Anda di halaman 1dari 87

SKRIPSI

TERAPI RIYADHAH PADA ANAK BINA INABAH SEBAGAI UPAYA


MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL
( Studi Penelitian di Inabah 30 Putri Pondok Pesantren Suryalaya)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama
Pada Program Ilmu Tasawuf

Disusun Oleh :

PINASARI

NIM. 1971007

FAKULTAS DAKWAH PRODI ILMU TASAWUF


INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH PONDOK
PESANTREN SURYALAYA
TAHUN 2023
TERAPI RIYADHAH PADA ANAK BINA INABAH SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL
( Studi Penelitian di Inabah 30 Putri Pondok Pesantren

Disusun Oleh :

PINASARI

NIM. 1971007

FAKULTAS DAKWAH PRODI ILMU TASAWUF


INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH PONDOK
PESANTREN SURYALAYA
TAHUN 2023
LEMBAR SK PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
TERAPI RIYADHAH PADA ANAK BINA SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL
(Studi Penelitian Inabah 30 Putri Pondok Pesantren Suryalaya)

Disusun Oleh:

PINASARI

NIM. 1971007

Menyutujui

Pembimbing I Pembimbing II

Rojaya, M.Ag H. Asriadi Rauf, M.Hum


NIDN: 2115107401 NIDN: 2125077501

Mengetahui

Ketua Prodi Ilmu Tasawuf Dekan Fakultas Dakwah

Acep A. Rijalullah S.Kom.I., M.Ag. Drs. Maturidi, MSI


NIP 7984051 NIDN: 8832180018
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Pinasari

NIM : 1971007

Prodi : Ilmu Tasawuf

Fakultas : Dakwah

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Terapi Riyadhah pada anak

bina Inabah sebagai upaya meningkatkan kesehatan mental” adalah merupakan

hasil karya sendiri, tidak berisi materi yang di publikasikan atau ditulis oleh orang

lain, kecuali bagian bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan

mengikuti kaidah atau tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar benarnya dan penuh

tanggung jawab.

Tasikmalaya, 20 Agustus 2023

Yang menyatakan,

Pinasari
1971007
PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah dan terimakasih kepada Allah SWT,

yang telah memberikan segala kenikmatan, kemudahan dan kelancaran dalam

menyelesaikan skripsi ini, penulis persembahkan karya kecil ini kepada :

1. Kedua Orang tua tercinta, ayah dan ibu yang senantiasa mendoakan

dengan iklas, menasehati dan membimbing dengan penuh kasih sayang,

memberikan dukungan baik moril ataupun materil, terimakasih

takterhingga sampai saat ini selalu memberi semangat

2. Kakaku Imas Riah, Umi hani fauziah dan Diana suhaelala yang selalu

memberikan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini;

3. Adiku M. Nizar yang selalu membuatku semangat untuk mengerjakan

skripsi ini;

4. Seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan dukungan dan

mendoakan

5. Terima Kasih untuk safari yang selama ini selalu menemani,

menyemangati dan membantu peneliti untuk menyelesaikan skripsi.

6. Sahabatku Tia Hamidah Azizah yang telah menyemangati dan

mendengarkan keluh kesah ku mengenai Skripsi ini;

7. Teman seperjuangan di fakultas dakwah khususnya ilmu Tasawuf, teman

terbaik yang selalu menyemangati dan mengingatkan kapan pun dan

dimana pun
MOTTO

“HIDUP HANYA SEKALI REBAHAN LAH

SEKALI KALI”
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam,

yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul "Terapi Riyadhah pada Anak

bina Inabah sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental” sebagai salah

satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program Sarjana Ilmu Tasawuf di

Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa syukur yang tak

terhingga kepada Allah SWT atas segala karunia, ilham, serta pertolongan-Nya

yang telah melimpah selama proses penelitian ini. Kehadiran-Nya senantiasa

memberikan pencerahan dan semangat dalam mengeksplorasi lebih dalam tentang

Ilmu Tasawuf.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih Kepada Yang terhormat :

1. KH. A Shohibul wafa Tajul Arifin, selaku Mursyid TQN dan Sesepuh

Pondok Pesantren Suryalaya.

2. Dr. H. Asep Salahudin, MA. Selaku Rektor Institut Agama Islam Latifah

Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya.

3. Drs. Maturidi, MSI selaku Dekan Fakultas Dakwah Institut Agama Islam

Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya.

4. Acep A. Rijalullah S.Kom.I., M.Ag. selaku Ketua Prodi Ilmu Tasawuf

5. Rojaya, M.Ag, Dosen Pembimbing I yang telah membantu serta

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

i
6. H Asriadi Rauf, M. Hum. Selaku Pembimbing II yang telah membantu

serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Segenap Dosen Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Latifah

Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya yang telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis.

8. Seluruh Pengurus dan Pembina Pondok Remaja Inabah 30 Putri yang telah

memberikan izin dan membantu dalam penelitian.

9. Responden Atau anak bina yang sudah meluangkan waktunya.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun

tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga

Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis

dalam penyelesaian skripsi ini, Aamiin.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya

bagi pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya, 20 Agustus 2023

Penulis

ii
ABSTRAK
Pinasari (2023): Terapi Riyadhah Pada Anak Bina Sebagai Upaya

Meningkatkan Kesehatan Mental

(Studi Penelitian di Inabah 30 Putri Pondok Pesantren Suryalaya)


Terapi Riyadhah di Inabah 30 Putri adalah metode pembersihan diri

bagi anak bina yang mengalami gangguan Kesehatan mental dan juga pecandu

narkoba dan menjadi salah satu program dari pondok Inabah 30 putri. Kesehatan

mental yang buruk akan mempengaruhi pada karakter seorang remaja seperti

terbiasa dalam mengkonsumsi narkoba dan perilaku lainnya. Maka dalam kasus

ini digunakanlah metode terapi Riyadhah TQN Suryalaya. Para anak remaja ini

dibina mengguna metode Terapi Riyadhah seperti Mandi taubat, Sholat, dzikir,

Khotaman, Ziarah dan Manakib oleh para pengurus dan Pembina di pondok

Inabah.

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana Terapi

Riyadhah di Inabah 30? 2) Bagaimana respon anak bina terhadap Terapi

Riyadhah dalam upaya meningkatkan Kesehatan Mental? 3) Bagaimana hasil

dari Terapi Riyadhah bagi para anak bina Inabah? Penelitian ini bertujuan Untuk

Mengetahui bagaimana hasil dari Terapi Riyadhah pada para anak bina Inabah

30 Putri.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan

kualitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah anak bina yang

mengikuti program Terapi Riyadhah di Inabah 30 Putri sebanyak 6 orang.

Teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu menurut Huberman (1984)

iii
dengan penarikan kesimpulan dihasil akhir data.

Berdasarkan hasil penelitian program Terapi Riyadhah di Inabah 30

Putri bertujuan untuk membina anak bina agar lebih mengerti dan faham dalan

memilih kehidupan sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunah, terutama

memberikan perubahan dalam segi lahir dan juga batinnya dengan

membiasakan beribadah dan amalan amalan baik lainnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dampak dari Terapi

Riyadhah di Inabah 30 putri sangat lah besar bagi pemulihan mental atau psikis

anak bina.

Kata Kunci : Riyadhah, Anak Bina, Kesehatan Mental

iv
ABSTRACT
Pinasari (2023): Riyadah Therapy for Bina Children as an Effort to Improve

Mental Health

(Inabah Research Study of 30 Daughters of Suryalaya Islamic Boarding School)

Riyadhah Therapy at Inabah 30 Putri is a self-cleaning method for foster

children who experience mental health disorders and are also drug addicts and is

one of the programs of the 30 Putri Pondok Inabah. Poor mental health will affect

the character of a teenager, such as being used to consuming drugs and other

behaviors. So in this case the Riyadah TQN Suryalaya therapy method was used.

These teenagers are coached using Riyadhah therapy methods such as bathing

repentance, prayer, dhikr, Khotaman, Pilgrimage and Manakib by administrators

and coaches at the Inabah cottage.

The formulation of the problems in this study are 1) How is the Riyadah

Therapy at Inabah 30? 2) What is the response of the foster children to the

Riyadah Therapy in an effort to improve Mental Health? 3) What are the results

of the Riyadah Therapy for the children of Inabah? This study aims to find out

how the results of the Riyadah Therapy are for the children of Inabah 30 Putri.

The research method used is a qualitative approach method. The population and

sample in this study were 6 foster children who took part in the Riyadah Therapy

program at Inabah 30 Putri. Data collection techniques used are interviews,

observation, and documentation. The data analysis used is according to

Huberman (1984) by drawing conclusions at the end of the data.

Based on the research results of the Riyadhah Therapy program at Inabah

30 Putri, it aims to foster foster children to better understand and understand how
v
to choose a life in accordance with the Al-Quran and As-Sunnah, especially

providing changes in terms of birth and also their minds by getting used to

worship and other good practices .

Thus it can be concluded that the impact of Riyadhah Therapy on Inabah

30 daughters is very large for the mental or psychological recovery of the foster

children.

Keywords: Riyadhah, Child Development, Mental Health

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................................... iii

ABSTRACT .......................................................................................................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 5

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 5

F. Metode Penelitian...................................................................................... 7

1. Jenis Penelitian ...................................................................................... 7

2. Tampat dan Waktu Penelitian ................................................................ 8

3. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 8

4. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................. 9

vii
5. Variabel Penelitian............................................................................... 10

6. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 13

BAB II ............................................................................................................... 15

LANDASAN TEORI ......................................................................................... 15

A. Gambaran Umum Inabah 30.................................................................... 15

1. Sejarah Inabah 30 Putri ........................................................................ 15

2. Visi dan Misi dan Tujuan Inabah 30 Putri ............................................ 18

3. Struktur Organisasi Inabah 30 Putri ..................................................... 19

4. Program Inabah 30 Putri ...................................................................... 21

5. Kurikulum Inabah 30 Putri................................................................... 22

6. Data anak Bina Inabah 30 .................................................................... 26

B. Metode Pemulihan Kesehatan Mental di Inabah 30 Putri ......................... 27

1. Terapi Riyadhah .................................................................................. 27

2. Kesehatan mental ................................................................................ 31

3. Metode Terapi Riyadhah ...................................................................... 32

C. Kerangka berfikir .................................................................................... 35

D. Kesehatan Mental .................................................................................... 36

A. Pengertian Kesehatan Mental ............................................................... 36

B. Macam-Macam Gangguan Mental ....................................................... 37

viii
BAB III.............................................................................................................. 39

PROGRAM INABAH 30 DALAM TERAPI RIYADHAH ............................... 39

A. Program Inabah 30 Dalam Proses Pembersihan Batin .............................. 39

a. Mandi Taubat ...................................................................................... 46

b. Sholat .................................................................................................. 47

c. Dzikir .................................................................................................. 47

d. Khataman ............................................................................................ 47

e. Manakib .............................................................................................. 48

f. Ziarah .................................................................................................. 48

B. Respon anak bina Panti terhadap Riyadhah dalam meningkat kan kesehatan

Mental ............................................................................................................ 48

C. Hasil Dari Program Riyadhah terhadap anak bina panti ........................... 52

BAB IV ............................................................................................................. 56

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 56

A. Kesimpulan ............................................................................................. 56

B. Saran ....................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 64

ix
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Daftar Pengurus di Inabah 30 Putri ............................................20

2. Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................22

3. Tabel 2.3 Efektifitas waktu amaliyah ........................................................25

4. Tabel 2.4 Jadwal kegiatan sehari-hari Inabah 30 Putri ...............................25

5. Tabel 2.5 Data anak Bina Inabah 30 ..........................................................26

6. Tabel 2.6 Kerangka Berfikir......................................................................35

DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Daftar Wawancara ...............................................................65

2. Lampiran 2 Dokumentasi .......................................................................67

3. Lampiran 3 Surat Izin ........................................................................... 70

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Inabah berasal dari bahasa Arab annaba yunibu (mengembalikan)

sehingga Inabah berarti pengembalian atau pemulihan maksudnya proses

kembalinya seseorang dari jalan yang menjauhi Allah SWT ke jalan yang

mendekat ke Allah SWT. 1

Inabah menurut pengertian tasawuf adalah satu tingkat atau tahap

perjalanan seseorang murid. Murid adalah seorang hamba yang sedang

berupaya mendekati Allah SWT serta dekat dengan-Nya. Dalam konteks

kertas kerja ini murid ialah anak bina iaitu penagih dan kenakalan remaja

yang mendapatkan rawatan di Inabah. Definisi Inabah menurut para sufi

salah satu hasil al- mubaraqah ialah Al-Inabah yang bermakna kembali

daripada maksiat menuju kepada ketaatan kepada Allah SWT kerana

berasa malu melihat Allah SWT."

Perkataan Inabah telah diungkap sebanyak 17 kali dalam al-Quran.

Antaranya ialah:

1. "Dan ikutlah jalan orang yang sudah bisa kembali, taubat kepada-

Ku." (Surah Lukman: 15)

2. "Bahawa hidayah akan diberikan Tuhan kepada orang yang mahu

kembali." (Surah al-Ra'd: 27, Surah al-Syura: 13)

3. "Para nabi dan rasul adalah orang yang kembali kepada Tuhannya."

(Surah al-Zumar: 54).

1
https://www.suryalaya.org/Inabah.html diakses pada tanggal 21 Maret Jam 00.51 WIB

1
4. "Sifat manusia yang selalu kembali kepada Tuhan apakala ditimpa

kesusahan dan kepada Tuhan apakala dalam ke- senangan." (Surah

al-Zumar: 8, Surah al-Rum).2

Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa Inabah adalah sesuatu

yang berkaitan dengan pengembelian atau pemulihan dari sesuatu yang

tidak baik menjadi baik, dan sakit menajadi sembuh. Namun Inabah disini

menjelaskan tentang sesuatu yang dijadikan sebuah tempat rehabilitas

untuk menangani orang orang yang pecandu narkotika dan bukan hanya

pecandu narkotika saja tetapi gangguan mental seperti depresi dan

gangguan mental kesehatan lainya.

Kesehatan Mental menjadi masalah yang tidak boleh diabaikan pada

jaman sekarang ini. Sebab pada masa remaja seringkali seorang anak

mengalami masa pencarian jati diri, salah satu mental yang sering dihadapi

kebanyakan remaja yaitu depresi dikarnakan seorang remaja ketika

memasuki usia dewasa mereka akan merasakan perubahan emosional

sehingga remaja tersebut harus mampu beradaptasi. Ketika seorang remaja

tidak berhasil mengelola emosi nya atau lingkungan nya yang membuat ia

tertekan dan merasa tidak ada dukungan dari lingkungannya seringkali

remaja akan merasakan depresi berlebihan.

Bukan hanya remaja saja yang mengalami depresi namun tingkatan

dewasa dan usia lanjut juga sering mengalami depresi namun pada

umumnya bisa terjadi pada siapa saja. Sebagian besar ahli psikologis klinis

2
M N Mohamed, Mencegah, Merawat & Memulihkan Penagihan Dadah: Beberapa Pendekatan
Dan Amalan Di Malaysia, Siri Motivasi Dan Kecemerlangan Utusan (Kuala Lumpur: Utusan
Publications & Distributors, 2006), h.9.

2
dan psikiatris berbicara sering kali ia mendapatkan pertanyaan pertanyaan

dan pernyataan pernyataan saya lelah! hidup ini tidak ada artinya! saya

tidak tahu kenapa saya harus melakukan banyak hal ? apa sebenar nya

makna dari hidup ini ?

Pernyataan dan pertanyaan diatas menggambarkan ketika seseorang

terkena depresi maka ada kala nya ia murung dan ada kalanya ia

mempunyai kelebihan dengan yang sebelumnya.

Bahkan berawal dari depresi tersebut seseorang bisa melakukan hal-

hal yang diluar syariat dan perilaku, seperti melampiaskan pada minuman

atau penggunaan narkoba untuk dijadikan sebagai alat penenang

mentalitas seseorang. Hal ini bisa membahayakan bagi seseorang jika

sudah menggunakan obat-obatan yang nantinya akan menjadi kecanduan.

Dengan demikian jelas salah jika penyakit depresi bukan penyakit

biasa membutuhkan penyembuhan yang sangat serius dan jika penyakit

depresi jika didiamkan dikhawatirkan akan mengganggu keberlangsungan

hidup manusia, apalagi jika efek dari depresi tersebut membuat seseorang

terjuan kedalam dunia obat-obatan terlarang (narkoba). Oleh karena itu

perlu adanya penanganan atau pemulihan depresi melalui Terapi Riyadhah

yang dilakukan untuk membersihkan pikiran, hati dan berbagai masalah

lainnya.

Maka dari itu Inabah adalah sebuah lembaga yang memfokuskan

diri pada penyembuh masalah kesehatan mental. Inabah menyediakan

berbagai layanan dan terapi untuk anak bina, salah satunya adalah Terapi

3
Riyadhah melalui metode dzikir, mandi, sholat, ziarah dan manakiban.

Terapi Riyadhah pada Anak bina Inabah sebagai Upaya Meningkatkan

Kesehatan Mental merupakan topik yang penting untuk dikaji lebih lanjut.

Dalam hal ini, penelitian dilakukan disalah satu Inabah Putri 30

Pondok Pesantren Suryalaya di daerah Kp. Godebag. Inabah 30 Putri

adalah tempat rehabilitasi Putri yang kasusnya gangguan kesehatan

mental, Inabah 30 Putri ini di bawah naungan Pondok Pesantren Suryalaya

Tasikmalaya yang menyembuhkannya dengan menggunakan metode

Toriqah Qodiryah Naqsabandiyah (TQN).

Dari penjelasan diatas maka Peneliti tertarik untuk meneliti

bagaimana “Terapi Riyadhah pada Anak bina Inabah sebagai Upaya

Meningkatkan Kesehatan Mental”. Pentingnya memperhatikan kesehatan

mental bagi keberlangsungan hidup dan kualitas hidup seseorang Terapi

Riyadhah pada Anak bina Inabah adalah salah satu upaya Meningkatkan

Kesehatan Mental.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Terapi Riyadhah di Inabah 30?

2. Bagaimana respon anak bina terhadap Terapi Riyadhah dalam upaya

meningkatkan Kesehatan Mental ?

3. Bagaimana hasil dari Terapi Riyadhah terhadap kesehatan anak bina

Inabah ?

4
C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Terapi Riyadhah di Inabah 30

2. Untuk mengetahui bagaimana respon anak bina Inabah terhadap

Terapi Riyadhah dalam upaya meningkatkan kesehatan mental

3. Untuk Mengetahui bagaimana hasil dari Terapi Riyadhah pada para

anak bina Inabah 30

D. Kegunaan Penelitian

Maupun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut

1. Kegunaan Teoritis

a) Secara akademik penelitian ini bisa memberikan pemahaman

mengenai proses Terapi Riyadhah

b) Membantu menyadarkan akan pentingnya menjaga Kesehatan

mental.

2. Kegunaan Praktis

a) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi program

studiilmu tasawuf dan pada umumnya masyarakat.

b) Membantu mengembangkan program intervensi mental healty.

c) Pengembangan teknik pembersihan batin yang efektif

E. Tinjauan Pustaka

Untuk penulisan skripsi ini penulis menelusuri adakah penulis lain

nya yang telah membahas meneliti atau menyinggung topik kajian yang

telah di bahas dalam skripsi ini. Namun Penulis baru menemukan beberapa

skripsi atau tesis yang membahas topik yang berkaitan tentang Inabah

5
namun berbeda dalam fokus analisa. Penulis akan menyebutkan beberapa

Skripsi yang dianggap sangat penting berkaitan tentang Inabah.

Elis Heryani, “Sikap Keberagaman Korban penyalahgunaan

Narkotika Di Inabah Ll Putri Pondok Psantren Suryalaya Desa Ciomas

Kecamatan Panjalu”. Fakultas Ushuludin IAIN Sunan Kalijaga Jakarta

(2004). Skripsi ini menguraikan tentang penyalahgunaan narkotika

terhadap Putri yang awal nya mereka adalah orang yang menganut agama

dengan baik sehingga terjerumus dengan obat-obatan yang terlarang

sehingga disembuhkan melalu metode metode TQN.

Taruna Adji Sekti “Dampak Program Bina Lanjut Bagi Eks Pasien

Inabah” Program Studi Ilmu Tasawuf Fakultas Dakwah IAILM Suryalaya

(2020). Skripsi ini menguraikan tentang penyalahgunaan narkoba yang di

rehabilitas di Inabah dan ketika membaik selanjutnya akan di pindahkan ke

Inabah bina lanjut namun hal nya sama saja seperti Inabah pada umumnya

namun berbeda dengan bina lanjut yang bisa dikatakan sudah membaik.

Dinda Ayu Sasmi “Pengaruh Keberfungsian Keluarga Terhadap

Gejala Depresi Pada Remaja Broken Home” Fakultas Psikologi

Universitas Muhammdiyah Malang (2021). Skripsi ini menguraikan tentang

remaja yang rentan terkena depresi dikarna kan merupakan masa peralihan

dari remaja ke dewasa sehingga gampang terkena gangguan mental”

Agus Sumadi “Kesehatan Mental Dari Keluarga Broken Home

Studi Kasus Di SD Juara Yogyakarta”. Program Studi Ilmu Kesejahteraan

Sosial Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan

6
Kalijaga (2015). Skripsi ini Menguraikan tentang seorang anakbroken home

dikarakan keadaan orang tua yang tidak harmonis dan akhirnya perceraian

terjadi mengakibatkan anak yang menjadi korban dari permasalahan orang

tuanya.

Lia Amelia Rahmah “Peranan Zikir Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsabandiyah sebagai Terapi Pada penderita Metal Illness di Pondok

Pesantren Inabah XIX Suryalaya Kabupaten Sidoarjo”. Universitas Islam

Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (2022). Skripsi ini menjelaskan tentang peranan zikir Zhahir dan

zikir Khofi pada tarekat qadiriyah wa naqsabandiyah sebagai terapi pada

penderita mental illness di Pondok Pesantren Inabah XIX Suryalaya

Kabupaten Sidoarjo.

Nurul Rahayu, “Motivasi Pengamalan Riyadhah Mandi Malam

Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Sehari-Hari”. Institut Agama

Islam Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya Fakultas Dakwah

(2022). Skripsi ini menjelaskan tentang penerapan terapi mandi malam

sebagai bagian dari metode Riyadhah untuk menumbuhkan motivasi dan

menyelesaikan problematika kehidupan sehari-hari agar mencapai

ketenangan dalam diri.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini

adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

7
prosedur penelitian yang bermaksud untuk memahami, menghasilkan

data fenomena yang telah dialami oleh subjek penelitian dengan cara

deskripsi.3 Dalam skripsi yang berjudul "Terapi Riyadhah pada Anak

bina Inabah sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental: Studi

penelitian Inabah 30 Putri Pondok Pesantren Suryalaya" menggunakan

beberapa tahapan untuk diteliti.

2. Tampat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di pondok Inabah Putri 30

bertempat di kp. Godebag RT. 003 RW. 002 Desa Tanjungkerta

Kec. Pagerageung Kab. Tasikmalaya.

b. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian yang digunakan adalah selama Seminggu,

yakni dari tanggal 20-27 Juli 2023.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian merupakan tempat variabel melekat.

Subjek penelitian adalah tempat dimana data unuk variabel

penelitian diperoleh.4 Dengan menentukan subjek penelitian,

peneliti dapat mengetahui apa atau siapa yang akan memberikan

penelitian data dan informasi. Subjek dalam penelitian mengarah

pada anak bina di Inabah, Yaitu kesehatan mental anak bina Inabah

3
Suharsimi Arikunto,prosedur penelitian (Jakarta): Rineka Cipta, 1998), hlm 129.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian,hlm.101

8
30 yang menjadi sumber data dari penelitian nanti.

b. Objek Penelitian

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya". 5

Objek penelitian juga bisa dikatakan sebuah fenomena dan

permasalahan yang terjadi. Objek penelitian ini adalah Terapi

Riyadhah anak bina Inabah. Karena menjadi isu atau suatu masalah

yang akan diteliti yang akan menjadi sampel.

4. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi wilayah yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan ditarik kesimpulannya.6

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah anak bina

Inabah dan Pembina Inabah 30 sejumlah 10 orang.

b. Sampel

Sampel dalam penelitian adalah sekelompok orang, benda,

atau barang yang diambil dari populasi yang lebih besar untuk

pengukuran. Sampel merupakan sebagian dari total populasi yang

diselidiki dan dianggap mencerminkan populasi penuh. Maka

penelitian ini nantinya akan mengambil beberapa sampel dari

5
Kholid Albar, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis, 1 ed. (Bangkalan: GUEPEDIA, n.d.),h.57.
6
Sugiyono ,Metodelogi Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,Dan R&D , hlm,80.

9
Sebagian pasien dan Pembina Inabah.

c. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah metode atau cara yang dilakukan

untuk menentukan jumlah dan anggota sampel yang mewakili

populasi yang lebih besar.7 Peneliti nantinya akan mengambil data

jumlah pasien Inabah disana untuk menjadi bahan pertimbangan.

5. Variabel Penelitian

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut

seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang

dengan orang lain atau satu objek dengan objek lain.8 Variabel bisa

dikatakan sebagai sebab-akibat. Adapun variabel dalam penelitian

antara lain sebagai berikut.

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau

diubah oleh peneliti dalam sebuah penelitian dan merupakan faktor

yang digunakan untuk memprediksi atau menentukan hasil dari

penelitian.9 Variabel bebas juga tidak dapat lepas dari variabel

terikat karena keduanya sangat berkaitan.Dalam penelitian ini,

yang menjadi variabel bebas adalah Terapi Riyadhah (X).

b. Variabel Terikat (Dependent Variable).

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi

7
Kholid Albar, Metodologi Penelitian Bisnis, h.60.
8
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 38
9
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 39.

10
oleh variabel lain dalam penelitian, atau dengan kata lain, variabel

yang ingin diketahui pengaruhnya oleh variabel bebas.10 Variabel

terikat juga bisa dikatakan sebagai hasil dari manipulasi variabel

bebas. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah

kesehatan mental (Y).

6. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek

kajian atau lokasi penelitian untuk memperoleh informasi dan data

yang akurat dan spesifik.11 Tujuan observasi ini agar mendapatkan

gambaran yang jelas mengenai objek penelitian. Disini peneliti

melakukan observasi langsung dengan melihat lokasi dan keadaan

juga mencoba beradaptasi di Inabah 30 tersebut.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah suatu proses pengumpulan, dan

penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan yang

memberikan atau mengumpulkan bukti terkait dengan keterangan,

seperti kutipan, gambar, sobekan koran, dan bahan referensi

lainnya.12 Tujuan teknik ini untuk membuktikan bahwa penelitian

telah dilakukan dan menjadikan referensi.

10
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 39.
11
Hadi Sutrisno, Metodologi Research (Yogyakarta : Penerbit Adi, 2004), hlm. 151.
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 200

11
c. Interview (Wawancara)

Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung antara

peneliti dan responden untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan.13 Dalam penelitian ini peneliti telah memiliki

gambaran mengenai pertanyaan- pertanyaan yang akan

dipertanyaan, adapun indikator yang dipertanyakan dalam

wawancara yaitu mengenai;

1) Sejarah Inabah 30

2) Visi Misi Inabah 30

3) Strukturorganisas Inabah

4) Terapi Riyadhah

5) Respon anak bina Inabah terhadap Terapi Riyadhah

6) Jumlah anak bina Inabah

7) fasilitas yang disediakan di Inabah

8) Alasan anak bina masuk Inabah

d. Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mengubah data mentah

menjadi data yang memiliki makna dan mengarah pada kesimpulan

yang koheren dengan tujuan dan permasalahan dalam penelitian

yang dilakukan.14 Data yang ada dari hasil wawancara dan juga

observasi di Inabah nantinya akan dianalisis dan dicari sesuai

13
Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h.12
14
Agus Suradika, “Teknik Analisis Data” (April 15, 2020).

12
sumber yang ada disana kemudian di rumuskan sehingga

menghasilkan kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan
Pada sistematika penelitian “Terapi Riyadhah pada Anak bina

Inabah sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental”, peneliti

membagi pembahasan ke dalam empat bab, masing-masing bab terdapat

sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika penulisan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab pertama berisi tentang pendahuluan, yang terdiri dari sub bab

yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, karangka, pemikiran, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab dua berisi tentang Landasan Teori Inabah 30 Putri, yang terdiri

dari sub bab yaitu: gambaran Umum Inabah 30: sejarah Inabah 30 visi,

misi dan tujuan Inabah 30; tugas, Metode Pemulihan Kesehatan Mental di

Inabah 30 Putri, struktur organisasi Inabah 30; program Inabah 30;

perkembangan Inabah 30 dan perkembangan sarana prasarana, Kerangka

Pikir.

Bab tiga berisi tentang Program Inabah 30 salam Terapi Riyadhah,

yang terdiri dari sub bab yaitu: Program Terapi Riyadhah dalam Proses

pembersihan batin, Respon anak bina Panti terhadap Riyadhah dalam

meningkat kan kesehatan Mental, Hasil Terapi Riyadhah bagi anak bina

Panti.

13
Bab empat, yang merupakan bab akhir dari proses penulisan skripsi

yang berpijak dari bab sebelumnya yang kemudian diikuti dengan

kesimpulan, saran dan kritik yang relevan dengan objek penelitian. Dalam

bab ini terdapat beberapa sub bab yaitu kesimpulan, saran dan keterbatasan

penelitian

14
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum Inabah 30

1. Sejarah Inabah 30 Putri

Pondok Pesantren Suryalaya didirikan pada tanggal 5

September 1905 oleh Almarhum Syeikh Abdullah Mubarok bin Nur

Muhammad yang populer dengan sebutan Abah Sepuh. Setelah itu

dilanjutkan oleh putranya yakni Syekh Ahmad Shohibul Wafatajul

‘Arifin. Pada masa kepemimpinan Abah Anom, putra Abah Sepuh

kelima, Pondok Pesantren Suryalaya berperan aktif dalam kegiatan

keagamaan, sosial, pendidikan, pertanian, kesehatan, lingkungan

hidup, dan kenegaraan. Abah Anom menggunakan nama Inabah

menjadi metode bagi program rehabilitasi pecandu narkotika, remaja-

remaja nakal, dan orang-orang yang mengalami gangguan.

Perkembangan Pondok Pesantren Suryalaya mulai mengalami

perkembangan sangat pesat sejak kepemimpinan Abah Anom mulai

tahun 1950. Berbagai upaya dilaksanakan demi kemajuan Pondok

Pesantren, diantaranya mendirikan Yayasan Serba Bakti Pondok

Pesantren Suryalaya pada tahun 1961 dengan tujuan untuk menunjang

kegiatan pesantren agar dapat berkembang dengan cepat dan

didirikannya berbagai jenis jenjang pendidikan formal, non formal

maupun informal yang meliputi penyelenggaraan pendidikan Usia Dini

(Paud), Taman kanak-kanak, Madrasah Diniah, Madrasah Tsanawiyah

15
dan Aliyah, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas,

Sekolah Menengah Kejuruan, Pengajian Tradisional,Perguruan Tinggi

Latifah Mubarokiyah yang meliputi fakultas Tarbiyah, Syariah,

Dakwah, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Upaya percepatatan ini

sangat gemilang, karena dalam rentang waktu tidak lama, Pondok

Pesantren Suryalaya mampu berkembang sangat cepat hingga terkenal

baik dalam skala nasional maupun internasional. Ada tiga hal yang

menjadikan titik episentrum terkenalnya Pondok Pesantren Suryalaya

secara nasional maupun internasional, yaitu :

a) Pondok Pesantren Suryalaya selalu menjaga konsistensi secara

utuh ciri khas akar tradisionalisme pesantren sekaligus

menyambungkannya atau mengidentifikasi diri dengan

perkembangan modern terutama dalam bidang pendidikan.

b) Menjaga ciri khas identitas warisan pendiri Pondok Pesantren

Suryalaya sebagai pesantren yang mengembangkan tarekat,

khususnya Tarekat Qodiriyan wa Naqsyabandiyah (TQN).

c) Tetap menjaga fungsi pesantren dalam pelayanan sosial, t. Ini

terlihat jelas dengan dibukanya Pondok Remaja Inabah sebagai

pusat perawatan remaja korban penyalahgunaan narkotika,

psikotropika dan zat adiktif lainnya yang marak di masyarakat

ketika itu, bahkan masih menjadi problema nasional maupun

internasional dewasa ini.

16
Kondisi demikian mendorong berdirinya Pondok Remaja

Inabah sekitar 1972-an, dimana waktu itu Abah Anom sering

kedatangan warga masyarakat dari berbagai kota besar, khususnya dari

Jakarta yang ingin menitipkan anak remajanya secara khusus. Anak

remaja yang mereka titipkan bukan untuk dipesantrenkan sebagaimana

anak-anak lain yang ingin menjadi santri di pesantren. Mereka adalah

anak remaja yang mempunyai perilaku menyimpang dan terlihat

tingkat kenakalannya melebihi batas kenakalan remaja pada umumnya

ditambah kemampuan berpikir dan daya ingatnya sangat lemah,

diakibatkan menjadi korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika

dan zat adiktif lainnya. Lama kelamaan jumlah anak yang dititipkan

semakin terus meningkat, padahal mereka tidak bisa disatukan dengan

para santri biasa yang ada di pesantren. Untuk mensiasati kondisi

demikian, maka Abah Anom mengambil langkah mendirikan Pondok

Remaja Inabah sebagai tempat khusus pembinaan dengan

menggunakan kurikulum dan materi khusus TQN untuk membinanya.

Dari hari ke hari Pondok Remaja Inabah ini terus

berkembang jumlahnya sampai ke luar negeri (Malaysia dan

Singapura) serta tidak hanya didatangi oleh masyarakat yang ingin

menitipkan anaknya akibat penyalahgunaan NAPZA, tetapi ada juga

anak muda dan orang-tua yang datang ingin sembuh akibat berbagai

persoalan hidup lainnya, seperti akibat stress, depresi, dan lainnya.15

15
https://www.suryalaya.org/inabah.html, diakses pada tanggal 17 agustus 2023 Jam 22.00 WIB.

17
Dari data di Bagian Inabah Pusat jumlah Pondok Remaja

Inabah sampai sekarang ada 25 tempat yang tersebar di berbagai

daerah dan luar negeri. Salah satunya yaitu pondok Inabah 30 yang

berada di Dsn Godebag, RT 03 RW 02, desa Tanjungkerta Kec.

Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Inabah 30 Putri merupakan

Inabah yang paling dekat dengan Pondok Pesantren suryalaya.

Terbentuk nya Inabah 30 putri sudah hampir 20 tahun berdiri. Sebelum

di resmikannya Inabah 30 Putri Inabah ini pernah menjadi Inabah

khusus Putra. Namun setelah beberapa kebijakan dan dengan ada

banyaknya anak bina yang masuk Perempuan, maka diubahlah

menjadi Inabah 30 putri, setelah itu Inabah 30 Putri di resmikan oleh

Yayasan Pondok Pesantren suryalaya. Dalam mengajukan SK (Surat

Keputusan) banyak sekali hambatan. Inabah 30 di pimpin oleh Bu Hj

Iceu dan suami nya Hj Alfajar Alhaeri (alm). Beliau diberi amanah

oleh Pa Hj Dindin untuk memimpin Inabah 30 putri.

2. Visi dan Misi dan Tujuan Inabah 30 Putri

a. Visi

“Mewujudkan Pondok remaja 30 Putri yang unggul berkopetensi

tinggi menghasilkan anak binaan berakhlak mulia”.

b. Misi

Meningkatkan kualitas proses pembinaan umtuk mewujudkan

tujuan hidup mulia diakhirat yang seimbang dengan pedoman

amaliyah ibadah TQN pondok pesantren suryalaya.

18
c. Tujuan

• Aspek Bathiniyah

Ilahi Anta Maqsudi Waridloka Nathsubi Atini Mahabbataka

Wama’rifataka (Rido Allah SWT)

• Aspek Lahiriyah

Mengembalikan, memulihkan, menyembuhkan anak binaan

dari perilaku maksiat (jalan sesat) kepada perilaku ta’at (jalan

Allah SWT) dalam rangka membantu orang tua, pemerintah,

dan masyarakat guna menyelamatkan generasi muda dari

bahaya penyalahgunaan narkotika dan kenakalan remaja

sehingga menjadi pribadi yang berakhlak mulia.

3. Struktur Organisasi Inabah 30 Putri

a. Susunan Pengurus

Pimpinan : Itjeu Kustiyamah

Sekretaris : Imas Hayati Fadilah

Bendahara : Fetra Teja Kusum

Seksi Pembinaan : a. Eni

b. Itjeu Kustiyamah

c. Mala

Konselor : a. Dian Hadi Kurniawan

b. Galih Salasa

c. Itjeu Kustiyamah

Seksi Konsumsi : a. Mala

19
b. Ai Herlina

Seksi Kesehatan : Imas Hayati Fadilah

Seksi Keamanan : Iri

Tata Usaha : Mala

b. SDM Pengurus

Pondok Inabah 30 Puteri telah berusaha merekrut pengurus

yang secara formal telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Daftar Pengurus di Inabah 30 Putri

NO LULUSAN JUMLAH KETERANGAN

1 S1 6 Orang

2 Mahasiswa 3 Orang

3 SLTA 2 Orang

4 MTs 12 Orang

Sumber : Dokumen Inabah 30 Putri

c. Sarana Prasarana

Untuk menunjang aktivitas pembinaan, Pondok Remaja Inabah 30

Putri, menyediakan sarana prasarana sebagai berikut :

1) Mushola dan perlengkapannya

2) Ruang Pertemuan

3) Kamar Pembinaan

4) Tempat Wudhu dan MCK

5) Ruang Penyimpanan Barang (Gudang) 6. Sarana Olahraga

20
6) Peralatan Ibadah

7) Locker bagi Anak-Anak

8) Ruang Kantin

9) Tempat Cuci / Jemuran

4. Program Inabah 30 Putri

a. Program Pembinaan

Pembinaan mengacu kepada Buku Ibadah sebagai

pembinaan penyalah napza dan kenakalan remaja. Ibadah

dilaksanakan hampir sepanjang malam sesuai dengan kurikulum

serta metode pangersa abah

Secara umum aktivitas pembinaan terdiri dari :

1) Mandi Taubat (Qiyamul Lail)

2) Shalat Wajib dan Sunat

3) Dzikir Jahri dan Khofi 4. Khataman

4) Tawassul

5) Ngaji Al-Qur'an

6) Do'a-Do'a (Riyadloh)

Aktivitas penunjang antara lain :

1) Pembekalan Keagamaan/Ceramah

2) Pembekalan Fiqih

3) Pembekalan Materi Akhlaq

4) Bimbingan dan Konseling (Curhatan Anak Binaan)

5) Olahraga

21
6) Kegiatan Spontanitas

5. Kurikulum Inabah 30 Putri

a. Jadwal Amaliyah Ibadah

Berdasarkan kurikulum yang disusun Pangersa Abah Anom

dalam ibadah sebagai metode pembinaan korban narkotika dan

kenakalan remaja jadwal amaliyah Inabah Putri 30 yaitu sebagai

berikut.

Tabel 2.2

Jumlah
No Waktu Amaliyah Ibadah Jumlah
Jam

a) Mandi Taubat 1 kali


b) Shalat Sunat Syukrul 2 rakaat
Wudhu
c) Sholat Sunat 2 rakaat
Takhiyatul Masjid
1 02.00-04.00 2 Jam d) Sholat Sunat Taubat 2 rakaat
e) Sholat Sunat 2 rakaat
Tahajud 2 rakaat
f) Sholat Tasbih 3/11 rakaat
g) Sholat Sunat Witir Min 165 x
h) Dzikir
a) Sholat Sunat Syukrul 2 rakaat
Wudhu
b) Sholat Sunah Subuh 2 rakaat
2. 04.00-06.00 2 jam
c) Sholat Lidaf’il Bala 2 rakaat
d) Sholat Subuh 2 rakaat
e) Dzikir Min 165 x

22
f) Khataman 1 kali

a) Sholat Sunat Syukrul 2 rakaat


Wudhu
b) Sholat Sunat Isroq 2 rakaat
c) Sholat Sunat 2 rakaat
3 06.00-07.00 2 jam
Isti’adah
d) Sholat Sunat 2 rakaat
Istikhoroh
e) Dzikir Min 165 x
a) Sholat Sunat Syukrul 2 rakaat
Wudhu
b) Sholat Sunat Dhuha 8 rakaat
4 09.00-10.00 1 jam
c) Sholat Sunat 2 rakaat
Kifaratul Bauli
d) Dzikir Min 165 x
a) Sholat Sunat Syukrul 2 rakaat
Wudhu
b) Sholat Sunat Qobla 2 rakaat
5 12.00-13.00 1 jam
c) Sholat Dhuhur 4 rakaat
d) Sholat Sunat Ba’da 2 rakaat
e) Dzikir Min 165 x
a) Sholat Sunat Syukrul 2 rakaat
Wudhu
b) Sholat Sunat Qobla 2 rakaat
6 15.00-16.00 1 jam
c) Sholat Ashar 4 rakaat
d) Dzikir Min 165 x
e) Khotaman 1 kali

23
a) Sholat Sunat Syukrul 2 rakaat
Wudhu
b) Sholat Sunat Qobla 2 rakaat
c) Sholat Magrib 3 rakaat
d) Dzikir Min 165 x
e) Sholat Sunat Ba’da 2 rakaat
f) Sholat Sunat 2 rakaat
7 18.00-19.00 1 jam Awwabin
g) Sholat Sunat Taubat 2 rakaat
h) Sholat Sunat Birrul 2 rakaat
Walidain
i) Sholat Sunat Li 2 rakaat
Hifdziliman
j) Sholat Sunat 2 rakaat
Lisyukril Nikmat
a) Sholat Sunat Syukrul 2 rakaat
Wudhu
8 19.00-20.00 1 jam b) Sholat Qobla Isya 2 rakaat
c) Sholat Isya 4 rakaat
d) Dzikir Min 165 x
a) Sholat Sunat Syukrul 2 rakaat
Wudhu
b) Sholat Sunat Mutlaq 2 rakaat
9 21.00-22.00 1 jam
c) Sholat Istihkarah 2 rakaat
d) Sholat Hajat 2 rakaat
e) Dzikir Min 165 x
Sumber: Dokumen Inabah 30 Putri

Efektifitas waktu amaliyah dalam rangka pembinaan di

pondok remaja Inabah 30 Putri sebagai berikut :

24
Tabel 2.3

No Waktu Jumlah Kegiatan


Mandi Taubat, Sholat Malam Dzikir
1 02.00-04.00 2 Jam
Dan Doa
Sholat Subuh, Dzikir, Khotaman Dan
2 04.00-06.00 2 Jam
Doa
3 06.00-07.00 2 Jam Sholat Isroq, Dzikir, Dan Doa
4 09.00-10.00 1 Jam Sholat Dhuha
5 12.00-13.00 1 Jam Sholat Dzuhur, Dzikir Dan Doa
Sholat Ashar, Dzikir, Khotaman Dan
6 15.00-16.00 1 Jam
Doa
7 18.00-19.00 1 Jam Sholat Magrib, Dzikir Dan Doa
8 19.00-20.00 1 Jam Sholat Isya, Dzikir Dan Doa
9 21.00-22.00 1 Jam Shalat Mutlaq, Dzikir Dan Doa
9 Waktu Ibadah 11 Jam Sebelas Jam Ibadah Sehari Semalam
Sumber : Dokumen Inabah 30 Putri

b. Jadwal kegiatan sehari-hari Inabah 30 Putri

Tabel 2.4

Jumlah
No Waktu Kegiatan ibadah
jam
a) Mandi
b) Sarapan pagi
c) Bersih-bersih tempat tidur
1 07.00-09.00 2 jam
d) Kerja bakti dan olahraga
e) Nonton TV dan Istirahat Tidur
f) Konseling/curhat
a) Istirhat
2 10.00-12.00 2 jam b) Nonton TV
c) Ngaji

25
d) Konsul/curhat
a) Makan siang Bersama
b) Istirahat
3 13.00-15.00 2 jam
c) Nonton TV
d) Konseling/Curhat
a) Ceramah/Khotaman
b) Nonton TV
4 16.00-18.00 2 jam
c) Beres-beres tempat tidur
d) Mandi sebelum sholat magrib
a) Makan malam Bersama
b) Nonton TV
5 20.00-21.00 1 jam
c) Istirahat (tiduran)
d) Bersiap-siap sholat Mutlaq
a) Tidur
b) Jam 02.00 wajib Qiyamul Lail
dan membaca doa bangun tidur.
6 22.00-02.00 4 jam
Mandi taubat, dimulai membaca
dengan dipandu oleh Pembina
doa beberapa petugas.
Sumber : Dokumen Inabah 30 Putri

6. Data anak Bina Inabah 30

Tabel 2.5

No Nama Alamat Masalah


Kenakalan
Nurrahma
1 Purwakarta Remaja Pecandu
Rahayu
(MIRAS)
Kenakalan
Berliana
2 Bandung Remaja Pecandu
Sasmita A
(MIRAS)
Kenakalan
Siti
3 Ciamis Remaja
Handayani
(Pergaulan Bebas)

26
Fiera
Kenakalan
4 Farihatu Tanggerang
Remaja (Narkoba)
Zahri
5 Naswa Aulia Majalengka Depresi
Leimena
6 Tanggerang Depresi
Cheldea
Sumber : Dokumen Inabah 30 Putri

B. Metode Pemulihan Kesehatan Mental di Inabah 30 Putri


1. Terapi Riyadhah

Riyadhah dalam pandangan TQN adalah latihan kerohanian

untuk menundukkan keinginan nafsu syahwat dengan menjalankan

ibadah. Riyadhah bagi para pengamal tarekat merupakan metode yang

paling efektif untuk membersihkan hati dan mensucikan jiwa, sehingga

menghasilkan akhlakul karimah. Untuk membentuk karakter ikhwan

yang cageur bageur berdasarkan ajaran TQN Pontren Suryalaya

diawali dengan proses talqin dzikir, mengamalkan dzikir dan

khataman, mengamalkan shalat-shalat nawáfil, qiyámullail, ziárah dan

aurád lainnya yang kesemuanya itu harus dilaksanakan secara

berkesinambungan sebagai bentuk latihan pengendalian diri atau

riyádhah.16

Secara umum ada empat bentuk riyádhoh yang dijalankan oleh

pengamal TQN Pontren Suryalaya, yaitu:

a) Riyadhah Umum adalah latihan atau pembinaan diri yang

dilakukan secara umum oleh para praktisi spiritual atau

pengikut suatu tarekat. Meskipun tidak ada sumber yang secara

16
https://ldtqn.or.id/riyadhah-dalam-tqn-pondok-pesantren-suryalaya/, diakses pada tanggal 17
Agutus 2023 Jam 18:50 WIB

27
spesifik menjelaskan definisi Riyadhah umum, namun dapat

disimpulkan bahwa Riyadhah umum merujuk pada latihan atau

amalan yang dilakukan secara umum oleh para praktisi spiritual

dalam rangka meningkatkan kualitas spiritualitas dan

mendekatkan diri kepada Allah SWT SWT. Riyadhah umum

dapat mencakup berbagai bentuk latihan, seperti dzikir,

membaca Al-Quran, mengamalkan sunnah-sunnah Nabi, dan

lain sebagainya.17

b) Riyadhah Khusus adalah latihan atau pembinaan diri secara

terus-menerus melalui zikir dan pendekatan diri yang diiringi

dengan doa khusus yang diberikan oleh mursyid kepada

muridnya. Dalam konteks Thariqoh, Riyadhah khusus dapat

merujuk pada latihan atau pembinaan diri yang spesifik untuk

suatu tarekat tertentu.18 Riyadhah khusus ini biasanya

dilakukan oleh para murid yang telah mencapai tingkat tertentu

dalam perjalanan spiritual mereka dan memerlukan latihan

yang lebih intensif dan fokus. Meskipun Riyadhah khusus

dapat berbeda-beda antara tarekat satu dengan yang lainnya,

namun tujuannya tetap sama yaitu untuk mendekatkan diri

kepada Allah SWT SWT dan meningkatkan kualitas

spiritualitas seseorang.

c) Riyadhah Al-Qur'an adalah latihan atau pembinaan diri yang

17
D Samsudin, Peran Abah Anom dalam Bidang Agama, Sosial, Politik, dan Ekonomi
(Pekalongan: Penerbit NEM, 2023), h.9.
18
Andi Fachruddin, “Riyadhah Dalam Tarekat,” Thareqat, vol 8.no5.2017, 2012,: 2003–5.

28
melibatkan membaca, menghafal, dan mempelajari Al-Quran

secara intensif. Berikut adalah beberapa informasi yang dapat

ditemukan dalam sumber-sumber terkait:

• Latihan Riyadhah Al-Qur'an bertujuan untuk memperkuat

hubungan spiritual dengan Allah SWT SWT, meningkatkan

pemahaman terhadap Al-Quran, dan meningkatkan kualitas

hafalan Al-Quran.

• Dalam Riyadhah Al-Qur'an, para peserta biasanya didorong

untuk mengistiqomahkan ibadah sholat nawafil, seperti

tahajjud dan dhuha, sebagai bagian dari latihan mereka.

• Dalam beberapa tarekat, Riyadhah Al-Qur'an juga dapat

melibatkan doa khusus yang diberikan oleh mursyid kepada

muridnya.

• Riyadhah Al-Qur'an dapat dilakukan secara individu atau

dalam kelompok, tergantung pada preferensi dan metode

yang diikuti.

d) Riyadhah Al-Hadits adalah latihan atau pembinaan diri yang

melibatkan mempelajari dan mengamalkan hadits secara

intensif. Berikut adalah beberapa informasi yang dapat

ditemukan dalam sumber-sumber terkait:

• Riyadhah Al-Hadits bertujuan untuk memperkuat hubungan

spiritual dengan Allah SWT SWT, meningkatkan

pemahaman terhadap hadits, dan meningkatkan kualitas

29
amalan sehari-hari.

• Latihan Riyadhah Al-Hadits dapat mencakup berbagai

bentuk, seperti membaca, menghafal, dan mempelajari

hadits secara intensif, serta mengamalkan hadits dalam

kehidupan sehari-hari.

• Dalam Riyadhah Al-Hadits, para peserta biasanya didorong

untuk mengistiqomahkan amalan-amalan sunnah, seperti

sholat tahajjud, puasa sunnah, dan lain-lain, sebagai bagian

dari latihan mereka.

• Riyadhah Al-Hadits dapat dilakukan secara individu atau

dalam kelompok, tergantung pada preferensi dan metode

yang diikuti.

• Dalam beberapa tarekat, Riyadhah Al-Hadits juga dapat

melibatkan doa khusus yang diberikan oleh mursyid kepada

muridnya.19

Riyadhah Al-Hadits adalah latihan atau pembinaan diri yang

melibatkan mempelajari dan mengamalkan hadits secara intensif.

Tujuannya adalah untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah

SWT SWT, meningkatkan pemahaman terhadap hadits, dan

meningkatkan kualitas amalan sehari-hari.

Dalam pandangan Ibnu Arabiy, Riyadhah dipahami sebagai

tahdzibul akhlak (pembinaan akhlak) yaitu tankiyyatuha.

19
Ibid.

30
Tarekat/thariqah adalah suatu jalan atau cara yang ditempuh seseorang

untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.20 Sedangkan menurut

penelitian Walid, TQN adalah lingkungan spiritual dan etika sufisme

dalam kehidupan modern. Pada penelitian Imam Patoni, mengamalkan

tarekat berarti mengadakan latihan jiwa (Riyadhah) untuk berjuang

melawan hawa nafsu (mujahadah), membersihkan hati dari sifat-sifat

yang buruk, dan memperbaiki akhlak.21

2. Kesehatan mental

Kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan

kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Kesehatan mental

meliputi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial yang

berhubungan dengan perilaku, pemikiran, dan tindakan seseorang.

Kesehatan mental juga mencakup kemampuan individu, kelompok,

dan lingkungan untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara

mempromosikan kesejahteraan subyektif, pengembangan optimal, dan

penggunaan kemampuan mental (kognitif, afektif, dan relasional).22

Beberapa gejala yang menunjukkan adanya gangguan

kesehatan mental antara lain:

20
Abdul Wahab, “Riyadhah,” Laguna Guna, 2020.
21
Imam Patoni, “Pelaksanaan Ritual Ajaran Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dan
Dampaknya di Masjid Al-Fattah Desa Ronosentanan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo,”
Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Illmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Ponogoro (2021).
22
Dumilah Ayuningtyas dan Marisa Rayhani, “Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat
di Indonesia dan strategi penanggulangannya,” Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 9, no. 1, 2018,
5.

31
a) Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti merawat

anak atau pergi ke sekolah atau tempat kerja

b) Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang

Pencegahan gangguan kesehatan mental dapat dilakukan dengan

beberapa upaya, antara lain:

a) Menjaga keseimbangan fisik dan mental

b) Meningkatkan keterampilan sosial dan emosional

c) Menjaga hubungan yang positif dengan orang lain

d) Menghindari penggunaan zat adiktif

e) Mendalami kerohanian

Kesehatan mental juga memiliki dampak pada kesehatan fisik

seseorang. Oleh karena itu, penanganan gangguan kesehatan mental

perlu dilakukan sesegera mungkin.

3. Metode Terapi Riyadhah

a. Mandi Taubat

Lemahnya kesadaran anak bina akibat mabuk, dapat dipulihkan

dengan mandi dan wudlu. Mandi dan wudlu akan mensucikan

tubuh dan jiwa sehingga siaip untuk kembali menghadap Allah

SWT Yang Maha Suci. Makna simbolik dari wudlu adalah:

mencuci muka, mensucikan bagian tubuh yang mengekspresikan

jiwa; mencuci lengan, mensucikan perbuatan; membasuh kepala,

mensucikan otak yang mengendalikan seluruh aktifitas tubuh;

membasuh kaki, dan mensucikan setiap perbuatan dalam hidup.

32
b. Sholat

Anak bina yang telah di bersihkan atau disucikan melalui proses

mandi dan wudlu, akan dituntun untuk melaksanakan sholat fardhu

dan sunnah sesuai dengan metode Inabah. Tuntunan pelaksanaan

sholat fardhu dan sunnah sesuai dengan ajaran islam dan kurikulum

ibadah yang dibuat oleh Abah Anom.

c. Talqin Dzikir.

Anak bina yang telah pulih kesadarannya diajarkan dzikir melalui

talqîn dzikr. Talqin dzikir adalah pembelajaran dzikir pada qalbu.

Dzikir tidak cukup diajarkan dengan mulut untuk ditirukan dengan

mulut pula, melainkan harus dipancarkan dari qalbu untuk

dihunjamkan ke dalam qalbu yang di talqin. Yang dapat melakukan

talqin dzikir hanyalah orang-orang yang qalbunya sehat (bersih dari

syirik) dan kuat (berisi cahaya ilahi).23

d. Pembinaan.

Anak bina ditempatkan pada pondok Inabah guna mengikuti

program Inabah sepanjang 24 jam. Kurikulum pembinaan

ditetapkan oleh Abah Anom mencakup mandi dan wudlu, shalat dan

dzikir, serta ibadah lainnya.

e. Ziarah

Ziarah adalah kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau

mulia, seperti makam atau tempat suci lainnya, yang dilakukan

23
https://www.suryalaya.org/Inabah.html, diakses tanggal 24 Maret 2023 Jam 15:25 WIB.

33
oleh sebagian besar umat beragama.24

Tujuannya adalah untuk mengingat kembali, meneguhkan iman,

atau menyucikan diri. Orang yang melakukan ziarah disebut

peziarah. Selain itu, ziarah juga dapat diartikan sebagai berkirim

doa atau mengunjungi makam sambil mengirim Ziarah menjadi

salah satu metode pembersihan diri doa. dengan tujuan

meneguhkan keimanan dan mengingat keembali.

f. Khotaman

Khotaman Suryalaya adalah kegiatan khidmat yang dilakukan di

kalangan ikhwan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah Pondok

Pesantren Suryalaya.25 Kegiatan ini merupakan bagian pengamalan

dari Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Pelaksanaannya secara

rutin sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Selain itu,

terdapat juga wirid khotaman. Khotaman Suryalaya merupakan

salah satu kegiatan spiritual yang dilakukan di Pondok Pesantren

Suryalaya.

g. Manakib

Manaqiban adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengenang kisah

tentang keshalehan dan keutamaan ilmu dan amal seseorang, yang

bisa dijadikan contoh oleh kita dalam segala perbuatannya. Dalam

konteks Pondok Pesantren Suryalaya, kegiatan Manaqiban

24
Abd Aziz, “Ziarah Kubur, Nilai Didaktis Dan Rekonstruksi Teori Pendidikan Humanistik,”
Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman 13, no. 1, 2018, 35.
25
https://www.suryalaya.org/manaqib.html, di akses pada tanggal 12 Agustus 2023 Jam 15:15
WIB.

34
dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal waktu yang telah

ditentukan bertempat di majlis-majlis manakiban. Manaqiban

bertujuan untuk mendapatkan limpahan kebaikan dari Allah SWT

SWT dengan cara memahami kebaikan para wali yang dicintai-

Nya.26

C. Kerangka berfikir
. Tabel 2.6

Variabel X Variabel Y

Terapi Riyadhah Dampak Kesehatan Mental

1. Melancarkan aliran
1. Mandi Malam darah
2. Mengurangi stres dan
2. Sholat
kecemasan
3. Dzikir 3. Meningkatkan
pengendalian emosi
4. Ziarah
4. Memberikan rasa
5. Manakib aman & damai
5. Bimbingan spiritual
6. Khotaman
6. Ketenangan batin dari
gelisah

Respondent

26
Ibid.

35
Dari kerangka diatas bisa disimpulkan bahwa Setiap metode Terapi

Riyadhah memberikan dampak bagi Kesehatan secara mental bagi

Anak di Inabah 30 Putri.

1) Mandi Taubat memberi manfaat Kesehatan pada aliran darah

sehingga mengatasi berbagai macam penyakit.

2) Sholat memberi manfaat Kesehatan, salah satunya mengurangi

stress bagi penderita gangguan mental.

3) Dzikir memberikan dampak Kesehatan, salah satunya

pengendalian emosi yang lebih stabil.

4) Ziarah memberikan dampak kesehatan mental salah satunya

ketenangan hati dan rasa damai dari segala hal.

5) Manakib memberikan dampak baik bagi Kesehatan mental,

salah satunya bimbingan spiritual dan nasehat yang terkandung

dalam manakib bagi para pecandu atau anak bina Inabah.

6) Khotaman memberikan dampak Kesehatan mental bagi anak

Inabah salah satunya yaitu ketenangan hati karena dalam

khotaman terdapat doa-doa dan kalimat yang baik.

D. Kesehatan Mental

A. Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah kondisi kejiwaan seseorang yang mencakup

aspek emosional, psikologis, dan sosial.27 Berikut adalah pengertian

kesehatan mental :

Purmansyah Ariadi, “Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam,” Jurnal Kedokteran dan
27

Kesehatan, vol 3, no. 2 2019, 118.

36
a) Kesehatan mental adalah suatu kondisi individu yang terlihat

sejahtera, menyadari potensi dirinya, dan memiliki

kesejahteraan yang tampak dari dirinya sendiri

b) Kesehatan mental adalah kondisi ketika batin seseorang berada

dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan

individu untuk berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-

hari

c) Kesehatan mental juga mencakup kemampuan seseorang dalam

mengatasi stres, berinteraksi dengan orang lain, membuat

keputusan, dan memiliki keinginan untuk menyakiti diri

sendiri.

Bisa disimpulkan bahwa kesehatan mental melibatkan

kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Kondisi

kesehatan mental yang baik memungkinkan individu untuk berfungsi

dengan baik dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki kemampuan

yang baik dalam mengatasi stres dan berinteraksi dengan orang lain.

B. Macam-Macam Gangguan Mental

Berikut adalah beberapa macam gangguan mental yang umum terjadi,

yang dapat diambil dari hasil pencarian:28

a) Depresi: Gangguan mental yang menyebabkan perasaan sedih,

kehilangan minat, dan kelelahan yang berkepanjangan.

28
Graha Virgian Gustira Putri, “Sistem Pakar Diagnosa Mental Ilness Psikosis dengan
Menggunakan Metode Certainty Factor,” INOVTEK Polbeng-Seri Informatika", vol. 3, no. 2,
2018, 168.

37
b) Skizofrenia: Gangguan mental yang mempengaruhi cara

seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku

c) Gangguan mental rasa cemas atau takut secara berlebihan dan

terus-menerus dalam menjalani aktivitas

d) Gangguan mental bipolar menyebabkan perubahan suasana hati

yang ekstrem, dari mania hingga depresi

e) Gangguan makan: Gangguan mental yang mempengaruhi pola

makan, seperti anoreksia, bulimia, dan binge eating disorder

f) Obsesif-Kompulsif (OCD): Gangguan mental yang

menyebabkan pikiran obsesif dan tindakan kompulsif yang

berulang-ulang

g) Gangguan mental yang mempengaruhi cara seseorang berpikir,

merasa, dan berperilaku secara konsisten

h) Gangguan mental yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas

tidur seseorang

i) Gangguan mental yang menyebabkan kehilangan kendali atas

perilaku tertentu, seperti kecanduan alkohol atau obat-obatan.

38
BAB III
PROGRAM INABAH 30 DALAM TERAPI RIYADHAH
A. Program Inabah 30 Dalam Proses Pembersihan Batin
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada anak bina terdapat

beberapa alasan mengapa mereka terjerumus menjadi pecandu narkoba

atau alkohol bahkan ada sebagian anak bina depresi karna sering

dimarahin oleh orang tua nya yang berakibat gangguan Kesehatan Mental.

Seperti apa yang dikatakan oleh anak bina sebagai berikut :

1) Anak bina 1 P (17) : “saya sering mabok dan merokok diajak oleh

teman saya, bahkan saya sempat ingin bunuh diri karna tidak terima

orang tua saya cerai, semenjak orang tua saya cerai hidup saya

menjadi berantakan tidak ada yang peduli dengan saya, dengan

mabok dan merokok bareng teman-teman, saya merasa hidup saya

tenang, awal nya saya hanya coba-coba saja mabok dan merokok,

akhirnya saya ketagihan dan tidak bisa berhenti, Orang tua saya

sudah pisah dan mereka punya keluarga masing masing,kemudian

saya juga diterlantarkan dan tidak diperdulikan, karena hal itulah

saya merasa hidup ini tidak berguna hingga akhirnya ingin

mencoba bunuh diri, namun karena ibu saya tahu akhirnya saya

tidak jadi melakukanya. Setelah kejadian itu akhirnya saya di ajak

oleh ibu ke Pondok Inabah, pada saat itu ibu saya bilang nya jalan

jalan, eh tau nya saya di bawa ke Inabah. saya sempat menolak

untuk pergi ke sana tapi karena melihat ibu menangis mau gak mau

39
karna saya sayang ibu akhirnya saya mencoba menerima dan mau

pergi ke tempat ini”.29

Bisa di simpulkan bahwa penyebab anak bina 1 mengalami

gangguan Kesehatan mental ialah karena pergaulan bebas dan

kurangnya rasa kasih sayang serta perhatian dari orang tua mereka

karena adanya kasus perceraian, sehingga membuat si anak menjadi

korban atas kejadian itu dan berfikir untuk melakukan sesuatu yang

buruk dan besikap buruksupaya dirinya diperhatikan oleh orang-

orang sekitar.

2) Anak bina 2 B (13) : “saya sebenarnya tidak pernah ada niatan

untuk main malam dan mabuk mabukan dan merokok. Saya sering

keluar rumah dan bolos sekolah karna merasa kesal kalo dirumah

ayah dan ibu sering bertengkar terus menerus, semenjak mereka

bertengkar akhirnya saya sering keluar untuk main sama temen-

temen dan melakukan hal-hal buruuk seperti mabok dan ngeroko.

Awal nya saya penasaran karna lihat teman saya mabok akhir nya

saya coba coba akhirnya malah kecanduan, karena saya merasa

hidup saya lebih tenang ketika merokok dan mabuk mabukan, tapi

untungnya saya masih merasa sadar meskipun dalam keadaan

mabuk jadi ketika teman cowo saya mendekati dan ingin melakukan

hal yang buruk saya masih bisa menghindar. Kemudian karena

seringnya merokok dan mabuk akhirnya saya ketahuan oleh orang

29
Hasil wawancara dengan Anak Bina 1P (13) pada sabtu tanggal 19 Juli 2023 Jam 21.00 WIB

40
tua, karena mereka mencium dari bau mulut saya, hampir saja saya

mau mati karena ayah sangat marah dan ingin memukul saya

dengan kampak, namun untungnya ibu bisa menahan ayah untuk

tidak melakukan itu, jika saja tidak mungkin saya sudah mati waktu

itu, knapa ayah saya sampai marah besar karena saya sering di

kasih uang bapak saya tapi saya malah membelikan rokok dan

minum-minuman alkohol untuk menelaktir teman-teman saya.

Setelah hampir 6 bulan lamanya saya mabok dan bolos sekolah, dan

ketika pulang kerumah selalu saja orang tua saya berantem setiap

harinya, karena melihat hal itu membuat saya sering nangis

sendirian dan karena alesan itu juga saya sering diluar untuk

menenangkan diri. Suatu saat ibu saya menangis dihadapan saya

dan dia meminta untuk tidak mabok atau merokok lagi. Akhirnya

saya pun menyanggupinya namun saya meminta satu permintaan

pada saat itu, saya meminta agar orang tua saya berdamai dan

tentram, kemudian janji gak akan berantem lagi. Mereka juga

menyanggupi permintaan tersebut. Setelah itu orang tua saya

menyarankan saya untuk ke Inabah supaya lebih cepat untuk

memnghilangkan kebiasaan buruk saya. akhirnya saya mau di ke

pondok Inabah meskipun berat tapi karena sayang banget sama

orang tua akhirnya saya ikhlas ada disini asal orang tua saya

bahagia”.30

30
Hasil wawancara dengan Anak Bina 2B (13) pada sabtu tanggal 19 Juli 2023 Jam 21.15 WIB

41
Bisa disimpulkan bahwa anak bina 2 mengalami depresi berlebih

karena kurangnya kasih sayang imbas dari pertengkaran orang

tuanya yang membuat mentalnya dirinya berani untuk melakukan

hal-hal buruk diluar kebiasaan anak seumurannya seperti mabuk dan

merokok. dan factor lingkungan juga yang membuat dia tau tentang

kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dan akhirnya berani melakukan

itu.

3) Anak bina 3 V (19) : “saya awalnya diajak sama temen saya

akhirnya saya cobain tuh obat-obatan, mabok, dan merokok.

semuanya berawal pada saat bapa saya meninggal yang membuat

saya bersedih meskipun begitu saya masih memiliki seorang ibu.

Namun setelah bapa meninggal ibu memutuskan untuk menikah lagi,

saya sebagai anaknya sangat ga terima ibu nikah lagi sama orang

yang bukan pilihan saya, akhirnya disitu saya bandel melakukan hal

buruk seperti mabok , merokok dan mencoba obat-obatan. saya juga

sering disakitin sama cowok saking seringnya membuat saya depresi

dan akhirnya udah ga percaya lagi s ama cowok dan lebih suka

sama cewek bisa di bilang Lesbian, dari situ saya pacaran sama

cewe karena saya sering tergoda ketika liat cewe cantik dan ingin

dipacari, cara saya berhubungan sama cewe yaitu dengan berfikir

menjadi salah satu diantara dua jenis kelamin, seperti ketika

pasangan saya lebih lemah maka saya cowonya dan sebaliknya jika

pasangan saya lebih kuat maka saya yang menjadi cewenya. Dan

42
penyebab kenapa rambut saya pendek karna saya sering jadi

cowonya. Jika saja ibu gak nikah lagi mungkin saya gak akan kaya

gini, saya juga sering liat ibu sering jalan-jalan berfoya-foya

ngabisin duit kerjaannya, tapi gak pernah memperhatikan saya, ibu

saya hanya memikirkan dirinya sendiri. Hal itulah yang mendorong

saya untuk melakukan hal-hal tersebut karena saya hanya

membutuhkan kasih sayang yang tulus dan juga perhatian”.31

Dapat kita simoulkan bahwa anak bina 3 ini mengalami

depresi berat karena kehilangan ayahnya dan kurang nya kasih

sayang seorang ibu, dimana ibunya telah menikah lagi, yang

membuat anak nya merasa dikhianati atas keputusan ibunya.

Akhirnya dari situlah dia melakukan hal-hal buruk untuk mencari

ketenangan dalam hidupnya. Bukan hanya depresi anak bina 3 ini

juga mengalami ketertarikan terhadap sesame jenis karena adanya

rasa trauma dari lawan jenis.

4) Anak bina 4 N (15) : “saya sebelum masuk Inabah saya dirumah

sering diajak kakek saya makan-makanan yang enak dan mewah di

lestoran di café-café. Setiap hari saya di ajak oleh kakek saya karna

kakek saya kerja nya jauh di papua dan pulang suka ajak saya

makan di luar. Tapi setelah kakek udah ga kerja, saya gak pernah di

ajak lagi makan di luar saya sering memberontak minta kakek saya

makan di luar, sampai akhirnya kakek saya marah dan bilangnya

31
Hasil wawancara dengan Anak Bina 3v (17) pada sabtu tanggal 19 Juli 2023 Jam 21.30 WIB

43
ga ada uang. Kemudian setiap hari saya nangis gamau makan

karena biasanya saya selalu dimanjain diajak kamana sering makan

yang enak-enak. Dan ketika kakek saya udah ga manjain saya dan

jadinya memberontak. Setelah itu akhirnya saya di bawa kesini

ngomong nya mah saya mau di ajak jalan-jalan tapi malah di ajak

kesini”.32

Dapat kita simpulkan bahwa anak bina 4 ini mengalami

depresi ringan karena efek dari orang tuanya yang memanjakan dia

dan dari kebiasaan-kebiasaan itulah membuat dia tidak siap untuk

menerima kenyataan bahwa ketika orang tua mereka tidak bisa

memanjakan dia lagi, ada sikap berontak yang membuat dirinya

berani melawan dan segala sesuatu yang dia inginkan harus

dipenuhi.

5) Anak bina 5 i (17) : “saya sering dimarahin terus sama oramg tua,

dan dari kecil sering di salahin terus sama mereka, saya juga selalu

di kasari dan dipukul dari kecil, saya juga di urusnya sama

pembantu gak pernah sama orang tua, karena itulah saya

melakukan hal-hal buruk seperti mabok dan merokok, bergaul

dengan orang-orang buruk main kesana sini. setelah itu orang tua

memasukan saya ke Inabah karna sering ketahuan ingin bunuh

orang tua saya, kanapa saa melakukan hal itu, karena saya kesal

benci sama orang tua sendiri, karena kerjaannya marahin saya

32
Hasil wawancara dengan Anak Bina 4N (15) pada sabtu tanggal 19 Juli 2023 Jam 21.00 WIB

44
terus sampe mukulin dan saya selalu yang disalahin dan saya

berfikir mereka udah ga sayang lagi sama saya hal itulah yang

mendorong saya melakukan itu”.33

Kesimpulan nya bahwa anak bina 5 mengalami depresi

berat karena kurang kasih sayang dan perhatian, juga kekerasan yang

selalu dia terima dari keluarganya. Sehingga dia berperilaku

demikian, dan mendorong dia yang hampir membunuh orang

tuanya.

6) Anak Bina 6 H (17) : “Saya ga menyangka kenapa saya bisa ada di

sini, saya kesini bareng mamah karna bapak saya udah meninggal,

dulu waktu bapak saya masih ada kalo apa-apa selalu di turutin

sama bapak, tapi setelah bapak meninggal seakan-akan dunia

hancur tidak ada kasih sayang lagi setelah bapak saya meninggal

ibu saya nikah lagi dengan laki-laki lain. Awalnya saya menerima

tapi melihat kelakuan ayah tiri saya yang suka melakukan pelecehan

terhadap saya, saya menjadi tidak ridho karena kelakuan dia, Terus

dia juga suka marah-marah ke saya. Dari semua kejadian itu saya

ngerasa ga ada yang sayang sama saya, akhirnya saya mencari

kesenangan di luar bersama teman-teman saya mabok, hingga

melakukan hubungan suami istri barsama pacar saya, pada saat

33
Hasil wawancara dengan Anak Bina 5I (13) pada sabtu tanggal 19 Juli 2023 Jam 21.30 WIB

45
itulah saya ngerasa disayangi oleh teman dan pacar saya sudah

hampir 7 tahun saya tidak pernah pulang kerumah”.34

Bisa disimpulkan bahwa anak bina 6 mengalami depresi

berat karena factor kekerasan dan pelecehan dari sang ayah. Hal itu

membuat dia merasa keghilangan arah, dia merasa hanya teman-

teman dan pasangan dia, dari rasa itulah dia berani untuk

meninggalkan keluarganya dan melakukan hal hal yang buruk.

Metode Terapi Riyadhah yang dilakukan di Inabah 30 putri

yaitu Mandi Taubat, Sholat, Dzikir, Khataman, Manakib, Ziarah itu adalah

metode yang di terapkan di Inabah putri.selain itu anak bina d hi didik

untuk bertanggung jawab terhadap diri nya sendiri. Banyak sekali kegiatan

kegiatan positif yang diterapkan d Inabah ini mulai dari bersih bersih

tempat tidur,cuci piring dan kegiatan lainnya.

Dalam ibadah anak bina lebih diperhatikan oleh pengurus

mulai dari sholat wajib dan sunah sunah lainnya, sehingga anak bina

terbiasa melakukan yang tadinya tidak biasa dilakukan setelah mereka

menjalankan program program sebagai berikut;

a. Mandi Taubat

Mandi taubat adalah salah satu program yang dilakukan dengan niat

bertaubat atau menghilangkan dosa seluruh anggota tubuh, mulai dari

ujung rambut sampai ujung kaki. Mandi taubat merupakan Program

yang harus dikerjakan oleh seluruh anak bina Inabah putri yang

34
Hasil wawancara dengan Anak Bina 6H (17) pada sabtu tanggal 19 Juli 2023 Jam 21.00 WIB

46
dilakukan setiap hari pada malam hari tepat nya pada pukul 02.00 WIB

Malam.

b. Sholat

Sholat merupakan kewajiban bagi orang orang yang beriman adapun

waktu sholat yang diwajibkan telah di tentukan berdasarkan syara yaitu

sebanyak lima kali dalam sehari atau disebut lima waktu dalam

sehari.Anak bina Inabah membiasakan diri untuk sholat wajib lima

waktu ataupun sunah sunah lainya yang harus dikerjakan.

c. Dzikir

Dzikir Jahr dilakukan setiap setelah shalat fardlu minimal 165 kali

atau Lebih dibiasakan nya lebih , sementara dzikir khofi jumlahnya

biqadril im kan. Dzikir khofi dapat dilakukan setelah dzikir jahr atau

dilakukan kapan saja, dimana saja, dan dalam situasi apa saja.

d. Khataman

Khataman adalah salah satu program di Inabah putri yang dilakukan

sehari 5x setelah melaksanakan sholat. amalan khataman adalah;

tawassul, lalu membaca wirid-wirid yang terdapat dalam kitab ‘Uqud

al-Juman sampai selesai, dan di akhiri dengan doa khataman itu

sendiri. Khataman dilakukan secara berjamaah 5x dalam satu hari

yang dipinpin silih berganti setiap waktu nya oleh anak bina Inabah

ataupun oleh Pembina Inabah.

47
e. Manakib

Manakib dilakukan satu bulan sekali setiap jumat kliwon,

pelaksanaannya dilakukan di tempat Inabah, tidak hanya anak bina

yang melaksanakan mankiban namun pihak pengurus pun mengundang

orang-orang atau Masyarakat sekitar untuk hadir dalam acara

manakiban tersebut. Pelaksanakan ini adalah hal yang wajib karena

bagian dari kegiatan pembersihan atau Riyadhah bagi anak bina

Inabah.

f. Ziarah

Kegiatan ziarah dilaksanakan pada waktu-waktu yang tidak menentu

namun biasanya antara dua hari yaitu hari jum’at atau hari minggu,

kegiatan ziarah ini di wajibkan hanya pada anak bina yang sudah lanjut

pada masa penyembuhan normal. Namun untuk anak bina yang lain

tidak d perbolehkan dikarenakan pelaksanaannya berada di luar

lingkungan Inabah, yang nanti nya bisa memberikan resiko bagi anak

bina Inabah yang belum benar-benar dalam masa penyembuhan atau

masih tahap awal.

B. Respon anak bina Panti terhadap Riyadhah dalam meningkat kan


Kesehatan Mental
1) Anak bina 1 P (9) : “Setelah 2 minggu saya di inabah, awal nya saya

menolak atau memberontak ketika mandi Taubat, awal-awal di sini

dimandikan dulu kan selama seminggu bahkan ada yang 4 hari saja ,

kalo saya itu seminggu, Selama seminggu itu saya ngerasa dingin

banget dan biasa nya mandi jam 02:00. Sebenarnya saya malas

48
melakukan tapi mau gimana lagi saya harus melaksanakan kegiatan

atau program yang ada di inabah ini. Biasanya saya ga pernah sholat

tapi disini saya harus sholat bahkan bukan hanya sholat wajib saja

tapi sholat sunat lainya, pokoknya kegiatannya bikin saya pegal kaki

keram, saya juga sering berbohong bilang nya sudah mandi tapi

padahal belum itu setelah satu minggu sesudah di mandikan. Ketika

sholat saya sering berbohong bilang nya haid tapi padahal engga eh

ketahuan juga , pokoknya saya sering berbohong dan malas-malasan

ibadah namun seiring nya waktu saya mulai dibiasakan untuk tidak

berbohong lagi karena saya sadar ini pun demi kabaikan saya

sendiri”.35

Respon yang terjadi pada anak bina 1 dalam pelaksanaan kegaiatan

Riyadhah ini yaitu dia merasa tidak terbiasa melakukan kegiatan-kegiatan

di Inabah, karena itulah pada awal-awal dia selalu berbohong melakukan

kegiatan tersebut. Namun seiring berjalan anak bina tersebut mulai terbiasa

dengan kegiatan karena bimbingan dari Pembina Inabah.

2) Anak bina 2 B (13) : “saya awal masuk Inabah dimandikan nya hanya

4 hari beda dengan yang lain yang lain 1 minggu tapi saya cuma 4

hari pertama mandi malam atau mandi taubat. Saya tidak

memberontak atau marah, saya hanya pasrah saja ketika dimandikan

karna saya ingat dengan orang tua yang telah membiayai saya kesini

agar bisa berubah menjadi lebih baik, saya hanya bisa ikhlas disini

35
Hasil wawancara dengan Anak Bina 1P (17) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023 Jam 21.00 WIB

49
apapun itu karna ingin berubah menjadi lebih baik saya ikuti semua

program yang ada di Inabah, mulai dari mandi malam sholat wajib

sunah dan lain-lain. Semuanya pasti ada rasa capek ketika

mengerjakan sholat 5 waktu di tambah sholat sunat lainya tapi saya

mencoba ikhlas dan menerima apapun itu”.36

Respon dari anak bina 2 menganai palaksanaan Riyadhah sama

halnya dengan anak bina lain. Diawal sulit namun pada akhirnya terbiasa,

ditambah dia ada keinginan untu berubah sehingga tidak adanya kesulitan

bagi Pembina untuk kegiatan Riyadhah.

3) Anak bina 3V (19) : “Saya disni awal awal saya memberontak dan

ingin kabur ketika dimandikan malam malam oleh Pembina disini

selama satu minggu saya dimandikan oleh Pembina dan diajarkan

sholat wudu saya hanya bisa mengngguk ngngguk saja ketika di kasih

arahan atau nasihat oleh Pembina padahal dalam hati saya saya

malas sekali untuk melakukan ibadah disini”.37

Respon yang terjadi pada anak bina 3 dalam pelaksanaan kegaiatan

Riyadhah ini yaitu dia merasa tidak terbiasa melakukan kegiatan-kegiatan

di Inabah, karena itulah pada awal-awal dia selalu berbohong melakukan

kegiatan tersebut. Nemun seiring berjalan anak bina tersebut mulai terbiasa

dengan kegiatan karena bimbingan dari Pembina Inabah.

4) Anak bina 4 N (15) : “pertama kali saya disini sering nangis dan ingin

pulang saya tidak mau mandi dan sholat tapi di paksa oleh Pembina

36
Hasil wawancara dengan Anak Bina 2B (13) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023 Jam 21.00 WIB
37
Hasil wawancara dengan Anak Bina 3V (19) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023 Jam 21.30 WIB

50
saya sering marah dan melotot saya diam karna saya tidak mau mandi

taubat apalagi sholat yang bikin saya capek, tapi ini demi kabaikan

saya sendiri dan alhamdulillah lama-lama saya terbiasa dengan

kegiatan ini”. 38

Respon yang terjadi pada anak bina 4 dalam pelaksanaan kegaiatan

Riyadhah ini yaitu dia merasa tidak terbiasa melakukan kegiatan-kegiatan

di Inabah, karena itulah pada awal-awal dia selalu berbohong melakukan

kegiatan tersebut. Nemun seiring berjalan anak bina tersebut mulai terbiasa

dengan kegiatan karena bimbingan dari Pembina Inabah.

5) Anak bina 5 I (17) : “Ketika dimandikan mandi taubat saya hanya

nurut nurut saja dan gatau kenapa saya mandi malam hari dan

melaksanakan sholat sunat , satu minggu dimandikan hari pertama

saya nurut saja tapi kedua ketiga ke empat itu saya marah karna ingin

pulang ketemu dengan bunda saya saya ingat terus dengan bunda saya,

tapi saya dipaksa mandi taubat oleh pembina dan saya dipaksa untuk

sholat disitu saya kabur tapi pintu disini dikunci semua ya mau gamau

saya naik tembok untuk kabur tapi ketahuan dan di gembok tangan,

saya marah dan nangis.saya tidak bisa makan awal masuk Inabah

biasanya saya sering disuapin oleh bunda saya.”

Respon dari anak bina 5 menganai palaksanaan Riyadhah sama

halnya dengan anak bina lain. Diawal sulit namun pada akhirnya terbiasa,

38
Hasil wawancara dengan Anak Bina 4N (15) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023 Jam 21.30 WIB

51
ditambah dia ada keinginan untu berubah sehingga tidak adanya kesulitan

bagi Pembina untuk kegiatan Riyadhah.

6) Anak bina 6 H (17) : “Saya awal masuk Inabah nangis semalaman saya

ingin pulang dan gamau disini saya kabur gedor gedor pintu saya

nangis memberontak dan ingin keluar saya tidak mau mandi taubat

saya tidak mau sholat awal pertama di Inabah karna saya disini baru 3

hari tetapi hari kedua saya dimandikan oleh Pembina dan setelah itu

sholat hati saya berat untuk melakukan ibadah”.39

Respon yang terjadi pada anak bina 6 dalam pelaksanaan kegaiatan

Riyadhah ini yaitu dia merasa tidak terbiasa melakukan kegiatan-kegiatan

di Inabah, karena itulah pada awal-awal dia selalu berbohong dan nangis

ketika melakukan kegiatan tersebut. Namun seiring berjalan anak bina

tersebut mulai terbiasa dengan kegiatan karena bimbingan dari Pembina

Inabah.

C. Hasil Dari Program Riyadhah terhadap anak bina panti

1. Anak Bina 1 P (17) : “Setelah hampir satu bulan saya di sini saya

merasakan perubahan pada diri saya, saya lebih bisa mengontrol

emosi saya dan lebih bisa mengendalikan nafsu saya, dulu saya sering

malas ibadah tapi ketika saya disini sudah hampir satu bulan saya

ngerasa takut buat ninggalin sholat dulu saya ga pernah sholat tapi

sekarang saya takut ketika tidak sholat dan takut ketika berbohong”.40

Hasil dari program Riyadhah bagi anak bina 1 sudah banyak yang

39
Hasil wawancara dengan Anak Bina 6H (17) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023 Jam 21.00 WIB
40
Hasil wawancara dengan Anak Bina 1P (17) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam 21.00 WIB

52
telah dirasakan seperti bisa mengontrol emosi, nafsu dan rasa takut yang

bertamabah untuk meninggalkan ibadah, karena terbiasanya melakukan

ibadah.

2. Anak Bina 2 B (13) : ”Alhamdulillah satu bulan disini memang saya

ke Inabah di suruh oleh orang tua saya tapi karna awal nya saya

pasrah dan ikhlas menerima semua program yang ada disini saya

ngerasa hati saya ingin ibadah terus, sampe saya rajin menghapal

khotaman tawasul dll. saya sudah terbiasa untuk melakukan sholat

atau ibadah lainya, saya selama disini sudah khatam alquran 3x

pokoknya hati saya selalu ingin beribadah terus menerus saya

mendapat kan ketenangan disini. Saya ingin merubah diri menjadi

lebih baik”.41

Hasil dari kegiatan Riyadhah pada anak bina 2 memberi dampak

psoitif seperti memberikan ketenangan hati, terbiasa tidak meninggalkan

ibadah dan pengamalan khotaman hingga menghafal nya juga kagaitan

membaca alquran.

3. Anak bina 3 v (19) : “Selama disini saya dalam segi agama atau

ibadah saya sudah terbiasa lah karna saya sudah hampir satu tahun

disini dan saya selama disini ibadah saya rajin tapi untuk hal lain saya

masih sering berbohong dan berkata kasar bahkan saya sering

mengejek Pembina disini karna banyak omong, saya jujur belum bisa

41
Hasil wawancara dengan Anak Bina 2B (13) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam 21.30 WIB

53
ngontrol emosi dan belum bisa nahan hawa nafsu saya”.42

Hasil dari anak bina 3 ada beberapa dampak yang dia rasakan seperti

ketenangan dan ibadah yang rajin. Namun ada beberapa juga yang belum

benar-benar memberikan dampak perubahan meskipun sudah lama berada

di Inabah tersebut.

4. Anak bina 4 N (15): “Menurut saya ada perubahan sih selama disini

saya mau sholat saya mau mandi taubat tapi saya tidak mau shalat

sunat, dan saya selama disini sudah biasa makan dengan seadanya

dan saya tidak mau makan di restoran lagi”.43

Hasil dari kegiatan Riyadhah memberikan dampak yang baik bagi

anak bina 4 seperti kabiasaaan beribadah, menahan hawa nafsu dan

terbiasa untuk makan yang kebih sederhana, meskipun ada bberapa yang

belum namun masih ada proses yang Panjang. Anak bina ini termasuk

yang masih baru.

5. Anak bina 5 I (17) : “Sudah dua bulan saya disini saya bisa makan

sendiri walaupun agak lama , dan ibadah pun saya hanya mau

menjalan kan sholat wajib nya saja dan gamau sholat sunat kecuali

wajib-wajib nya saja. Saya selama disini belajar untuk jujur”.44

Hasil dari kegiatan Riyadhah mamberikan dampak yang baik seperti

mengendaikan hawa nafsu anak bina. Membiasakan kejujuran bagi anak

bina.

42
Hasil wawancara dengan Anak Bina 3V (19) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam 21.00 WIB
43
Hasil wawancara dengan Anak Bina 4N (15) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam 21.30 WIB
44
Hasil wawancara dengan Anak Bina 51 (17) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam 21.00 WIB

54
6. Anak bina 6H(17) : “saya kan baru ya di sini, saya belum merasakan

perubahan apapun disini ya hanya kepaksa saja mungkin. Meskipun

begitu saya akan berusaha untuk berubah karena saya bertekad untuk

itu”.45

Belum ada hasil secara seignifkan menganai anak bina 6 karena

masih tergolong anak bina yang baru masuk.

45
Hasil wawancara dengan Anak Bina 6H(17) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam 21.30 WIB

55
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penilitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

1. Terapi Riyadhah digunakan untuk membina para anak bina yang

mengalami Kesehatan mental khususnya pengguna obat-obatan,

depresi dan gangguan lainnya, dimana anak bin aini harus menjalankan

beberapa kegiatan yang sudah dijadwalkan oleh pihak Inabah 30 sesuai

tujuan pembinaan, yaitu untuk membimbing dan membina para remaja

yang mengalami gangguan Kesehatan mental yang merusak akhlak

dan moralnya akibat dari beberapa kejadian buruk yang mereka alami

untuk Kembali ke jalan yang telah diridhoi oleh Allah SWT SWT

dengan jalan senantiasa ingat melalui ajaran agama islam dengan

pendekatan Ilahiyah dan metode tasawuf Islam Tarekat Qodiriyah wa

Naqsabandiyah. Adapun program Riyadhah anak bina Inabaha 30

yakni Mandi taubat, sholat wajib dan sunah, dzikir, khataman

manaqiban, ziarah.

2. Respon anak bina dari program Terapi Riyadhah adalah ia merasa

tidak terbiasa dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Inabah. Hal

ini mungkin karena aktivitas-aktivitas tersebut mungkin berbeda dari

rutinitas sehari-harinya atau dari apa yang biasa ia alami di

lingkungannya sebelumnya.Berbohong dan Menangis: Pada awal

pelaksanaan kegiatan riyadhah, anak bina mengaku berbohong dan

56
menangis. Ini bisa mencerminkan rasa tidak nyaman atau bahkan

ketakutan yang dirasakannya terhadap situasi yang baru dan asing

baginya. Mungkin ada faktor-faktor seperti kecemasan, ketidakpastian,

atau tekanan sosial yang mempengaruhi perilaku ini. Reaksi berbohong

dan menangis anak bina bisa jadi merupakan cara yang ia gunakan

untuk mengatasi kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru,

aktivitas baru, atau tuntutan fisik yang mungkin lebih intens di Inabah.

Seiring berjalannya waktu, anak bina mengalami proses penyesuaian.

Semakin ia terlibat dalam kegiatan-kegiatan di Inabah dan semakin ia

mengenal lingkungan dan rekan-rekannya, kemungkinan besar rasa

tidak terbiasa dan rasa cemasnya, perubahan emosional yang

dialaminya.

3. Hasil dari program Riyadhah anak bina Inabah 30 putri sangatlah

besar bagi pemulihan mereka dalam kehidupan sehari-hari, anak bina

ini akan lebih mengerti dan faham dalan memilih jalan keidupan

sesuai pedoman Al-Quran, As-Sunnah dan Amalan-amalan yang

tgelah mereka pelajari dan lakukan, anak bina tersebut tidak lagi

meminum-minuman dan obat-obatan yang diharamkan oleh Allah

SWT SWT serta tidak berprilaku yang buruk terhadap orang lain

khusus nya keluarga mereka, menajalankan kewajiban sebagaimana

mestinya seperti shalat wajib khusus nya dan sholat sunnah. Terutama

dalam segi fisik dan psikis, secara fisik anak bina menjadi lebih sehat,

segar, aliran darah menjadi lancar, bertenaga, dan toksin-toksin dan

57
segala penyakit danlam tubuh keluar. Sedangakan secara psikis anak

bina bisa lebih mengontrol emosi, ada rasa empati, hatinya menjadi

lebih tenang, pikiran jernih, selalu husnudzon, dan berprilaku baik.

Sehingga anak bina menjadi anak yang bermanfaat bagi Masyarakat,

keluarga, khususnya diri sendiri dan agamanya.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan diperlukan beberapa saran

untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian yaitu :

1. Untuk pengurus atau pembina pondok Remaja Inabah 30 putri agar

lebih giat dan tetap istiqomah dalam menangani Anak bina dan tetap

memberikan arahan untuk kedepan nya.

2. Selanjut nya saya juga sangat berharap kepada pengurus inabah 30

putri agar di luang kan waktu nya untuk sesi konseling setiap anak bina

3. Saya berharap pada pengurus inabah 30 putri untuk diterap kan

kembali kegiatan kegiatan sperti olahraga senam , supaya anak bina

tidak jenuh setiap hari nya.

58
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Anwar Sanusi (2011), Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta: Salemba Empat, ,

hlm. 12

Samsudin, D. (2023) Peran Abah Anom Dalam Bidang Agama, Sosial, Politik,

Dan Ekonomi. Pekalongan: Penerbit NEM,.

Samsudin, (2023) D. Peran Abah Anom Dalam Bidang Agama, Sosial, Politik,

Dan Ekonomi. Pekalongan: Penerbit NEM,

Suharsimi Arikunto (1998), prosedur penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, hlm 129.

Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian,hlm.101

Sugiyono ,metodelogi penelitian kuantitatif,kualitatif,dan R&D , hlm,80

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 38

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 39.

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 39.

Hadi Sutrisno (2004), Metodologi Research Yogyakarta : Penerbit Adi, hlm. 151.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 200

Anwar Sanusi (2011), Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta: Salemba Empat,

hlm.12

Samsudin, D. Peran Abah Anom dalam Bidang Agama, Sosial, Politik, dan

Ekonomi. Pekalongan: Penerbit NEM, 2023.

Website dan E-journal

Andi Fachruddin. “Riyadhoh dalam Tarekat.” Thareqat, no. 8.5.2017 (2012):

2003–2005.

Ariadi, Purmansyah. “Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam.” Jurnal

59
Kedokteran dan Kesehatan 3, no. 2 (2019): 118.

Ayuningtyas, Dumilah, dan Marisa Rayhani. “Analisis situasi kesehatan mental

pada masyarakat di Indonesia dan strategi penanggulangannya.” Jurnal

Ilmu Kesehatan Masyarakat 9, no. 1 (2018): 1–10.

Aziz, Abd. “Ziarah Kubur, Nilai Didaktis Dan Rekonstruksi Teori Pendidikan

Humanistik.” Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman 13, no. 1 (2018): 35.

Kholid Albar, Dkk. Metodologi Penelitian Bisnis. 1 ed. Bangkalan: GUEPEDIA,

n.d.

Mohamed, M N. Mencegah, merawat & memulihkan penagihan dadah: beberapa

pendekatan dan amalan di Malaysia. Siri motivasi dan kecemerlangan

Utusan. Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors, 2006.

Patoni, Imam. “Pelaksanaan Ritual Ajaran Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah

dan Dampaknya di Masjid Al-Fattah Desa Ronosentanan Kecamatan

Siman Kabupaten Ponorogo.” Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Illmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Ponogoro (2021).

Putri, Graha Virgian Gustira. “Sistem Pakar Diagnosa Mental Ilness Psikosis

dengan Menggunakan Metode Certainty Factor.” INOVTEK Polbeng-Seri

Informatika 3, no. 2 (2018): 164–168.

Wahab, Abdul. “Riyadoh.” laguna guna, 2020.

Andi Fachruddin. “Riyadhah Dalam Tarekat.” Thareqat, no. 8.5.2017 (2012):

2003–5.

https://www.suryalaya.org/Inabah.html, diakses pada tgl 21 Maret Jam 00.51 WIB

60
https://www.suryalaya.org/Inabah.html diakses pada tanggal 24 Maret 2023 Jam

15:25 WIB.

https://tqnnews.com/docs/tqn/, diakses pada tanggal 23 Juli 2023 Jam 17.00 WIB

https://ldtqn.or.id/riyadhah-dalam-tqn-pondok-pesantren-suryalaya/, diakses pada

tanggal 17 Agutus 2023 Jam 18:50 WIB

https://www.suryalaya.org/Inabah.html, diakses tanggal 24 Maret 2023 Jam 15:25

WIB.

Hasil wawancara dengan Anak Bina 3V (19) pada Minggu tanggal 19 Juli 2023

Jam 21.30 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 4N (15) pada sabtu tanggal 19 Juli 2023 Jam

21.00 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 5I (13) pada sabtu tanggal 19 Juli 2023 Jam

21.30 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 6H (17) pada sabtu tanggal 19 Juli 2023 Jam

21.00 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 1P(17) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023

Jam 21.00 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 2B (13) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023

Jam 21.00 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 3V (19) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023

Jam 21.30 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 4N (15) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023

Jam 21.30 WIB

61
Hasil wawancara dengan Anak Bina 6H (17) pada Minggu tanggal 20 Juli 2023

Jam 21.00 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 1P (17) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam

21.00 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 2B (13) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam

21.30 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 3V (19) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam

21.00 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 4N (15) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam

21.30 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 51 (17) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam

21.00 WIB

Hasil wawancara dengan Anak Bina 6H(17) pada Senin tanggal 21 Juli 2023 Jam

21.30 WIB

62
RIWAYAT HIDUP

Pinasari ,dilahirkan di Karawang pada tanggal 08

Februari 2000. Anak ke tiga dari 4 bersaudara

Pasangan bapak Kuwu kanta dan ibu Unengsih,

bertempat tinggal di Dusun Pakuncen Desa

Sukaharja Kec,Telukjambe Timur Kab. Karawang.

Penulis menyelesaikan Pendidikan , Pendidikan Sekolah Dasar di SDN

Sukaharja 1 lulus pada tahun 2012, dan melanjutkan ke Sekolah Smpn 2

telukjambe timur lulus pada tahun 2016. Selanjutnya penulis melanjutkan

sekolah ke Madrasah Aliyah Negri 3 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2019.

Setelah lulus dari MA kemudian penulis melanjutkan pendidikannya ke

perguruan tinggi di Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Pondok

Pesantren Suryalaya dengan mengambil jurusan Ilmu Tasawuf.

Selama menjadi mahasiswa, penulis kerap mengikuti berbagai

kegiatankegiatan yang diselenggarakan didalam lembaga Institut Agama

Islam Latifah Mubarokiyah Suryalaya. Selain itu penulis juga aktif dalam

mengikuti berbagai organisasi mahasiswa dan menjabat sebagai Divisi

Departemen jaringan dan komunikasi Mahasiswa Fakultas Dakwah masa bakti

2021/2022.

63
LAMPIRAN-LAMPIRAN

64
Lampiran 1

DAFTAR WAWANCARA

A. Wawancara dengan anak bina Inabah 30 Putri

1. Sejak kapan anda engenal munaman beralkohol ?

2. Siapa yang mempengaruhi anda untuk meminum alkohol ?

3. Sejak kapan anda mencoba meminum alkohol ?

4. Dorongan apa yang membuat anda meminum alkohol ?

5. Bagaimana reaksi anda pertama meminum alkohol ?

6. Dimana saja anda mengonsumsi minuman beralkohol ?

7. Sejauh mana anda Mengenal minuman berakohol ?

8. Apakah orang tua anda tahu anda mengonsumsi alkohol ?

9. Apa yang menyebab kan anda menjadi pecandu minuman keras ?

10. Kenapa anda memilih untuk meminum alkohol ?

11. Apa yang membuat anda ketergantuangan narkoba atau obat obatan ?

12. Bagaimana reaksi anda ketika mengonsumsi ganja ?

13. Dengan siapa anda mengonsumsi ganja ?

14. Kapan pertama kali anda me ngonsumsi narkoba ?

15. Dimana anda membeli obat obatan /narkoba ?

16. Apa yang membuat anda tertarik dengan sesama jenis ?

17. Sejak kapan anda menyukai sesama jenis ?

18. Dimana anda berpacaran dengan sesama jenis ?

19. Kapan anda pertama kali merokok ?

20. Mengapa anda Merokok ?

65
21. Apa yang membuat anda merokok menjadikan sebuah kebiasaan ?

22. Siapa yang pertama kali mengajak anda untuk merokok ?

23. Apakah Rokok itu sehat menurut anda ?

24. Dimana anda pertama kali merokok ?

25. Bagaimana ketika orang tua anda tahu anda merokok ?

26. Apakah anda punya keinginan untuk berubah menjadi lebih baik ?

27. Apa anda punya cita cita ?

28. Apa yang anda rasakan saat pertama kali ada di Inabah ?

29. apa yang memotivasi anda masuk Inabah ?

30. Apa yang anda rasakan ketika menjalan kan program Inabah ?

31. Apakah ada perubahan selama disini?

32. Apa tujuan anda berada di Inabah ?

66
LAMPIRAN 2

Gambar 1. Foto Bersama pembina dan pengurus Inabah putri 30

Gambar 2 Perkenalan maksud dan tujuan penelitian di Inabah

Gambar 3 Kegiatan Bersih Bersih anak bina Inabah 30 putri

67
Gambar 4. foto bersama anak bina di Pagi hari

Gambar 5 Sarapan di pagi hari bersama anak bina Inabah 30 putri

Gambar 6 Kegiatan anak bina mencuci piring setelah makan bersama

68
Gambar 7 Kegiatan Tadarus Al-Quran di mushola

Gambar 8 Sholat Isroq anak bina Inabah putri 30

69
LAMPIRAN 3

Surat Izin Penelitian

70

Anda mungkin juga menyukai