Anda di halaman 1dari 4

Khutbah I (4 hikmah Dibalik Prokes)

‫شرُور‬ ُ ْ‫هلل ِمن‬ ِ ‫ُوذ ِبا‬ ُ ‫ َو َنع‬،ُ‫مْد هّلِل ِ َنـحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُره‬‫الـح َـ‬
َ َّ‫إن‬
‫ َو َمنْ يُضْ لِ ْل‬،ُ‫ َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفاَل مُضِ َّل َله‬،‫ت أَعْ َمالِ َنا‬ ِ ‫أَ ْنفُسِ َنا َو ِمنْ َس ِّي َئا‬
‫ِي َل ُه‬
َ ‫ َفاَل َهاد‬،
َ ‫ْك َل ُه َوأَ ْش َه ُد أَنَّ م‬
ُ‫ُـحمَّداً َع ْب ُده‬ َ ‫َوأَ ْش َه ُـد أَن الَّ إِ َل َه إِالَّ هللا َوحْ دَ هُ اَل َش ِري‬
‫َو َرسُولُه‬
‫ص ّل َو َسلّ ْم َعلى سيّدنا م َُح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم‬ َ ‫اَلل ُه ّم‬
‫ان إِ َلى َي ْو ِم ال ّد ْينـ‬ ٍ ‫ِبإِحْ َس‬
‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه‬ ‫ َيا أَ ُّي َها الَّذ َـ‬،‫قال هللا تعالى فى كتابه الكريم‬
َ ‫َواَل َتمُو ُتنَّ إِاَّل َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬
‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا يُصْ لِحْ َل ُك ْم‬ َ ‫وقال تعالى َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫أَعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف‬
‫از َف ْو ًزا‬
‫اع ِت ِه َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح ُْو َن‬ ِ ‫ أَمَّا َبعْ ُد أ ُ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ ي ِب َت ْق َوى‬ ‫عَظِ يمًا‬
َ ‫هللا َو َط‬
Hadirin Jamaah Jumaat Dimuliakan Oleh Allah Swt.
Dalam berbagai macam situasi dan kondisi apa pun, marilah kita senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala.
Dengan Cara Melaksanakan Semua Kewajibannya Dan Menjauhkan Diri dari
yang Dilarangnya.
Pandemi Covid-19. Virus Corona ciptaan Allah subhanahu wata’ala itu
menginveksi manusia di berbagai penjuru dunia. Sejak Desember 2019, virus
yang tak kasat mata ini mewabah dan tercatat sampai tahun 2021, sudah lebih
dari 90 juta orang terinveksi. Makhluk Allah ini juga sampai sekarang sudah
menyebabkan sekitar 1,9 juta orang meninggal dunia.  
Bencana non alam ini mengakibatkan berbagai sektor kehidupan terdampak,
mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan berbagai sendi kehidupan
manusia. Pandemi ini pun disikapi oleh pemangku kebijakan dengan
menerapkan pola hidup baru , Segala aktivitas kehidupan harus tetap berjalan
namun juga harus memperhatikan tatanan atau model baru untuk menghindari
virusini. Pemerintah pun terus mengingatkan masyarakat untuk senantiasa
menaati dan menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas. Hal ini
ditujukan sebagai ikhtiar lahiriah untuk memutus rantai penyebaran virus yang
pertama kali muncul di negeri China ini. Protokol kesehatan yang dianjurkan
meliputi empat hal yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,
dan menghindari kerumunan.  

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT.


Menurut para ahli, protokol kesehatan ini dinilai mampu menjadi ikhtiar fisik
dalam menjaga diri dan orang lain dari paparan virus Corona. Namun jika
direnungkan, empat bentuk protokol kesehatan ini memiliki hikmah dan makna
penting yang patut menjadi renungan kita bersama. Dengan merenungkan
hakikat makna memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan
menghindari kerumunan ini, kita diingatkan kembali, betapa Allah subhanahu
wata’ala sangat sayang pada umat manusia dengan mengingatkan agar selalu
ingat pada-Nya.  
Protokol kesehatan pertama adalah memakai masker. Ini bisa menjadi
peringatan bagi kita untuk senantiasa menjaga mulut kita. Di zaman digital saat
ini, setiap orang bebas mengekspresikan dan mengatakan apa yang ada dalam
benak dan pikirannya. Era media sosial yang tidak ada lagi batas waktu dan
jarak ini, menjadikan banyak orang ceroboh dan tidak memikirkan efek dari
apa yang diucapkan atau ditulis di media sosial.Saat ini kita bisa rasakan
sendiri, banyak orang yang memproduksi hoaks Berita Bohong , ujaran
kebencian, dan propaganda untuk berbagai kepentingan. Hal ini
mengakibatkan banyak permasalahan yang mengarah pada konflik di tengah
masyarakat. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun telah
mengingatkan kita melalui haditsnya untuk berbicara hal-hal yang baik saja.

  ْ ‫هلل َو ْال َي ْو ِم ْاآلخ ِِر َفل َيقُ ْل َخيْرً ا أَ ْو لِ َيصم‬


‫ُت‬ َ ‫ َو َمنْ َك‬ 
ِ ‫ان ي ُْؤمِنُ ِبا‬
Artinya:“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia
berkata yang baik atau diam” (HR al-Bukhari).  
Hadirin Jamaah Jumat Yang Dimuliakan Allah SWT.
Protokol kesehatan yang kedua adalah mencuci tangan. Ini menjadi simbol
bagi kita untuk segera membersihkan diri dari banyaknya dosa yang telah
dilakukan. Di zaman modern ini, berbagai tindakan dosa yang ditimbulkan
akibat ulah anggota badan kita bisa dengan mudah dilakukan, baik dosa itu
merugikan diri sendiri dan terlebih merugikan orang lain.   Berbagai bencana
alam maupun non alam menjadi peringatan bagi kita untuk segera bertobat
kepada Allah dari dosa-dosa yang telah kita lakukan. Pertobatan bisa dilakukan
dengan banyak-banyak membaca istighfar dengan harapan dosa-dosa yang
telah kita perbuat diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala sehingga
keberkahan akan turun kepada kita.   Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat
Nuh ayat 10 sampai 13.  
Artinya: “Maka aku (Nuh) berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan
(beristighfarlah) kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya
Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia
memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun
untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu’
Hadirin Jamaah Jumaat Yang Dimuliakan Allah SWT.
Protokol kesehatan yang ketiga adalah menjaga jarak. Ini juga menjadi
renungan kita untuk tetap menjaga jarak dengan kehidupan dunia. Jangan
sampai dunia yang hanya tempat mampir untuk istirahat ini menjadikan kita
lupa kehidupan yang abadi yakni akhirat. Virus corona ini seolah-olah diutus
oleh Allah untuk mengingatkan bahwa umat manusia saat ini sudah tenggelam
dalam kenikmatan dunia sekaligus lupa dan dibuat lupa oleh pesona dunia.  
Kehidupan dunia dan akhirat haruslah seimbang sebagaimana sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar
radliyallahu ‘anhu:

  َ َّ‫ك َكأَن‬
ُ ‫ك تَ ُم ْو‬
‫ت َغ ًدا‬ َ َ‫ا ْع َملْ لِ ُد ْني‬   
َ ِ‫ل آِل ِخ َرت‬Qْ ‫اك َكأنَّك تَ ِعيشُ أبَ ًدا َوا ْع َم‬
Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup
selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati
besok pagi.”  
Hadirin Jamaah Jumat Yang Dimuliakan Allah SWT.
Protokol kesehatan yang terakhir adalah menghindari kerumunan. Hal ini
merupakan simbol bahwa terkadang kita memang harus menyendiri dan
bermuhasabah terhadap segala sesuatu yang telah diperbuat selama ini. Kita
harus menghitung-hitung kembali jika kemungkinan selama hidup ini kita
sombong dan tidak dapat menundukkan nafsu. Manusia sering berbuat
ketamakan dan kesewenang-wenangan karena nafsu telah menunggangi akal
sehat.Sayyidina Umar bin Khattab telah mengingatkan pentingnya muhasabah
dalam satu khutbahnya, yakni:
“Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah
kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya
hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu
menghisab dirinya saat hidup di dunia.”  
Hadirin Jamaah Jumaat Yang Dimuliakan Allah SWT.

Demikian khutbah renungan hikmah di balik protokol kesehatan dalam


menghadapi pandemi Covid-19. Sebagai orang yang beriman, sudah
seharusnya kita terus menanamkan dalam diri kita bahwa Allah-lah yang
paling kuasa terhadap segala apa yang terjadi. Sebagai makhluk lemah, kita
harus melakukan ikhtiar bumi agar kita diberi keselamatan dan melakukan
ikhtiar langit agar Allah segera mengangkat musibah ini dari mukabumi.

‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬


ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫ار‬ َ ‫ َب‬,
ِّ ‫ت َو‬
‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫و َن َف َع ِنيْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن اآل َيا‬,َ
َ ‫ أَقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َواسْ َت ْغ ِف ُر‬.‫َو َت َق َّب َل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه إِ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬
‫هللا‬
‫ إِ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ْال َعظِ ْي َم لِيْ َو َل ُك ْم َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬

Khutbah II

‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن‬.‫ص ِام بِ َحب ِْل هللاِ ْال َمتِي ِْن‬ َ ِ‫اَ ْل َح ْم ُد هلِل ِ الَّ ِذيْ أَ َم َرنَا بِاْ ِالتِّ َحا ِد َو ْا ِال ْعت‬
‫ْك لَهُ إِيَّاهُ نَ ْعبُ ُد َوإِيَّاُه نَ ْستَ ِعي ُْن‬
َ ‫الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬.
‫صلِّ‬ ‫ث َرحْ َمةً لِ ْل َعالَ ِمي َْن‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬ ‫َوأَ ْشهَ ُ‪Q‬د أَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ اَ ْل َم ْبع ُْو ُ‬
‫َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه أَجْ َم ِعي َْن‪ .‬اِتَّقُوا هللاَ َما ا ْستَطَ ْعتُ ْم‬
‫ار ُع ْوا‪ Q‬إِلَى َم ْغفِ َر ِة َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‪ . .‬أَ َّما بَعْد‬ ‫َو َس ِ‬
‫قال هللا تعالى فى كتابه الكريم ‪;Surah ashr‬‬
‫صلُّ ْوا‪َ Q‬علَ ْي ِه‬ ‫ُصلُّ ْو َن َعلَى النَّبِ ِّي يَاأَيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َمنُ ْوا َ‬ ‫إِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ ي َ‬
‫صلَّى هللا َعلَى َسيِّ َدنَا َو َم ْواَل نَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬ ‫َو َسلِّ ُم ْوا‪ Q‬تَ ْسلِ ْي ًما ‪َ .‬و َ‬
‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِمي َ‪ْQ‬ن َو‬‫صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم‪  ‬اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬ ‫َو َ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد َع َوا ِ‪Q‬‬
‫ت‬ ‫ات إِنَّ َ‬‫ت اَالَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َوااْل َ ْم َو ْ‬ ‫ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ك يَا اَرْ َح َم الر ِ‬
‫َّح ِمي َْن‬ ‫ت بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫اجا ِ‬ ‫اض َي ْال َح َ‬ ‫‪.‬ويَا قَ ِ‬ ‫َ‬
‫ب ْالقَب ِْر َونَعُو ُذ‬ ‫ك ِم ْن َع َذا ِ‬ ‫ب َجهَنَّ َم َونَعُو ُذ بِ َ‬ ‫ك ِم ْن َع َذا ِ‬ ‫اللَّهُ َّم إِنَّا نَعُو ُذ بِ َ‬
‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َمحْ يَا َو ْال َم َما ِ‬
‫ت‬ ‫َّال َونَعُو ُذ بِ َ‬ ‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َم ِس ِ‬
‫يح ال َّدج ِ‪Q‬‬ ‫بِ َ‬
‫اللهم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْال َغاَل َء َو ْال َو َبا َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي‬
‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َوال َّشدَائ َـِد َو ْالم َِح َن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪ِ ،‬منْ‬ ‫َوال ُّسي ُْو َـ‬
‫ك َع َلى ُك ِّل َشيْ ٍء‬ ‫دَان ْالمُسْ لِ ِمي َـْن َعام ًَّة‪ ،‬إِ َّن َ‬ ‫َب َل ِد َنا َه َذا َخاص ًَّة َو ِمنْ ب ُْل ِـ‬
‫َق ِد ْي ٌر‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار ‪.‬‬ ‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫‪. ‬ربَّنَا آتِنَا ِفي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ِ‬ ‫َ‬
‫ان َوإِ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى‬ ‫ْ‬
‫إن هللاَ يَأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬ ‫هللا‪َّ ،‬‬
‫ِعبَا َد ِ‬
‫ويَ ْنهَى َع ِن الفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‪.‬‬
‫فَاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَ ُر‬

Anda mungkin juga menyukai