Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Sejarah Peradaban Ekonomi Islam


Disusun Untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah ; Sejarah Peradaban Islam
Doosen Pengampu : Faisal, M. Ag.

Disusun Oleh : Safari


NIM : 1965002

FAKULTAS SYARIAH
PRODI EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH
PONDOK PESANTREN SURYALAYA 2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim..

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Sejarah Peradaban
Ekonomi Islam: Dari Masa Rasulullah hingga Kontemporer" dengan baik.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam, yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan
ekonomi Islam dari masa ke masa. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan memberikan wawasan baru mengenai perkembangan ekonomi Islam di
masa lalu hingga kontemporer.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
terutama kepada dosen yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan
makalah.

Tasikmalaya 09 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
BAB 2.........................................................................................................................................2
A. pengertian........................................................................................................................2
1. Sejarah.........................................................................................................................2
2. Ekonomi Islam.............................................................................................................2
B. Sejarah peradaban Ekonomi islam..................................................................................3
1. Pada masa Nabi Muhammad SAW.............................................................................3
2. Ekonomi pada masa Khulafaur Rasyidin Ekonomi Islam...........................................4
C. Perekonomian Setelah Khulafaurrasyidin.......................................................................7
1. Pada Masa Bani Umayyah...........................................................................................7
2. Konsep Ekonomi pada Masa Bani Abbasiyah............................................................7
3. Konsep Ekonomi pada Masa Turki Usmani................................................................8
Bab 3..........................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Pemakaian cadar merupakan salah satu bentuk tuntutan ajaran agama yang dianut
oleh masyarakat Muslim. Di Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah, sebagian
besar mahasiswi memilih untuk mengenakan cadar sebagai bentuk penerapan ajaran
agama dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini menjadi penting untuk dikaji
karena berkaitan dengan masalah penerapan ajaran agama dalam kehidupan sehari-
hari.

permasalahan yang sering dijumpai dalam masyarakat,maupun lingkungan


perkuliahan yaitu permasalahan toleransi dan sikap negatif terhadap mahasiswi yang
mengenakan cadar. Padahal, pemakaian cadar di institusi pendidikan agama
seharusnya menjadi hal yang wajar dan bahkan diharapkan. Namun, kenyataannya
banyak mahasiswi yang merasa tidak nyaman dan dipersepsikan sebagai sosok yang
kurang modern karena mengenakan cadar.

Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah merupakan salah satu institusi pendidikan
tinggi yang mengedepankan pendidikan agama dan keislaman. Namun, masih banyak
mahasiswi yang merasa kesulitan dalam menjalankan ajaran agama dengan baik dan
benar karena tekanan sosial dari lingkungan sekitarnya. Hal ini menyebabkan
mahasiswi merasa kurang percaya diri dalam mengenakan cadar dan merasa tidak
nyaman di institusi tersebut.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian fenomenologi untuk mengungkap


pengalaman dan persepsi mahasiswi bercadar di Institut Agama Islam Latifah
Mubarokiyah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai kondisi mahasiswi bercadar di institusi pendidikan agama dan memberikan
solusi untuk meningkatkan keberlangsungan pendidikan agama yang baik dan benar
bagi mahasiswi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan sejarah peradaban ekonomi Islam dari masa Nabi
Muhammad sampai dengan sekarang?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan ekonomi Islam di masa
lampau?
C. Tujuan
1. Agar memahami perkembangan sejarah peradaban ekonomi Islam dari masa Nabi
Muhammad sampai dengan sekarang

1
2. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ekonomi Islam di
masa lampau

BAB 2
PEMBAHASAN

Perkembangan Sejarah Peradaban Ekonomi Islam Dari Masa Nabi Muhammad


Sampai Dengan Sekarang

A. pengertian
1. Sejarah
Kata "sejarah" berasal dari bahasa Arab "syajaratun", artinya po- hon. Apabila
digambarkan secara sistematik, sejarah hampir sama de- ngan pohon, memiliki cabang dan
ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan
tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah silsilah, kisah, hikayat yang berasal dari bahasa
Arab. Sejarah dalam dunia Barat disebut histoire (Perancis), historie (Belanda), dan history
(Inggris), berasal dari bahasa Yunani, istoria yang berarti ilmu.'

Menurut definisi yang umum, kata history berarti "masa lampau umat manusia". Dalam
bahasa Jerman disebut geschichte, berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi. Adapun
dalam bahasa Arab disebut tarikh, berasal dari akar kata tarikh dan taurikh yang berarti
pemberita- huan tentang waktu dan kadangkala kata tarikhus syai'i menunjukkan arti pada
tujuan dan masa berakhirnya suatu peristiwa. Dalam penger- tian lain, sejarah adalah catatan
berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau (events in the past). Dalam pengertian
yang lebih saksama sejarah adalah kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia.

2. Ekonomi Islam
Sebelum menguraikan tentang ekonomi Islam, yang harus dipa. hami terlebih dahulu
pengertian ekonomi itu sendiri. Perkataan ekono- mi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu
"oicos" yang berarti "rumah" dan "nomos" yang berarti "aturan". Maksudnya adalah aturan-

2
aturan untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik
setingkat rumah tangga rakyat maupun setingkat rumah tangga negara."

Adapun pengertian ekonomi Islam beberapa ahli mendefinisikan ekonomi Islam


sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku manu- sia dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas di dalam kerangka syariah. Ilmu
yang mem- pelajari perilaku seorang Muslim dalam suatu masyarakat Islam yang dibingkai
dengan syariah. Definisi tersebut mengandung kelemahan karena menghasilkan konsep yang
tidak kompatibel dan tidak univer- sal. Karena dari definisi tersebut mendorong seseorang
terperangkap dalam keputusan yang apriori, benar atau salah tetap harus diterima."

B. Sejarah peradaban Ekonomi islam


1. Pada masa Nabi Muhammad SAW
Setelah diangkat sebagai kepala Negara, Rosulullah SAW segera melakukan
perubahan drastis dalam menata kehidupan masyarakat Madinah. Hal utama yang dilakukan
oleh rosulullah SAW. Adalah membangun sebuah kehidupan sosial, baik dilingkungan
keluarga, masyarakat, institusi, maupun pemerintahan, yang bersih dari berbagai tradisi, ritual
dan norma yang bertentangan dengan prinsip ajaran islam. Seluruh aspek kehidupan
masyarakat disusun berdasarkan nilai-nilai qur'ani seperti persaudaraan, persamaan,
kebebasan dan keadilan.

Madinah merupakan Negara yang baru terbentuk yang tidak memiliki harta warisan
sedikitpun. Hal ini merupakan implikasi nyata dari kehidupan masyarakat. Madinah yang
masa lalu selalu dihiasi oleh berbagai peperangan antar suku yang tidak pernah berhenti,
hingga islam hadir ditengah- tengah mereka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kondisi masyarakat madinah masih sangat tidak menentu dan memprihatinkan yang
mengidintifikasikan bahwa Negara tidak dapat dimobilisasi dalam waktu dekat.

a. Sejarah pemikiran Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW

Pemikiran Ekonomi Islam diawali sejak Muhammad SAW ditunjuk sebagai seorang
Rosul. seorang Rosul. Rasulullah SAW mengeluarkan sejumlah kebijkan yang menyangkut
berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan, selain masalah hukum (fiqih),
politik (siyasah), juga masalah perniagaan atau ekonomi (muamalah). Masalah-masalah
ekonomi umat menjadi perhatian Rosululloh SAW, karena masalah ekonomi merupakan pilar
penyangga keimanan yang harus diperhatikan. Selanjutnya, kebijakan-kebijakan Rosululloh
SAW menjadikan pedoman oleh para Khalifah sebagai penggantinya dalam memutuskan
3
masalah-masalah ekonomi. Al-Qur'an dan Al-Hadist digunakan sebagai dasar teori ekonomi
oleh para khalifah juga digunakan oleh para pengikutnya dalam menata kehidupan ekonomi
negara.

b. Pendirian Lembaga Baitul Mal dan kebijakan Fiscal

Rosulullah SAW merupakan kepala Negara pertama yang memperkenalkan konsep


baru dibidang keuangan Negara diabad ke 7 tempat pusat pengumpulan dana itu disebut
Baitul al-Mal yang mana pada masa Nabi Muhammad terletak dimasjid Nabawi. Pemasukan
Negara yang sangat sedikit disimpan di lembaga ini dalam jangka waktu yang pendek untuk
selanjutnya didistrbusikan seluruhnya kepada masyarakat.

 Kharaj
 Zakat
 ghanimah
 Jizyah
c. Pendapatan Baitul Mal

Pada masa Rosulullah SAW dana Baitul Mal dialokasikan untuk penyebaran Islam,
pendidikan dan kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pembangunan infrastruktur,
pembangunan armada perang dan keamanan, dan penyediaan layanan kesejahteraan sosial.
Seluruh alokasi Baitul Mal tersebut mempunyai dampak terhadap pertumbuhan ekonomi,
baik secara langsung ataupun tidak. Seperti alokasi untuk penyebaran Islam yang berdampak
terhadap kenaikan aggregate demand sekaligus aggregate supply karena jumlah populasi akan
meningkat dan penggunaan sumber daya alam akan semakin maksimal. Kasus dalam hal
tersebut adalah peristiwa hijrahnya kaum muhajirin ke Madinah dan persaudaraannya dengan
kaum Anshor. Selain itu penyebaran Islam ini juga dapat meningkatkan pendapatan baitul
mal.

Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, tidak berarti bahwa marginal


propensity to consume akan meningkat pula. Berdasarkan sebuah penelitian, peningkatan
penelitian masyarakat justru berpengaruh terhadap kenaikan marginal propensityto save.
Karena Rosulullah SAW sangat mendorong umatnyaagar melakukan investasi dan
peningkatan marginal propensityto save akan menaikkan tingkat investasi. Akibatnya, dalam
jangka panjang hal tersebut akan meningkatkan pula pendapatan nasional secara keseluruhan.

 Instrument kebijakan fiscal

4
 Meningkatkan pendapatan nasional dan tingkat partisipasi kerja
 Kebijakan pajak
 Anggaran
 Kebijakan fiskal khusus

2. Ekonomi pada masa Khulafaur Rasyidin Ekonomi Islam


a. pada Masa Abu Bakar As-Shiddiq

Rasulullah wafat tanpa menunjuk pengganti dalam urusan duniawi, urusan wahyu
sudah berakhir dengan wafatnya Rasulullah pada tangal 8 Juni 623 M. sementara, Islam
masih belum mapan di tengah-tengah orang yang baru memeluknya, dan tidak mudah
melupakan pengalama masa pra-Islam mereka. Selain itu, kondisi perekonomian, khususnya
perdagangan benar-benar sangat memprihatinkan setelah peperangan sebelumnya. Sebagai
orang fiqih yang profesinya menjadi praktisi perniagaan, Abu Bakar As-Shiddiq menerapkan
praktek akad- akad perdagangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Selama masa
khalifahnya Abu Bakar As-Shiddiq R.A. menerapkan beberapa kebijakan umum, antara lain
sebagai berikut

 Menegakan hukum dengan memerangi mereka yang tidak mau membayar zakat.
 Tidak menjadikan akhli badar (orang-orang yang berjihad pada perang badar) sebagai
pejabat negara.
 Tidak mengistimewakan ahli badar dalam pembagian kekayaan negara.
 Mengelolah barang tambang (rikaz) yang terdiri dari emas, perak, perunggu, besi, dan
baja sehingga menjadi sumber pendapatan negara.
 Menetapkan gaji pegawai berdasarkan karakteristuk daerah kekuasaan masing-
masing.
 Tidak merubah kebijakan rasullah SAW dalam masalah jizyah.
Sebagaimana Rasullah Saw Abu Bakar RA tidak membuat ketentuan khusus tentang
jenis dan kadar jizyah, maka pada masanya, jizyah dapat berupa emas, perhiasan,
pakaian, kambing, onta, atau benda benda lainya.
b. Umar bi khatab

Dalam sambutan kholifah umar bin khatab r.a ketika diangkat menjadi khalifah,
beliau mengumumkan kebijakan ekonominya yang berkaitan dengan fiskal yang akan
dijalankanya, yang mana terdapat tiga dasar yaitu:

5
 Negara islam mengambil kekayaan umum dengan benar dan tidak mengambil dari
kharaj atau harata fay'I yang diberikan oleh Allah swt kecuali dengan mekanisme
yang benar.
 Negara memberikan hak atas kekayaan umum, dan tidak ada pengeluaran kecuali
sesuai dengan haknya dan Negara menambahkan subsidi serta menutup hutang.
 Negara tidak menerima kekayaan dari harta yang kotor.
 Unsur-unsur kebijakan fiskal.

Ada beberapa hal penting yang perlu dicatat berkaitan dengan masalah kebijakan fiskal pada
masa Umar bin Khatab R.A, diantaranya adalah :

 Baitul maal.
 Kepemilikan tanah.
 Zakat.
 Ushr.
 Shodaqoh untuk orang non-muslim.
 Koin.
 Klasifikasi pendapatan Negara.
 Pengeluaran Negara.
c. Usman bin affan

Tidak ada perubahan yang signifikan pada situasi ekonomi secara keseluruhan salama
enam tahun berakhir kekhalifahan Usman bin affan, namun ada hal-hal yang dilakukan oleh
khlifah Usman bin affan, diantaranya adalah:

 Pembangunan pengairan.
 Pembentukan oraganisasi kepolisian untuk menjaga keamanan perdagangan.
 Pembangunan gedung pengadilan, guna menegakkan hukum.
 Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada individu dan hasilnya
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan masa pemerintahan Umar bin
khatab ra dari Sembilan juta menjadi lima puluh juta dirham.
d. Ali bin abi thalib

Pada khalifah ali bin abi thalib berkaitan dengan kebijakan yang dilakukanya selama
enam tahun kepemimpinannya adalah:

6
 Pendistribusian seluruh pedapatan yang ada pada baitul maal berbeda dengan umar
yang menyisihkan untuk cadangan.
 Pengeluaran angkatan laut dihilangkan.
 Adanya kebijakan pengetatan anggaran.
 Dan hal yang sangat monumental adalah pencetakan mata uang sendiri atas nama
pemerintahan islam, dimana sebelumnya kekhalifahan islam menggunakan mata uang
dinar dari Romawi dan dirham dari Persia.

Pemerintahan Ali bin Abi thalib berakhir dengan terbunuhnya beliau di tangan Ibnu Muljam
dari kelompok khawarij.

C. Perekonomian Setelah Khulafaurrasyidin


1. Pada Masa Bani Umayyah
Pada masa dinasti Bani Umayyah, khalifah Umar bin Abdul Azis berhasil
menerapkan konsep welfare state yaitu negara yang sejahtera. Umar memiliki kebijakan baru
untuk merubah taraf hidup masyarakat, salah satu buktinya yaitu tidak ditemukan seorang
pun yang dapat menerima zakat karena seluruh masyarakatnya berkecukupan (Ghozali,
2019). Adapun kebijakannya adalah dalam pengelolaan dana jizyah, Umar menerapkan
pengurangan beban jizyah atas pengikut agama kristen. Umar juga menerapkan kebijakan
pengelolaan lahan mati, memberikan konsep penyuburan tanah hingga penanaman pohon,
mendirikan bangunan, dan konsep kerjasama. Sedangkan runtuhnya Bani Umayyah
berlangsung pada masa Abu Malik bin Marwan yang masih mempertahankan Gubernur
Khurasan yaitu Nasr bin Sayyar. Kebijakan yang dikeluarkan yaitu menerapkan pajak kepada
non muslim sehingga menimbulkan beberapa pemberontakan dan runtuhnya dinasti Bani
Umayyah (Rizal, 2019).

Kemunduran dan kehancuran dinasti Umayyah juga disebabkan oleh faktor lain
diantaranya perebutan kekuasaan antara keluarga kerajaan, konflik berkepanjangan,
pertentangan etnis suku Arab Utara dan Selatan, ketidakcakapan khalifah dalam memimpin,
kecenderungan hidup mewah, pergulingan oleh Bani Abbas yang didukung oleh Bani
Hasyim, kaum syi’ah dan golongan Mawali (Zainudin, 2015). Jika dibandingkan dengan
bidang keilmuan lainnya, sumbangan kekhalifahan Bani Umayyah di bidang ekonomi
memang tidak begitu menonjol. Namun terdapat beberapa sumbangan pemikiran mereka
terhadap kemajuan ekonomi islam, diantaranya adalah perbaikan konsep pelaksanaan
transaksi saham, murabahah, muzara’ah serta kehadiran kitab AlKharaj yang ditulis oleh Abu

7
Yusuf yang hidup pada masa pemerintahan khaifah Hasyim yang membahas tentang
kebijakan ekonomi (Indasari, 2017).

2. Konsep Ekonomi pada Masa Bani Abbasiyah


Pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan Daulah
Bani Umayyah yang telah runtuh di Damaskus. Dinasti ini berkuasa kurang lebih lima abad
dan pusat pemerintahannya bertempat di kota Bagdad. Kemajuan di bidang ekonomi
berimbas pada kemakmuran rakyat secara keseluruhan. Perkembangan bidang pertanian maju
pesat pada awal pemerintahan Dinasti Abbasiyah karena pusat pemerintahannya berada di
daerah yang sangat subur, di tepian sungai yang di kenal dengan nama Sawad. Pertanian
merupakan sumber utama pemasukan negara dan pengolahan tanah hampir sepenuhnya
dikerjakan oleh penduduk asli yang statusnya mengalami peningkatan pada masa rezim baru.
Lahan-lahan pertanian yang terlantar dan desa-desa yang hancur diberbagai wilayah
diperbaiki dan dibangun secara bertahap serta dibangunnya saluran irigasi baru. Puncak
kemakmuran rakyat terjadi pada masa Harun alRasyid dan putranya al-Ma’mun. Kekayaan
yang melimpah pada masa ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan diberbagai bidang seperti
sosial, pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesehatan, kesustraan dan pengadaan
fasilitas-fasilitas umum. Pada masa inilah berbagai bidang-bidang mencapai puncak
keemasannya (Meriyati, 2018).

3. Konsep Ekonomi pada Masa Turki Usmani


Kerajaan Turki Usmani sebagai kerajaan yang mampu bertahan hingga abad ke20
yang lebih banyak difokuskan pada masalah kemiliteran dan perluasan wilayah. Dengan
demikian kondisi ekonomi dan keuangan turut memberikan andil bagi perkembangan islam di
kerajaan Turki Usmani. Terjadinya peperangan yang berkesinambungan yang menimpa Turki
Usmani sangat menguras sumber dana. Peperangan yang terjadi berdampak pada merosotnya
perekonomian karena pendapatan negara berkurang secara drastis sementara belanja negara
semakin tinggi untuk biaya perang. Penguasa Turki Usmani tidak lagi memikirkan dan
memperhatikan pola pembangunan dan rehabilitasi jalan-jalan, rumah sakit, sekolah-sekolah
serta prasarana ekonomi seperti pembangunan sektor pertanian, pengairan atau pemeliharaan
bendungan (Suar, 2020).

Turki Usmani mengalami masa kejayaan sejak permulaan sampai masa pemerintahan
Sulaiman dan setelah Sulaiman, Usmaniyah mengalami kemunduran. Faktor utama
kemunduran dan kehancuran Turki Usmani adalah buruknya pemahaman keislaman dan
kesalahan dalam penerapannya. Selain itu, kegiatan ijtihad terhenti yang menyebabkan
8
kebekuan berpikir, jumud dan stagnan sehingga pada saat Eropa mengalami kemajuan dengan
berbagai penemuan sains dan industri, umat mengalami kebingungan untuk mengambil atau
tidak yang berasal dari Barat. Tidak mampu membedakan antara ilmu dan tsaqofah, antara
hadharah dan madaniah serta terjadinya konspirasi Barat bersama agennya Mustafa Kemal
Attarturk yang menyebabkan keruntuhan Khilafah Islamiyah pada 3 Maret 1924
(Hasnahwati, 2020).

Bab 3
Penutup

A. Kesimpulan

Sejarah peradaban ekonomi Islam dimulai sejak zaman Nabi Muhammad saw. Pada
masa itu, perekonomian Islam bersifat komunal, yaitu sistem dimana kekayaan dan harta
benda dikelola secara bersama-sama oleh seluruh anggota masyarakat. Selain itu, pada masa
itu juga diterapkan prinsip-prinsip ekonomi seperti zakat (pajak untuk fakir miskin), infak
(pengeluaran harta untuk kepentingan sosial), dan qardh (pinjaman tanpa bunga).

Setelah kematian Nabi Muhammad saw, peradaban ekonomi Islam mulai mengalami
perubahan dengan munculnya sistem ekonomi pasar yang lebih modern. Pada masa itu,
peradaban Islam berkembang dengan cepat dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-
8 hingga ke-13. Pada masa itu, peradaban Islam merajai bidang-bidang seperti ilmu
pengetahuan, teknologi, dan ekonomi.

Namun, peradaban Islam juga mengalami masa-masa kemunduran pada abad ke-14
hingga ke-17, dimana beberapa negara Islam terjajah oleh negara-negara Barat. Pada masa
itu, peradaban Islam terus mengalami perubahan dan adaptasi dengan sistem ekonomi
modern yang dibawa oleh negara-negara Barat.Pada abad ke-20, peradaban Islam kembali
mengalami perkembangan dengan munculnya beberapa negara yang menerapkan sistem

9
ekonomi Islam secara resmi, seperti Iran dan Malaysia. Namun, peradaban Islam masih terus
menghadapi tantangan dalam penyesuaian dengan sistem ekonomi global yang semakin
kompleks.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat memahami sistem perekonomian dari
sejak zaman nabi hingga sekrang. Dan apabila dari makalah ini masih banyak kekurangan
mohon karena sedikitnya referensi.

DAFTAR PUSTAKA
Ummari, Zuul Fitriyani dkk, 2021, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta ; KENCANA.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwix_cPoh7z8AhVqIrcAHb79BV
EQFnoECB8QAQ&url=https%3A%2F%2Fosf.io%2Fm9pag
%2Fdownload&usg=AOvVaw2RXAQUxZq-vGvyLSDQsbif

10

Anda mungkin juga menyukai