Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Dosen Pengampu Ahmad, S.Pd.I., M.Pd.I
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Muhammad Zulkhair ( 1901010001 )
Bismillaahirrahmaanirrohiim,
Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Makalah Sejarah Pendidikan Islam
yang berjudul “Pengertian, Objek Dan Metode Sejarah Pendidikan Islam”
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan, demi kesempurnaan
karya ilmiah ini. Semoga amal kebaikan dan aktivitas yang kita lakukan selalu ada
dalam rahmat dan ampunannya, Aamiin.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah dan pendidikan adalah dua hal penting yang dapat dijadikan pijakan dalam
menentukan maju dan mundurnya sebuah peradaban, karena dengan sejarah kita dapat
belajar dari masa lalu untuk memperbaiki masa depan, sedangkan dengan pendidikan
kita dapat mengupgrade tingkat sumber daya manusia.
Pendidikan Islam memunyai sejarah yang panjang, dalam pengertian yang lesuas-
luasnya, pendidikan Islam berkembang seiring dengan munculnya Islam itu
sendiri.1 Oleh karena itu, mempelajari sejarah pendidikan adalah hal yang sangat
penting, karena kita dapat menilai seberapa kemajuan pendidikan peradaban kita dari
masa ke masa.
Sebelum kita belajar banyak tentang Sejarah Pendidikan Islam, ada baiknya kita ketahui
dulu pengertian sejarah, sejarah pendidikan Islam, obyek, materi dan tujuan
mempelajarinya, agar memudahkan dalam mempelajari Sejarah Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Sejarah Pendidikan Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Sejarah Pendidikan Islam.
1
4. Mengetahui periodesasi Sejarah Pendidikan Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3. ilmu pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar
terjadi pada masa lampau.
3
Adapun menurut para ahli definisi pendidikan adalah:
3
Secara harfiah, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu salima yang berarti terjaga,
terpelihara dan pengabdian. 4
Jadi Sejarah Pendidikan Islam adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek atau
komponen pendidikan yang pernah terjadi dan dilakukan oleh umat Islam dengan
berpedoman pada ajaran yang terkandung didalam Al-Quran dan Al-Sunnah serta
sumber-sumber lainnya yang tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Al-Sunnah
tersebut. 5Atau dapat diartikan bahwa sejarah pendidikan Islam (Tarihut Tarbiyyah
Islamiyyah) itu sebagai berikut:
Pendidikan tidak akan ada artinya apabila manusia tidak ada di dalamnya. Hal ini
disebabkan karena manusia merupakan objek dan subyek pendidikan, artinya manusia
tidak akan berkembang dan mengembangkan budayanya secara sempurna apabila tidak
ada pendidikan. dengan demikian maka akan di peroleh apa yang di sebut
“ sejarah serba subyek”.
4 . Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011), hlm 21
5. Ibid, hlm 24
6 . Zuhairini, Op. Cit, hlm. 2
4
C. Metode Sejarah Pendidikan Islam
Memahami sejarah adalah hal yang cukup rumit, setidaknya ada dua fase untuk sampai
pada hal tersebut. pertama adalah fase penggalian sejarah, dan kedua adalah fase
penulisan sejarah. Adapun metode yang dapat ditempuh untuk fase yang pertama adalah
:
Mengenai metode sejarah pendidikan Islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya
khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah.Kebiasaan dari
penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan
intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran
materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan
materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli,
sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji
materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya.
Adapun fase yang kedua yaitu metode penulisan untuk memahami Sejarah Pendidikan
Islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan
antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sintesis.
1. Metode Deskriptif
Dengan cara deskriptif dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam sebagai agama yang
dibawa oleh Rasulullah SAW dalam Al-Quran dan Hadits, trutama yang berhubungan
dengan pendidikan harus diuraikan sebagaimana adanya, dengan maksud untuk
memahami makna yang terkandung dalam ajaran Islam.
5
2. Metode Komparatif
Melalui metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam itu dikomparasikan dengan
fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam kurun waktu serta tempat-tempat
tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan
tertentu
3. Metode Analisis-sintesis
2. Masa khalifah yang empat (Khulafaur Rosyidin: Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali
di Madinah pada 632-661).
5. Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah di Bagdad tahun 1250 M samapai sekarang.
Sejak nabi Muhammad SAW di angkat menjadi rosul sebagai tanda datangnya islam
sampai sekarang telah berjalan selitar 14 abad lamanya.
6
Pendidikan islam pada masa nabi Muhammad SAW merupakan prototip (Sifat atau
model pertama) yang terus menerus di kembangkan ummat islam untuk kepentingan
pendidikan pada zamannya. Nabi Muhammad SAW melakukan pendidikan islam
setelah mendapatkan perintah (wahyu) dari Allah SWT sebagaimna termaktub di surat
Al-Muddastir ayat 1-7, menyeru yang berarti mengajak, Dan mengajak berartu
mendidik, Dan dari wahyu yang mula-mula tueun iutu dapat di ambil kesimpulan,
Bahwa pendidikan dalam islam dapat di bagi menjadi empat macam :
a. Pendidikan keagamaan.
d. Pendidikan jasmani.
Pada masa ini pendidikan islam di artikan pembudayaan ajaran islam yaitu memasukkan
ajaran-ajaran islam dan menjadikan sebagai unsure budaya bangsa arab dan menyatu
kedalamnya, dengan pembudayaan ajaran islam kedalam sistem dan lingkungan budaya
bangsa arab tersebut, Maka terbentuklah system budaya islam dalam lingkungan budaya
bangsa arab.
Pada masa kholifah Ummar Bin Khottob, situasi politik dalam keadaan stabil dan untuk
pendidikan, Ummar mengangkat guru-guru untuk brtugas memajukan isi Al-Qur’an dan
7
ajran islam kepada penduduk yang baru masuk islam, Ummar juga memerintahkan
panglima untuk membangun masjid–masjid sebagai tempat ibadah sekaligus sebagai
tempat belajar.
Pada masa ini sudah terdapat pengajaran bhs arab dengan itu orang-orang yang baru
masuk islam dari daerah atau wilayah yang lainya harus belajar Bahasa Arab, Jika
mereka ingin belajar dan mendalami pelajaran islam.
Pada masa kholifah Utsman Bin Affan kedudukan peradaban islam dan pendidikan
islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. para shabat di perbolehkan
meninggalkan madinah untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang di miliki. Proses pendidikan
islam pada masa ini sebagian besar memang di warnai oleh pengajaran/ pembudayan
dan sunnah ke dalam lingkungan budaya bangsa –bangsa secara luas pula. Begitu pula
dalam pendidikan islam tidak jauh berbeda di masa nabi Muhammad yang menekankan
pada pengajaran baca tulis dan ajran-ajaran islam oleh perhatian ummat islam terhadap
perluasan wilayah islam dan terjadi pergelokan politik, Khususnya di masa Ali bin abi
Tholib.
Pada masa Muawiyyah ini (dinasti bani umayyah) Abdul Malik merubah administrasi
dan bahasa yunani dan bahasa pahlawan ke bahasa arab. Pada masa tahun 659 M beliau
juga merubah mata uang bizaintum dan Persia seperti dinar dan dirham dengan
memakai kata-kata dan tulisan arab dinar dibuat daru emas dan dirham dari perak dan di
zaman inilah di mulai adanya ilmu tafsir, Hadist, Feqih, dan ilmu kalam, Yang menjadi
pusat dari kegiatan-kegiatan ilmiah ini adalah kuffah dan basroh di Iraq.
8
juga di zaman inilah di bangun dan pada tahun 750 M kekuasaan mereka menurun
sehingga akhirnya di patahkan oleh bani abbas.
Dimasa bani Abbas inilah ilmu pengetahuan dan filsafat yunani memuncak terutama di
zaman Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun. buku tersebut didatangkan dari Bizantium,
yang kemudian di terjemahkan ke dalam bahasa Arab, kegiatan ini berlangsung kira-
kira satu abad. Adapun Bait Al-Hikmah adalah merupakan tempat pusat penterjemah
dan juga akademi yang mempunyai perpustakaan yang didirikan oleh Al-Ma’mun.
Dimasa ini pulalah buat pertama kalinya dalam sejarah terjadi kontak antara islam
dengan kebudayaan barat/ yunani klasik yang terdapat di mesir, Syiria, Mesopotamia
dan Persia. Sebagaimana yang di tekungkan dalam ayat-ayat al-qur’an yang dimana
menganjurkan umat islam supaya menghargai kekuatan akal yang dianugrahkan allah
pada manusia. Dan dari nabi Muhammad SAW supaya umat islam senantiasa mencari
ilmu pengetahuan, Maka kontak dengan kebudayaan barat itu membawa asa yang
gilang-gemilang bagi islam.
Adapun perguruan tinggi yang di dirikan di zaman ini di antaranya adalah Al-Hikmah di
Baghdad dan Al-Azhar Kairo, yang hingga kini masi harum namanya sebagai
Universitas Islam yang tertinggi di seluruh dunia.
Al-Ma’mun adalah Kholifah yang banyak jasanya dalam penerjemahan. Ilmuan muslim
ini membaca karya yunani sebagai motivasi untuk menggunakan logika dalam
membahas ajaran islam dan mengembangkan serta menemukan berbagai macam ilmu
pengetahuan yang baru. Untuk dialektika (cara berfikir yang sesuai dengan kenyataan)
dari Socrates, idealism ploto dan logika Aristoteles tersebut termasuk berpengaruh
terhadap beberapa aliran dalam islam seperti Qodariyah, As-Sya’riyah, Mu’tazillah.
1. Zaman kemunduran.
9
Zaman ini berlangsung sekitan 250 tahun. Kemuduran ini di awali dengan hancurnya
Baghdad oleh Hulaqohan. Dia membunuh semua keluarga kholifah, tetapi untunglah
salah seorang anak kholifah abbasiyah bisa melarikan diri ke masir, lalu dia diangkat
oleh sultan Mamluk menjadi kholifah yang berkedudukan di kota Kairo.
Dengan demikian ibu kota alam islam berpindh ke Kairo, Mesir, begitu juga pusat
pendidikan pengajaran ke kairo, ke Al-Jami’ Al-Azhar, system pengajaran saat itu ialah
dengan menghafal matan-matan seperti matan Alfiyah, Matan Taqrib dan lain-lain,
kemudian barulah mereka menghafal syarahnya.
Tiga kerajaan besar yang dimaksudkan adalah kerajaan Usmani di Turki (1290-1924
M), kerajaan safawi di Persia (1501-1736 M), dan kerajaan Maghon di india (1526-
1858).
Pada masa kejaan Usmani pendidikan mengalami kemunduran. Kali ini di karenakan
banyak ulama’ dan guru-guru yang hanya mempelajari kaidah-kaidah ilmu agama dan
bahasa arab, serta sedikit mempelajari ilmu berhitung dan ilmu miqat. Mereka tidak
terpengaruh oleh pergerakan ilmiah di eropa. Demikianlah keadaan pendidikan pada
masa kerajaan Usman sampai jatuhnya sultan yang terakhir.
Dengan demikian timbulnya apa yang di sebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau
modernisasi dalam islam. Pemuka-pemuka islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran
untuk membuat islam kembali maju. Seperti yang dilakukan oleh Mohammad Ali
Basyah setelah menguasai mesir tahun 1805 M. Beliau membangun Al-Azhar kembali
dan menghidupkan semangat para ulama’ dan belajar yang telah padam. Beliau
mengirimkan mereka ke prancis untuk mempelajari ilmu kedokteran, ilmu tehnik, ilmu
ketentraman, Dll.
10
Pembagian lima masa tersebut berkaitan dengan periodesasi sejarah pendidikan Islam,
sedangkan pada bagian selanjutnya yaitu periodesasi tentang kajian pendidikan Islam di
Indonesia dengan beberapa fase, diantaranya yaitu:
7. Fase pembangunan.
11
Yang bersifat umum, Sejarah pendidikan Islam mempunyai faktor keteladanan.
Hal ini sejalan dengan Ayat yang tersurat dan tersirat dalam Firman Allah swt. yang
berbunyi sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab: 21).
Berpedoman kepada 3 ayat diatas, maka umat Islam dapat Meneladani proses
pendidikan Islam semenjak Zaman Kerasulan Muhammad SAW, Zaman khulafaur
Rasyidin, zaman para ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan Islam.
Karena, secara global bahawa proses pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan
pengejawantahan (manifestasi) daripada pemikiran mereka tetang konsepsi Islam di
bidang pendidikan, baik teoritik maupun pratiknya (masa Nabi dan seterusnya). Ini yang
membawa kesinambungan (kontinuitas) dan menimbulkan mitos yang mencakup
segala-galanya. Dan para ulama Islam sering mendengungkan dan pentingnya kegunaan
tarih dan ilmu tarih seperti yang diungkapkan oleh H. Munawar Cholil, bahwa:
sesungguhnya pengetahuan tarih itu banyak gunanya, baik bagi urusan keduniaan
maupun bagi urusan keakhiratan. Barang siapa hapal (mengerti benar) tentang tarih,
bertamabahlah akal pikirannya.
Tarih itu bagi masa menjadi cermin sesungguhnya tarih menjadi cermin
perbandingan bagi masa yang baru. Tarih dan ilmu tarih itu pokok kemajuan suatu umat
12
manakala ada suatu umat tidak memperhatikan tarih dan ilmu tarih, maka umat itu
tetntulah akan ketinggalan di belakang (dalam kemunduran), dan manakala sustu umat
memperhatikan tarih dan ilmu tarih, maka tentulah umat itu maju kedepan (dalam
kemajuan).
2. Kegunaan Bersifat Akademis
Dalam Syllabus Fakultas Tarbiyah IAIN, kegunaan studi Sejarah Pendidikan
Islam diharapkan dapat:
a) Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam,
sejak zaman lahirnya samapai zaman sekarang.
b) Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam, guna memecahkan problematika
pendidikan islam Islam pada mas kini.
c) Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-
pembahuruan sistem pendidikan Islam.9
13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Sejarah Pendidikan Islam adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek
atau komponen pendidikan yang pernah terjadi dan dilakukan oleh umat Islam
dengan berpedoman pada ajaran yang terkandung didalam Al-Quran dan Al-
Sunnah serta sumber-sumber lainnya yang tidak bertentangan dengan Al-Quran
dan Al-Sunnah tersebut.
2. Objek Sejarah Pendidikan Islam mencakup fakta-fakta yang berhubungan
dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam baik informal
maupun formal.
3. Metode yang dapat ditempuh untuk fase yang pertama adalah :
1. Metode Lisan
2. Metode Observasi
3. Metode Documenter
Fase yang kedua yaitu metode penulisan untuk memahami Sejarah Pendidikan
Islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah
keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis
sintesis.
4. Sejarah pendidikan Islam itu terbagi menjadi tiga periode yaitu periode klasik,
pertengahan dan modern. Kemudian dapat dirinci lagi menjadi lima masa, yaitu:
1. Masa hidupnya Nabi Muhammad SAW (571-632).
2. Masa khalifah yang empat (Khulafaur Rosyidin: Abu Bakar, Umar,
Ustman dan Ali di Madinah pada 632-661).
3. Masa kekuasaan Umawiyah di Damsyik (661-750).
4. Masa kekuasaan Abbasiyah di Bagdad (750-1250).
5. Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah di Bagdad tahun 1250 M samapai
sekarang.
5. Kegunaan Sejarah Pendidikan Islam Yaitu Kegunaan yang bersifat Umum
Yang bersifat umum adalah Sejarah pendidikan Islam mempunyai faktor
keteladanan. Hal ini sejalan dengan Ayat yang tersurat dan tersirat dalam Firman
Allah swt Surah Q.S. Al-Ahzab: 21, Kegunaan yang bersifat akademis.
14
Yang bersifat akademis adalah kegunaan sejarah pendidikan islam selain
memberikan sejarah perbendaharaan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
(teori dan praktek), juga untuk menumbuhkan perspektif baru dalam rangka
mencari relevansi pendidikan Islam tentang segala bentuk perubahan dan
perkembangan ilmu teknologi.
B. Saran
Demikian makalah dari kami, semoga dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan kita semua. Apabila ada kritik dan saran, silakan sampaikan
langsung kepada kami. Karena kritik dan saran dari pembaca tentu sangat dibutuhkan
untuk bahan intropeksi. Sehingga di masa yang mendatang, kami dapat menyusun
makalah yang lebih baik lagi. Dan jika ada kesalahan mohon dimaafkan, karena kami
hanyalah hamba Allah SWT yang tidak luput dari khilaf dan lupa.
15
DAFTAR PUSTAKA
16