S Generally Accepted Auditing Standards, dan PCAOB Auditing Standards.

International Standards on Auditing (ISA) merupakan standar audit terbaru yang telah
diadopsi di Indonesia. Akuntan Publik wajib melakukan audit atas laporan keuangan emiten
berdasarkan standar yang baru ini. Aplikasi ISA diwujudkan melalui revisi terhadap Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP). ISA menuntun bagi auditor untuk menemukan kecurigaan.
ISA lebih menekankan pada pengidentifikasian hal yang belum dilihat, bukan penilaian sesuatu
yang dilihat.

International Standards on Auditing (ISAs) dikeluarkan oleh International Auditing and


Assurance Standards Board (IAASB) dari International Federation of Accountants (IFAC). IFAC
adalah organisasi di seluruh dunia untuk profesi Akuntan, dengan 159 anggota dari 124 negara,
yang mewakili lebih dari 2,5 juta Akuntan di seluruh dunia. IAASB berupaya untuk
meningkatkan keseragaman praktik audit dan layanan terkait di seluruh dunia dengan
mengeluarkan pernyataan pada berbagai jenis audit dan menegaskan fungsi, dan
mempromosikannya pada seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai