1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah -Nya, sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Dan
khususnya, kami (penyusun) bisa menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya
bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai
dengan pengetahuan yang saya peroleh, baik dari buku maupun sumber-sumber
yang lain. Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan
tulisan atau kata-kata di dalam makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 16
B. Saran................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan studi Islam dikalangan ilmuan muslim dari masa keemasan
ada banyak sekali kisah atau hal yang dapat dipelajari, bahkan pendekatan-
seperti di zaman sekarang ini. Sejarah perkembangan studi Islam ini merupakan
bidang studi yang banyak menarik perhatian para peneliti, baik dari kalangan
sarjana muslim maupun nonmuslim. Karena dari penelitian itu banyak manfaat
yang dapat dapat diperoleh dari penelitian perkembangan studi tersebut. Seperti
halnya perkembangan, pendekatan, cara, ataupun hal-hal yang lain dalam studi
islam.
Disadari atau tidak, selama ini informasi mengenai sejarah perkembangan studi
Islam banyak berasal dari hasil penelitian sarjana barat. Hal ini terjadi karena
selain masyarakat barat memiliki etos keilmuan yang tinggi, juga didukung oleh
dana dan kemauan politik yang kuat dari para pemimpinnya. Sedangkan para
didukung oleh keahlian di bidang penelitian yang memadai, serta dana dan
4
pada ajaran Islam sebagaimana termaktub dalam Al-Qur`an dan terjabar dalam
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
kehidupan dan pola budaya umat Islam. berbagai ilmu pengetahuan yang
puncak budaya umat manusia pada masa itu. Dalam perkembangan kebudayaan
Islam, ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor intern atau pembawaan
dari ajaran Islam itu sendiri dan faktor ekstern yaitu berupa tantangan dan
Abbasiyah, yaitu pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid (170-193 H). Karena
beliau adalah ahli ilmu pengetahuan dan mempunyai kecerdasan serta didukung
6
negara dalam kondisi aman, tenang dan dalam masa pembangunan sehingga dunia
Pada masa kejayaan Islam, mata pelajaran bagi kurikulum sekolah tingkat
ilmu agama dengan Al-Qur`an sebagai intinya. Selain itu hadits dan tafsir. Hadits
sumber agama Islam yang kedua, setelah Al-Qur`an. Sedangkan tafsir adalah ilmu
mendalami bidang studi tersebut. Banyaknya muslim yang tertarik pada ilmu fiqh
kebiasaan buruk sebagaimana yang dikritik oleh Al- Ghazali yaitu munculnya ahli
meyakinkan dan pelajaran yang ilmiah serta memainkan peranan penting dalam
Mata pelajaran retorika teridiri dari tiga cabang yaitu Al- Ma`ani yang membahas
7
perbedaan kalimat dan bagaimana melafalkannya dengan jelas, Al- Bayan, yang
arti ganda, dan Al- Badi yang membahas kata-kata indah dan hiasan kata dalam
pidato.
Kutab atau maktab, berasal dari kata dasra kattaba yang berarti menulis atau
bersangkutan, yang diajarkan adalah menulis dan membaca. Kemudian pada akhir
abad pertama hijriyah, kutab tidak hanya mengajarkan menulis dan membaca,
umumnya. Di istana orang tua murid membuat rencana pelajaran yang selaras
c. Toko-Toko Kitab
Toko-toko kitab bukan hanya sebagai tempat berjual beli saja, tetapi juga
8
d. Rumah-Rumah Para Ulama (Ahli Ilmu Pengetahuan)
rumah-rumah para ulama dan ahli ilmu pengetahuan menjadi tempat belajar dalam
Ibnu Muhammad Al-Fashihi, Ya`qub Ibnu Killis, Wazir Khalifah, dan Al-Aziz
Billah Al-Fathimy.
e. Majelis Kesusasteraan
Yaitu majelis khusus yang diadakan oleh khalifah untuk membahas berbagai
Badiah digunakan sebagai tempat untuk mempelajari bahasa Arab yang fasih
dan murni serta mempelajari syair-syair dan sastra Arab. Rumah Sakit
(Bimaristan)
Pada masa dinasti Abbasiyah yang mendirikan rumah sakit adalah Harun al
Rasyid, yang memerintahkan kepada dokter Jibrail bin Buhtaisu untuk mendirikan
rumah sakit di Baghdad. Di sebelah rumah sakit ada perpustakaan dan bilik untuk
g. Perpustakaan
Perpustakaan menjadi aspek budaya yang penting dan sebagai tempat belajar
9
Arab dan ilmu umum yang diterjemahkan dari bahasa Yunani, Persia,
Thalib.
Perpustakaan Ibnu Suwar di Basrah, didirikan oleh Abu Ali bin Suwar.
Perpustakaan Sabur didirikan pada tahun 383 H oleh Abu Nasr sabur bin
Ardasyir. Dalam perpustakaan ini kurang lebih ada 10.400 jilid buku.
Mutawakkil Al-Abbasy (247 H), Perpustakaan Hunain bin Ishaq (264 H),
h. Ribath (Khaniqah)
Ribath adalah kamp, tempat tentara yang dibangun di perbatasan negeri untuk
sebelah utara negeri Syam (Syiria) dan utara Afriqiah (Tunisia). Ribath digunakan
sebagai tempat tinggal orang-orang sufi dan tempat penginapan alim ulama dan
pelajar yang datang dari luar negeri untuk belajar hadits, ilmu agama, dan bahasa
Arab.
10
2. Lembaga Pendidikan Formal
gedung besar dan mulai bergeser dari matakuliah yang bersifat spiritual ke
di Kairo.
pemisahan ilmu agama dengan ilmu umum. Ada beberapa kota yang menjadi
pusat kajian Islam di zamannya, yakni Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus, dan
Jerussalem. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia Muslim yakni: (1)
Nizhamiyah di Baghdad, (2) Al-Azhar di Kairo Mesir, (3) Cordova, dan (4)
Kontak Islam dengan Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase,
yakni: (1) di masa kejayaan Islam (abad ke 8 M) kalau melihat Spanyol adalah
11
abad 13 M, dan (2) di masa renaissance/ runtuhnya muslim, dimana Barat yang
Kontak pertama antara dunia Barat dengan dunia muslim adalah lewat kontak
dan di Kairo, sementara di belahan barat ada di Cordova. Bentuk lain dari kontak
dunia muslim dengan dunia barat pada fase pertama adalah penyalinan
Islam. Misalkan dirasakan dirasuki oleh paham sekuler dan sejenisnya. Karena
dunia barat, khususnya Eropa Barat dilatar belakangi oleh dua alasan pokok,
12
yakni: (1) alasan politik dan (2) alasan ekonomi. Alasan politik adalah
kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara yang
dengan negara bekas jajahannya, bahwa penduduk bekas jajahannya boleh masuk
ke Perancis tanpa pembatasan. Maka berdatanglah muslim dari Afrika Barat dan
Afrika Utara, khususnya dari Algeria ke Perancis. Adapun alasan ekonomi adalah
Untuk menutupi kebutuhan itu Belgia, Jerman, Belanda merekrut buruh dari
Turki, Maroko, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. Sementara Inggris
yang ada di Eropa Barat ada dua, yakni pendatangg (migran) dan penduduk asli.
elementer, yakni mempelajari abjad huruf arab. Dengan sistem ini dikelola oleh
‘alim, mudin, lebai. Mereka ini umumnya berfungsi sebagai guru agama atau
sekaligus menjadi tukang baca do’a. Pengajaran dengan sistem langgar ini
dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan sorongan, yakni seorang murid
13
berhadapan secara langsung dengan guru dan bersifat perorangan. Kedua, adalah
dengan sarana masjid sebagai tempat pengajaran/ pendidikan dan didukung oleh
pondok sebagai tempat tinggal santri. Di pesantren juga berjalan dua cara yakni
sorongan dan halaqah. Hanya saja sorongan di pesantren biasanya dengan cara si
santri yang membaca kitab sementara kyai mendengar sekaligus mengoreksi jika
ada kesalahan.
yang dimulai dari kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Adapun materi yang
diajarkan di majlis ta’lim dan halaqah di kerajaan pasai adalah fiqh mazhab Al-
Syafi’i.
lahir sekolah model Belanda: sekolah Eropa, sekolah Vernahuler. Sekolah khusus
bagi ningrat Belanda, sekolah Vernahuler khusus bagi warga negara Belanda. Di
samping itu ada sekolah pribumi yang mempunyai sistem yang sama dengan
model Belanda oleh organisasi Islam seperti Muhammadiyah, NU, dan Jama’at
Al-Khair.
Pada level perguruan tinggi dapat digambarkan bahwa berdirinya perguruan tinggi
Islam tidak dapat dilepaskan dari adanya keinginan umat Islam Indonesia untuk
memiliki lembaga pendidikan tinggi Islam sejak zaman kolonial. Pada bulan April
14
1945 diadakan pertemuan antara berbagai tokoh organisasi Islam, ulama, dan
cendekiawan. Setelah persiaapan cukup, pada tanggal 8 Juli 1945 atau tanggal 27
Rajab 1364 H bertepatan dengan Isra’ dan Mi’raj diadakan acara pembukaan
resmi Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta. Dari sinilah sekarang kita mengenal
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam yang dimulai dari akhir periode madinah sampai 4 H, yang pada
puncak kemajuan ilmu dan kebudayaan Islam adalah terjadi pada masa Daulah
bani Abbasiyah.
Dimulai dari masa para cendekiawan klasik, modern dan kontemporer. Serta
perkembangan studi di era modern yaitu Masa kebangkitan Islam atau disebut
dengan masa pembaharuan yang terjadi pada abad ke-18M. Dan juga mengikut
Demikianlah pendidikan Islam pada masa kemajuan Islam, kemajuan yang tidak
ada tandingannya di kala itu. Pada masa ini kemajuan politik sejalan seiring
mencapai puncaknya terutama pada masa kekuasaan Bani Abbas periode pertama.
B. Saran
Kami menyarankan bahwa studi Islam tidak hanya kita dapat dari membaca dari
makalah ini ataupun dari buku-buku tentang studi Islam saja, tetapi kita harus
16
Demikianlah makalah ini kami buat, dalam makalah ini tentunya masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan juga saran yang komunikatif senantiasa
kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya, dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat. Amiiin........
17
DAFTAR PUSTAKA
Mudzhar, Dr. H. M. Atho. 2004. Pendekatan Studi Islam Dalam Toeri dan
Yusuf, Dr. H. Ali Anwar. 2003. Studi Agama Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia
Nanji, Prof. Dr. Azim. 2003. Peta Studi Islam Orientalisme dan Arah Baru Kajian
Darmarastri, Hayu Adi. 2010. Sejarah dan Peradaban Dunia. Yogyakarta: Empat
Pilar.
18