Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT ISLAM

Dosen Pengampu :
Nama : Dr. Drs. Bahrun, M. Pd
NIP : 195908241987021001

Disusun Oleh :
Nama : Saibul Miski
NIM : 2206101010017

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
pendidikan di Indonesia dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada bapak Dr. Drs. Bahrun, M.Pd selaku dosen mata kuliah filsafat pendidikan
yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini, sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Di luar itu, saya penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi tata bahasa,
penyusunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, saya selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas. Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Semoga makalah yang telah disusun ini
dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Banda Aceh, 21 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
A. FILSAFAT ISLAM ............................................................................................ 2
2.1.1 Pengertian Filsafat Islam .............................................................................. 2
2.1.2. Sejarah Adanya Filsafat Islam ..................................................................... 2
2.1.3 Tokoh Filsafat Islam .................................................................................... 3
B.PANDANGAN ISLAM MENGENAI PENDIDIKAN ..................................... 4
2.2.1. Pendidikan Dalam Perspektif Islam ............................................................. 4
2.2.2. Guru Dalam Perspektif Pendidikan Islam .................................................... 5
2.2.3. Kurikulum dalam pendidikan islam ............................................................. 7

BAB 3 PENUTUP ................................................................................................. 8


A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................ 8

DAFTARPUSTAKA ............................................................................................. 9

BAB I
PENDAHULUAN

iii
A. Latar Belakang
Di dalam pendidikan Islam dasawarsa ini menjadi penuh pertanyaan, Apakah
pendidikan Islam di Indonesia ataupun dunia setelah sudah sesuai dengan kenyataan yang ada
di dalam diri Islam ataupun harapan untuk kemajuan di dunia islam itu tersendiri. Hal itu itu
menjadi PR besar bagi semua pelajar muslim di seluruh dunia untuk mengontrol Bagaimana
perkembangan pendidikan berdasarkan kepentingan dan pengaruh nya terhadap kehidupan
beragama khusus agama Islam. Adapun harapan yang terkandung di dalam ajaran Islam
adalah Islam mampu menjadi rahmatan lil alamin bagi kehidupan di muka bumi dengan
menegakkan Keadilan keadilan yang menjadi perdebatan di era ini.
Masalah yang terjadi di dunia saat ini terkait dengan islam phobia menjadi dampak terbesar
dalam sejarah umat islam. dimana umat islam dicap sebagai agama yang mengandung
unsur kekerasan dengan tanda kutip bahwa islam dipandang sebagai agama teroris . sebagai
orang yang merasa keberatan dengan anggapan dari dunia barat terhadap orang islam terkait
dengan islam phobia kita harus responsif terhadap anggapan tersebut bahwa sesungguhnya
islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, bukan agama yang menyebar terorisme
ataupun pembunuhan pembunuhan di mana-mana. karena seperti pada dasarnya islam adalah
agama yang diturunkan oleh allah kepada nabi muhammad untuk mengubah akhlak manusia
pada umumnya bukan untuk merusak tatanan kehidupan di dunia ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat islam?
2. Bagaimana sejarah lahirnya filsafat islam?
3. Siapa saja tokoh dari filsafat islam?
4. Bagaimana Pendidikan Dalam Perspektif Islam?
5. Bagaimana peranan Guru Dalam Perspektif Pendidikan Islam?
6. Bagaimana Kurikulum dalam pendidikan islam?

c.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui Pengertian filsafat islam
2.Untuk mengetahui sejarah lahirnya filsafat islam
3. Untuk mengetahui tokoh dari filsaft islam
4.Untuk mengetahui peranan Pendidikan Dalam Perspektif Islam
5. Untuk mengetahui peranan Guru Dalam Perspektif Pendidikan Islam
6. Untuk mengetahui pandangan Kurikulum dalam pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN

iv
A. FILSAFAT ISLAM
2.1.1. Pengertian filsafat islam
Filsafat islam adalah perkembangan pemikiran umat Islam dalam masalah ketuhanan,
kenabian, manusia, dan alam semesta yang disinari ajaran Islam. Adapun definisinya secara
khusus seperti apa yang dituliskan oleh penulis Islam sebagai berikut
a. Ibrahim Madkur, filsafat islam adalah pemikiran yang lahir dalam dunia Islam untuk
menjawab tantangan zaman yang meliputi Allah dan alam semesta, wahyu dan akal, agama dan
filsafat.
b. Ahmad Fuad Al-Ahwany, filsafat Islam adalah pembahasan tentang alam dan manusia yang
disinari ajaran Islam.
c. Muhammad Atif Al-EIraqy, filsafat Islam secara umum di dalamnya tercakup ilmu kalam,
ilmu ushul fiqh ilmu tasawuf, dan ilmu. pengetahuan lainnya yang diciptakan oleh intelektual
Islam. Pengertiannya secara khusus adalah pokok-pokok atau dasar-dasar pemikiran filosofis
yang dikemukakan para filosof muslim.
Jelaslah bahwa filsafat Islam merupakan hasil pemikiran umat islam secara keseluruhan.
Pemikiran umat Islam ini merupakan buah dari dorongan ajaran Al-Quran dan Hadis.

2.1.2. Sejarah Adanya Filsafat Islam


Ketika datang ke Timur Tengah pada abad IV SM. Aleksander Agung membawa bukan hanya
kaum militer tetapi juga kaum sipil Tujuannya bukanlah hanya meluaskan daerah kekuasaannya
ke luar Macedonia, tapi juga menanamkan kebudayaan Yunani di daerah-daerah yang
dimasukinya. Untuk itu ia adakan pembauran antara orang-orang Yunani yang dibawanya,
dengan penduduk setempat. Dengan jalan demikian berkembanglah falsafat dan ilmu
pengetahuan Yunani di Timur Tengah, dan timbullah pusat-pusat peradaban Yunani seperti
Iskandariah (dari nama Aleksander) di Mesir."
Ketika para Sahabat Nabi Muhammad menyampaikan dakwah Islam ke daerah-daerah tersebut
terjadi peperangan antara kekuatan Islam dan kekuatan Kerajaan Bizantium di Mesir, Suria serta
Irak, dan kekuatan Kerajaan Persia di Iran. Daerah-daerah ini, dengan menangnya kekuatan
Islam dalam peperangan tersebut, jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Tetapi penduduknya, sesuai
dengan ajaran al-Qur'an, bahwa tidak ada paksaan dalam agama dan bahwa kewajiban orang
Islam hanya menyampaikan ajaran-ajaran yang dibawa Nabi, tidak dipaksa para sahabat untuk
masuk- Islam. Mereka tetap memeluk agama mereka semula.
Dari warga negara non Islam ini timbul satu golongan yang tidak senang dengan kekuasaan
Islam dan oleh karena itu ingin menjatuhkan Islam. Mereka pun menyerang agama Islam dengan
memajukan argumen- argumen berdasarkan falsafat yang mereka peroleh dari Yunani.
Dari pihak umat Islam timbul satu golongan yang melihat bahwa serangan itu tidak dapat
ditangkis kecuali dengan memakai argumen- argumen filosofis pula. Untuk itu mereka pelajari
filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani. Kedudukan akal yang tinggi dalam pemikiran Yunani
mereka jumpai sejalan dengan kedudukan akal yang tinggi dalam al- Qur'an dan Sunnah Nabi.

v
Dengan demikian timbullah di panggung sejarah pemikiran Islam teologi rasional yang
dipelopori kaum Mu'tazilah.
Teologi rasional Mu'tazilah inilah, dengan keyakinan akan kedudukan akal yang tinggi,
kebebasan manusia dalam berfikir serta berbuat dan adanya hukum alam ciptaan Tuhan, yang
membawa pada perkembangan Islam bukan hanya filsafat, tetapi juga sains, pada masa antara
abad ke VIII dank e XIII M.
Filsafat dibagi 3 periode. Periode pertama berasal dari Yunani. Tokoh-tokoh seperti Socrates.
Plato dan Aristoteles. Periode kedua yang merupakan masa pertengahan adalah Filsafat Islam.
Filsafat Islam klasik mulai berkembang pada masa Al-Kindi.
Al-Kindi merupakan seorang Aristotelian, ia mengartikan filsafat sebagai pola pikir manusia
untuk lebih mengetahui dirinya, dari pengertian tersebut al-kindi berusaha lebih "mengetahui
dirinya sendiri" yang kemudian ia jadikan sebagai cara atau alat untuk lebih mengetahui hal-hal
yang sifatnya lebih besar. Filsafat al-Kindi juga mengarah kepada al-Ilmu al-Insani wa Ilum al-
Ilahi.

2.1.3. Tokoh filsafat islam


Dalam ilmu filsafat islam ada beberapa tokoh yang dianggap membawa pengaruh dan karya-
karyanya dikenal oleh sebagian umat muslim saat ini. Beberapa tokoh tersebut antara lain :
a. Al-Kindi
Al-Kindi atau Abu Yusuf Ya qub bin Ishak bin Ash-Shabah bin Imran bin Ismail bin Al-
Asy'ats bin Qays Al-Kindi dikenal sebagai sosok muslim pertama yang memunculkan gagasan
tentang filsafat dan ia jugalah yang berpendapat bahwa ajaran agama islam sebenamya tidak
berbeda jauh dengan ilmu filsafat atau falsafah sehingga keduanya bukanlah dua hal yang
bertentangan. Tidak hanya cerdas sebagai filsuf atau pemikir islam yang diakui oleh bangsa
barat, Al kindi juga menghasilkan banyak karya dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya seperti
aritmatika dan musik
b. Al-Farabi
Al Farabi atau Abu Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Farabi adalah seorang tokoh ilmuwan
sekaligus filsuf muslim yang berusaha memadukan beberapa aliran filsafat antara lain aliran
falsafah al taufiqhiyah yang berkembang sebelumnya dari hasil pemikiran filsuf Yunani seperti
Plato, Aristoteles, Plotinus,Al farabi juga berpendapat bahwa pada hakikatnya filsafat itu
memiliki satu tujuan yakni untuk mencari kebenaran dari suatu hal.
c. Ibnu Rusyd
Abu Walid Muhammad bin Rusyd atau yang dikenal dengan nama ibnu rusyid adalah salah
satu tokoh ilmuwan muslim yang cukup dikenal. Ia juga merupakan salah seorang filsuf yang
dikenal dnegan aliran rasionalnya. Sebagai seorang filsuf dan pemikir Ibnu Rusyid menjunjung
tinggi akal dan peranananya dalam kehidupan. Ibnu rusyid juga berpendapat bahwa akal fikiran
bekerja dengan didasari oleh pengertian umum atau maj ani kulliyah dandidalamnya tercakup
hal- hal yang bersifat partial atau disebut juz'iyah d. Ibnu Sina

vi
d. Ibn Sina
Ibnu sina yang terkenal sebagai ilmuwan dalam bidnag kedokteran juga dikenal sebagai
seorang sosok filsuf muslim. Ia berpendapat bahwa semua intelenji atau akal berasal dari Tuhan
dan segala hal yang menyangkut dasar semua ilmu juga berasal dari Tuhan Ibnu sina jugalah
yang menyatakan bahwa esensi berada dalam akal dan wujud berada diluar akal. Ia juga banyak
membahas mengenai metafisika dan filsafah tentang jiwa.
e. Al-Ghazali
Muhammad bin Ahmad, Al-Imamul Jalil, Abu Hamid Ath Thusi Al-Ghazali atau yang lebih
dikenal sebagai Al Ghazali adalah salah seorang filsuf ternama yang berasal dari daerah Thusi
yang merupakan bagian dari Negara Persia. Al ghazali banyak menghasilkan karya dibidang
filsafat dan ia pada mulanya berpendapat bahwa ilmu pengetahuan sebenarnya tidak bisa
ditangkan dengan menggunakan panca indera manusia. Al ghazali lebih cenderung percaya
terhadap akal daripada kelima panca indera. Dizamannya, ia pernah menjadi guru besar di
Nidzamiyah, Baghdad selama empat tahun beberapa kitab karangan Al ghazali yang terkenal
antara lain Ihya Ulum Ad- Din. Tahafut al-Falasifah dan Al-Munqidz min adh-Dhalal.

B.PANDANGAN ISLAM MENGENAI PENDIDIKAN


2.2.1. Pendidikan Dalam Perspektif Islam
Pendidikan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merubah, mendidik dan
mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki oleh setiap peserta didik sehingga, dengan
adanya Pendidikan peserta didik bisa memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan sebuah
informasi terbaru untuk bekal dalam menjalankan kehidupannya sebagai generasi penerus
bangsa (Mustofa, 2019: 5).
Secara etimologi Pendidikan Islam (tarbiyah al-islamiyah), artinya suatu kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan, pembimbingan, dan mengoptimalkan. Istilah ta’lim dalam Islam
diartikan sebagai pengajaran atau ajaran. Yusuf Faisal menjelaskan bahwa secara etimologi,
Pendidikan berasal kata Tarbiyah dan kata Ta’lim, masing masing berasal dari kata “Rabba” dan
“Allama” maknanya yaitu: mengasuh, mengembangkan serta membimbing (Saihu, 2020: 7).
Secara terminologi Pendidikan Islam adalah kesepakatan dari para ilmuwan dalam bidang
tertentu mengenai suatu hal. Menurut istilah yaitu adanya visi dan misi terdapat tujuan yang
diinginkan, sesuai dengan latar belakang pendidikan, kecenderungan, kesenangan, keahlian, dan
kepentingan (Nata, 2010: 35).
Mohammad Labib an-Najihi menjelaskan bahwa, Pendidikan Islam secara terminologi yaitu
sebuah aktivitas yang teratur dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan Islam memiliki
berbagai manfaat diantaranya yaitu mengarahkan, menyesuaikan, dan mengaplikasikan dengan
adanya sebuah kegiatan kegiatan belajar mengajar secara integral (Yuliani, 2018: 2).
Drs. Burlian Shomad mengatakan bahwa Pendidikan Islam merupakan kesatuan dan keutuhan
yang dapat menjadi persyaratan dalam menjalankan kehidupan manusia. Apabila dalam
kehidupan manusia tidak ada nilai keutuhan (integrity) dan kesatuan (integration), maka
kehidupan akan terpecah belah (Azis, 2019: 13). Pendidikan menurut pandangan Islam memiliki
fungsi yaitu membimbing dan mengembangkan seluruh fitrah yang dimiliki oleh peserta didik
vii
supaya bisa terbentuk manusia yang lebih baik dan benar dalam menjalankan kehidupannya
sesuai dengan syariat islam (Hidayat et al., 2018: 224). Pendidikan Islam ini sebagai usaha yang
bermakna segala aktivitas atau perilaku, contoh perilaku pendidikan dalam Islam, karena setiap
perilaku harus ada pertanggungjawaban kepada semua pihak khususnya kepada Allah SWT.
maka dalam pelaksnaanya harus disertai sikap tanggung jawab.
Pendidikan memiliki ruang lingkup yang sangatlah luas. Ruang lingkup pendidikan dalam
perspektif Pendidikan Islam yaitu:
a. Mendidik merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta
didiknya dengan cara menuntun, membimbing, memberikan pertolongan agar mencapai tujuan
pendidikan
b. Peserta didik merupakan obyek yang sangat penting dalam pendidikan
c. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam merupakan acuan yang digunakan dalam menjalankan
proses kegiatan pembelajaran
d. Pendidik dijadikan sebagai obyek yang berperan penting dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran
e. Materi Pendidikan Islam ialah sebuah informasi pembelajaran yang kemudian disampaikan
secara terstruktur kepada peserta didik
f. Metode Pendidikan Islam merupakan suatu cara yang digunakan oleh seorang pendidik dalam
rangka untuk menyampaikan sebuah informasi atau materi pembelajaran, sehingga sebuah
informasi atau materi pembelajaran bisa diterima dengan baik oleh peserta didik
g. Evaluasi pendidikan adalah penilaian hasil belajar yang sudah ditempuh oleh setiap peserta
didik.
h. Lingkungan Sekitar merupakan keadaan yang sangat berpengaruh terhadap proses
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hasil dari Pendidikan (Azis, 2019: 21).

2.2.2. Guru Dalam Perspektif Pendidikan Islam


Pendidikan adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk
mengembangakan setiap aspek kemampuan yang dimiliki, karena dengan adanya pendidikan,
manusia bisa mendapatkan pengalaman dan sebuah informasi yang baru sehingga bisa
diimplementasikan dalam melaksanakan kehidupannya menjadi lebih baik (Syam, 2019: 2).
Pendidikan memiliki beberapa komponen terdiri atas tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan,
bahan pembelajaran, guru, peserta didik, sarana prasarana dan lingkungan pendidikan.
Komponen – komponen pendidikan tersebut sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran
yang akan dilaksanakan supaya bisa berjalan dengan baik dan benar. Dalam rangka untuk
mencapai tujuan Pendidikan yang baik dan benar, maka didalamnya terdapat salah satu
komponen yang sangat penting yakni guru.
Menurut perspektif Pendidikan Islam, guru ialah seseorang yang mampu menjadi suri tauladan
dengan menginternalisasikan ilmunya dalam menjalankan kewajibannya dengan baik dan benar
(Purwaningsih & Muliyandari, 2021: 66). Hadari Nawawi menerangkan bahwa guru ialah

viii
seseorang yang profesinya sebagai pengajar ada lembaga pendidikan tertentu untuk membentuk
kedewasaan dari setiap peserta didik.
Guru ialah seseorang yang mengemban amanah sangat mulia dari Allah SWT, untuk
mengarahkan, mendidik, dan membimbing manusia. Seorang guru juga menjadi petunjuk bagi
kehidupan manusia, karena dapat membentuk manusia menjadi lebih baik yang senantiasa
bertaqwa kepada Allah SWT., maka dari itu, menjadi seorang guru akan memiliki kedudukan
serta derajat yang lebih tinggi khususnya dalam perspektif Pendidikan Islam. Selain itu, menjadi
seorang guru merupakan salah satu ibadah yang disariatkan oleh Allah SWT. (Hermawan et al.,
2020: 148).
Menurut teori Barat, guru dalam Pendidikan Islam merupakan seseorang yang berperan dalam
mengembangkan serta mengoptimalkan seluruh kemampuan yang dimiliki oleh setiap peserta
didik. Guru juga bisa disebut sebagai seseorang yang membimbing peserta didik untuk
mengembangkan seluruh potensi jasmani serta rohaninya, supaya terbentuk manusia yang
memiliki kepribadian unggul dalam menjalankan kehidupannya. Kepribadian unggul yang
dimaksud yaitu peserta didik bisa menjalankan kewajibannya dalam melaksanakan
kehidupannya sehari – hari sesuai dengan syariat islam untuk bekal kehidupan diakhirat kelak
(Tafsir, 1992: 74).
Guru juga sebagai pewaris nabi (warathat al-anbiya) yang memiliki misi rahmat li al- ‘alamin
(membawa rahmat bagi seluruh alam). Seorang guru harus berpedoman pada konsep amar
ma’ruf nahi munkar dan konsep tauhid dalam menyebarkan misi iman, islam, serta ihsan, supaya
mendapatkan kebahagian hidup, baik dunia maupun akhirat (Samsudin, 2015: 36). Profesi guru
dalam Islam membawa dua misi pada satu waktu secara bersamaan, misinya yaitu misi agama
dan misi ilmu pengetahuan.
Seorang pendidik dalam menjalankan misi agama harus mentransfer nilai – nilai Islam atau
spiritual kepada peserta didik, supaya bisa melaksanakan kehidupannya sesuai dengan syariat
Islam. Guru dalam menjalankan misi ilmu pengetahuan harus mentransfer ilmunya sesuai
dengan tuntutan zaman, supaya bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang dihadapi
(Muhlison, 2014: 52).
Guru dalam perspektif pendidikan Islam biasa dikenal dengan sebutan murabbi, mu’allim,
mu’addib, muddaris, dan mursyid. Kelima istilah ini memiliki kedudukan serta perannya
masing-masing, yaitu sebagai berikut:
a. Murabbi yaitu seseorang yang bertugas membimbing dan mengarahkan anak didik, supaya
memiliki keterampilan serta mampu mengatur hasilnya sehingga dapat bermanfaat bagi nusa,
bangsa dan agama
b. Mu’allim yaitu seseorang yang memiliki berbagai ilmu serta bisa mengajarkan dan
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu menyampaikan berbagai ilmu kepada
orang lain (Tamuri & Ajuhary, 2010: 46)
c. Mu’addib yaitu seseorang yang mentransfer ilmu serta mengimplementasikan nilai moral dan
spiritual kepada peserta didik, supaya berperilaku baik dalam menjalankan kehidupannya dalam
rangka membangun peradaban yang lebih baik dimasa depan
d. Muddaris yaitu seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan secara komprehensif yang
digunakan untuk mengembangkan dan memperbaruhi pengetahuannya secara berkelanjutan serta

ix
berusaha untuk mencerdaskan peserta didik dan melatih kemampuan yang sesuai dengan
bakatnya masing – masing.
e. Mursyid yaitu seseorang yang memiliki sikap dan sopan santun secara baik, sehingga bisa
dijadikan sebagai contoh oleh orang lain dan peserta didiknya (Sulaiman, 2019: 95).
Seorang guru dalam tradisi masyarakat Islam di Indonesia, terdapat beberapa sebutan yang
berbeda – beda disetiap daerahnya. Misalnya yaitu dipulau Jawa dan Madura, guru disebut
dengan sebutan Kyai. Di Jawa Barat, guru disebut dengan sebutan Ajengan, di Lombok guru
disebut dengan sebutan Tuan Guru, dan di Aceh guru disebut dengan sebutan Teuku (Kosim,
2008: 48).
2.2.3.Kurikulum dalam pendidikan islam
Kurikulum dalam pendidikan Islam biasanya didasarkan pada ajaran-ajaran agama Islam dan
pengetahuan umum yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa materi
yang biasanya termasuk dalam kurikulum pendidikan Islam:
1.Al-Quran dan Hadits: Murid-murid mempelajari ayat-ayat Al-Quran dan Hadits, serta
mempelajari cara menghafal, membaca dan memahami makna dari ayat-ayat tersebut.
2.Akidah (Teologi Islam): Murid-murid belajar tentang keyakinan dasar dalam Islam, termasuk
kepercayaan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab suci, nabi dan rasul, hari akhir dan qadar.
3.Fiqh (Hukum Islam): Murid-murid belajar tentang hukum-hukum Islam dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk shalat, puasa, zakat, haji, dan muamalah (perdagangan, pernikahan, waris,
dll).
4.Sejarah Islam: Murid-murid mempelajari sejarah peradaban Islam, mulai dari awal munculnya
Islam, kehidupan Nabi Muhammad, penyebaran Islam, hingga kejadian-kejadian penting dalam
sejarah Islam.
5.Bahasa Arab: Bahasa Arab dianggap sebagai bahasa suci dalam Islam dan banyak teks-teks
keagamaan ditulis dalam bahasa ini. Oleh karena itu, murid-murid belajar bahasa Arab agar bisa
memahami teks-teks keagamaan dengan lebih baik.
6.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Meskipun kurikulum pendidikan Islam fokus pada ajaran-
ajaran agama Islam, tetapi ilmu pengetahuan dan teknologi juga dipelajari agar murid-murid
dapat memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk kehidupan modern.
Kurikulum pendidikan Islam dapat bervariasi di setiap negara atau lembaga pendidikan yang
berbeda, tetapi intinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman agama Islam
sekaligus memberikan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

x
Filsafat mempunyai banyak peranan bagi manusia seperti: mendobrak keterkungkungan
pikiran manusia, pembebas pikiran manusia, sebagai pembimbing, penghimpun ilmu
pengetahuan, dan sebagai pembantu pengetahuan. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan.
Bebrapa tokoh filsafat islam tersebut memiliki kontribusi yang besar dalam pengembangan
pemikiran Islam dan memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk memahami dan
mengembangkan pemikiran Islam dalam berbagai bidang.
Pendidikan memiliki posisi penting dalam agama Islam dan dianggap sebagai salah satu cara
untuk mencapai kesempurnaan dalam kehidupan. Islam mengajarkan bahwa pengetahuan dan
pengajaran adalah kunci untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang Allah dan
agama-Nya, serta untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik di dunia dan di akhirat.Islam
memandang pendidikan sebagai suatu hal yang penting dan memiliki posisi strategis dalam
memperbaiki kehidupan manusia
Peran guru dalam perspektif pendidikan Islam sangatlah penting dan terhormat. Guru memiliki
tanggung jawab untuk mengajarkan materi pelajaran secara sistematis, membimbing siswa
dalam aspek spiritual dan moral, memotivasi siswa untuk belajar dan berkembang, menjadi
mediator antara siswa dengan orang tua dan masyarakat, serta menjaga keselamatan siswa di
lingkungan sekolah.
Kurikulum dalam pendidikan Islam harus mencakup aspek akademik dan spiritual, didesain
secara sistematis dan terstruktur, disusun dengan mempertimbangkan nilai-nilai Islam dan
tuntutan dunia modern, serta dikelola dengan baik dan dipantau secara terus-menerus.
Kurikulum yang baik dan terintegrasi dengan nilai-nilai Islam akan membantu siswa untuk
berkembang menjadi individu yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta siap
menghadapi tantangan dunia modern.

B.Saran
Demikian makalah yang saya susun semoga dapat memberikan manfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah saya.

DAFTAR PUSTAKA

xi
Bakhtiar, Amsal, 2005. Filsafat Ilmu. Cet. II: Jakarta: Pt. Rajawali Pers
Hadariansyah, 2012. Pengantar Filsafat Islam: Mengenal Filusuf-filusuf Muslim dan Filsafat
Mereka, Banjarmasin Kafusari Press.
Munawwaroh, Djunaidatul dan Tanenji, 2003. Filsafat Pendidikan Perspektif Islam Dan
Umum), Jakarta: UIN Jakarta Press.
Nasution Hasyimsyah, 1999. Filsafat Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama,
Surajiyo, 2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Cet. I: Jakarta: Bumi Aksara

xii

Anda mungkin juga menyukai