Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan
Islam
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sejarah Pendidikan Islam.
1. Bapak Dr. H. Kadiyo, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Sejarah Pendidikan
Islam.
2. Dan dalam penyusunan makalah ini kami juga memperoleh bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada teman – teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..............................................................................................................11
B. Saran ........................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah dan pendidikan adalah dua hal penting yang dapat dijadikan pijakan
dalam menentukan maju dan mundurnya sebuah peradaban, karena dengan sejaah
kita dapat belajar dari masalalu untuk memperbaiki masa depan, sedangkan dengan
pendidikan kita dapat mengupgrade tingkat sumber daya manusia. Pendidikan
islam mempunyaisejarah yang panjang, dalam pengertian yang seluas-luasnya,
pendidikan islam berkembang seiring dengan munculnya Islam itu sendiri. Oleh
karena itu, mempelajari sejarah pendidikan adalah hal yang sangat penting.
Sebagaimana Pendidikan Islam yang bersumber pada AL-Qur’an dan
Hadis, mempelajari pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, baik dari
segi tokoh maupun lembaga-lembaga yang terkait dengan Pendidikan Islam
merupakan inti dari pembelajaran sejarah Pendidikan Islam. Mempelajari sejarah
berarti menuangkan kembali peristiwa atau kejadian yang terjadi sejak islam itu
hadir hingga saat ini. Namun, sebelum kita belajar banyak tentang sejarah
pendidikan Islam, ada baiknya kita ketahui dulu pengertian sejarah pendidikan
islam, objek, dan metode pendidikan untuk memudahkan kita mempelajari sejarah
pendidikan islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
dapat di rumuskan :
C. Tujuan Penulisan
Sebagaimana persoalan yang telah disebutkan atau dibahas di rumusan
masalah maka tujuan diadakannya penelitian ini sebagai berikut:
1
2
1. Pengertian Sejarah
Kata “Sejarah” berasal dari bahasa arab “syajaratun”, artinya pohon. Apabila
digambarkan secara sistematik, sejarah hampir sama dengan pohon, memiliki
cabang ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu
layu dan tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah silsilah, kisah, hikayat yang
berasal dari bahasa arab. Sejarah dalam dunia barat disebut histoire (Perancis),
historie (Belanda),dan history (Inggris),berasal dari bahasa yunani, istoria yang
berarti ilmu.(Sulthon Mas’ud, S.Ag, 2004).
Menurut definisi yang umum, kata history berarti ”masa lampau umat manusia”.
Dalam bahasa Jerman disebut geschichte, berasal dari kata geschehen yang berarti
terjadi. Sedangkan dalam bahasa Arab disebut tarikh, berasal dari akar kata ta’rikh
dan taurikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala kata tarikhus
syai’i menunjukkan arti pada tujuan dan masa berakhirnya suatu peristiwa. Dalam
pengertian lain, sejarah adalah catatan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa
lampau (even in the past). Dalam pengetian yang lebih seksama sejarah adalah kisah
kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia.
3
4
umunya, tentang segala perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena watak
masyarakat itu sendiri….”.
Adapun Menurut Sidi Gazalba, sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia
dan sekitarnya sebagai makhluk social, yang disusun secara ilmiah dan lengkap,
meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi
pengertian dan kepahaman tentang apa yang telah berlalu itu.
2. Pengertian Pendidikan
Definisi dari Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) kata pendidikan berasal dari kata
‘didik’ serta mendapatkan imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, sehingga kata ini
memiliki pengertian sebuah metode, cara maupum tindakan membimbing. Dapat
didefinisi pengajaran ialah sebuah cara perubahan etika serta prilaku oleh individu
atau sosial dalam upaya mewujudkan kemandirian dalam rangka mematangkan atau
mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan, pembelajaran, bimbingan serta
pembinaan.(Pristiwanti et al., 2022).
Definisi Pendidikan dalam arti luas adalah Hidup. Artinya bahwa pendidikan adalah
seluruh pengetahuan belajar yang terjadi sepanjang hayat dalam semua tempat serta
situasi yang memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan setiap makhluk
individu. Bahwa pendidikan berlangsung selama sepanjang hayat (long life
education). Pengajaran dalam pengertian luas juga merupakan sebuah proses
kegiatan mengajar, danmelaksanakan pembelajaran itu bisa terjadi di lingkungan
manapun dan kapanpun. Secara harfiah arti pendidikan adalah mendidik yang
dilaksanakan oleh seorang pengajar kepada peserta didik, diharapkan orang dewasa
pada anak-anak untuk bisa memberikan contoh tauladan, pembelajaran,
5
3. Pengertian Islam
Menurut ilmu bahasa (etimologi), Islam berasal dari bahasa Arab yaitu kata salima
yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama,
yuslimu, Islaman, yang berarti memelihara dalam keadaan selamat sentosa, dan
berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Seseorang yang bersikap
sebagaimana maksud pengertian Islam tersebut dinamakan muslim, yaitu orang
yang telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada
Allah SWT. Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang
ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul. Atau
lebih tegasnya lagi Islam adalah ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada
masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.(drs
muhammad alim, 2016).
Sedangkan pengertian Islam menurut Syekh Mahmud Syaltut yaitu agama Allah
yang diperintahkan untuk mengajarkan pokok-pokok dan peraturan-peraturannya
kepada Nabi Muhammad SAW dan menugaskan untuk menyampaikan agama itu
kepada seluruh manusia, lalu mengajak mereka untuk memeluknya. Sementara itu
Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian, dan
dua ajaran pokoknya yaitu ke-Esaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat
manusia menjadi bukti nyata, bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
rasul-rasul-Nya untuk diajarkan kepada manusia. Dibawa secara berantai dari satu
generasi ke generasi selanjutnya, dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam
adalah rahmat, hidayah, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari
sifat rahman dan rahim Allah SWT.
6
Objek Sejarah Pendidikan Islam dapat dibagi menjadi beberapa tema yaitu:
(Asari, 2018)
7
Salah satu aspek penting yang menentukan relevansi dan arti penting sejarah, atau
penggalan sejarah, adalah konteks yang mengitarinya. Dalam kenyataannya,
konteks tidak hanya sekedar perlu, tetapi seringkali malah menentukan dipahami
atau tidaknya peristiwa sejarah secara memadai. Tak jarang, pengetahuan akan
konteks yang melatarbelakangi peristiwa historis benar-benar menentukan
pemahaman yang muncul dari peristiwa historis. Dalam kaitan inilah maka
pengetahuan tentang konteks yang lebih luas yang melatarbelakangi proses
perkembangan pendidikan Islam menjadi perlu dibahas. Misalnya saja,
pertumbuhan awal kegiatan pendidikan dalam Islam sudah barang tentu terkait erat
dengan keadaan sekeliling Arabia menjelang dan awal Islam.
2. Lembaga Pendidikan
3. Isi Pendidikan
Apa yang menjadi isi pendidikan (lebih formalnya, kurikulum) umat Islam dari
masa ke masa jelas sangat penting untuk diketahui dan dianalisis. Ini akan
menunjukkan kepada kita pergeseran realitas pengetahuan umat Islam di satu sisi
dan cita-cita kependidikan mereka di sisi lain. Secara umum, dapat dikatakan bahwa
pendidikan umat Islam bermula dengan kitab suci Alquran sebagai materinya. Lalu,
isi pendidikan ini berkembang mencakup ilmu-ilmu yang sangat bervariasi.
Sebagian dari ilmu pengetahuan yang menjadi isi pendidikan umat Islam berasal
8
dari pengembangan secara internal, tetapi sangat banyak pula yang merupakan hasil
adopsi dan adaptasi dari tradisi keilmuan bangsa-bangsa lain dari luar.
4. Metode Pendidikan
Perkembangan pendidikan dari sisi isi dan kelembagaan senantiasa diikuti oleh
perkembangan di bidang metodologi pendidikan. Hal yang sama terjadi dalam
Sejarah Pendidikan Islam. Dari kesederhanaan metodologi pendidikan yang
diterapkan pada zaman awal, umat Islam kemudian dikenal sebagai umat yang
mengembangkan berbagai metode pendidikan. Sebagai sebuah statemen umum,
peradaban Islam dicatat sebagai peradaban yang mengembangkan metode-metode
empiris dalam pengembangan sains maupun ilmu-ilmu keagamaan.
1. Pemilihan topik
Sebelum melakukan penelitian dan penulisan sejarah, seseorang perlu memilih dan
menentukan topik. Alasan untuk memilik satu topik dapat bervariasi. Tetapi, secara
umum, di satu sisi topik mestilah menarik perhatian calon peneliti, di sisi lain topik
tersebut layak secara intelektual. Meneliti suatu topik yang memiliki kedekatan
9
2. Pengumpulan sumber
Sumber sejarah (data sejarah) dapat mengambil berbagai bentuk. Secara umum,
sumber sejarah diklasifikasikan ke dalam tiga: sumber tulisan, sumber benda
(artefak), dan sumber lisan. Sumber yang dibutuhkan dalam penelitian sejarah
ditentukan oleh topik.
3. Verifikasi Sumber
Dalam sebuah penelitian ilmiah, sumber tidak serta merta diakui dan diterima.
Diperlukan proses verifikasi. Sekurang-kurangnya perlu dipastikan bahwa sumber
adalah otentik dan kredibel. Sebagian sumber sejarah menjadi objek pemalsuan,
biasanya karena nilai arkeologis, artistik, dekoratif, ekonomis, historis, atau
lainnya, sehingga mesti diperlakukan secata hati-hati. Peneliti juga mesti berhati-
hati untuk menentukan mana sumber yang dapat dipercaya. Sumber sejarah dapat
saling bertentangan, khususnya jika berkaitan dengan topik-topik yang
kontroversial.
4. Interpretasi
Data sejarah yang terkumpul perlu ditafsirkan, agar menjadi bermakna. Penafsiran
sejarah mengandung resiko subjektivitas, dan karenanya memerlukan kehati-
hatian. Di sinilah perlunya kejujuran dan ketelitian sejarawan untuk mencantumkan
sumbernya, agar orang lain dapat mengetahuinya. Perlu diingat bahwa data sejarah
yang sama dapat melahirkan penafsiran yang berbeda. Dalam penafsiran digunakan
dua modus utama dalam berpikir: analisis dan sintesis. Analisis berarti menguraikan
data, sintesis artinya menyatukan data. Kedua modus berpikir tersebut terkadang
berjalan secara simultan.
5. Penulisan Sejarah
Sejarah ditulis dengan memperhatikan kronologi dan perubahan yang terjadi dalam
tahapan-tahapan kronologis tersebut. Kronologi biasanya terbentuk dari proses
pembacaan dan analisis terhadap data sejarah yang ada. Sejarah kemudian
10
A. Kesimpulan
Dari materi yang telah kami bahas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
B. Saran
Untuk menambah wawasan pembaca mengenai “Sejarah Pendidikan
Islam”, maka kami menyarankan untuk membaca lebih banyak refrensi yang
berhubungan dengan tema pembahasan. Tak lupa penulis meminta maaf apabila
dalam penulisan kami masih terdapat banyak kekurangan.
11
DAFTAR PUSTAKA
drs muhammad alim. (2016). 済無No Title No Title No Title. Islam Secara
Umum, 1–23.
Juwari. (2022). Sejarah Pendidikan Islam dari Klasik, Pertengahan dan Modern |
Taklimuna: Journal of Education and Teaching, Vol.1 No.2, 2022.
Taklimuna: Journal of Education and Teaching, 1(2), 47–64.
Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. (2022). Pengertian
Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 1707–1715.
12