Anda di halaman 1dari 8

KINERJA AUDIT DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Dosen Penganpuh:
Baso Akib, S.Kom.,M.Ak

Disusun Oleh:
Andi Aswar Al Hady
Sofian

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT PARAHIKMA INDONESIA
2022
PEMBAHASAN

A. Definisi Auditing
Definisi Auditing sesuai dari ASOBAC ( A Statement Of Basic Auditing
Concepts ) :Suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi
bukti-bukti secaraobyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan
dan kejadian ekonomi untukmenentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi
tersebut dengan kriteria yang telahditentukan dan menyampaikan hasilnya
kepada para pemakai yang berkepentingan.Dari definisi tersebut ada tujuh (7)
elemen yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Proses yang sistematis rangkaian proses & prosedur yang bersifat
logis,terstruktur dan terorganisasi.
2. Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif, mengungkapkan
fakta apaadanya, tidak bias, tidak memihak dan tidak berprasangka buruk
3. Asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi.
Pernyataantentang tindakan dan kejadian ekonomi yang merupakan hasil
proses akuntansidan yang dinyatakan dalam satuan uang dan harus
dipertanggung jawabkanoleh manajemen.
4. Menentukan tingkat kesesuaian (degres of correspondence).
Penghimpunan danpengevaluasian bukti-bukti dengan maksud untuk
menentukan dekat tidaknyapernyataan-pernyataan dengan kriteria yang
telah ditetapkan
5. Kriteria yang ditentukan. Merupakan standar pengukuran berupa
prinsipakuntansi yang berlaku umum (SAK) , aturan spesifik yang
ditentukan olehbadan legeslatif atau anggaran/ukuran lain kinerja
manajemen.
6. Menyampaikan hasil-hasilnya. Hasil audit dikomunikasikan melalui
laporantertulis yang mengindikasikan tingkat kesesuaian antara aseri-
asersi dengankriteria yang telah ditentukan
7. Para pemakai yang berkepentingan. Meliputi : investor maupun calon
investor dipasar modal, pemegang saham, kreditor maupun calon
kreditor, badanpemerintahan, manajemen dan public pada umumnya.
B. Konsep Profesi Akuntansi Dan Auditor
Profesi akuntansi adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntansi publik,
akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang,
akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti
sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan
sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi,
pajak, dan konsultan manajemen (Januar, 2010).
Profesi akuntansi dibedakan menjadi dua, yaitu profesi akuntan publik dan
profesi non akuntan publik. Peranan akuntan publik sangat penting dalam
perkembangan dunia usaha karena akuntan publik merupakan satu-satunya
profesiyang berhak untuk memberikan opini atas kewajaran dari laporan
keuangan yang disusun manajemen (Setiyani, 2005).
Profesi non akuntan publik ini terdiri dari akuntan perusahaan, akuntan
pemerintah, dan akuntan pendidik. Akuntan perusahaan tugas utamanya adalah
menyediakan informasi keuangan. Menurut Setiyani (2005), pekerjaan
akuntansi dalam perusahaan dikelompokkan menjadi dua. Pertama, akuntansi
manajemen yang berguna menghasilkan informasi khusus bagi pengguna
internal seperti manajer dan karyawan yang berfungsi untuk
mengidentifikasikan, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan dan
melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam
pembuatan perencanaan, pengendalian dan keputusan. Kedua, akuntansi
keuangan berguna untuk menghasilkan informasi bagi pihak internal maupun
pihak eksternal, seperti manajer, karyawan, investor, kreditur, maupun
pemerintah yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan yang
berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan.
Teori auditing merupakan tuntunan untuk melaksanakan audit yang
bersifat normatif. Dalam melakukan audit, seorang auditor menerapkan
prosedur audit sesuai dengan standar yang diterima oleh umum. Untuk
menetapkan standar diperlukan konsep yang mendasari sehingga standar
tersebut dapat dijabarkan dalam prosedur yang dapat digunakan pada audit.
Standar audit adalah pengukur kualitas, dan tujuan sehingga jarang
berubah, sedang prosedur audit adalah metode-metode atau teknik-teknik rinci
untuk melaksanakan standar, sehingga prosedur akan berubah bila lingkungan
audit berubah. Misalnya sistem akuntansi berkomputer berbeda dengan sistem
akuntansi manual, karena menggunkaan prosedur audit yang berbeda. Namun
kualitas dan tujuan audit tidak perlu berubah.
C. Dasar Audit Dan Profesi Akuntan
Audit dapat dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu audit operasional
(operational audit), audit ketaatan (compliance audit), dan audit laporan
keuangan (financial statement audit).
1. Audit Operasional (Operational Audit)
Dalam jenis audit ini, pelaksanaan audit difokuskan pada pemeriksaan
efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan.
2. Audit Ketaatan (Compliance Audit)
Pelaksanaan audit ketaatan ditujukan untuk menentukan tingkat
kepatuhan auditee terhadap peraturan, prosedur, atau regulasi yang
ditetapkan. 
3. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan, auditor berfokus untuk
menentukan tingkat kewajaran dan tingkat kesesuaian antara laporan
keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku seperti PSAK, IFRS
dan GAAP. 

Ciri pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima tanggung


jawab untuk bertindak bagi kepentingan publik. Oleh karena itu, tanggung jawab
Akuntan Profesional tidak hanya terbatas pada kepentingan klien atau pemberi
kerja.

Dalam bertindak bagi kepentingan publik, Akuntan Profesional


memerhatikan dan mematuhi ketentuan Kode Etik ini. Jika Akuntan Profesional
dilarang oleh hukum atau peraturan untuk mematuhi bagian tertentu dari Kode
Etik ini, Akuntan Profesional tetap mematuhi bagian lain dari Kode Etik ini.
1. Integritas
Prinsip integritas mewajibkan setiap Akuntan Profesional untuk
bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan hubungan
bisnisnya. Integritas juga berarti berterus terang dan selalu mengatakan
yang sebenarnya.
2. Objektivitas
Prinsip objektivitas mewajibkan semua Akuntan Profesional untuk
tidak membiarkan bias, benturan kepentingan, atau pengaruh tidak
sepantasnya dari pihak lain, yang dapat mengurangi pertimbangan
profesional atau bisnisnya.
3. Kompetensi dan Kehati-hatian profesional
Program pengembangan profesional yang berkelanjutan membuat
Akuntan Profesional dapat mengembangkan dan memelihara
kemampuannya untuk bertindak secara kompeten dalam lingkungan
profesional.
4. Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan mewajibkan setiap Akuntan Profesional untuk
tidak melakukan hal berikut:
a. Membocorkan rahasia
b. Penyalahgunaan informasi
5. Perilaku Profesional
Prinsip perilaku profesional mewajibkan setiap Akuntan
Profesional untuk mematuhi ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku
serta menghindari setiap perilaku yang Akuntan Profesional tahu atau
seharusnya tahu yang dapat mengurangi kepercayaan pada profesi.
D. Tipe Audit Dan Jasa Kantor Akuntan Publik
Menurut UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Kantor Akuntan
Publik (KAP) adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan
Undang-Undang.
Kantor Akuntan Publik merupakan badan usaha yang bergerak di bidang
jasa, jasa yang diberikan oleh KAP dibagi menjadi dua kategori utama,
yaitu jasa atestasi dan jasa non-atestasi.
 Jasa atestasi merupakan jasa penjamin yang diberikan oleh KAP dengan
menerbitkan suatu laporan tertulis mengenai pertimbangan mereka sebagai
pihak yang independen dan kompeten mengenai suatu
pernyataan/permasalahan
Contoh dari jasa atestasi adalah:
 Audit
Audit merupakan jasa yang diberikan oleh akuntan publik untuk menilai
seberapa wajar atau seberapa layak penyajian laporan keuangan yang
dibuat oleh klien dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku.
 Reviu
Reviu merupakan jasa penilaian atas pembukuan dan catatan klien
berdasarkan hasil dari analytical test, prosedur analitis tertentu (seperti
perbandingan terhadap pembukuan dan pencatatan tahun-tahun
sebelumnya), serta perhitungan rasio-rasio keuangan tertentu.
 Kompilasi
Kompilasi adalah jasa yang diberikan oleh akuntan yang terbatas pada
penyajian Laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi yang berlaku, dengan di awali oleh adanya
engagement letter antara akuntan dan manajemen atau pemilik suatu
perusahaan.
 Jasa non-atestasi merupakan jasa yang dimana sang akuntan publik tidak
memberikan opini, ringkasan mengenai temuan, keyakinan negatif,
ataupun bentuk lain dari opini pribadi.
 Internal Audit
Internal audit adalah jasa penilaian yang independen dalam suatu
organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang
dilaksanakan.
 Desain Internal Control
Desain internal control adalah jasa yang diberikan oleh akuntan publik
untuk menyusun sistem, peraturan, prosedur, dan praktik yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mendeteksi atau menghindari kesalahan yang
disengaja maupun tidak.
 Perpajakan
Jasa perpajakan merupakan jasa yang berkaitan dengan pajak, yaitu
konsultasi, perencanaan pajak, penghitungan, penyetoran, dan lain-lain.

E. Organisasi Kinerja Kap


Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor.
Kinerja auditor menjadi perhatian utama, baik bagi klien maupun publik
dalam menilai hasil audit yang dilakukan. Kinerja auditor merupakan hasil
kerja yang dicapai oleh seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, dan menjadi salah satu
tolak ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang
dilakukan akan mencapai hasil kerja yang baik bahkan lebih baik kearah
tercapainya tujuan organisasi/perusahaan atau sebaliknya.
Pencapaian kinerja auditor yang lebih baik harus sesuai dengan standar
dan kurun waktu tertentu (Goldwasser, 1993 dalam Fanani et al, 2008), yaitu:
(1) kualitas kerja merupakan mutu penyelesaian pekerjaan dengan bekerja
berdasar pada seluruh kemampuan dan keterampilan, serta pengetahuan yang
dimiliki oleh auditor; (2) kuantitas kerja adalah jumlah hasil kerja yang dapat
diselesaikan dengan target yang menjadi tanggung jawab pekerjaan auditor,
serta kemampuan untuk memanfaatkan sarana dan prasarana penunjang
pekerjaan; (3) ketepatan waktu merupakan ketepatan penyelesaian pekerjaan
sesuai dengan waktu yang tersedia.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/8325590/
BAB_1_AUDITING_DAN_PROFESI_AKUNTAN_PUBLIK_
Definisi_Auditing
https://lp2m.uma.ac.id/2022/08/24/mengenal-profesi-auditor-
pengertian-jenis-dan-tugasnya/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/
economy/auditing-dan-profesi-akuntan-publik/9147305
https://accounting.binus.ac.id/2020/12/16/jasa-jasa-yang-diberikan-
oleh-kantor-akuntan-publik/
http://repository.unika.ac.id/10264/2/08.60.0137%20Lidha%20Tami
%20BAB%20I.pdf
https://hardiwinoto.com/teori-konsep-dasar-dan-standar-auditing/
https://kledo.com/blog/etika-profesi-akuntan/

Anda mungkin juga menyukai