Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3

sistem ekonomi islam

DISTRIBUSI DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
PUTRI AYU LESTARI
NURHAJAR
M. ADAM PRASETYA
Pengertian distribusi
Distribusi adalah suatu proses (sebagian hasil penjualan produk) :kepada faktor-faktor
produk yang ikut menentukan pendapatan. Secara umum distribusi dapat diartikan sebagai
penyaluran barang ke tempat-tenpat. Menurut Collins distribusi adalah proses
penyimpanan dan penyaluran produk kepada pelanggan, diantaranya melalui perantara.

Sementara Anas Zarqa mengemukakan bahwa definisi distribusi itu sendiri sebagai suatu
transfer dari pendapatan kekayaan antara individu dengan cara pertukaran (melalui
pasar) atau dengan cara lain, seperti warisan, shadaqoh, wakaf dan zakat. Jadi konsep
distribusi menurut pandangan islam adalah peningkatan dan pembagian bagi hasil
kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan, sehingga kekayaan yang ada dapat
melimpah dengan merata dan tidak hanya beredar diantara golongan tertentu saja serta
dapat memberikan kontribusi kearah kehidupan manusia yang lebih baik.
Prinsip-prinsip distribusi dalam ekonomi islam

Berikut beberapa prinsip distribusi secara umum:


1. Tidak ada larangan mengenai riba dan gharar
2. Mekanisme distribusi dibiarkan kerja sendiri, sehingga tidak akan tercitanya
kemaslahatan
3. Dapat terjadi penumpukan harta
Lanjutan
Ada beberapa prinsip yang mendasari proses distribusi dalam ekonomi islam yang terlahir
dalam QS Al-Hasyr (59): 7 yang artinya “agar harta itu jangan hanya beredar di antara
golongan kaya diantara kamu”, prinsip tersebut memiliki bebrapa arti yaitu:
1. Larangan riba dan gharar
Secara terminologi riba didefinisikan sebagai melebihkan keuntungan dari salah satu
pihak terhadap pihak lain dalam transaksi jual beli, tukar menukar dengan tanpa
memberikan imbalan atas kelebihan tersebut.
2. Keadilan dalam distribusi
Keadilan dalam distribusi merupakan satu kondisi yang tidak memihak pada salah satu
pihak atau golongan tertentu dalam ekonomi, sehingga menciptakan keadilan.
3. Larangan menumpuk harta
Islam membenarkan hak milik pribadi tapi tidak membenarkan penumpukan harta benda
pribadi sampai batas-batas fondasi yang dapat merusak fondasi sosial islam.
Pembagian distribusi berdasarkan beberapa pola
1. Distribusi pendapatan melalui pola kemitraan usaha: Modharabah/Trust financing, trunst
investment, dan musyawarah
Musyarakah merupakan salah satu bentuk kerja sama (joint enterprised) antara dua orang atau
lebih dalam sebuah usaha atau modal dalam bentuk coorporate dengan bagi hasil keuntungan
berdasarkan kesepakatan. Dalam mudharabah pemilik modal tidak diberikan peran dalam
menjalankan manajemen perusahaan, sedangkan dalam musyarakah juga ada bagi hasil, tapi
semua pihak berhak turut serta dalam pengambilan keputusan manajerial.

2. Disribusi pendapatan melalui pola hubungan perburuhan


Jika pembagian keuntungan dari hasil usaha diberikan kepada buruh, atu akan sangat
meningkatkan efisieni kerja, manakala diketahuinya bahwa dia akan memperoleh bagian dari
keuntungan-keuntungan maka dia akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan sebaik mungkin
demi peningkatan produksi.
Lanjutan
3. Distribusi pendapatan melalui mekanisme pasar
a) Penentuan harga
b) Larangan penimbunan
c) Larangan spekulasi

4. Distribusi pendapatan melalui sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunat (sedekah, infaq, hibah)
Zakat merupakan langkah sah yang digunakan segera untuk membagi-bagi harta di antara
masyarakat. Langkah ini merupakan suatu pungutan wajib yang dikumpulkan dari orang-orang
muslim yang kaya dan diserahkan kepada orang miskin ketika mencukupi tarif dasar (nisab dan
haul).
5. Distribusi pendapatan melalui sistem pewarisan dan wasiat
Hukum waris bagi muslim merupakan alat penimbang yang sangat kuat dan efektif dalam rangka
mencegah pengumpulan kekayaan di kalangan tertentu dan pengembangannya dalam kelompok-
kelompok yang besar dalam masyarakat.
Tujuan distribusi dalam islam

Secara garis besar tujuan dari nilai-nilai islam dalam kegiatan distribusi yaitu sebagai
berikut:
1. Pencapaian falah merupakan tujuan pada setiap manusia yang dibawa oleh islam yang
mencakup aspek yang lengkap dan menyeluruh bagi kehudupan manusia.
2. Distribusi yang adil dan merata melalui pelembagaan zakat dan sedekah, hukum
pewarisan dan wasiat, penghapusan bunga, melarang perolehan kekayaan melalui cara yang
haram dan melarang penimbunan.
3. Tersedianya kebutuhan dasar merupakan jaminan tersedianya kebutuhan dasar bagi
setiap orang yang memerlukan melalui sistem keamanan sosialnya yang komprehensif.
4. Tegaknya keadilan sosial artinya jika seluruh ajaran ekonomi islam pada islam
dilaksanakan maka distribusi ekonomi akan tercapai denagn sendirinya.
kesimpulan
Distribusi adalah suatu proses (sebagian hasi penjualan produk) kepada faktor-faktor
produk yang ikut menentukan pendapatan. Secara umum distribusi dapat diartikan
sebagai penyaluran barang ke tempat-tempat. Konsep "distribusi" menurut pandangan
islami adalah peningkatan dan pembagian bagi hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan
dapat ditingkatkan, sehingga kekayaan yang ada dapat melimpah dengan merata dan
tidakhanya beredar diantara golongan tertentu. Sistem ekonomi Islam menghendaki
bahwa dalam hal penditribusian harus didasarkan pada dua sendi, yaitu kebebasan dan
keadilan. Titik berat dalam pemecahan permasalahan ekonomi adalah bagaimana
menciptakan mekanisme distribusi ekonomi yang adil di tengah masyarakat. Distribusi
dalam ekonomi Islam mempunyai makna yang lebih luas mencakup pengaturan
kepemilikan, unsurunsur produksi,dan sumber-sumber kekayaan.
a d a k a h pe ?
rtanyaan
terim kasih

Anda mungkin juga menyukai