3. Kerjasama ekonomi
Dalam kapitalis yang menjadi ciri khas sistem ekonomi ini ialah seluruh
kegiatan ekonomi yang bebas terutama dalam hal kompetisi pasar, sehingga mereka
menganggap orang lain sebagai pesaing atau kompetitor. Sedangkan dalam sosialis
sebaliknya, semua kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah sehingga tidak ada
persaingan dan kebebasan dalam pasar. Lain halnya dengan ekonomi Islam yang
menonjolkan kerjasama dalam semua kegiatan ekonominya baik pada sektor
produksi, distribusi maupun konsumsi.
4. Jaminan sosial
Islam merupakan agama yang tidak mengenal kasta, semua orang
mendapatkan hak yang sama termasuk dalam jaminan sosial atas kebutuhan dasar
hidup (basic needs) yang diberikan kepada semua lapisan masyarakatJika jaminan
sosial diatas dilaksanakan dengan optimal maka tugas manusia disamping beribadah
kepada Allah, menjaga diri dari sifat tamak dan egoismenya, juga telah membersihkan
dan mendistribusikan kekayaan atas ajaran syariat. Tentu saja hal tersebut akan
mewujudkan pertumbuhan yang seimbang serta berkeadilan.
5. Peranan Pemerintah
Lain halnya dengan sistem kapitalis yang mereduksi tugas pemerintah serta
memberi mandat yang bebas atas pelaku pasar dan sistem sosialis yang sangat
mereduksi peran pelaku pasar serta peran sentral yang kuat oleh pusat (negara atau
pemerintah), dalam Islam sistem ekonominya berada diantara keduanya. Sistem
ekonomi Islam memberikan kebebasan kepada swasta sekaligus peran pemerintah
sebagai regulator, artinya Islam menghormati mekanisme pasar dengan
menyeimbangkan peran antara pemerintah dan swasta, dengan demikian hal ini
mencegah terjadinya distorsi pasar, seperti praktik tadlis, dzalim, ikhtikar dan lain-
lain.