Anda di halaman 1dari 8

PENGENDALIAN PASAR MODAL

Dosen Pengampu:

Baso Akib, S.Kom., M.Ak

Disusun oleh:

Andi aswar al hady

Program studi ekonomi syariah

Fakultas ekonomi dan bisnis islam

Institute parahikma Indonesia

2022
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sementara
menurut Bruce Lliyd, pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para
investor dengan perusahaan maupun instansi pemerintah melalui perdagangan
instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.
Sejarah Pasar Modal
Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereniging voor den
Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880
namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi
tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan
komunitas dan sekuritas, yakti Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas. Baru
pada tahun 1912 tepatnya tanggal 14 Desember Amsterdamse Effectenbueurs
membuka cabang bursa efek untuk pertama kalinya di Indonesia yang bertempat
di Batavia (Jakarta). Pasar modal ini merupakan yang tertua keempat untuk
tingkat Asia setelah Bombay, Hongkong, dan juga Tokyo. Awal mula kenapa
pihak pemerintahan belanda mendirikan bursa efek di Batavia ini karena pada
awal abad 19 tersebut berbagai perkebunan sedang dibangun secara besar-besaran.
Agar proses pembangunan bisa berjalan dengan baik, maka pemerintah
kolonial Belanda tentu saja membutuhkan modal. Nah salah satu sumber modal
yang digunakan saat itu adalah tabungan dari orang-orang Eropa dan juga Belanda
yang mempunyai penghasilan di atas rata-rata. Atas dasar itulah pada tanggal 14
Desember 1912 tersebut resmi berdiri pasar yang satu ini dengan nama
Vereniging voor de Effectenhandel. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
Namanya adalah Asosiasi Perdagangan Efek. Pasar ini terletak di Batavia
(Jakarta) dengan efek yang diperjualbelikan berupa saham dan juga obligasi.
Instrumen Investasi Pasar Modal
Pasar modal juga dikenal dengan istilah bursa efek. Di dalamnya, kamu bisa
menemukan berbagai jenis surat berharga yang setiap hari diperdagangkan. Jenis-
jenis surat berharga tersebut di antaranya adalah:
Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan atas
sebuah perusahaan. Investor yang memiliki saham di sebuah perusahaan, berhak
untuk mendapatkan dividen atau pembagian laba.
Reksadana dikenal sebagai instrumen investasi yang menjadi wadah untuk
pengumpulan serta pengelolaan dana beberapa investor. Dana tersebut kemudian
dikelola manajer investasi menjadi berbagai instrumen, seperti pasar uang,
obligasi, saham, atau efek lainnya.
1. KONSEP DASAR PASAR MODAL SYARIAH
Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan
dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
Berdasarkan definisi tersebut, terminologi pasar modal syariah dapat
diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam
UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu,
pasar modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah dari sistem pasar
modal secara keseluruhan. Secara umum kegiatan Pasar Modal Syariah tidak
memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun terdapat
beberapa karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk dan
mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan pada Al
Quran sebagai sumber hukum tertinggi dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, dari kedua sumber hukum tersebut para ulama melakukan
penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam
ilmu fiqih adalah pembahasan tentang muamalah, yaitu hubungan diantara
sesama manusia terkait perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal
syariah dikembangkan dengan basis fiqih muamalah.Terdapat kaidah fiqih
muamalah yang menyatakan bahwa Pada dasarnya, semua bentuk muamalah
boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Konsep inilah
yang menjadi prinsip pasar modal syariah di Indonesia.
Dasar Hukum
Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia , kegiatan di Pasar
modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal berikut peraturan
pelaksananaannya (Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Bursa dan lain-lain). Bapepam-LK selaku regulator pasar modal di Indonesia,
memiliki beberapa peraturan khusus terkait pasar modal syariah, sebagai
berikut:
Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efeek Syariah
Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam
Penerbitan Efek Syariah
SEJARAH PASAR MODAL SYARIAH

Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya


Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli
1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta)
berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan
Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk
memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah.
Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan
saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip
syariah.
Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan
langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001
tentang Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.
Selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah
dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September
2002. Instrumen ini merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad yang
digunakan adalah akad mudharabah.
Sejarah Pasar Modal Syariah juga dapat ditelusuri dari perkembangan
institusional yang terlibat dalam pengaturan Pasar Modal Syariah tersebut.
Perkembangan tersebut dimulai dari MoU antara Bapepam dan DSN-MUI
pada tanggal 14 Maret 2003. MoU menunjukkan adanya kesepahaman antara
Bapepam dan DSN-MUI untuk mengembangkan pasar modal berbasis
syariah di Indonesia.
Dari sisi kelembagaan Bapepam-LK, perkembangan Pasar Modal Syariah
ditandai dengan pembentukan Tim Pengembangan Pasar Modal Syariah pada
tahun 2003. Selanjutnya, pada tahun 2004 pengembangan Pasar Modal
Syariah masuk dalam struktur organisasi Bapepam dan LK, dan dilaksanakan
oleh unit setingkat eselon IV yang secara khusus mempunyai tugas dan fungsi
mengembangkan pasar modal syariah. Sejalan dengan perkembangan industri
yang ada, pada tahun 2006 unit eselon IV yang ada sebelumnya ditingkatkan
menjadi unit setingkat eselon III.
Pada tanggal 23 Nopember 2006, Bapepam-LK menerbitkan paket
Peraturan Bapepam dan LK terkait Pasar Modal Syariah. Paket peraturan
tersebut yaitu Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A13 tentang Penerbitan
Efek Syariah dan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam
Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal. Selanjutnya, pada tanggal 31
Agustus 2007 Bapepam-LK menerbitkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor
II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dan diikuti dengan
peluncuran Daftar Efek Syariah pertama kali oleh Bapepam dan LK pada
tanggal 12 September 2007.
Perkembangan Pasar Modal Syariah mencapai tonggak sejarah baru
dengan disahkannya UU Nomor 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) pada tanggal 7 Mei 2008. Undang-undang ini
diperlukan sebagai landasan hukum untuk penerbitan surat berharga syariah
negara atau sukuk negara. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama
kalinya Pemerintah Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.
Pada tanggal 30 Juni 2009, Bapepam-LK telah melakukan penyempurnaan
terhadap Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek
Syariah dan II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.

PENGENALAN PRODUK SYARIAH DI PASAR MODAL

Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat berharga atau efek.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(UUPM), Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan
kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif
dari Efek.
Sejalan dengan definisi tersebut, maka produk syariah yang berupa efek
harus tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu efek tersebut
dikatakan sebagai Efek Syariah. Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor
IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah disebutkan bahwa Efek Syariah
adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan
pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi landasan
pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip - prinsip syariah di Pasar
Modal. Sampai dengan saat ini, Efek Syariah yang telah diterbitkan di pasar
modal Indonesia meliputi Saham Syariah, Sukuk dan Unit Penyertaan dari
Reksa Dana Syariah.
2. Lembaga penunjang pasar modal
Lembaga Penunjang adalah institusi penunjang yang turut mendukung
pengoperasian Pasar Modal dan masyarakat bekerja melakukan pelayanan
kepada pegawai dan umum. Lembaga Penunjang ini terdiri dari Bank
Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali Amanat, dan Pemeringkat Efek.
3. Pelaku Pasar Modal
1. Pengawas
Namanya pengawas, tentu bertugas untuk mengawasi seluruh aktivitas yang
ada di pasar modal. Pengawas berada langsung di bawah kendali Menteri
Keuangan, jadi akan banyak melakukan koordinasi dengan Menteri Keuangan
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pengawas pasar modal
adalah OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Pada umumnya, OJK bertugas untuk :
Menyusun peraturan tentang cara pelaksanaan di pasar modal Melakukan
pengawasan terhadap pendaftaran, perolehan, dan perizinan badan usaha yang
ingin menjadi suatu emiten di pasar modalMemberikan perintah secara
tertulis terhadap lembaga yang melakukan kegiatan di pasar modal
Melaksanakan manajemen krisis di pasar modal
Menentukan prinsip tata kelola investasi, transaksi efek, juga tata kelola suatu
emiten
Membuat ketentuan akuntansi di pasar modal
OK Bank KTA
2. Penyelenggara
Penyelenggara pasar modal sendiri adalah menteri keuangan yang menduduki
jabatan tertinggi di pasar modal. Tugas utamanya adalah menyediakan
fasilitas penunjang perdagangan, lalu mengaturnya dalam sebuah regulasi.
Tujuannya agar transaksi di pasar modal berjalan secara adil, transparan, dan
tidak merugikan pihak manapun.
3. Emiten atau perusahaan
Pelaku pasar modal yang juga memiliki peran penting adalah emiten atau
perusahaan. Emiten yang namanya sudah terdaftar di OJK wajib menerbitkan
efek untuk mendapatkan suntikan modal dari masyarakat. Suntikan modal
tersebut digunakan untuk memaksimalkan kinerja emiten, melakukan
ekspansi usaha, mengembangkan produk, hingga membayar utang.
Kartu Kredit BRI Suntikan modal diharapkan mampu membuat kinerja
emiten menjadi lebih baik, sehingga keuntungan yang diperoleh pun
meningkat.
4. Investor
Investor adalah penyuntik modal kepada emiten dengan cara membeli efek
atau saham yang diterbitkan emiten. Besar kecilnya suntikan modal
tergantung dari kemampuan finansial investor. Pengelolaan modal inilah yang
menjadi dasar investor untuk mendapatkan profit atau keuntungan. Investor
dapat menambah kepemilikan efek dengan menambah modal. Transaksi efek
dilakukan di perusahaan efek atau sekuritas. Sebelum mulai bertransaksi,
pastikan sudah memiliki rekening efek dulu di salah satu sekuritas resmi di
Indonesia.
5. Pialang broker
Pialang disebut juga broker, adalah perantara dalam aktivitas jual beli efek.
Pialang ini sendiri biasanya berbentuk perusahaan, baik swasta maupun
pemerintah. Seorang pialang wajib memiliki sertifikat CFA dan wajib lulus
dalam ujian WPPE.
Kartu Kredit Mandiri Shopee
Selain itu, terdapat pula ketentuan seorang pialang sebagai berikut :
Mengetahui seluk beluk pasar modal
Mempertajam skill komunikasi
Mampu bernegosiasi dengan baik
Bekerja di perusahaan sekuritas
Memiliki modal besar
Memahami aturan main di pasar modal
6. Penjamin emisi
Bertugas untuk mempertanggungjawabkan efek yang diterbitkan oleh emiten
sampai kepada pembeli melalui transaksi di pasar modal. Singkatnya,
penjamin emisi bertugas untuk menjual efek.
7. Penasehat investasi
Penasehat investasi bisa dikatakan sosok di balik layar karena tidak ikut
terjun langsung dalam aktivitas perdagangan di pasar modal. Hal ini tidak
terlepas dari tugasnya sebagai penasehat dari transaksi jual beli efek.
Penasehat akan memberikan saran terkait aktivitas efek kepada emiten. Saran
ini dapat dijadikan sebagai acuan sebelum emiten membuat suatu keputusan.
8. Manajer investasi
Manajer investasi yang biasa dikenal di dalam instrumen reksa dana juga
memiliki andil penting di pasar modal. Tugasnya tidak jauh berbeda, yaitu
untuk mengelola dana yang terhimpun dari masyarakat agar mampu
memberikan keuntungan. Seorang manajer investasi wajib memiliki ilmu
pasar modal yang luas karena tugas dan tanggung jawabnya besar.
9. Lembaga penunjang
Agar transaksi di pasar modal lancar, stabil, dan aman, maka hadirlah
lembaga penunjang. Pelakunya seperti kustodian, wali amanat, penanggung,
biro administrasi efek, Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan (LPP), serta
Lembaga Kliring dan Pinjaman (LKP).
10. Profesi penunjang
Pelaku pasar modal yang terakhir adalah pihak penunjang dari berbagai
profesi yang turut berperan dalam kelancaran dan keamanan aktivitas
perdagangan efek.
Pinjaman Kilat Mobile
Ada akuntan untuk memeriksa keuangan efek, notaris untuk membuat
perjanjian, audit untuk menerbitkan laporan keuangan, dan konsultan hukum
yang menandatangani pendapat tentang efek yang diterbitkan oleh emiten.
Pahami Perbedaan Tugas Pelaku Pasar Modal
Itu dia pelaku-pelaku yang ada di pasar modal. Pada dasarnya, setiap pelaku
di pasar modal memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, jadi tidak
ada pihak yang tugasnya double atau tumpang tindih. Coba pahami tugas
masing-masing pelaku pasar modal, jadi Anda tahu harus menghubungi siapa
saat membutuhkan sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai