Anda di halaman 1dari 10

KEADILAN REDISTRIBUSI PEREKONOMIAN

MENURUT ISLAM

By : Minarni, SE.I, MSI


DEFINISI REDISTRIBUSI

 Redistribusi merupakan kegiatan mendistribusikan kembali


pendapatan dan kekayaan dari golongan ekonomi kaya kepada
golongan ekonomi kurang mampu yang dapat dilakukan oleh
pemerintah, lembaga, ataupun individu untuk mencapai
kesejahteraan di tengah masyarakat.

 Redistribusi juga sebagai wujud jaminan sosial negara kepada


rakyat.
DALIL REDISTRIBUSI

 QS. AL HASYR : 7

 QS. AT-TAUBAH : 60

 QS. AT-TAUBAH : 103

 QS. AL- MAUN : 1 – 3

 QS. ADZ- DZARIYAT: 19

 QS. AL-BAQARAH : 261


TUJUAN REDISTRIBUSI MENURUT SYARIAH ISLAM

1. Membasmi kemiskinan atau memenuhi kebutuhan orang yang


membutuhkan.

2. Pembayaran zakat dan hal-hal kedermawanan lain untuk


menyucikan harta.

3. Mengurangi ketimpangan ekonomi di tengah masyarakat.


TEORI KEADILAN DALAM EKONOMI KAPITALIS DAN EKONOMI
SOSIALIS
• Mekanisme Pasar bebas merupakan sistem sosial masyarakat
dalam EKONOMI KAPITALIS yang menjamin terealisasinya
kebebasan kodrati dan keadilan.
• Menurut sistem ekonomi kapitalis Intervensi negara hanya
dilakukan saat ada permasalahan ekonomi.

 Keadilan dalam Ekonomi Sosialis berwujud penghapusan pada


kemerdekaan individu dan kepemilikan kekayaan pribadi.
Semua aspek ekonomi dikuasai dan diatur sepenuhnya oleh
negara.
KONSEP KEADILAN DALAM EKONOMI ISLAM
 Kata adil dalam bahasa arab ‘adl yaitu bentuk mashdar dari kata kerja
‘aadala-ya’dilu-’adlan-wa’uduulan-wa’adaalatan.

 Dalam kamus bahasa arab (Al-Munawwir) kata adl berarti perkara yang
tengah-tengah.

 Perkara yang tengah-tengah bermakna tidak berat sebelah, tidak memihak


atau menetapkan kadar sesuai dengan hak-hak yang sepatutnya menjadi
hak.

 Secara etimologis al-’adl bermakna al-istiwa (keadaan lurus).

 Keadilan menggambarkan keseimbangan (equilibrium)


KEADILAN EKONOMI DALAM ISLAM (CARA BERFIKIR
TAUHID DAN MAQASHID SYARI’AH)
 Dalam konteks ekonomi, tauhid berimplikasi pada perintah dan larangan
dari sumber hukum Islam, yaitu al-qur’an dan as-sunnah.

 Prinsip Tauhid dalam ekonomi mengajarkan bahwa semua sumber daya


yang ada di alam ini merupakan ciptaan dan milik Allah secara absolut
(mutlak dan hakiki), dan Allah menyediakan sumber daya alam sangat
banyak untuk memenuhi kebutuhan manusia. (KONSEP KEPEMILIKAN
DALAM ISLAM)
 Manusia mengemban amanah untuk mengelola sumber daya bagi
kelangsungan hidup (kemaslahatan) seluruh makhluk di bumi.
 Konsep Maqashid syari’ah (Menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga aqal,
menjaga keturunan, menjaga harta)
AL-’ADALAH SEBAGAI HAKIKAT REDISTRIBUSI DALAM
EKONOMI ISLAM
 Redistribusi dalam Islam merupakan implikasi kebijakan ekonomi-sosial
pemerintah atau merupakan inisiasi pilantropik (kedermawanan).
 Redistribusi ada yang bersifat imperatif (perintah) wajib, seperti zakat,
belanja keluarga, warisan, kafarat dan nadzar.

 Redistribusi yang bersifat pilantropik, seperti sedekah, hibah, wasiat,


wakaf.
MEKANISME SISTEM DISTRIBUSI EKONOMI ISLAM

1. Mekanisme ekonomi meliputi aktivitas ekonomi yang bersifat produktif,


berupa berbagai kegiatan pengembangan harta dalam akad-akad
muamalah, seperti membuka kesempatan seluas-luasnya bagi
berlangsungnya sebab-sebab kepemilikan individu dan pengembangan
harta melalui investasi, larangan menimbun harta, mengatasi peredaran
dan pemusatan kekayaan di segelintir golongan, larangan kegiatan
monopoli, dan berbagai penipuan dan larangan judi, riba, korupsi dan
pemberian suap.
2. Mekanisme Non-Ekonomi adalah mekanisme yang melalui aktivitas
ekonomi non produktif, seperti pemberian hibah, shodaqoh, zakat dan
warisan. Mekanisme non ekonomi dimaksudkan untuk mengatasi
distribusi kekayaan yang tidak berjalan sempurna, jika hanya
mengandalkan mekanisme ekonomi semata. Mekanisme non ekonomi
PERAN PEMERINTAH DALAM SISTEM DISTRIBUSI ISLAM

1. Peran yang berkaitan dengan implementasi nilai dan moral Islam


2. Peran yang berkaitan dengan teknis operasional mekanisme pasar
3. Peran yang berkaitan dengan kegagalan pasar

 Ketiga peran di atas mengacu pada konsep al-hisbah pada maa Rasulullah
sebagai Lembaga khusus yang berfungsi untuk mengontrol pasar dari
praktek-praktek yang menyimpang.

Anda mungkin juga menyukai