Anda di halaman 1dari 5

Tugas : Menjelaskan perlunya membangun landasan filosofis Ekonomi Islam

Jawab :

Landasan Filosofi Ekonomi Islam didasarkan pada fondasi utama yaitu tauhid. Fondasi


berikutnya, adalah syariah dan akhlak. Pengamalan syariah dan akhlak merupakan reflexi dari
tauhid. Landasan tauhid yang tidak kokoh akan mengakibatkan implementasi syariahdan
akhlak terganggu. Dari fondasi ini muncul 10 prinsip derivatif sebagai pilar filosofiekonomi
Islam sebagai berikut:

1. Tauhid

Tauhid merupakan fondasi utama seluruh ajaran Islam. Sebab itu, tauhid menjadi dasarseluruh
konsep dan aktivitas umat Islam, baik di bidang ekonomi, politik, sosial maupunbudaya. Dalam
Al-Qur’an disebutkan bahwa tauhid merupakan filsafat fundamental ekonomi Islam. Menurut
Ibnu Taimiyyah, hakikat tauhid dapat berarti penyerahan diriyang bulat kepada kehendak Ilahi,
baik menyangkut ibadah maupun muamalah. Sehinggasemua aktifitas yang dilakukan adalah
dalam kerangka menciptakan pola kehidupan yangsesuai kehendak Allah.

2. Akhlak

Prinsip ekonomi Islam yang kedua setelah tauhid adalah akhlak. Prinsip merupakanbentuk dari
pengamalan sifat-sifat utama yang dimiliki oleh Nabi dan Rasul-Nya dalamseluruh kegiatan
ekonomi, yaitu shiddiq (benar), tabligh (menyampaikan kebenaran),amanah (dapat dipercaya),
dan fathanah (intelek). Semua sifat ini dipopulerkan denganistilah STAF.

 Berikut ini uraian dari masing-masing sifat Rasulullah dalam kegiatan ekonomi.

Shiddiq, berarti jujur dan benar. Prinsip ini harus menjadi visi kehidupanseorang Muslim. Dari
sifat jujur dan benar ini akan memunculkan efektifitasdan efisiensi kerja seseorang. Seorang
Muslim akan berusaha mencapai targetdari setiap pekerjaannya dengan baik dan tepat. Di
samping itu dalammelakukan setiap kegiatannya dengan benar, yakni menggunakan teknik
danmetode yang efektif.
Tablig, berarti menyampaikan kebenaran. Dalam kehidupan, setiap Muslim memiliki tanggung
jawab menyeru dan menyampaikan hal yang ma’ruf dan mencegah hal yang mungkar. Dalam
kegiatan ekonomi, sifat tabligh ini jugadapat diimplementasikan dalam bentuk transparansi,
iklim keterbukaan dansaling menasehati dengan kebenaran.

Amanah, Ia merupakan sifat yang harus menjadi misi kehidupan seorangMuslim. sifat ini akan
membentuk kredibilitas yang tinggi dan sikap penuhtanggung jawab pada setiap individu
Muslim. sifat amanah memainkan perananyang fundamental dalam kegiatan ekonomi dan bisnis,
sehingga kehidupanekonomi dapat berjalan dengna baik. Apabila setiap pelaku
ekonomimengemban amanah yang diserahkan kepadanya dengan baik, maka korupsi ,penipuan,
spekulasi, dan penyakit ekonomi lainnya tidak akan terjadi. 

Fathonah, berarti kecerdasan, kebijaksanaan dan intelektualitas. Sifat ini harusdimiliki oleh
setiap Muslim, di mana ia dalam setiap melakukan setiap aktivitaskehidupannya harus dipandu
dengan ilmu. Agar setiap pekerjaan yangdilakukan efektif dan efisien, serta terhindar dari
penipuan maka ia harusmengoptimalkan potensi akal yang dikaruniakan Allah padanya.

3. Maslahah

Prinsip ketiga dalam ekonomi Islam adalah maslahah. Mashlahah merupakankonsep yang paling
penting dalam syariah, sesudah tauhid, sebab ia merupakan tujuan diturunkannya syariah Islam
dan bahkan inti utama syariah Islam itu sendiri. Secaraumum, maslahah diartikan sebagai
kesejahtraan dunia dan akhirat. Para ahli ushul fiqhmendefinisikannya sebagai segala sesuatu
yang mengandung manfaat, kegunaan, kebaikandan menghindarkan mudharat, kerusakan dan
mafsadah. ( jalb al-naf’y wa daf’ al -dharar ).Oleh sebab itu, Imam Al-Ghazali mengatakan
kemaslahatan dari suatu masyarkattergantung pada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan
dasar, yakni agama, jiwa, keturunan, harta, dan intelek. Karena menurutnya, tujuan
utamakehidupan umat manusia adalah untuk mencapai kesejahteraan di dunia dan Akhirat.

4. Adil

Prinsip adil merupakan fondasi penting dalam ekonomi Islam. Penegakkankeadilan telah
ditekankan oleh al-Qur’an sebagai misi utama para Nabi yang diutusAllah. Menurut Ibnu
Taimiyyah, penegakan keadilan ini termasuk keadilan ekonomi danpenghapusan kesenjangan
pendapatan. Allah yang menurunkan Islam sebagai sistemkehidupan bagi seluruh umat manusia,
menekankan pentingnya adanya keadilan dalamsetiap sektor, baik ekonomi, politik maupun
social

5. Khilafah

Dalam syariat Islam, manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah (wakilAllah) di muka
bumi. Manusia telah diberkahi dengan semua kelengkapan akal, spiritual,dan material yang
memungkinkannya untuk mengemban misinya dengan efektif. Fungsikekhalifahan
manusia adalah untuk mengelola alam dan memakmurkan bumi sesuaidengan ketentuan dan
syariah Allah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah iadiberi kebebasan dan juga dapat
berfikir serta menalar untuk memilih antara yang benardan yang salah, fair dan tidak fair dan
mengubah kondisi hidupnya ke arah yang lebihbaik.

6. Persaudaraan (Ukhuwah)

Salah satu tujuan dari diciptakaannya beragam manusia dalam ajaran al-Qur’an adalah untuk
suatu persaudaraan (ukhuwah) sesamanya, termasuk dan terutama ukhuwahdalam
perekonomian.Al-Quran mengatakan, ”Hai manusia, sesungguhnya kamimenciptakan kamu dari
laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsadan bersuku-suku supaya kamu
saling mengenal”. “Kami menjadikan kamu dari diri yang satu” Ayat-ayat ini menjelaskan
persamaan martabat sosial semua umat manusiadi dunia.

7. Kerja dan Produktifitas

Dalam hadits Riwayat Thabrani, Rasulullah bersabda Sesungguhnya, di antara perbuatan dosa,


ada yang tidak bisa terhapus oleh (pahala) shalat, sedekah ataupun haji,namun hanya dapat
ditebus dengan kesungguhan dalam mencari nafkah penghidupan.”Dalam hadits ini Nabi
Saw ingin menunjukkan betapa tingginya kedudukan bekerja dalamIslam, sehingga hanya
dengan bekerja keras (sunguh-sungguh) suatu dosa bisa dihapuskanoleh Allah

8. Keseimbangan

Alalh telah menyediakan apa yang ada di langit dan di bumi untuk kebahagianhidup manusia
dengan batas-batas tertentu, seperti tidak boleh melakukan perbuatan yangmembahayakan
keselamatan lahir dan batin, diri sendiri ataupun orang lain, danlingkungan sekitarnya.
Keseimbangan merupakan nilai dasar yang memengaruhi berbagaiaspek tingkah laku ekonomi
seorang Muslim. Asas keseimbangan dalam ekonomi initerwujud dalam kesederhanaan, hemat
dan menjauhi pemborosan serta tidak bakhil

9. Kebebasan Individu

Afzalur Rahman menguraikan, bahwa kebebasan ekonomi adalah pilar utamadalam sturktur
ekonomi Islam, karena kebebasan ekonomi bagi setiap individu akanmenciptakan mekanisme
pasar dalam perekonomian yang bersendikan keadilan.Kebebasan dalam ekonomi merupakan
implikasi dari prinsip tanggung jawab individu terhadap aktivitas kehidupannya termasuk
aktivitas ekonomi. Karena tanpa adanya kebebasan tersebut seorang Muslim tidak dapat
melaksanakan hak dan kewajiban dalam kehidupan.

Pentingnya Landasan filosofis ekonomi Islam karena mempunya tujuan yaitu :

1. Menunjukkan kehidupan ekonomi umat manusia yang makmur dalam taraf yang lebih
maju dengan jalan, melaksanakan produksi barang dan jasa dalam kualitas dank wantitas
yang cukup, guna memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta kebuthan spiritual,
dalam rangka menumbuhkan taraf kesejahteraan duniawi maupun ukhrowi secara serasi
dan seimbang.
2. Mewujudkan kehidupan ekonomi manusia yang adil dan merata, dengan jalan
melaksanakan distribusi barang, jasa, kesempatan, kekuasaan dan pendapatan masyarakat
secara jujur dan terarah dan selalu meningkatkan taraf keadilan dan pemerataannya.
3. Mewujudkan kehidupan ekonomi umat yang stabil dengan jalan menghindarkan
gangguan-gangguan inflasi dan depresi ataupun stagnasi, namun tidak menghambat laju
pertumbuhan ekonomi masyarakat, dengan jalan mengendalikan tingkahlaku masyarakat
yang membawa kearah keguncangan ekonomi.
4. Mewujudkan kehidupan ekonomi yang relative menjamin kemerdekaaan, baik dalam
memilih jenis barang dan jasa, memilih system dan organisai produksi, maupun memilih
system distribusi sehingga partisipasi masyaraka tdapat di kearahkan secara maksimal,
dengan meniadakan penguasaan berlebuh dari sekelompok masyarakat ekonomi, serta
menumbuhkan sikap-sikap kebersamaan (solidaritas).

Anda mungkin juga menyukai