Anda di halaman 1dari 21

PASAR MODAL DALAM

EKONOMI ISLAM

By : Minarni, SE.I, MSI


EKIS (15)
PENGANTAR

 Istilah pasar, biasa juga disebut dengan bursa,


exchange dan market.
 Istilah modal sering disebut dengan efek, securities,
dan stock.
 Bursa Efek menurut Pasal 1 ayat (4) UU No.8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal adalah pihak yang menyelenggarakan
dan menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka.
 Bursa Efek di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya (BES), namun pada tanggal 30 Oktober
2007 sudah dimerger dengan nama Bursa Efek Indonesia.
 Bagi Pasar Modal Syariah, listingnya dilakukan di Jakarta
Islamic Index sejak 3 Juli 2000.
PENGANTAR

Dengan adanya Jakarta Islamic Index sejak 3 Juli 2000 maka


para investor telah disediakan saham-saham yang dijadikan sarana
berinvestasi sesuai prinsip syariah.

 18 April 2001 untuk pertama kali DSN MUI mengeluarkan


Fatwa yang berkaitan dengan Pasar Modal yaitu Fatwa No
20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi
Reksadana Syariah.

 Selanjutnya instrumen di Pasar Modal Syariah terus bertambah


dengan kehadiran obligasi syariah PT indosat pada tahun 2002.
Obligasi tersebut merupakan obligasi syariah pertama yang
menggunakan akad Mudharabah.
DEFINISI PASAR MODAL

 Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995,


Pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

 Secara terminologi pasar modal syari’ah adalah


kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur
dalam Undang-Undang Pasar Modal yang tidak
bertentangan dengan prinsip syari’ah.
PRINSIP, DASAR HUKUM DAN PERATURAN
DALAM PASAR MODAL

 Prinsip syari’ah di pasar modal bersumber


pada al Qur’an dan Hadis menurut Fatwa DSN MUI
tentang Pasar Modal Syari’ah.
 Dasar Hukum Sistem pasar Modal Indonesia
mengacu pada Undang-Undang Pasar Modal No. 8
Tahun 1995

 Peraturan pelaksanaan Pasar Modal mengacu


pada Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), OJK,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa, dll.
REGULASI PASAR MODAL SYARI’AH

 POJK Nomor 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah


di Pasar Modal
 POJK Nomor 16/POJK.04/2015 tentang Ahli Syariah di Pasar Modal
 POJK Nomor 17/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan
Efek Syariah Berupa Saham oleh Emiten Syariah atau Perusahaan
Publik Syariah
 POJK Nomor 18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan
Sukuk
 POJK Nomor 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan
Efek Beragun Aset Syariah
 POJK Nomor 53/POJK.04/2015 tentang Akad yang digunakan dalam
penerbitan efek syariah di Pasar Modal
REGULASI PASAR MODAL SYARI’AH

 POJK Nomor 30/POJK.04/2016 tentang Dana Investasi Real Estate


Syariah berbentuk kontrak Investasi Kolektif
 POJK Nomor 61/POJK.04/2016 tentang Penerapan Prinsip Syariah di
Pasar Modal Pada Manajer Investasi

POJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan


Daftar Efek Syariah
 POJK Nomor 3/POJK.04/2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.04/2015 Tentang Penerbitan
dan Persyaratan Sukuk
 POJK Nomor 33/POJK.04/2019 tentang Penerbitan dan Persyaratan
Reksa Dana Syariah
REGULASI BAPEPAM LK DALAM PASAR MODAL
DI INDONESIA

1. Peraturan No. II.K.1 tentang kriteria dan


penerbitan Daftar Efek Syari’ah.
2. Peraturan IX. A. 13 tentang penerbitan Efek
Syari’ah
3. Peraturan No. IX. A. 14 tentang Akad-Akad
yang digunakan dalam penerbitan Efek
Syari’ah
SEJARAH PASAR MODAL SYARI’AH
DI INDONESIA

 Sejak diterbitkannya Reksa Dana Syari’ah oleh


PT Danareksa Investment Management pada 3
Juli 1997.
 Selanjutnya Bursa Efek Indonesia (dulu
bernama Bursa Efek jakarta), PT. Danareksa
Investment Management meluncurkan Jakarta
Islamic Index pada 3 Juli Tahun 2000 dengan
tujuan memandu investor yang ingin
menginvestasikan dananya secara syari’ah
 Dengan hadirnya indeks tersebut maka para
pemodal telah disediakan saham-saham yang
dijadikan sarana berinvestasi sesuai prinsip
syari’ah.
SEJARAH PASAR MODAL SYARI’AH
DI INDONESIA

 18 April 2001 untuk pertama kali DSN MUI


mengeluarkan fatwa yang berkaitan langsung
dengan pasar modal yaitu fatwa No.20/DSN-
MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksadana Syariah.
 Dst.
BEBERAPA FATWA DSN MUI TERKAIT
PASAR MODAL SYARIAH

 Fatwa DSN-MUI Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001


tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk
Reksa Dana syariah

 Fatwa DSN-MUI Nomor 40/DSN-MUI/X/2003


tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal

 Fatwa DSN-MUI Nomor 65/DSN-MUI/III/2008


tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

 Fatwa DSN-MUI Nomor 66/DSN-MUI/III/2008


tentang Warrant Syariah
INSTRUMEN PASAR MODAL SYARIAH

 Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua


surat-surat berharga (efek) yang umum
diperjualbelikan melalui pasar modal.
 Efek syariah adalah efek yang akad, pengelolaan
perusahaan, maupun cara penertibannya melalui
prinsip-prinsip syariah yang didasarkan atas ajaran
Islamyang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI
dalam banyak fatwa.
 Menurut Fatwa DSN-MUI No.40/dsn-mui/x/2003
tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal mencakup
Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksa Dana Syariah,
Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset (KIK EBA)
JENIS-JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL SYARIAH

1. Saham Syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu


perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha maupun cara
pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

2. Obligasi Syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip


syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang
mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang sukuk
berupa bagi hasil/margin/fee.

3. Reksa Dana Syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan


dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal dengan
sebagai pemilik harta dengan manajer investasi juga pengelolaan adanya
investasi sebagai wakil shahibul maal maupun antara Manajer Investasi
dengan pengguna investasi.
JENIS-JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL SYARIAH

4. Efek Beragun Aset Syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak
investasi kolektif EBA Syariah yang portofolionya terdiri dari asset keuangan
berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang
timbul di kemudian hari, jual beli pemilikan asset fisik oleh lembaga
keuangan, Efek bersifat investasi yang dijamin pemerintah, sarana
peningkatan investasi/arus kas serta aset keuangan setara, yang sesuai
dengan prinsip syariah.
5. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) adalah produk yang
dinilai sesuai dengan standar DSN karena bersifat hak dan melekat dengan
produk induknya. Mekanisme rights bersifat opsional dimana rights
merupakan hak untuk membeli saham pada harga tertentu pada waktu yang
telah ditetapkan.
6. Warran Syariah adalah produk turunan saham (derivatif) yang dinilai sesuai
dengan kriteria DSN. Pemilik saham dengan imbalan (warrant) diperbolehkan
untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain dengan imbalan.
DAFTAR INSTRUMEN YANG TIDAK SESUAI SYARIAH

1. Segala jenis sekuritas yang menawarkan pemasukan


yang sudah ditentukan di awal (predetermined fixed
income) karena termasuk riba.

2. Preference stock, debentures, treasury securities and


consul. Dan commercial papers, obligasi
konvensional, medium term notes, dan interest rate
swap, sertifikat deposito konvensional, dann report
surat utang konvensional

3. Instrumen yang diduga gharar, meliputi produk-


produk derivative, seperti forward, futures, dan
options.
DAFTAR INSTRUMEN YANG TIDAK SESUAI SYARIAH

1. Preference stock (Saham preferen) adalah bagian


saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham
biasa, yaitu membayar dividen pada tingkat waktu
tertentu dan memiliki hak istimewa lain selain saham
biasa seperti pada hal pembayaran dividen serta saat
terjadi likuidasi aset.
2. Debentures adalah jenis obligasi atau surat utang
jangka panjang yang tidak dijamin oleh hipotek atau
hak gadai lainnya atas properti tertentu.
3. treasury securities (Treasury bond) yaitu sekuritas
pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam
utang pemerintah.
4. commercial papers adalah promes dari perusahaan
yang berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang
pada saat jatuh tempo.
DAFTAR INSTRUMEN YANG TIDAK SESUAI SYARIAH

1. obligasi konvensional adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa


penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki
kewajiban untuk membayar bunga secara berkala, dan kewajiban melunasi
pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi.
2. medium term notes adalah surat waktu yanng memiliki jangka waktu antara
5-10 tahun, tetapi ada yang masanya sampai 1 tahun.
3. interest rate swap adalah salah satu jenis transaksi derivatif yang
4. Dimana pertukaran arus kas antara dua pihak (secara periodik selama
jangka waktu interest rate swap) dari sejumlah nilai pokok bunga dimana
salah satu pihak akan membayarkan arus kas dengan suku bunga tetap dan
pihak lain akan membayarkan arus kas dengan suku bunga mengambang.
5. sertifikat deposito konvensional adalah instrumen keuangan yang diterbitkan
oleh suatu bank yang dinyatakan dalam jumlah nominal, jangka waktu, dan
tingkat bunga tertentu.
JENIS-JENIS TRANSAKSI VALUTA ASING DALAM
FATWA DSN-MUI NO. 28/DSN-MUI/III/2002

1. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas)
untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya
paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena
dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses
penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi
Internasional.

2. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang


nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang
akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah
haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan
(muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga
pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang
disepakati, kecuali forward agreement untuk kebutuhan yang tidak bisa
dihindari (lil hajah).
JENIS-JENIS TRANSAKSI VALUTA ASING DALAM
FATWA DSN-MUI NO. 28/DSN-MUI/III/2002

3. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan


valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan
pembelian atau penjualan valas yang sama dengan harga
forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir
(spekulasi).

4. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak


dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak
harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan
jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram
karena mengandung unsur maisir (spekulasi)
PENGELOLA PASAR MODAL

1. Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem


dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
2. Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyediakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, di Indonesia dilaksanakan oleh
PT KSEI (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia) yaitu lembaga dalam
lingkungan Pasar Modal Indonesia yang menjalankan fungsi sebagai Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).
4. Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek
adalah pihak yang telah memperoleh ijin usaha dari BAPEPAM yakni antara
lain Himpunan Pedagang Surat Utang Negara (HIMDAMSUM)
PARA PELAKU PASAR MODAL

1. Emiten adalah perusahaan yang akan melakukan


penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi
di bursa.
2. Investor adalah pemodal yang akan membeli atau
menanamkan modalnya di perusahaan yang
melakukan emisi tersebut.
3. Perusahaan Pengelola Dana adalah perusahaan yang
beroperasi di pasar modal dengan mengelola modal
yang berasal dari investor.
4. Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.

Anda mungkin juga menyukai