Anda di halaman 1dari 20

AKHLAK SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


2019
 Pandangan islam tentang kehidupan sosial.
 Masyarakat dambaan islam.
 Toleransi inter dan antar umat beragama
dalam islam.
 Prinsip-prinsip islam dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial.
 Pandangan islam terhadap beberapa
persoalan; Kemiskinan, kebodohan, dan
pengangguran
Pandangan islam tentang kehidupan sosial.

 Agama secara universal menitik beratkan tanggung jawab,


pribadi dan sosial. Setiap individu bertanggung jawab akan
dirinya dan juga bertanggung jawab akan sekelilingnya
(masyarakatnya) karena manusialah yang hidup dalam lingkup
komunitas yang beragam.
 Dengan demikian memberikan kesan bahwa setiap individu
mempunyai tanggung jawab untuk membawa akibat adanya
tanggung jawab sosial.
 Dalam sebuah hadis riwayat Muslim Nabi Muhammad bersabada
“ Yang paling sempurna iman orang mukmin adalah yang paling
baik akhlaknya.” Jadi iman menjadi pribadi utuh nan sempurna
tatkala manusia selalu memperhatikan akhlaknya atau selalu
menjaga dan memperbaiki akhlaknya, karena dengan begitu
dapat dipertanggungjawabkan di depan masyarakat luas.
 Sejak kelahirannya belasan abad yang lalu, islam
telah tampil sebagai agama yang memberi
perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia
dan akhirat, antara hubungan manusia dengan
Tuhan, dan antara hubungan manusia dengan
manusia, antara urusan ibadah dengan muamalah (
perlakuan atau tindakan terhadap orang lain ).
 Dalam bidang sosial ini Islam menjunjung tinggi
tolong menolong, saling menasehati tentang hak
dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter
(kesamaan derajat), tenggang rasa dan
kebersamaan.
Masyarakat Dambaan Islam
 Ibnu Qoyyim Al-Jauzy mengatakan bahwa
pembentukan masyarakat islami bertujuan
membangun hubungan yang kuat antara
individu sebuah masyarakat dengan
menerapkan sebuah ikatan yang terbangun
diatas kecintaan sebagai realisasi.
 Sabda Rasulullah yang berbunyi ”Tidaklah
sempurna iman salah seorang di antara kamu
sehingga ia mencintai saudaranya
sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” (HR.
Bukhari).
 Tugas (peran) masyarakat terhadap akhlaq yang diutarakan
oleh DR. Yusuf Qordhawi ada tiga hal, yakni Taujih
(mengarahkan), Tatshit (memperkuat) dan Himaayah
(memelihara).
 Taujih atau pengarahan itu bisa dilakukan dengan
penyebaran pamflet, penyampaian di berbagai media
massa, pembekalan, dakwah dan irsyad (menunjuki jalan
yang lurus).
 Tatshit (memperkuat) itu dilakukan dengan pendidikan, dan
dengan tarbiyah yang mengakar dan mendalam dalam level
rumah tangga, sekolah dan universitas.
 Himaayah (memelihara) itu bisa dilakukan dengan dua hal
berikut : dengan selalu ber- amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Toleransi intern dan antar umat beragama

Dasar mengapa Allah SWT menetapkan perbedaan


sebagai sunnah-Nya adalah sangat beralasan.
 Pertama ; penghargaan terhadap kehidupan

umat manusia.
 Kedua ; kebutuhan dasar manusia untuk

bersaing. Jika dilihat sepintas kebutuhan ini


berkonotasi negatif, namun jika dipahami lebih
jauh hal ini wajar karena sifat manusia secara
individual memerlukan pengakuan eksistensi
dirinya.
 Toleransi lahir setelah manusia memahami arti
perbedaan. Toleransi yang dalam bahasa inggris
disebut tollerance memiliki arti kesabaran atau
kelapangan dada.
 Toleransi akan menghasilkan kehidupan
masyarakat yang rukun. • Istilah rukun berasal
dari bahasa Arab “ruknun“ yang berarti dasar.
 Sedangkan menurut kata sifat rukun berarti damai.
Sehingga, kerukunan umat beragama berarti hidup
berdampingan dalam suasana damai, walaupun
berbeda keyakinan atau berbeda agama.
 Agama Islam mengajarkan kita untuk menjaga
persaudaraan antar muslim, yang disebut ukhuwah
Islamiyah.
 Quraish Shihab mengemukakan empat bentuk ukhuwah,
antara lain:
1. Ukhuwah fi al-‘ubudiyyah, seluruh makhluk adalah

bersaudara atau memiliki persamaan


2. Ukhuwah fi al-insaniyah, seluruh umat manusia

bersaudara.
3. Ukhuwah fi al wathaniyah wa al nasab, persaudaraan

dalam keturunan dan kebangsaan.


4. Ukhuwah fi din al-Islam, persaudaraan antar sesama

muslim.
Prinsip Islam dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial

 Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera


yang menurut kamus besar bahasa
Indonesia berarti aman, makmur dan
sentosa. Sedangkan kesejahteraan sosial
merupakan gambaran umum masyarakat
yang merasa aman, makmur dan sentosa. •
 M. Quraish Shihab mengawali kesejahteraan
sosial dengan kata “Islam” sebagai bentuk
penyerahan diri manusia kepada Allah SWT
demi mewujudkan dan menumbuh
suburkan aspek-aspek akidah dan etika.
 Dari beberapa pengertian tersebut dapat digali
makna- maknanya antara lain ; Makna
keselamatan adalah terma pertama yang menjadi
rujukan manusia dalam memandang dirinya sendiri.
Sifat selamat akan membawa diri pada kemampuan
manusia untuk melanjutkan kehidupan selanjutnya,
baik itu kehidupan dunia maupun akhirat.
 Makna kedamaian merupakan kelanjutan dari
makna keselamatan dalam keadaan ini manusia
diharapkan selalu berdamai dengan manusia lain
agar tidak terjadi tindakan saling memusnahkan
atau pembunuhan.
 Makna kasih sayang potensi dasar manusia untuk saling
memberi dan menerima dalam bentuk perasaan simpati
dan empati. Makna terakhir adalah kepatuhan merupakan
inti ajaran yang diturunkan Allah pada umat manusia. Jenis
kepatuhan ini menandakan bahwa manusia tidak bisa
berlaku semaunya sendiri tanpa sebuah arahan yang jelas
dari pemimpin. Dalam Islam kepemimpinan disimbolkan
dalam contoh imam ketika shalat.
 Itulah prinsip-prinsip yang dipegang oleh Islam dalam usaha
menyejahterakan umatnya. Sehingga ada yang
mengasumsikan kesejahteraan manusia merupakan produk
dari sikap keberagamaan. Diharapkan dari konsep Islam itu
akan muncul rasa aman, makmur dan sentosa sejalan
dengan pengertian kesejahteraan sosial di atas
Pandangan Islam terhadap beberapa
persoalan

 Dampak yang paling nampak di


masyarakat adalah masalah kemiskinan,
kebodohan dan pengangguran.
 Kemiskinan struktural merupakan bentuk
kemiskinan yang seringkali terjadi pada
negara yang sebenarnya memiliki sumber
daya alam melimpah. Namun karena ada
unsur kesengajaan dari beberapa pihak
menjadikan masyarakat tidak berdaya
menghadapi sistem yang koruptif.
Persoalan kemiskinan
 Contoh dari struktur yang memiskinkan ini antara lain :
sistem kapitalisme. Dalam sistem ini hak-hak pribadi
sangat dilindungi oleh negara sehingga siapa pun berhak
mendapatkan apa yang diinginkan, termasuk menguasai
kekayaan dan menumpuk kekayaan itu. Karena itu tidak
mengherankan jika yang kaya akan semakin kaya dan
sebaliknya yang miskin semakin merana.
 Pesan awal Qur’an cukup sederhana yaitu tidak
dibenarkan menumpuk kekayaan untuk kesenangan
pribadi, tetapi dianggap kebaikan jika memberikan derma
dan membagi kekayaan secara merata. Jalan satu-
satunya untuk melepas jeratan hanyalah perubahan
sistem.
 Kemiskinan kultural tidak terkait dengan sistem yang
dianut oleh suatu negara. Kemiskinan ini terpelihara
oleh budaya yang dianut oleh sekelompok masyarakat.
• Islam memandang kemiskinan kultural tidak sesuai
dengan tujuan kemanusiaan universal.
 Kemiskinan kultural sama artinya dengan bentuk
pembudayaan miskin. Bahkan pada tingkat akut
mereka merasa mengemis atau meminta-minta adalah
hal yang wajar dan bagian dari mata pencaharian.
Padahal jelas Islam mengajarkan bahwa tangan di atas
lebih baik daripada tangan di bawah, tangan yang di
atas adalah menafkahkan dan tangan di bawah adalah
yang meminta (HR. Bukhari dan Muslim).
Persoalan kebodohan
 Dua bentuk kemiskinan di atas membawa akibat turunan
seperti kebodohan. Maksudnya jika keadaan miskin akan
menyebabkan seseorang tidak dapat mengenyam
pendidikan secara baik.
 Islam memberi jalan keluar pada setiap muslim untuk
menuntut ilmu dimana pun, kapan pun dan pada siapa
pun. Ketidakterbatasan ilmu dalam Islam banyak
dituangkan dalam Qur’an maupun Hadist Nabi saw.
 Akibat turunan lainnya dari kemiskinan dan kebodohan
adalah pengangguran. Semakin lama persoalan ini
semakin membesar di tengah-tengah sistem ekonomi
yang tidak memihak pada kaum miskin.
Persoalan Pengangguran
Pengangguran bisa dilihat di dua sebab yang berbeda
;
 pertama, sebab eksternal, yaitu jika keadaan

sekitar yang tidak memberi peluang pekerjaan


yang layak bagi pencari kerja. Banyak sekali
peluang pekerjaan yang hanya memihak pada
golongan, kelompok atau kepentingan tertentu saja
sehingga menutup kemungkinan persaingan yang
sehat di antara pencari pekerjaan.
 Sebab kedua berkaitan dengan internal manusia

sendiri. Yakni terpeliharanya budaya malas di


sebuah masyarakat.
 Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan
Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan
tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam
kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh) (Q.S. Huud (11) ;
6).
 Sejalan dengan maksud ayat di atas, pengangguran
bisa diidentikkan dengan sikap diam atau tidak mau
berusaha seseorang dalam menghadapi realitas
hidupnya. Sehingga makna akar kata miskin yang
berasal dari bahasa Arab sakana yang berarti diam
atau tenang mungkin merujuk pada sikap ini.
 Nampaknya persoalan kemiskinan, kebodohan dan
pengangguran saling terkait satu sama lain.
Sehingga tidak ada alasan yang membenarkan
apabila hanya satu persoalan saja yang
diselesaikan.
 Persoalan satu bertumpu pada persoalan lain,
yang dalam penyelesaiannya harus menyeluruh
tanpa meninggalkan atau menunda lainnya.
Kiranya tugas seorang muslim seyogyanya
menyelesaikan persoalan ini juga secara
komprehensif jika mau dikatakan muslim yang
kaffah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai