Anda di halaman 1dari 5

3.

Prinsip dan fungsi keluarga muslim

Keluarga adalah suatu struktur dalam masyarakat yang bersifat khusus, saling mengikat satu sama lain.
Menurut ajaran Islam, perikatan itu mengandung tanggung jawab dan sekaligus rasa saling memiliki dan
saling berharap (mutual expectation). Nilai kasih sayang yang berdasarkan agama menjadikan struktur
keluarga memiliki pondasi yang kokoh. sebab struktur keluarga dan Kedudukannya ditentukan oleh
hukum Islam dan bukan semata-mata perasaan. Berbeda dengan masyarakat modern yang cenderung
berfikir dan bersikap pragmatis, sehingga pernikahan lebih diutamakan sebagai fungsi seksual, reproduksi
dan rekreasi. Akibatnya masyarakat Barat modern tengah mengalami polemik besar yaitu masalah
keluarga.

Ada dua faktor utama atas retaknya sistem sebuah keluarga di Negara modern tersebut :

Pertama, sebab pernikahan yang hanya terfokus untuk mencari kesenangan daripada berpikir tentang
tanggung jawab. Sehingga banyak keluarga yang bercerai dan mengalami kekerasan dalam rumah
tangga Kedua, sebab putusnya sistem keluarga besar yang utuh. Hal tersebut berdampak pada
meningginya angka kasus bunuh diri serta pemerkosaan dikalangan remaja akibat kurangnya perhatian
dari orang tua dan keluarga.

Karenanya masyarakat modern perlu untuk menjadikan Islam sebagai konsep dalam pembentukan
keluarga. Sebab sistem dan landasannya berasal dari prinsip Tauhid, yakni menjadikan Tuhan sebagai
pembuat aturan untuk dijalankan dalam kehidupan sehari-hari

Prinsip Keluarga dalam muslim

1. Prinsip menjauhi batasan yang ditentukan Allah Swt.

Prinsip pertama adalah al-hudud atau batasan yang ditentukan. Di dalam Al-Qur’an, al-hudud diulang


sebanyak 13 kali, di antaranya yaitu menyinggung soal larangan menggauli istri saat itikaf di masjid,
perselisihan antara suami dan istri, talak bain, waris, sumpah, perceraian, dan lain-lain.

Intinya adalah, Allah membatasi hal-hal yang sifatnya mendasar mengenai perilaku “keterlaluan” yang
dapat merusak hubungan keluarga. Artinya, sebuah keluarga haruslah mendasarkan sesuatu kepada
kemaslahatan bersama, bukan dengan keinginannya sendiri-sendiri.

2. Prinsip saling rela atau rida

Prinsip yang kedua adalah saling rela atau rida terhadap hal-hal yang dibolehkan dalam Islam, seperti
melepas mantan istri kepada laki-laki lain apabila keduanya saling rela (QS. Al-Baqarah: 232), bayi boleh
disusui oleh wanita lain apabila kedua orang tuanya saling rela (QS. Al-Baqarah: 233), dan pemanfaatan
harta mahar apabila kedua belah pihak saling rela (QS. An-Nisa: 24).

3. Prinsip ma’ruf

Layak atau ma’ruf disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 3 kali dalam QS. An-Nisa dan 11 kali dalam
QS. Al-Baqarah. Istilah ‘layak’ atau ma’ruf ini secara sederhana dapat diartikan sebagai hal yang menurut
norma sosial dan ketentuan Allah dianggap baik. Misal, dalam pembagian harta waris, pengasuhan anak,
hubungan seksual, dan lain sebagainya, harus dilakukan sesuai dengan norma sosial dan norma agama.
4. Prinsip ihsan

Prinsip ihsan adalah menciptakan kondisi yang jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya. Di dalam istilah
lain, ihsan dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang jauh lebih baik. Misal, ketika
suami menceraikan istrinya, maka perceraian tersebut harus dilakukan dengan cara-cara yang membuat
kondisi istri jauh lebih baik dibandingkan ketika mereka tetap mempertahankan rumah tangganya.
Artinya, keputusan di dalam keluarga harus membuat kedua belah pihak menjadi lebih baik.

5. Prinsip nihlah

Prinsip nihlah atau tulus, merupakan kebijakan dalam menyikapi harta atau perilaku secara arif,
khususnya dalam harta mahar. Suami berkewajiban memberi nafkah kepada istri. Namun, seberapa pun
besarnya nafkah suami kepada istri, suami tetap saja tidak boleh sewenang-wenangnya kepada istri.

Di dalam Islam, istri dan suami memiliki kedudukan yang sama. Mereka diharuskan bertahan hidup
secara dinamis. Diibaratkan sepasang sepatu yang fungsinya akan optimal apabila digunakan sesuai
prosedur. Ketika sepatu kanan di depan, maka sepatu kiri harus di belakang. Begitu juga sebaliknya.
Saling melengkapi inilah yang harus ditekankan dalam rumah tangga. Artinya, tidak selamanya suami
harus di depan, tetapi sesekali ia harus mengalah (ke belakang) ketika istri menginginkan di depan.

6. Prinsip musyawarah

Prinsip ini secara umum menghendaki seseorang agar memutuskan suatu masalah melalui media
musyawarah. Hal ini ditujukan agar dapat tercipta keputusan yang ideal dan saling menguntungkan
karena dipertimbangkan oleh kedua belah pihak.

7. Prinsip islah

Prinsip yang menekankan sikap netral terhadap kedua belah pihak, ketika berselisih, mereka memiliki
keinginan untuk mencapai perdamaian. Intinya, kedua belah pihak harus mengedepankan cara-cara yang
mengarah pada perdamaian tanpa kekerasan.

Fungsi Keluarga

Makna dan fungsi keluarga serta pelaksanaannya dipengaruhi oleh kebudayaan sekitar dan intensitas
keluarga dalam turut sertanya dengan kebudayaan dan lingkungannya, keyakinan, pandangan hidup, dan
sistem nilai yang menggariskan tujuan hidup serta kebijaksanaan keluarga dalam rangka melaksanakan
manajemen keluarga

Melihat unsur-unsur yang terkandung dalam keluarga, maka keluarga memiliki beberapa fungsi,
diantaranya yaitu:

1. Fungsi Religius

Keluarga berfungsi religius artinya keluarga berkewajiban dalam memperkenalkan dan mengajak
anaknya serta anggota keluarga lainnya untuk hidup beragama sesuai keyakinan yang dianut.
Disini peran orang tua sangat penting, karena sebagai orang pertama yang melakukan kontak
langsung dengan anak-anaknya, orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak
mereka sejak kecil untuk bekal dalam kehidupannya kelak.

2. Fungsi Biologis

Kebutuhan seks merupakan salah satu kebutuhan biologis manusia. Dorongan seksual ini apabila
tidak tersalurkan sebagaimana mestinya akan menimbulkan perzinahan yang menimbulkan
dampak negatif bagi yang melakukannya. Islam sendiri sangat mengecam pada orang-orang yang
berbuat zina. Sehingga dengan adanya keluarga mereka dapat menyalurkan kebutuhannya
tersebut. Islam terbukti paling tahu dengan seluk beluk manusia dan paling bijak dalam
menanganinya, tatkala diberikan keleluasaan bagi manusia untuk menjalankan aktivitas seksual
mereka dalam batas-batas legal dengan cara berkeluarga.

3. Fungsi Edukasi

Jika manusia menuntut memiliki keturunan, maka ia harus siap menyediakan fasilitas pendidikan
dan pengembangan diri bagi anak, sebab keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama dan utama bagi anak. Iklim lingkungan keluarga, sikap dan kebiasaan hidup semua
anggota keluarga, keberagamaan dalam keluarga akan memberikan kontribusi yang besar bagi
pembentukan kepribadian anak kelak.

4. Fungsi Sosialisasi

Jika Islam bertujuan membangun masyarakat yang kuat dan rekat solidaritasnya, disinilah
keluarga memiliki peran yang besar dalam mewujudkan tujuan ini, karena secara teknis keluarga
membentuk dan mengembangkan hubungan sosial baru melalui garis nasab dan pernikahan.

Ada dan terlaksananya fungsi sosialisasi di dalam keluarga, diharapkan dapat menjadi upaya
dalam membantu anak mempersiapkan dirinya menjadi anggota masyarakat. Istilah sosialisasi ini
tidak diartikan sebagai peleburan anak ke dalam nila-nilai sosial begitu saja, melainkan lebih
dalam arti membantu anak mempersiapkan diri agar dapat menempatkan dirinya sebagai pribadi
yang kokoh dalam masyarakatnya dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat secara
konstruktif.

5. Fungsi Perlindungan dan Pemeliharaan

Di tengah iklim keluarga, masing-masing pasangan suami istri bisa menemukan rasa kasih, cinta,
sayang dan simpati yang tidak akan bisa mereka rasakan di tempat lain. Disini pula anak-anak
memperoleh perhatian dan kasih sayang luar biasa dari orang tuanya yang mana tidak ada selain
mereka yang mampu memberikannya.
Adanya fungsi perlindungan dan pemeliharaan ini, berarti bahwa semua anggota keluarga merasa
nyaman, tenang dan damai berada di tengah-tengah keluarganya. Bukan yang terjadi malah
sebaliknya, dimana istri atau suami dan anak merasa takut, tertekan dan tidak senang saat
berkumpul bersama keluarganya. Perlindungan yang diberikan terhadap semua anggota keluarga
tersebut adalah perlindungan fisik, ekonomi, jasmani dan rohani.

6. Fungsi Ekonomis

Keluarga merupakan suatu kesatuan ekonomis, dimana fungsi keluarga disini meliputi pencarian
nafkah, perencanaannya, pembelanjaan dan pemanfaatannya. Posisi suami di dalam keluarga
memang bertanggung jawab dalam menafkahi keluarga, sementara istri dan anak yang
memanfaatkannya.

Istri juga berperan sebagai pengelola ekonomi rumah tangga, yang mengatur belanja rumah
tangga sesuai dengan pengeluaran dan penghasilan secara baik.

7. Fungsi Rekreasi

Rekreasi juga perlu terlaksana di dalam lingkungan keluarga, namun jangan diartikan bahwa
setiap hari harus selalu ada pesta dalam keluarga. Ada begitu banyak ketegangan akibat rutinitas
pekerjaan dan kegiatan sehari-hari yang dialami oleh seluruh anggota keluarga, sehingga masing-
masing dari anggota keluarga tersebut membutuhkan suasana yang santai dan nyaman yang
membuat mereka merasa tertekan.
Ulfatmi mengemukakan beberapa alasan pentingnya rekreasi ini terlaksana dalam keluarga
sebagai berikut :
 Rekreasi diharapkan dapat menggugah keseimbangan kepribadian anggota-anggota
keluarga.
 Rekreasi dapat mengurangi ketegangan yang timbul dalam keadaan lelah atau tegang
karena kesibukan tugas sehari-hari.
 Rasa nyaman yang ditimbulkan rekreasi dapat menimbulkan rasa tenteram dan damai
bagi seluruh anggota keluarga.
 Suasana santai dan nyaman dala rekreasi akan menciptakan munculnya sikap saling
mengerti, memperkokoh kerukunan, solidaritas dan saling memperhatikan kepentingan
masing-masing.
Daftar pustaka

 http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9434/6/BAB%20III.pdf
 Aziz, Safrudin. 2015. Pendidikan Keluarga: Konsep dan Strategi. Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.
 Basyir, Azar. 1996. Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum UII.
 Puspitawati, H. 2012. Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Indonesia. Bogor: PT IPB
Press
 Syarifuddin, Amir. 2006. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia (Antara Fiqh Munakahat dan
Undang-undang Perkawinan). Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai