Anda di halaman 1dari 8

Audit Laporan Keuangan Dosen Pengasuh

1.Puspita, IMS, SE, M.Sa Mata Kuliah Pengauditan 1

Disusun Oleh : 1.Dimas Nadiarsyah C1C112132 2.M. Dedy Setiawan C1C112123 3. Karman C1C112237 4. Yuni Abdillah C1C112128 S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2014

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesainkan Makalah ini yang berjudul AUDIT LAPORAN KEUANGAN Alhamdulillah tepat pada waktunya. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada kita semua tentang Perpajakan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesemurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Banjarmasin, Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, tidak akan asing dengan yang namanya audit Laporan keuangan. Namun kali ini kami akan menjelaskan agar kita semua lebih mengenal apa itu Audit Laporan Keuangan, tentang Hal-hal yang mendasari Audit Laporan Keuangan, hubungan Auditor dengan klien, Standar Auditing, dan Laporan Auditing. 1.2 Rumusan Masalah Didasari oleh latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah untuk Audit Laporan Keuangan ini adalah: Hal-hal yang mendasari Audit Laporan Keuangan Hubungan Auditor dengan klien Standar Auditing Laporan Auditing. 1.3 Tujuan masalah Audit laporan keuangan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam ekonomi pasar bebas. Audit laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari berbagai assurance services. Beberapa tanggung jawab auditor termasuk untuk mendeteksi dan melaporkan kecurangan, melaporkan tindakan melanggar hukum yang dilakukan klien, serta melaporkan apabila terdapat ketidakpastian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, itulah tujuan awal untuk kita mempelajari nya.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Audit laporan keuangan (financial statement audit). Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangansuatu entitas (perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut. Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh kantor akuntan publikatau akuntan publik sebagai auditor independen dengan berpedoman pada standar profesional akuntan publik. Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal terhadap laporan keuangan kliennya untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan seperti kreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak. 2.1.1 Hal-hal yang mendasari Audit Laporan Keuangan 1. HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI DAN AUDITING Terdapat perbedaan yang signifikan dalam metode tujuan dan pihak-pihak yang bertanggung jawab pada proses akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan dibandingkan dengan proses audit laporan keuangan. Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi yang dapat mempengaruhientitas. Setelah di identifikasi, maka bukti dan transaksi ini diukur, dicatat dikelompokkan serta di buat ikhtisar dalam catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah penyusunan dan distribusi laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum tujuan akhir akuntansi adalah komunikasi data yang relevan dan andal, sehingga dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Dengan demikian, akuntansi adalah suatu proses yang kreatif.Audit laporan keuangan yang khas terdiri dari upaya memahami bisnis dan industi klien sertamendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan manajemen, sehingga memungkinkan auditor meneliti apakah pada kenyataannya laporan keuangan tersebut telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas secara wajar sesuai dengan GAAP. Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing yang berlaku umum (GAAS) dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam menerbitkan laporan yang memuat kesimpulan Auditor yang dinyatakan dalam bentuk pendapat atau opini atas laporan keuangan. Tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen.

2. Pembuktian dan pertimbangan profesional dalam audit laporan keuangan Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat di teliti untuk pembuktian. Data dikatakan dapat di teliti untuk pembuktian (verifibality) apabila ada dua atau lebih orang yang memiliki kualifikasi dapat memberikan kesimpulan yang serupa dari data yang di periksa. Kemampuan dapat di teliti untuk pembuktian terutama berkaitan dengan tersedianya atestasi bukti pada validitas informasi yang sedang di pertimbangkan. Oleh karena itu auditor hanya mencari dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan . dalam melakukan pemeriksaan , memperoleh bukti-bukti untuk menyakinkan validitas dan ketetapan perlakuan akuntansi atas transaksi. 3. Kebutuhan akan audit laporan keuangan Relevansi dan reliabilitas merupakan dua kualifikasi utama yang membuat informasi akuntansi dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Perlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan dapat dilihat lebih lanjut pada empat kondisi berikut: - Conflict of interest (Pertentangan kepentingan) ada di karenakan adanya ketakutan bahwa laporan keuangan dengan data yang menyertainya telah di susun sedemikian rupa oleh manajemen sehingga menjadi bias untuk kepentingan manajemen. - Consequence (konsekuensi) Para pengguna menginginkan laporan keuangan tersebut memuat sebanyak mungkin data yang relevan. Kebutuhan di akui oleh persyaratan pengungkapan ekstensif yang di tetapkan oleh SEC atas perusahaan yang berada di bawah yurudiksinya. - Complexity (Kompleksitas) Masalah akuntansi dan penyusunan laporan keuangan telah menjadi kompleks . dengan meningkatnya tingkat kompleksitas , maka resiko salah interpretasi dan resiko timbulnya kesalahan yang tidak di sengaja juga ikut meningkat. - Remotenees (Keterpencilan) Para pengguna laporan keuangan menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan akuntansi karena adanya faktor jarak , waktu dan biaya. Semuanya ini membentuk adanya resiko informasi (information risk) yaitu resiko bahwa laporan keuangan mungkin tidak benar, tidak lengkap, atau bias. 4. MANFAAT EKONOMI SUATU AUDIT A. Ases ke pasar modal. Perusahaan publik harus memenuhi statuta (ketentuan hukum) persyaratan audit terlebih dahulu, agar dapat mencatatkan sahamnya sebelum di perdagangkandi pasar modal.

B. Biaya modal yang lebih rendah. Laporan keuangan Perusahaan yang telah di audit akan menurunkan risiko informasi, maka auditor dapat menawarkan tingkat bunga yang lebih rendah, dan investor akan setuju untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih rendah atas investasi mereka. C. Penangguhan inefisiensi dan kecurangan. Apabila para pegawai mengetahui akan di adakannya Audit independen, mereka akan menjadi lebih berhati-hati dan berusaha sesedikit mungkinmelakukan kesalahan dalam menjalankan fungsi akuntansi dan menyalahgunakan asetperusahaan, selain itu dapat mengurangi kemungkinan manajemen melakukan kecurangandalam pelaporan keuangan. D. Peningkatan pengendalian dan operasional. Sering kali auditor independen memberikan saranuntuk meningkatkan pengendalian serta mencapai efisensi operasi yang lebih tinggi dalamorganisasi klien. Pada umumnya penerbitan laporan keuangan setelah audit hanya memberikan pengaruh atau tidak berpengaruh langsung pada harga saham perusahaan, karena seringkali manajemen telah menyampaikan hasil-hasil keuangan dan temuan audit melalui siaran pers kepada wartawan keuangan sebelum laporan keuangan secara resmi diterbitkan. Akan tetapi, pernyataan semacam itu dapat membantu keyakinkan efisiensi pasar uang dengan cara mencegah atau membatasi penyebaran informasi sebelum yang tidak akurat. Para pengguna laporan keuangan memperoleh manfaat dari keyakinan bahwa informasi tersebut bebas dari salah saji yang material. Selain dari manajemen dan dewan direksi juga memperolehmanfaat dari hasil sampling suatu audit. Biasanya para auditor memiliki pengetahuan yang luas tentang risiko bisnis, praktik terbaik, serta ukuran kinerja kunci yang terkait dengan suatu industitertentu. Sebagai hasil pengalaman melakukan audit atas beberapa atau banyak perusahaan.Dengan demikian para auditor independen dari kantor akuntan dapat membagikan pengetahuan mereka kepada manajemen . SEC memberikan perhatian tentang hubungan antara jasa audit dengan konsultasi, setiap auditor harus menjaga keseimbangan yang tipis antara melaksanakan Audit serta membiarkan manajemen dan dewan direksi memetik keuntungan berupa manfaat ekonomi dari pengetahuan Auditor tentang perusahaan.

5. KETERBATASAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN Keterbatasan auditor adalah bahwa auditor bekerja dalam batasan ekonomi yang wajar. Batasa nekonomi yang dimaksud adalah 1. Biaya yang memadai (reasonable cost). Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnyapengujian, atau penarikan sampel dari catatan akuntansi atau data pendukung yang dilakukan secara selektif. Selain itu, auditor juga dapat memilih untuk menguji sistem pengendalian internal dan mendapatkan keyakinan dari sistem pengendalian internal yang berungsi dengan baik 2. Jumlah waktu yang memadai (reasonable leght o time). biasanya laporan auditor atas demikian banyak perusahaan akan terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu setelah tanggal neraca. Hambatan waktu ini dapat mempengaruhi jumlah bukti yang di peroleh tentang peristiwa dan transaksi setelah tanggal neraca yang berdampak pada laporan keuangan. Lebih lagi, hanya tersedia waktu yang demikian singkat untuk memisahkan ketidakpastian yang ada pada tanggal laporan keuangan. Keterbatasan lainnya adalah kerangka kerja akuntansi yang di tetapkan untuk penyusunan laporankeuangan, kerangka kerja akuntansi yang di maksud adalah: 1. Prinsip akuntansi alternatif (alternative accounting principles) GAAP memperbolehkan prinsipalternatif, pengguna laporan keuangan harus mempunyai pengetahuan luas tentang pilihanakuntansi yang dipilih oleh perusahaan dan akibatnya terhadap laporan keuangan 2. Estimasi akuntansi (accounting estimates) estimasi adalah bagian yang melekat dengan prosesakuntansi, dan tidak seorang pun termasuk auditor dapat meramalkan bagaimana hasil suatuketidak pastian itu, suatu audit tidak dapat menambahkan ketepatan dan kepastian padalaporan keuangan apabila faktor-faktor tersebut tidak ada.

http://ruswandialfan.blogspot.com/ http://copastugas.blogspot.com/2011/10/auditor-responsibilities-andreports.html http://www.scribd.com/doc/72788716/Rangkuman-Pengauditan-1-AuditLaporan-Keuangan-Dan-Tanggung-Jawab-Auditor http://akuntansi4u.blogspot.com/2009/07/audit-laporan-keuangan-dantanggung.html http://nyariduitreceh.blogspot.com/2010/08/tujuan-audit-atas-laporankeuangan-oleh.html http://www.scribd.com/doc/72788716/Rangkuman-Pengauditan-1-AuditLaporan-Keuangan-Dan-Tanggung-Jawab-Auditor http://fauzirahman27.wordpress.com/2013/03/31/contoh-makalah-laporanaudit/

Anda mungkin juga menyukai