Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
1
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2004) 193
2
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, ( Yogyakarta:
Ekonosia 2007) 184
3
Sofiniyah Ghufron ( penyunting) , Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah:
Sistem Kerja Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005) 17
b. Instrumen atau efek yang diperjualbelikan harus memenuhi kriteria halal.
4
Sofiniyah Ghufron ( penyunting) , Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah:
Sistem Kerja Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005) 17
5
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2004). 194
6
https: / / www. cimbniaga. co. id/ id/ inspirasi/ perencanaan/ ulasan- pasar- modaldi akses pada 2 2 Maret
14.22
pengurus organsasi pelaku dan asosiasi profesi di pasar modal Indonesia.
Sebenarnya, sesuai rencana pasar modal syariah diresmikan pada awal
Nopember 2002. 7 Akan tetapi, pada saat itu Bapepem dan Dewan Syariah
Nasional belum merasa siap. Hal ini berkaitan dengan banyaknya kendala
yang belum selesai dibahas. Sebelumnya, Bapepam telah mengkaji cukup
lama dan bahkan telah mengirim delegasi untuk studi banding dan melihat
mekanisme beroperasinya pasar modal syariah di berbagai pasar modal
syariah dunia8
Dari sisi kelembagaan Bapepam-LK, perkembangan Pasar Modal
Syariah ditandai dengan pembentukan Tim Pengembangan Pasar Modal
Syariah pada tahun 2003. Selanjutnya, pada tahun 2004 pengembangan Pasar
Modal Syariah masuk dalam struktur organisasi Bapepam dan LK, dan
dilaksanakan oleh unit setingkat eselon IV yang secara khusus mempunyai
tugas dan fungsi mengembangkan pasar modal syariah. Sejalan dengan
perkembangan industri yang ada, pada tahun 2006 unit eselon IV yang ada
sebelumnya ditingkatkan menjadi unit setingkat eselon III. Jumlah investor
pasar modal setiap tahunnya juga terus mengalami peningkatan. Seperti yang
dikutip dalam Laman web BEI menunjukkan bahwa sebelumnya pada 2018
jumlah investor pasar modal adalah 1,6 juta. Lalu di tahun 2019 pertumbuhan
investor pasar modal mencapai 5 3 % sehingga jumlah investor yang tercatat
dalam pasar modal menjadi 2,4 juta. Pada Mei 2020, jumlah investor
mencapai 2,8 juta atau telah tumbuh sebesar 13% dari akhir 2019. Angka
tersebut menunjukkan bawa adanya pandemic COVID- 19 tidak menurunkan
jumlah investor di Indonesia.9
Pada tanggal 23 Nopember 2006, Bapepam-LK menerbitkan paket
Peraturan Bapepam dan LK terkait Pasar Modal Syariah. Paket peraturan
tersebut yaitu Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A13 tentang Penerbitan
Efek Syariah dan Nomor IX.A. 14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam
Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal. Selanjutnya, pada tanggal 31
Agustus 2007 Bapepam-LK menerbitkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor
II.K. 1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dan diikuti dengan
peluncuran Daftar Efek Syariah pertama kali oleh Bapepam dan LK pada
tanggal 12 September 2007.
Perkembangan Pasar Modal Syariah mencapai tonggak sejarah baru
dengan disahkannya UU Nomor 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) pada tanggal 7 Mei 2008. Undang-undang ini
diperlukan sebagai landasan hukum untuk penerbitan surat berharga syariah
7
https: / / www. cimbniaga. co. id/ id/ inspirasi/ perencanaan/ ulasan- pasar- modaldi akses pada 2 2 Maret
14.22
8
Sholahuddin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, ( Surakarta: Muhammadiyah University
Press 2006). 155
9
https: // www. tapkapital. co. id/ sejarah- pasar- modal- indonesia/ di akses pada 22 Maret 14.28
negara atau sukuk negara. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama
kalinya Pemerintah Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.
Pada tanggal 30 Juni 2009, Bapepam-LK telah melakukan
penyempurnaan terhadap Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A. 13 tentang
Penerbitan Efek Syariah dan II.K. 1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar
Efek Syariah.10
3. Hukum Pasar Modal dan Dalil Hukum Islam
Tidak dijumpai baik dalam Al-Qur'an maupun Hadist nash yang
membicarakan tentang masalah pasar modal dan juga hukumnya. Namun
demikian, perdagangan saham tidak bertentangan dengan hukum Islam. Akan
tetapi, kebolehan jual beli saham ini terbatas pada saham-saham yang bidang
usahanya tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan syariat Islam.
Seperti, perusahaan-perusahaan yang memproduksi makanan, minuman atau
jasa yang tidak dilarang Agama . Oleh karena itu, orang Islam yang ingin
membeli saham suatu perusahaan, terlebih dahulu harus mengadakan
penyelidikan yang saksama tentang bidang usaha dari perusahaan yang
menawarkan saham tersebut. 11
Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada
tahun 2003 mengeluarkan fatwa tentang kebolehan bertransaksi di pasar
modal selama mekanisme dan objeknya tidak bertentangan dengan prinisp
syariah. Fatwa yang dikeluarkan oleh DSN berkaitan dengan ketentuan umum
pasar modal syariah, prinsip-prinsipnya, emiten yang menerbitkan efek
syariah, kriteria dan jenis efek syariah, transaksi yang dilarang dan penentuan
harga saham (DSN-MUI, 2006: 264-277).12
Kemunculan fatwa DSN-MUI di atas dilatarbelakangi oleh beberapa hal
sebagai berikut (DSNMUI, 2006: 264): a) Perkembangan ekonomi suatu
negara tidak mungkin lepas dari perkembangan pasar modal; b) Beberapa
negara telah mengembangkan pasar modal syariah; c) Umat Islam Indonesia
memerlukan pasar modal yang aktivitasnya sejalan dengan prinsip syariah.
Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/X/2003 menentukan kriteria jenis usaha
perusahaan yang berkegiatan dalam pasar modal syariah tidak boleh
bertentangan dengan prinsip syariah yaitu: Memproduksi, mendistribusikan,
memperdagangkan makanan yang non halal, minuman keras atau beralkohol;
perjudian dan yang tergolong judi seperti kasino, dan lain sebagainya. Di
bawah ini akan dipaparkan tentang fatwa DSN yang berkaitan dengan
mekanisme transaksi di pasar modal syariah. Fatwa ini terdapat pada bab V
10
https:/ / www. ojk. go. id/ id/ kanal/ pasar- modal/ pages/ syariah. aspxdiakses pada selasa 8 Maret 2022
pukul 17.03 WIB
11
Suhrawardi K Lubis, Hukum Ekonomi Islam,( Jakarta: Sinar Grafika, 2004). 91
12
https:/ / www. tapkapital. co. id/ sejarah- pasar- modal- indonesia/ di akses pada 22 Maret 2022
pukul 14.48
tentang Transaksi Efek dan Pasal 5 yang berkaitan dengan Transaksi yang
dilarang, sebagai berikut (DSN-MUI, 2006: 276-277): 13
1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta
tidak boleh melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya
mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan
kezaliman.
13
https:// retizen. republika. co. id/ posts/17959/ dasar- hukum- pasar- modal- syariah- di- indonesia /
diakses pada 22 maret pukul 15.01
14
https:/ / www. tapkapital. co. id/ sejarah- pasar- modal- indonesia/ di akses pada 22 Maret 2022
pukul 14.48
15
Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah (Bandung, CV Penerbit Diponegoro). QS Al Baqarah ayat 275
2. QS. An-Nisaa’ :29
ٗ ٓ َٰٰﻳ ُّﻴ َﻬﻞ ﺍﺫ ِ َّﻝ ْﻳ َﻦ ٰﺍ َﻣﻮﻟﻮْﺍ َ َﻝ َﺃ ُﻛ ْﺄﻟﻠﻮْﺍ َﺍ ْﻣ َﻮ َﺍﻟ ْﻤ ْﻞ َﺑ ْﻨ َﻮ ْﻣ ِِْ ْﻠﺒَﻠ ِ ُِﻞ ِﺍﺫ ٗ ٓ َﻝَﺍﻥْ َﻛﻮﻟﻮ َْﻥ َِﺟﻠﺮَﻉ َﻋ ْﻦ َﻛﺮَﺍ ﻡ ﻭْ ْﻣ ْ َََِّۗﻞ َﻝ َﺃ ُْﻗﻠﻠﻠﻮْﺍ َ َُّْﺍَﻟﻤْﻞِِّْۗﺍﻧﺬ َ َﻥ ِ ْﻣ ْﻞ َﺭ ْ ِﺣﻤﻌﻞ
Artinya : Hai orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka di antara kamu. QS. An-Nissa’ ayat 29.16
b. Hadits ََُُُُ
.1 N ﺍNََ ﺃNﻦN ُﺨNَ ﻳNﻢNَﻟNﺎN َﻣNﻦNِ NﻴN َﻜN ﻳN ِﺮN َﺸNﻟN ﺍNﺚ
Nٌ NﻟNِﺎNَ ﺛNﺎNَﻧNَ ﺃN: N ُﻝNﻮNُﻘNَ ﻳNﻰNَﻟNﺎN َﻌNَ ﺗNَ ﷲNﻥNَّ Nﺇ
ََُُُُ
َ Nَ ﻓَﺈ َﺫﺍ َﺧ،ُﺑﻴﻨﻪ َ ﺍﺹ ﺍَ ﺑﻪ
ﺟﺖ ِﻡ ﻥ ُ ﺹ ﺍَِ ﺑَﻪُ َﺧ َﺮ َ ﺎﻥ ﺃَ ﺍ ِ َ ِ َ ِِ َ
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah Ta’ala berfirman: ‘Aku adalah
pihak ketiga dari dua pihak yang berserikat selama salah satu pihak
tidak mengkhianati yang lainnya. Maka, apabila salah satu pihak
mengkhianati yang lain, Aku pun meninggalkan keduanya” (HR. Abu
Dawud, al-Daruquthni, al-Hakim, dan al-Baihaqi)
.2 ٍَﻱ َﺑْﻴﻊ
ْ ﻑ
ِ ﻦ
ِ ﻦ َﺑْﻴَﻌَﺘْﻴ َ َﻋَﻠْﻴِﻪ ﻭ
ْ َﺳَّﻠَﻢ َﻧَﻬﻰ ﻋ َ ﷲ
ُ ﺻﻠَّﻰ
َ ﻲ
َّ ﺍﻟﻨِﺒ
َّ ﻥَّ ِﺇ
)(ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﻟﻨﺲـﺍﯹ
“Nabi SAW melarang pembelian ganda pada satu transaksi
pembelian.” (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan al- Nasa’i)
3. Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah disebutkan : Rasulullah SAW.
mencegah jual-beli dengan lontaran batu kecil dan yang mengandung
unsure penipuan.17
16
Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah (Bandung, CV Penerbit Diponegoro).
17
H.Romansyah : Pasar Modal dalam Perspektif Islam. Jurnal Pemikiran Hukum Islam. Vol. XIV,
No. 1 (Juni 2015)
18
https: / / pasarmodalsyariah. com/ p/ yuk- kenalan/ prinsip- syariah- di- pasar- modaldiakses pada
minggu 13 maret 22.15
2. Suatu efek dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip Syariah apabila
telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah.19
Selain itu, beberapa Fatwa juga sudah menjelaskan kesesuaian prinsip syariah
produk dan mekanisme di pasar modal syariah. Seperti diantaranya :
1. Pembiayaan atau investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau kegiatan
usaha yang halal, spesifik, dan bermanfaat.
19
https: / / www. pasarmodalsyariah. com/ p/ yuk- kenalan/ prinsip- syariah- di- pasar- modal diakses pada 2 1
maret 2022 pukul 14.34
20
https:// www. idx. co. id/ idx- syariah/ fatwa- regulasi/ diakses pada 22 maret 2022 pukul 15.11
21
https: / / www. pasarmodalsyariah. com/ p/ yuk- kenalan/ prinsip- syariah- di- pasar- modal diakses pada 2 1
maret 2022 pukul 14.34
pembiayaan dan investasi harus pada mata uang yang sama dengan
pembukuan kegiatan usaha.22
3. Akad yang terjadi antara pemilik harta dengan emiten harus jelas.
Tindakan maupun informasinya harus transparan dan tidak boleh
menimbulkan keraguan yang dapat menimbulkan kerugian di salah satu
pihak.
4. Baik pemilik harta maupun emiten tidak boleh mengambil risiko yang
melebihi kemampuannya dan dapat menimbulkan kerugian.
5. Penekanan pada mekanisme yang wajar dan prinsip kehati- hatian baik
pada investor maupun emiten.23
Penerapan prinsip syariah secara utuh dan lengkap dalam kegiatan di pasar
modal syariah, harus berdasarkan pada landasan-landasan yang sesuai dengan
ajaran Islam. Landasan-landasan tersebut berasal dari Al-Quran {Q.S. Al-
Baqarah (2): 275; Q.S. An-Nisa (4): 29; Q.S. Al-Maidah (5):1}, serta hadis
Nabi SAW. Sesuai dengan kaidah ushul fikih (kaidah dasar-dasar hukum
fikih) dalam masalah ibadah hukum asal sesuatu adalah terlarang, kecuali ada
perintah yang membolehkannya. Sedangkan dalam masalah muamalah,
hukum asal sesuatu adalah diperbolehkan kecuali ada larangannya. Dengan
demikian, berdasarkan syariah Islam pada prinsipnya segala perikatan adalah
diperbolehkan kecuali ada nash yang melarangnya. Perikatan-perikatan yang
berkaitan dengan kerja sama usaha, penanaman modal, utang-piutang, pinjam-
meminjam, jual beli, dan sebagainya, pada dasarnya boleh dilakukan seorang
muslim dengan anggota masyarakat lainnya, sepanjang dalam perikatan
tersebut tidak terdapat hal-hal yang dilarang. Berdasarkan pertimbangan dari
badan pelaksana harian, DSN MUI mengeluarkan fatwa Nomor: 40/DSN-
MUI/X/2003 Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah di Bidang Pasar Modal menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
transaksi/perdagangan efek yang dilarang ialah:24
22
H. Moch. Endang Djunaeni, “ Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah di Bidang Pasar Modal”
23
https: / / www. pasarmodalsyariah. com/ p/ yuk- kenalan/ prinsip- syariah- di- pasar- modal diakses pada 2 1
maret 2022 pukul 14.34
24
https:// www. ojk. go. id/ id/ kanal/ syariah/ pages/ pasar- modal- syariah. aspx diakses pada 22 maret 2022
pukul 15.14
25
https:// retizen. republika. co. id/ posts/17959/ dasar- hukum- pasar- modal- syariah- di- indonesia /
diakses pada 22 maret pukul 15.01
a. Bai’najsy, yaitu melakukan penawaran palsu. Dalam pasar modal
biasanya diwujudkan dalam bentuk aksi goreng-menggoreng saham.
26
M. Endang. D, Pengantar Manajemen Keuangan, Yogyakarta, deepublish, (2012)
27
https: / / pasarmodalsyariah. com/ p/ yuk- kenalan/ prinsip- syariah- di- pasar- modaldiakses pada
minggu 13 maret 22.15
28
https:// www. ojk. go. id/ id/ kanal/ syariah/ pages/ pasar- modal- syariah. aspx diakses pada 22 maret 2022
pukul 15.14
1. Efek yang diperjual-belikan harus merupakan representasi dari barang
atau jasa yang halal.
9. Larangan melakukan dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat, objek,
pelaku dan periodenya sama29
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No.8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal. Berdasarkan hal tersebut, kebijakan di bidang Pasar Modal
ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pembinaan, pengaturan dan pengawasan
sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh Bapepam sebagai salah satu unit di
lingkungan Departemen Keuangan.30 Dalam pasar modal, terdapat beberapa pihak
yang terlibat dalam kegiatannya. Pihak- pihak tersebut adalah emiten, investor,
perusahaan pengelola dana dan reksa dana, Bursa Efek serta Lembaga Kliring:
1. Emiten
Emitan adalah perusahaan yang melakukan penjualan surat-surat berharga
atau melakukan emisi. Dalam melakukan emisi, emiten dapat memilih dua
macam instrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan atau hutang. Jika
emiten memilih instrumen yang bersifat kepemilikan, maka ia menerbitkan
saham. Tetapi, jika ia memilih instrumen yang bersifat hutang, maka ia
menerbitkan obligasi.31
2. Investor
Pelaku kedua di pasar modal adalah investor atau pemodal. Ia adalah yang
membeli atau menanamkan modalnya pada perusahaan yang melakukan
emisi. Sebelum membeli surat-surat berharga, investor biasanya meneliti dan
29
M. Metwally, dalam Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Yogyakarta: Ekonisia,
2005). 186
30
http:// sulastri. staff. gunadarma. ac. id/ Downloads/ files/8836/ Struktur/ Pasar/ Modal. pdf diakses pada 22
maret 2022 pukul 12.00
31
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2004). 199
menganalisanya terlebih dahulu. Penelitiannya mencakup bonadifitas
perusahaan prospek usaha emiten dan analis lainnya.
3. Perusahaan Pengelola Dana (Investman Company)
4. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal. Khususunya, pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak
waktu dan keahlian untuk menghitung resiko atas investasi mereka. Reksa dana
dirancang dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal
dan mempunyai keinginan untuk melakukan ivestasi. Akan tetapi, mereka hanya
mempunyai waktu dan pengetahuan yang terbatas. Reksa dana juga diharapkan
dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal33
5. Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Kewajiban dan tanggung
jawab bursa efek antara lain Bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung dan
mengawasi kegiatan anggota bursa efek.Rencana anggaran tahunan dan penggunaan
laba bursa efek wajib disusun sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh dan dilaporkan
kepada Bapepam. Bursa efek wajib menetapkan peraturan mengenai keanggotaan,
pencatatan, perdagangan, kesepadanan efek, kliring dan penyelesaian transaksi
bursa, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan bursa efek.
6. Lembaga Kliring dan Penjaminan
Lembaga kliring dan penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Yang dapat menjadi
pemegang saham lembaga kliring dan penjaminan adalah bursa efek, perusahaan
efek, biro administrasi efek, bank kustodian, atau pihak lain atas
persetujuan Bapepam. Lembaga yang menjalankan fungsi lembaga kliring dan
penjaminan di Indonesia oleh PT. KPEI (Kliring dan Penjaminan Efek
Indonesia).34
6. Mekanisme Pasar Modal
32
Sutedi Adrian, Pasar Modal Syariah Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syariah ,
Jakarta: Sinar Grafika, 2014. Hal 96
33
Rivai dkk, Bank and Financial Institution Management Conventional & Sharia System, ( Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2007). 907.
34
Sutedi Adrian, Pasar Modal Syariah Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syariah ,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2014). 96-97.
Dalam transaksi di pasar modal, investor dapat langsung meneliti dan
menganalisa keuntungan masing-masing perusahaan yang menawarkan
modal. Apabila investor mengetahui adanya kemungkinan mendapatkan
keuntungan dari jual beli saham, ia dapat langsung membeli saham tersebut
dan menjualnya kembali ketika harganya naik pada pasar yang sama. Jadi,
investor dapat pula menjadi penjual saham kepada investor yang lain 35
Pasar modal syariah sejatinya harus bebas dari transaksi-transaksi yang tidak
beretika dan bermoral, seperti insider trading dan shrot selling. Menurut al-
Habsyi yang dikemukakan oleh Sholahuddin, idealnya pasar modal syariah
tidak mengandung transaksi ribawi, gharar dan saham perusahaan yang
bergerak pada jenis usaha yang tidak dilarang syariah36
Sementara itu Obeidillah yang yang juga dikutip oleh Sholahuddin,
mengemukakan beberapa etika di pasar modal. Menurutnya, pasar modal
syariah harus mencakup kriteria-kriteria di bawah ini :37
a) Setiap orang bebas melakukan transaksi (freedom contrac) selama tidak
bertentangan dengan syariah;
b) Bentuk transaksi harus bersih dari unsur riba, gharar dan judi;
c) Harga terbentuk secara fair;
d) Terdapat informasi yang sempurna.
Oleh karena itu, pasar modal syariah harus membuang jauh-jauh setiap
transaksi yang mengandung unsur spekulasi. Hal inilah yang membedakannya
dengan pasar modal konvensional yang salah satu cara untuk mendapat
keuntungannya dengan menggunakan spekulasi. Walaupun diakui, dalam
kasus-kasus tertentu seperti insider trading dan manipulasi pasar dengan
membuat laporan yang palsu dilarang pada pasar modal konvensional. 38
35
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2004). 194
36
Sholahuddin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, ( Surakarta: Muhammadiyah University
Press 2006). 164
37
Ibid . 165
38
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2004). 190
langsung. Kemudian, saham tersebut dijual atau dibeli karana
sahamnya memang tersedia berdasarkan first come-firs served.
Dalam perdagangan obligasi syariah, menurut Muhammad Gunawan,
tidak boleh diterapkan harga diskon atau harga premium yang lazimnya
dilakukan pada obligasi konvensional. Prinsip transaksi obligasi syariah
adalah al-hiwalah, yaitu transver service atau pengalihan piutang dengan
tanggungan bagi hasil. Oleh karena itu, jual beli obligasi syariah hanya boleh
pada harga nominal pelunasan jatuh tempo obligasi 39
Sedangkan dalam perdagangan reksa dana syariah, manajer investasi
menawarkan kepada pembeli reksa dana syariah baik yang bersifat jangka
panjang atau jangka pendek. Reksa dana syariah jangka panjang ditawarkan di
pasar saham dan reksa dana syariah di tawarkan di pasar uang. Keuntungan
investor dari reksa dana syariah tergantung bagaimana manajer investasi
menginvestasikan dana yang dikelolanya.40
7. Fungsi Pasar Modal Syariah
Menurut M. Metwally sebagaimana dikemukakan oleh Heri Sudarsono,
menyebutkan ada lima fungsi dari pasar modal syariah. Kelima fungsi pasar
modal syariah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis
dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya
39
Sutedi Adrian, Pasar Modal Syariah Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syariah ,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2014). 96
40
Sholahuddin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, ( Surakarta: Muhammadiyah University
Press 2006). 165
41
Akhmad Faozan. “ Konsep Pasar Modal Syariah”
pasar modal syariah secara keseluruhan tidak jauh berbeda dari pasar modal
konvensional, hanya saja ada beberapa karakteristik khusus dalam pasar
modal syariah yaitu pada mekanisme dan produk di dalamnya tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan fiqh mu’ amalah. Adapun menurut
salah satu Ahli Tjipto Darmadji mendefinisikan pasar modal syariah sebagai
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. 4 2 Dewan
Syariah Nasional ( DSN) yang merupakan suatu lembaga dibawah naungan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan ketentuan mengenai
kegiatan investasi dan produk investasi di pasar modal syariah Indonesia.
Ketentuan tersebut dituang dalam fatwa MUI. 43
Keberadaan pasar modal syariah yang berkembang saat ini
diperlihatkan dengan adanya instrument-instrumen pasar modal syariah yang
juga ikut mewarnai perkembanganya diantaranya obligasi syariah, saham
syariah, reksadana syariah, dan instrument lainnya. Adanya instrument ini
dapat disebut sebagai indikator yang menggambarkan kinerja dari pasar modal
syariah. Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia setelah melalui
berbagai proses dan tahapan, prospek perkembangannya sangat prospektif
akhirnya melahirkan berbagai produk atau instrumen investasi syariah di pasar
modal syariah dan bertambahnya jumlah perusahaan yang listing dalam daftar
Efek Syariah.. Penerbitan instrument-instrumen investas ini dipandang
sebagai inovasi yang dikembangkan untuk segala bentuk keuangan syariah
khususnya di Indonesia, meskipun demikian masih ada pihak-pihak dan
masyarakat yang menganggap bahwa pasar modal syariah jika dilihat dari
perkembangannya masih berjalan ditempat. Hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan wawasan masyarakat terkait pasar modal syariah. Oleh
karena itu disebutkan mengapa perkembangan pasar modal syariah dapat
dilihat dari sisi instrumentnya. Jika instrument instrumen itu berkembang
dengan sangat signifikan maka kinerja pasar modal syariah juga dapat
dikatakan baik.44
Saham syariah merupakan instrumen pasar modal syariah lainnya
yang kinerjanya lebih unggul dibandingkan saham konvensional. Hal ini
dibuktikan dengan melihat statistik perkembangannya sejak tahun 2013
hingga tahun 2 019 yang terus meningkat. Pada tahun 2013 periode
pertama Daftar Efek
42
M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), 415.
43
Toha Mohamad dkk, Perkembangan dan Problematika Pasar Modal Syariah Di Indonesia ,
( Jurnal Al-Tsaman) 137
44
Mohamad Toha, Agnes Cahyatria Manaku, Muhamad Afif Zamroni. n. d, Perkembangan
Dan Problematika Pasar, Jurnal Al-Tsaman, 137
Syariah sebesar 302 dan periode kedua meningkat hingga 328. Sedangkan
ditahun 2019 periode pertama tercatat 408 dan periode kedua mencapai 445.45
Kedepan, Menkeu berharap sukuk yang merupakan salah satu sumber
pendanaan bagi pembangunan sektor produktif bisa menjembatani secara
efektif permintaan terhadap dana investasi yang berjangka panjang dan
penawaran dari sisi investor Indonesia yang memiliki basis investor muslim
sangat besar.46
45
Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Saham Syariah, dalamhttps:/ / www. ojk. go. id (diakses tanggal 04
Maret 2022)
46
https: / / www. kemenkeu. go. id/ publikasi/ berita/ peluang- dan- tantangan- pengembangan- pasar-
keuangan- syariah/ di akses pada 22 Maret 14.46
47
H. Moch. Endang Djunaeni. Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah di Bidang Pasar Modal
48
Mohamad Toha, Agnes Cahyatria Manaku, Muhamad Afif Zamroni, Perkembangan
Dan Problematika Pasar, Jurnal Al-Tsaman 139- 140
mengacu pada Undang-Undang pasar modal konvensional. Begitupun dalam
Al- Qur’ an dan Hadis tidak ada yang membicarakan mengenai pasar modal.
Akan tetapi seluruh transaksinya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Ternyata masih ada keraguan dari masyarakat mengenai perdagangan atau
transaksi di pasar modal syariah apakah benar-benar terhindar dari unsur riba,
maysir, gharar dan lain-lain yang bertentangan dengan syariah sehingga
masyarakat masih belum siap pula dalam berinvestasi di pasar modal syariah.
Sedangkan legalitas yang digunakan oleh bapepam adalah perkembangan
keberadaan pasar modal syariah yang dilihat dari permintaan pelaku pasar
yang berminat terhadap pasar modal syariah. 49
49
Ibid.140
50
Ibid . 140
C. Kesimpulan
Secara umum, pengertian pasar modal adalah suatu tempat bertemunya
para penjual dan pembeli saham untuk melakukan suatu transaksi dalam rangka
memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal ialah suatu perusahaan yang
membutuhkan modal (emiten), dengan cara menjual efek-efek. Pembeli atau
investor adalah pihak yang ingin membeli modal pada perusahaan yang
menurutnya akan mendatangkan keuntungan. Pasar modal juga dikenal dengan
nama bursa efek.
Keberadaan pasar modal syariah yang berkembang saat ini diperlihatkan
dengan adanya instrument-instrumen pasar modal syariah yang juga ikut
mewarnai perkembanganya diantaranya obligasi syariah, saham syariah,
reksadana syariah, dan instrument lainnya. Adanya instrument ini dapat disebut
sebagai indikator yang menggambarkan kinerja dari pasar modal syariah.
Fatwa DSN yang berkaitan dengan mekanisme transaksi di pasar modal
syariah ini terdapat pada bab V tentang Transaksi Efek dan Pasal 5 yang berkaitan
dengan Transaksi yang dilarang, sebagai berikut (DSN-MUI, 2006: 276-277) :
a. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta
tidak boleh melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya
mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan
kezaliman.
Transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat
dan kezhaliman :
a. Bai’ najsy, yaitu melakukan penawaran palsu. Dalam pasar modal biasanya
diwujudkan dalam bentuk aksi goreng-menggoreng saham.
b. Bai’ al-ma’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah) yang
belum dimiliki (short selling).
e. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan fasilitas
pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian efek syariah
tersebut.
Dalam Struktur Pasar Modal ada beberapa pihak yang berperan yaitu
1. Emiten
Emiten adalah perusahaan yang melakukan penjualan surat-surat berharga
atau melakukan emisi. Dalam melakukan emisi, emiten dapat memilih dua
macam instrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan atau hutang
2. Investor
Pelaku kedua di pasar modal adalah investor atau pemodal. Ia adalah yang
membeli atau menanamkan modalnya pada perusahaan yang melakukan
emisi.
3. Perusahaan Pengelola Dana (Investman Company)
Perusahaan pengelola dana merupakan perusahaan yang beroperasi di pasar
modal dengan mengelola modal yang berasal dari investor.
4. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal. Khususunya, pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung resiko atas investasi mereka
5. Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem
dan/ atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-
pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
6. Lembaga Kliring dan Penjaminan
Lembaga kliring dan penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa
Secara garis besar pasar modal syariah juga bisa dibiliang berkembang.
Tetapi dalam hal ini perkembangan pasar modal syariah di Indonesia tidak pula
berjalan mulus, pasar modal syariah dihadapkan dengan berbagai macam kendala
atau tantangan. Kendala dalam perkembangan pasar modal syariah diantaranya :
Yang pertama ditemui dalam perkembangan pasar modal syariah di
Indonesia adalah pengetahuan masyarakat terhadap pasar modal syariah masih
kurang. bahkan pelaku pasar modal yang masih dibilang pemula sebagian kecil
hanya mengenal saham saja.
Yang ke dua, belum adanya regulasi atau Undang- Undang khusus pasar
modal syariah. Yang ke tiga masih kurangnya dukungan dari berbagai pihak,
terutama dalam hal sosialisasi dan untuk menjawab keraguan masyarakat,
misalnya terkait kesyariahan dari pasar modal syariah itu sendiri, ataupun produk-
produk pasar modal syariah yang diperkenalkan belum bisa menarik perhatian
investor.
Ketiga, dalam perkembangan pasar modal syariah masih kurang dukungan
dari berbagai pihak, terutama dalam hal sosialisasi dan untuk menjawab keraguan
masyarakat, misalnya terkait kesyariahan dari pasar modal syariah itu sendiri,
ataupun produk-produk pasar modal syariah yang diperkenalkan belum bisa
menarik perhatian investor. Seringkali terdapat perbedaan pandangan mengenai
pasar modal syariah sehingga mempengaruhi pemikiran masyarakat.
D. Daftar Pustaka
22.15, https://pasarmodalsyariah.com/p/yuk-kenalan/prinsip-syariah-di-pasar-modal
diakses pada minggu 13 maret. n.d.
Adrian, Sutedi. 2014. Pasar Modal Syariah Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan
Prinsip Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Arif, M. Nur Rianto Al. 2015. Pengantar Ekonomi Syariah. Bandung: CV Pustaka
Setia.
dkk, Rivai. 2007. Bank and Financial Institution Management Conventional & Sharia
System. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Faozan, Akhmad. n.d. "Konsep Pasar Modal Syariah."
n.d. https://pasarmodalsyariah.com/p/yuk-kenalan/prinsip-syariah-di-pasar-modal
diakses pada minggu 13 maret 22.15 .
Kasmir. 2004. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Lubis, Suhrawardi K. 2004. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika.
M. Metwally, Heri Sudarsono. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.
Yogyakarta: Ekonisia.
Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia.
Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP.
Mohamad Toha, Agnes Cahyatria Manaku, Muhamad Afif Zamroni. n.d.
"Perkembangan Dan Problematika Pasar ." Jurnal Al- Tsaman 135- 144.
Muhammad. 2014. Manajemen Keuangan Syariah. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN. Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern.
Yogyakarta: CV.ANDI OFFSET.
Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Saham Syariah, dalam
https://www.ojk.go.id (diakses tanggal 04 Maret 2022). n.d.
Sholahuddin. 2006. Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam. Surakarta:
Muhammadiyah University Press. .
Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi. Yokyakarta: Ekonosia.
— . 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi.
Yogyakarta: Ekonosia.
M. Endang. D, Pengantar Manajemen Keuangan, Yogyakarta, deepublish, 2012.