Dosen Penganpuh:
Baso Akib, S.Kom.,M.Ak
Disusun Oleh:
Andi Aswar Al Hady
Sofian
A. Definisi Auditing
Definisi Auditing sesuai dari ASOBAC ( A Statement Of Basic Auditing
Concepts ) :Suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi
bukti-bukti secaraobyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan
dan kejadian ekonomi untukmenentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi
tersebut dengan kriteria yang telahditentukan dan menyampaikan hasilnya
kepada para pemakai yang berkepentingan.Dari definisi tersebut ada tujuh (7)
elemen yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Proses yang sistematis rangkaian proses & prosedur yang bersifat
logis,terstruktur dan terorganisasi.
2. Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif, mengungkapkan
fakta apaadanya, tidak bias, tidak memihak dan tidak berprasangka buruk
3. Asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi.
Pernyataantentang tindakan dan kejadian ekonomi yang merupakan hasil
proses akuntansidan yang dinyatakan dalam satuan uang dan harus
dipertanggung jawabkanoleh manajemen.
4. Menentukan tingkat kesesuaian (degres of correspondence).
Penghimpunan danpengevaluasian bukti-bukti dengan maksud untuk
menentukan dekat tidaknyapernyataan-pernyataan dengan kriteria yang
telah ditetapkan
5. Kriteria yang ditentukan. Merupakan standar pengukuran berupa
prinsipakuntansi yang berlaku umum (SAK) , aturan spesifik yang
ditentukan olehbadan legeslatif atau anggaran/ukuran lain kinerja
manajemen.
6. Menyampaikan hasil-hasilnya. Hasil audit dikomunikasikan melalui
laporantertulis yang mengindikasikan tingkat kesesuaian antara aseri-
asersi dengankriteria yang telah ditentukan
7. Para pemakai yang berkepentingan. Meliputi : investor maupun calon
investor dipasar modal, pemegang saham, kreditor maupun calon
kreditor, badanpemerintahan, manajemen dan public pada umumnya.
B. Konsep Profesi Akuntansi Dan Auditor
Profesi akuntansi adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntansi publik,
akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang,
akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti
sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan
sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi,
pajak, dan konsultan manajemen (Januar, 2010).
Profesi akuntansi dibedakan menjadi dua, yaitu profesi akuntan publik dan
profesi non akuntan publik. Peranan akuntan publik sangat penting dalam
perkembangan dunia usaha karena akuntan publik merupakan satu-satunya
profesiyang berhak untuk memberikan opini atas kewajaran dari laporan
keuangan yang disusun manajemen (Setiyani, 2005).
Profesi non akuntan publik ini terdiri dari akuntan perusahaan, akuntan
pemerintah, dan akuntan pendidik. Akuntan perusahaan tugas utamanya adalah
menyediakan informasi keuangan. Menurut Setiyani (2005), pekerjaan
akuntansi dalam perusahaan dikelompokkan menjadi dua. Pertama, akuntansi
manajemen yang berguna menghasilkan informasi khusus bagi pengguna
internal seperti manajer dan karyawan yang berfungsi untuk
mengidentifikasikan, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan dan
melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam
pembuatan perencanaan, pengendalian dan keputusan. Kedua, akuntansi
keuangan berguna untuk menghasilkan informasi bagi pihak internal maupun
pihak eksternal, seperti manajer, karyawan, investor, kreditur, maupun
pemerintah yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan yang
berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan.
Teori auditing merupakan tuntunan untuk melaksanakan audit yang
bersifat normatif. Dalam melakukan audit, seorang auditor menerapkan
prosedur audit sesuai dengan standar yang diterima oleh umum. Untuk
menetapkan standar diperlukan konsep yang mendasari sehingga standar
tersebut dapat dijabarkan dalam prosedur yang dapat digunakan pada audit.
Standar audit adalah pengukur kualitas, dan tujuan sehingga jarang
berubah, sedang prosedur audit adalah metode-metode atau teknik-teknik rinci
untuk melaksanakan standar, sehingga prosedur akan berubah bila lingkungan
audit berubah. Misalnya sistem akuntansi berkomputer berbeda dengan sistem
akuntansi manual, karena menggunkaan prosedur audit yang berbeda. Namun
kualitas dan tujuan audit tidak perlu berubah.
C. Dasar Audit Dan Profesi Akuntan
Audit dapat dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu audit operasional
(operational audit), audit ketaatan (compliance audit), dan audit laporan
keuangan (financial statement audit).
1. Audit Operasional (Operational Audit)
Dalam jenis audit ini, pelaksanaan audit difokuskan pada pemeriksaan
efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan.
2. Audit Ketaatan (Compliance Audit)
Pelaksanaan audit ketaatan ditujukan untuk menentukan tingkat
kepatuhan auditee terhadap peraturan, prosedur, atau regulasi yang
ditetapkan.
3. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan, auditor berfokus untuk
menentukan tingkat kewajaran dan tingkat kesesuaian antara laporan
keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku seperti PSAK, IFRS
dan GAAP.