DISUSUN OLEH :
Kelompok XI
MUZRIA : 2310411120
MOH. IKHSAN : 2310411136
ROSMILA : 2310411116
Donggala ..........
Oktober 2023
Penyusun
(Kelompok XI)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Nelakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Permasalahan.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Respon Agama Islam Terhadap Globalisasi............................................2
B. Modernisme dan Reformisme Islam..........................................................3
C. Fundamentalisme dan Radikalisme Islam.................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
A. Kesimpulan.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi berasal dari kata “Globe” yang berarti bola bumi karena
akselerasi penyebaran informasi yang luar biasa dan cepat bahkan kita tidak
membutuhkan waktu yang lama dan uang yang cukuop banyak untuk menjelajahi dunia,
kita hanya cukup Klik Google Earth, disana kita akan mendapatkan informasi yang
lengkap tentang bumi dan isinya. Bersamaan dengan derasnya arus globalisasi yang
tidak bisa dikendalikan sehingga kemajuan-kemajuan tersebut mengubah dan
mengarahkan kebudayaan kita dan bahkan melebihi angan-angan kita, kemajuan
teknologi telah menguasai seluruh dunia sehingga sangat mudah untuk mendapatkan
informasi bahkan tidak sedikit budaya-budaya barat mempengaruhi budaya timur. Ini
semua karena tidak ada lagi pembatsan, coba kita liat gaya hidup ala islam dengan
memakai hijab dan busana muslimah. Akan tetapi dizaman yang katanya penuh dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sangat jarang sekali kita jumpai wanita mengenakan
pakaian muslimah.semua itu karena pengatuh derasnya dunia luar. Cuciam W. Ye,
mengatakan bahwa modernitas adalah budaya dunia, karena semua negara ini
membutuhkan dan perubahan mencapoi tujuan-tujuan dengan mudah dan fleksibel.
Terciptanya budaya modern didasarkan pada teknologi yagn maju dan semangat dunia
ilmiah dan pandangan hisup yang rasional dikalangan manusia
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Permasalahan
globalisasi, melahirkan berbagai persoalan, baik secara sosial, ekonomi, politik dan
agam. Pada satu sisi, era globalisasi meberi peluang lebar bagi semua komunitas untuk
“berbaur” dengan komunitas lain. Disisi lain, globalisasi justru menebar ancaman bagi
komunitas yang tidak siap menahan derasnya arus globalisasi yang sedang
berlangsung pada saat ini. Berbagai komunitas agama baik di indonesia maupun di
oleh Center for religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Gajah Mada University
& Indonesia Consortium for Religious Studies (ICRS-Yogya), 30 Juni – 3 Juli 2008 di
Pasca Sarjana UGM, problem globalisasi bila ditinjau dari berbagai sisi, baik sosial,
budaya, ekonomi, politik maupun media telah melahirkan perilaku negatif pula dalam
Agama akana terus dihadapkan pada posisi krusial dan akan sulit
zaman, perlu dikembangakan sikap kritis terhadap segala tafsir agama yang telah
kehilangan konteks zaman. Melalui kritik yang profesional, agama diharapkan dapat
berfungsi kembali sebagai jawaban atas persoalan umat manusia, jelasny. Pandangan
Pengaruh globalisasi terhadap agama, setidaknya dapat dilihat dari munculnya dua
global artinya, mereka ‘menerima’ globalisasi sebagai bagian dari proses hidup yang
sudah digariskan tuhan. Dan manusia, sebagai khalifa, ditugaskan untuk “mengawal”-
nya. Ada pandangan kultural yang menjadi alasan kelopok ini. Bahwa sejatinya semua
umat manusia dengan beragam jenisnya ada dalam kebersamaan. Mereka dapat
belajar satu sama lain sehingga dapat menjalin kerja sama sehingga pada akhirnya
Dari kedua pandangan di atas, tentu saja para pemuka agama harus
cermat menghadapi permasalahn tersebut. Bila mereka tidak cermat melihat
fenomena ini, bukan tidak mungkin yang tejadi justru benturan antar komunitas
agama. Alih-alih agama dapat menjadi benteng yang kokoh membendung arus
globalisasi, yang terjadi mereka justru terjebak dalam pertikaian.
B. Modernisme dan Reformisme Islam
a. Modernisme
b. Reformisme Islam
• Tekanan (pressure) dari dunia modern, di mana kita harus tetap tegak di atas
akidah dan syariat islam.
a. Fundamentalisme
• Mempunyai prinsip interpensi ajaran agama yang berbeda atau bersebangan dengan
tradisi yang berlaku. Kemudian secara aktif, kelompok ini akan bergerak
memperjuangakan hasil penafsiranya tersebut dengan berbagai cara; dari kritik
persuasif hingga tindakan tegas yang menjurus anarkhisme. Pada titik inilah
fundamentalisme kerap dipersepsikan sebagai gerakan negatif.
• Lazimnya kelompok ini memiliki perilaku yang eksklusif, tertutp, dan mencurigai
kelompok lain. Kendati dalam sebuah kesempatan bisa sangan terbuka untuk
berdialog dengan kelompok lain tetapi tujuannya sekedar membantah argumentasi
mereka.
b. Radikalisme
Kita liat teori ini sedikit banyak pembenaranya tatkala terjadi konflik
atas nama agama dan aksi terorisme di mana-mana. Secara empirik, radikalisme
agama di belahan dunia muncul dalam bentuknya yang paling konkret, yakni kekerasan
atau konflik. Di Bosnia misalnya, kaum ortodoks, katolik dan islam saling membunuh.
Di Irlandia Utara, umat Katolik dan Protestan saling bermusuhan. Begitu juga di
Tanah Air terjadi konflik antaragama di Poso dan di Ambon. Kesemuanya ini
memberikan penjelasan betapa radikalisme agama sering kali menjadi pendorong
terjadi konflik dan ancaman bagi masa depan perdamaian.
Pandanga ini tetap hidup dalam kelompok sempalan beberapa agama dan
semuanya berakar pada radikalisme dalam penghayatan agama dan semuanya berakar
pada radikalisme dalam penghayatan agama. Secara teroris, radikalisme muncul dalam
aksi penolakan, perlawanan, dan keinginan dari komunitas tertentu agar dunia ini
diubah dan ditata sesuai dengan doktrin agamanya.
A. Kesimpulan