Disusun Oleh:
Diva Fadila (2201010239)
Muhammad Fahrizal Fadly (2201010100)
Sri Utami (2201010157)
Program Studi
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian Pembaharuan pendidikan Islam?
B. Bagaimana latar belakang pembaharuan pendidikan Islam?
C. Bagaimana masa Pembaharuan pendidikan Islam?
D. Bagaimana analisis fakta sejarah?
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian pembaharuan pendidikan Islam
B. Untuk mengetahui latar belakang pembaharuan pendidikan Islam
C. Untuk mengetahui masa pembaharuan pendidikan islam
D. Untuk mengetahui tentang analisis fakta sejarah
1
BAB II
PEMBAHASAN
MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM
1
Haidar putra daulay dan Nurgaya pasa, Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2014), hlm. 155.
2
mencetak manusia-manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada
Allah.
2. Faktor eksternal adanya kontak islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting
yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa
perubahan pragmatik umat islam untuk belajar terus menerus kepada barat, sehingga
ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir. 2
2
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 164-
165
3
kelemahan umat Islam, tetapi juga sekaligus menunjukkan kebodohan mereka. Ekspedisi
Napoleon tersebut disamping membawa pasukan tentara yang kuat, juga membawa pasukan
ilmuwan dengan seperangkat peralatan ilmiah, untuk mengadakan penelitian di Mesir. Inilah
yang memuka mata kaum muslimin akan kelemahan dan keterbelakangannya, sehingga
akhirnya timbul berbagai macam usaha pembaharuan dalam segala bidang kehidupan, untuk
mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan mereka, termasuk usaha-usaha di bidang
pendidikan. Menurut pendapat Afiful Ikhwan 3 tugas pendidikan islam dapat ditinjau dari
tiga pendekatan: Pertama pendidikan sebagai pengembangan potensi. Kedua pewarisan
budaya. Ketiga, interaksi antara potensi dan budaya. Berdasarkan uraian di atas dapat
dipahami bahwa tugas pendidikan Islam adalah membantu pembinaan anak didik pada
ketakwaan dan berakhlak.
1. Pola-Pola Pembaharuan Pendidikan Islam
Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran umat Islam
sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-sebab
kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh bangsa-bangsa Eropa, maka pada garis besarnya
terjadi tiga pola pemikiran pembaharuan pendidikan Islam. Ketiga pola tersebut adalah :
pola pembaharuan pendidikan yang berorientasi kepada pola pendidikan modern di Eropa,
yang berorientasi dan bertujuan untuk pemurnian kembali ajaran Islam, yang berorientasi
pada kekayaan dan sumber budaya bangsa masing-masing dan yang bersifat nasionalisme 4:
a. Golongan yang Berorientasi Pada Pola Pendidikan Modern di Barat.
Pada dasarnya mereka berpendapat bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan hidup
yang dialami oleh Barat adalah sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern yang mereka capai. Mereka juga berpendapat bahwa apa yang dicapai
oleh bangsa-bangsa Barat sekarang, tidak lain adalah merupakan pengembangan dari
ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah berkembang di dunia Islam. Oleh karena
itu, mereka bertekad untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber
kekuatan dan kesejahteraan tersebut harus dikuasai kembali.
Pembaharuan pendidikan dengan pola Barat ini, mulanya timbul di Turki
Usmani pada akhir abad ke 11 H / 17 M setelah mengalami kalah perang dengan
3
Afiful Ikhwan, integrasi Pendidikan Islam (Nilai-Nilai Islami dalam Pembelajaran), Ta’allum Jurnal,
Volume. 2, Nomer. 2, November 2014: 179-194, hlm. 184
4
Zuharini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 117.
4
berbagai negara Eropa Timur pada masa itu, yang merupakan benih bagi timbulnya
usaha sekularisasi Turki yag berkembang kemudian dan membentuk Turki Modern.
Sultan Mahmud II (yang memerintah di Turki Usmani 1807-1839), adalah pelopor
pembaharuan pendidikan di Turki. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II
diantaranya :
a. Mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan menambahkan
pengetahuan-pengetahuan umum kedalamnya yang semula hanya mengajarkan
pengetahuan agama.
b. Mengeluarkan perintah supaya anak sampai umur dewasa jangan dihalangi masuk
madrasah
c. Mendirikan sekolah militer, sekolah teknik, sekolah kedokteran dan sekolah
pembedahan
d. Mengirim siswa-siswi ke Eropa, untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi
langsung dari sumber pengembangan.
Pola pembaharuan pendidikan yang berorientasi ke barat ini, juga nampak dalam usaha
Muhammad Ali Pasya di Mesir yang berkuasa pada tahun (1805-1848) yaitu dengan
mengadakan pembaharuan dengan jalan mendirikan sekolah yang meniru sistem pendidikan
dan pengajaran Barat, mendatangkan guru-guru dari Barat (terutama dari Perancis),
mengirimkan pelajar ke Barat untuk belajar, menterjemahkan buku-buku Barat ke dalam
bahasa Arab.
b. Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam yang Berorientasi pada Sumber Islam yang
Murni.
Pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya Islam sendiri merupakan sumber bagi
kemajuan dan perkembangan peradaban dan juga ilmu pengetahuan modern. Menurut
analisis mereka, diantara sebab-sebab kelemahan umat Islam adalah karena mereka tidak
lagi melaksanakan ajaran agama Islam secara semestinya. Ajaran-ajaran Islam yang menjadi
sumber kemajuan dan kekuatannya ditinggalkan, dan menerima ajaran-ajaran islam yang
tidak murni lagi.
Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Muhammad bin Abd al Wahab, kemudian
dicanangkan kembali oleh jamaluddin AlAfgani dan Muhammad Abduh (akhir abad 19 M).
Menurut jamamluddin Al-Afgani, pemurnian ajaran Islam dengan kembali kepada Al-
5
Qur’an dan Al-Hadits dalam arti yang sebenarnya tidaklah mungkin. Ia berkeyakinan bahwa
Islam sesuai dengan perkembangan zaman dan bangsa dan semua keadaan. 5
c. Usaha Pembaharuan Pendidikan yang Berorientasi pada Nasionalisme
Rasa nasionalisme timbul bersama dengan berkembangnya pola kehidupan modern, dan
mulai dari Barat. Bangsa-bangsa Barat mengalami kemajuan rasa Nasionalisme yang
kemudian menimbulkan kekuatan-kekuatan politik yang berdiri sendiri, keadaan tersebut
mendorong pada umumnya bangsa-bangsa Timur dan bangsa terjajah lainnya untuk
mengembangkan nasionalisme masing-masing.
Disamping itu, adanya keyakinan dikalangan pemikir-pemikir pembaharuan di kalangan
umat Islam, bahwa pada hakikatnya ajaran Islam bisa diterapkan dan sesuai dengan segala
zaman dan tempat. Oleh karena itu, ide pembaharuan yang berorientasi pada nasionalisme
ini pun bersesuaian dengan ajaran Islam.
2. Tokoh dan Sasaran Pembaharuan Pendidikan Islam
Tokoh pembaharuan Pendidikan Islam bercorak modernis. Sejalan dengan pembaharuan
pendidikan Islam penuh dilakukan pada 3 wilayah kerajaan besar yaitu kerajaan ustmani,
Mesir, dan India.
a. Wilayah Turki
Pembaharuan pendidikan dunia Islam dimulai dikerajaan Turki Ustmani. Faktor
yang melatar belakangi gerakan pembaharuan bermula dari kekalahan-kekalahan
kerajaan Usmani dalam peperangan dengan Eropa. Adapun tokoh yang mencoba
melakukan upaya tersebut ialah:
1. Sultan Ahmad III
Adanya kekalahan yang dialami kerajaan Turki Ustmani menyebabkan sultan
Ahmad III prihatin dan melakukan intropeksi, dengan melakukan pengiriman duta ke
Eropa untuk mengamati perkembangan barat. Dengan mendirikan sekolah teknik
militer, mendirikan percetakan untuk mempermudah akses buku pengetahuan. Upaya ini
dilakukan sampai beliau wafat dan kemudian digantikan oleh Sultan Mahmud II
2. Sultan Mahmud II
5
Iskandar Engku dan Siti Zubaidah, Sejarah Pendidikan Islami, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014), hlm. 92-94.
6
Sultan Mahmud II merupakan kelanjutan dari Sultan Ahmad III. Pembaharuan yang
dilakukan dengan memperbaiki system pendidikan madrasah dengan memasukkan ilmu
pengetahuan umum, kemudian mendirikan model disekolah barat.
b. Wilayah Mesir
Tokoh yang melakukan upaya pembaharuan khususnya pendidikan adalah
Muhammad Ali Pasya dan Muhammad Abduh
1. M. Ali Pasya
Ia mendirikan kementerian pendidikan dan lembaga pendidikan, membuka sekolah
teknik, kedokteran, pertambangan, mengirim siswa untuk belajar kenegeri barat,
gerakan pembaharuan memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi barat
kepada umat Islam.
2. M. Abduh
Melakukan pembaharuan pendidikan di Al Azhar dengan memasukkan ilmu
modern. Mendirikan komite perbaikan administrasi Al Azhar dengan memasukkan
ilmu modern, mendirikan komite perbaikan administrasi AlAzhar tahun 1895,
melaksanakan pembaharuan administrative yang bermanfaat.
c. Wilayah India
Pembaharuan pendidikan Islam di India bertujuan menghilangkan diskriminasi
pendidikan Islam tradisionalis dengan pendidikan sekuler. Adapun tokoh pembaharuan
di India adalah sebagai berikut:
1. Sayyid Akhmad Khan (1817-1898 M)
Ia berpendapat bahwa peningkatan kedudukan umat Islam di India dapat diwujudkan
dengan bekerjasama dengan Inggris. Kemudian mendirikan lembaga pendidikan sekolah
Inggris Mudarrabah 1864. Mendirikan pula Scientific Society, mendirikan lembaga
pendidikan yang didalamnya ilmu pengetahuan umum. Itulah beberapa orang tokoh
pembaharuan yang banyak mengadopsi tata cara dan pengetahuan yang datang dari
barat.
7
pemerintah, dengan mengguanakan kurikulum dan mengembangkan ilmu-ilmu
pengetahuan modern. Sedangkan sistem pendidikan tradisional yang merupakan sisa-
sisa dan pengembangan sistem zawiyah, ribat atau pondok pesantren dan madrasah yang
telah ada di kalangan masyarakat, pada umumnya tetap mempertahankan kurikulum
tradisional yang hanya memberikan pendidikan dan pengajaran keagamaan. Dualisme
sistem dan pola pendidikan inilah yang selanjutnya mewarnai pendidikan Islam di semua
negara dan masyarakat Islam.
Pada umumnya usaha pendidikan untuk memadukan antara kedua sistem telah
diadakan, dengan jalan memasukkan kurikulum ilmu pengetahuan modern ke dalam
sistem pendidikan tradisional, dan memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum
sekolah-sekolah modern. Dengan demikian diharapkan sistem pendidikan tradisional
akan berkembang secara berangsur-angsur mengarah ke sistem pendidikan modern. Dan
inilah yang sebenarnya dikehendaki oleh para pemikir pembaharuan pendidikan Islam,
yang berorientasi pada ajaran Islam yang murni.
8
Menurut golongan berfikir usaha pembaharuan pendidikan yang berorientasi pada
nasionalisme berusaha memperbaiki kehidupan umat Islam dengan memperhatikan situasi
dan kondisi objektif umat Islam yang bersangkutan. Dalam usaha mereka bukan semata
mengambil unsur-unsur budaya Barat yang sudah maju, tetapi juga mengambil unsur dari
budaya warisan bangsa yang bersangkutan. Ide kebangsaan inilah yang akhirnya
menimbulkan timbulnya usaha merebut kemerdekaan dan mendirikan pemerintahan sendiri
dikalangan pemeluk Islam.
Sebagai akibat dari pembaharuan dan kebangkitan kembali pendidikan Islam ini,
terdapat kecenderungan dualisme sistem pendidikan Islam di kebanyakan negara muslim,
yaitu perpaduan antara sistem pendidikan modern dan sistem pendidikan tradisional.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembaharuan pendidikan Islam adalah suatu upaya melakukan proses perubahan
kurikulum, cara, metodologi, situasi dan kondisi pendidikan Islam dari yang tradisional
kea rah yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat itu.
2. Terpuruknya nilai-nilai pendidikan dilatar belakangi oleh kondisi internal islam yang
tidak lagi menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai satu kesatuan ilmu yang harus
diperhatikan. Faktor yang mendorong pembaharuan pendidikan Islam yaitu factor
internal dan factor eksternal
3. Pendidikan Islam mengalami fase kebangkitan kembali yang dinamakan fase
pembaharuan. Kebangkitan kembali umat Islam khususnya bidang pendidikan adalah
dalam rangka untuk pemurnian kembali ajaran-ajaran Islam. Terjadinya tiga pola dalam
pembaharuan pendidikan Islam
a. Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern di Barat.
b. Gerakan pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada sumber Islam yang
murni
c. Usaha Pembaharuan Pendidikan yang Berorientasi pada Nasionalisme
Adapun Tokoh dalam pembaharuan pendidikan islam:
a. Wilayah turki: Sultan Ahmad III dan Sultan Mahmud II
b. Wilayah Mesir: M. Ali Pasya dan M. Abduh
c. Wilayah India: Sayyid Akhmad Khan
4. Pemikiran pembaharuan Islam terjadi sekitar pada abad ke 17 M. Pemikiran
pembaharuan di dalam tubuh Islam sendiri didasari atas kesadaran kaum muslimin akan
ketertinggalan mereka dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan
dibandingkan dengan orang-orang Barat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ikhwan, Afiful. Integrasi Pendidikan Islam (Nilai-Nilai Islami dalam Pembelajaran). Ta’allum
Jurnal. Volume. 2. Nomer. 2. November 2014: 179-194,
Suwito. 2008. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Daulay, Putra, Haidar., dan Pasa, Nurgaya. 2014. Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Engku, Iskandar., dan Zubaidah, Siti. 2014. Sejarah Pendidikan Islami. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
11