Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Masa kemunduran pendidikan islam

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah

Sejarah pendidikan islam

Dosen pengampu: Abdul.Jabir, S.pd,M.pd

DI SUSUN OLEH:

-NUR EKA SAPUTRI

- PUTRI AMELIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH SEKOLAH

TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL IRSYAD

STAI DDI MAKASSAR

KOTA MAKASSAR (2022)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat-nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini pada waktunya.Adapun tema dari makalah
kami ‘‘masa kemunduran pendidikan islam.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah sejarah pendidikan islam yang telah memerikan tugas terhadap kami.kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang turut membantu dalam pembuatan

Makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi ini yang
sesungguhnya.oleh karna itu,keterbatasan waktu dan kemampuan kami.maka keritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan semogah makalah ini dapat berguna bagi saya
khususnya dan pihak yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................................... ...............i

KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... ...........iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................1

C. TUJUAN MASALAH.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASANAN

A. PENGERTIAN SEJARAH DAN PENDIDIKAN ISLAM..........................................................3

B. GEJALA-GEJALA KEMUNDURAN PENDIDIKAN ISLAM...................................................4

C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMUNDURAN PENDIDIKAN ISLAM............................4

D. DAMPAK DARI KEMUNDURAN..............................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN................................................................................................................ ........12

B. SARAN.................................................................................................... .................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ ......................13


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makna pendidikan islam secara khusus tidak dapat secara keseuruhan di samakan dengan
makna pendidikan secara umum, pendidikan isam dikenal dan diyakini oeh penganut agama
islam sebagai suatu kegiatan yang besumber dari dokman sejarah islam dengan nilai-nilai
universal yang terkandung didalamnya yang senangtiasa mempertimbangkan pengembangan
fitrah manusia atau potensi-potensi yang di miliki manusia selaku mahluk.

Untuk itu dala sebuah lembaga pendidikan pasti terjadi pertumbuhan dan perkembangan ,sama
halnya dengan di pendidikan islam .dalam pendidikan islam ada beberapa masa yaitu masa
kejayaan,masa kemunduran dan ada masa pembaharuan.

Pengetahuan tentang sejarah pendidikan islam di masa lalu sangatlah penting untuk ditelaah
kembali sebagai rujukan dan pijakan dalam melaksanakan pendidikan di masa kini dan pada
masa yang akan datang agar norma-norma dan nilai-nilai ajaran islam tetap utuh selamanya.

Demikian untuk selanjutnya dalam makalah ini akan di jelaskan lebih lanjut tentang masa
kemunduran pendidikan islam.

B. RUMUS MASALAH

1. Apa pengertian sejarah dan pendidikan islam?

2. Bagaimana gejala-gejala kemunduran pendidikan islam?

3. Apa faktor penyebab kemunduran pendidikan islam?

4. Apa dampak dari kemunduran tersebut?

C. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui pengertian sejarah dan pendidikan islam

2. Mengetahui gejala-gejala kemunduran pendidikan islam

3. Mengetahui faktor penyebab kemunduran pendidikan islam

4. Mengetahui dampak dari kemunduran tersebut


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sejarah Dan Pendidikan Islam

Kata sejarah berasal dari bhs arab, yaitu tarikh,sirah,atau ilmu tarikh. Secara bahasa (etimologi),
sejarah berarti ketentuan masa,tanggal,atau waktu.adapun ilmu tarikh berarti pengetahuan
membicarakan penyebutan peristiwa dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. Dalam
bahasa inggris kata sejarah di sebut history, yang berarti uraian secara tertib tentang kejadian-
kejadian masa lampau (orderly description of past even). Dalam kamus besar bahasa indonesia,
sejarah berarti silsilah,asal-usul (keturunan), kejadian yang benar-benar terjadi pada masa
lampau.

Secarah istilah (terminilogi), kata sejarah berarti sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi
pada masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat sebagaimana
terjadi pada kenyataan alam dan manusia.(Hasbullah,995: 1)

Dalam pengertian lain, sejarah juga mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi
perkembangan dunia dari masa ke masa. Karnah sejarah memiliki makna dan nilai tersebut,
manusia dapat membuat sejarah sediri dan sejarahpun membentuk manusia.(Depak RI,2005: 1)
[1]

Selanjutnya,pendidikan islam menurut zakia Drajat (1995),lebih banyak di arahkan pada


berbagai sikap mental yang tewujuddalam amal perbuatan,baik dari keperluan diri sendiri
maupun orang lain, baik bersifat teoretis maupun praktis. Dalam pengertian lain, sejarah juga
mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa.
Karena sejarah memiliki makna dan nilai tersendiri, manusia dapat membuat sejarah sendiri
dan sejarahpun membentuk manusia. (Depag RI, 2005: 1 )[1]

Selanjutnya, pendidikan Islam menurut Zakiah Drajat (1995), lebih banyak diarahkan pada
perbaikan sikap mental yang terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri
maupun orang lain, baik bersifat teoretis maupun praktis.

Adapun menurut A. Mustafa (1999: 11), pendidikan Islam yaitu proses bimbingan dari pendidik
terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi
muslim yang baik. Hal ini dikarenakan pendidikan Islam dapat difungsikan untuk mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) pada
titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Dalam hal ini, pendidik sebagai sarana dalam membentuk kepribadian manusia seutuhnya
sangat bergantung pada pemegang kebijakan dalam menentukan keberhasilan proses
pendidikan yang telah berjalan di berbagai daerah, mulai sistem yang sederhana sampai menuju
sistem pendidikan Islam yang modern (Armai Arief, 2005: 4).[2]

Ahmad Tafsir (2005: 12) menegaskan bahwa ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan
yang berdasarkan Islam. Ilmu pendidikan Islam merupakan kumpulan teori tentang pendidikan
berdasarkan Islam Ilmu pendidikan Islam yang bercorak historis adalah ilmu Islam yang
memfokuskan kajiannya pada data-data empiris yang dapat dilacak dalam sejarah, baik berupa
karya tulis, peninggalan berupa lembaga pendidikan, maupun pendidikan dengan berbagai
aspeknya. Dari berbagai pengertian pendidikan Islam tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan
Islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya pada perbaikan sikap
mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.

Demikian berbagai pengertian sejarah dan pendidikan Islam untuk dapat dirumuskan pengertian
sejarah pendidikan Islam sebagai berikut.

a. Sejarah pendidikan Islam merupakan keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan


pendidikan Islam dari waktu ke waktu sejak zaman lahirnya Islam hingga sekarang.

b. Sejarah pendidikan Islam merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi
institusi dan operasionalisasi sejak zaman Nabi Muhammd SAW, sampai sekarang

Selanjutnya fokus dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang masa kemunduran
pendidikan Islam.

B. Gejala-Gejala Kemunduran Pendidikan Islam

Sepanjang sejarahnya, sejak awal dalam pemikiran terlibat dua pola yang saling berlomba
mengembangkan diri dan mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan pola pendidikan
ummat Islam. Kedua pola tersebut adalah pola pemikiran tradisional dan pola pemikiran rasional.
Pada pola pemikiran tradisional ini selalu mendasarkan diri pada wahyu, yang kemudian
berkembang menjadi pola pemikiran sufistis dan mengembangkan pola pendidikan sufi yang sangat
memperhatikan aspek-aspek batiniyah dan akhlak atau budi pekerti manusia.

Pada masa jayanya pendidikan Islam, kedua pola pendidikan tersebut menghiasi dunia Islam, sebagai
dua pola yang berpadu dan saling melengkapi. Akan tetapi ketika pola pemikiran rasional diambil
alih oleh Eropa dan dunia Islam pun meninggalkan pola berfikir tersebut. Sehingga tinggal pemikiran
sufistis yang sifatnya memang sangat memperhatikan kehidupan batin yang akhirnya mengabaikan
dunia material. Dari aspek inilah dikatakan bahwa pendidikan dan kebudayaan Islam mengalami
kemunduran. M. M Sharif dalam bukunya Muslim Thought, mengungkapkan bahwa gejala
kemunduran pendidikan dan kebudayaan Islam tersebut sebagai berikut: “.....telah kita saksikan
bahwa pikiran Islam telah melaksanakan satu kemajuan yang hebat dalam jangka waktu yang
terletak diantara abad ke VIII dan abad ke XIII M ... kemudian kita memperhatikan hasil-hasil yang
diberikan kaum muslimin kepada Eropa, sebagai satu perbekalan yang matang untuk menjadi dasar
pokok dalam mengadakan pembangkitan Eropa (renaissence)”.

Dalam hal ini Fazlur Rahman, dalam bukunya Islam, menjelaskan tentang gejala-gejala kemunduran
intelektual Islam adalah sebagai berikut:

Penutupan pintu ijtihad (yakni pemikiran yang rasional dan bebas) selama abad ke-4 H/10 M dan 5
H/11 M telah membawa kepada kemacetan umum dalam ilmu hukum dan ilmu intelektual ilmu-
ilmuntelektual yakni teologi dan pemikiran keagamaan sangat mengalami kemunduran dan menjadi
miskin karena pengucilan mereka yang disengaja dari intelektualisme sekuler dan karena
kemunduran yang disebut terakhir ini khususnya filsafat, dan juga pengucilannya dari bentuk-bentuk
pemikiran keagamaan seperti yang dibawa oleh sufisme.Kehancuran total yang dialami oleh kota
Bagdad dan Granada sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islam, menandai runtuhnya sendi-
sendi pendidikan dan kebudayaan Islam. Musnahnya lembaga-lembaga pendidikan dan semua buku-
buku ilmu pengetahuan dari kedua pusat pendidikan dibagian Timur dan Barat dunia Islam,
terutama dalam bidang intelektual dan material, tetapi tidak demikian halnya dalam bidang
kehidupan batin atau spiritual.[3]

C. Faktor-faktor Penyebab Kemunduran Pendidikan Islam

Untuk menjelaskan penyebab kemunduran pendidikan Islam secara eksternal kita rujuk paparan al-
Hasan, faktor-faktor tersebut adalah:

Faktor ekologi dan alami, yaitu kondisi tanah dimana negara-negara Islam berada adalah gersang
atau semi gersang. Kondisi ini juga rentan dari sisi pertahanan dari serangan luar. Demikian pula di
tahun 1347-1349 terjadi wabah penyakit yang mematikan di Mesir, syiria dan Irak. Karena faktor ini
penduduk tidak terkonsentrasi pada suatu kawasan tertentu dan kepada pendidikan.

Perang salib yang terjadi dari tahun 1096-1270, dan serangan mongol dari tahun 1220-1300an.
Perang salib menurut Bernand Lewis, “pada dasarnya merupakan pengalaman pertama imperialisme
barat yang ekspansionis, yang dimotivasi oleh tujuan materi dengan menggunakan agama sebagai
medium psikologisnya.

Hilangnya perdagangan Islam internasional dan munculnya kekuatan barat. Pada tahun 1492
Granada jatuh dan secara kebetulan Columbus mulai petualangannya. Dalam mencari rute ke India
ia menempuh jalur yang melewati negara-negara Islam. Pada saat yang sama Portugis juga mencari
jalan ke Timur dan juga melewati negara-negara Islam. Disaat itu kekuatan ummat Islam baik di laut
maupun di darat sudah memudar. Akhirnya pos-pos perdagangan itu dengan mudah dikuasai
mereka.

Menurut Ibnu Khaldun faktor-faktor penyebab runtuhnya sebuah peradaban lebih bersifat internal
daripada eksternal. Suatu peradaban dapat runtuh karena timbulnya materialisme, yaitu kegemaran
penguasa dan masyarakat menerapkan gaya hidup malas yang disertai sikap bermewah-mewah.
Sikap ini tidak hanya negatif tapi juga mendorong tindak korupsi dan dekadensi moral.

Selanjutnya diungkapkan oleh M. M Sharif, bahwa pikiran Islam menurun setelah abad ke XIII M dan
terus melemah sampai abad ke XVIII M. Diantara sebab-sebab melemahnya pikiran Islam tersebut,
antara lain dilukiskannya sebagai berikut:

Telah berkelebihan filsafat Islam (yang bercorak sufistis) Al-Ghazali di Timur dan berkelebihannya
pula Ibnu Rusyd dalam memasukkan filsafat Islamnya (yang bercorak rasionalistis) ke dunia Islam
barat. Ibnu Rusyd dalam memasukkan filsafat Islamnya (yang bercorak rasionalistis) ke dunia Islam
barat. Sehingga Al-Ghazali dengan filsafat Islamnya menuju kerohanian hingga menghilang ke dalam
tasawuf mendapat sukses di timur dan Ibnu Rusyd dengan filsafatnya yang bertentangan dengan Al-
Ghazali dengan menuju ke jurang materialisme mendapat sukses di barat.
Ummat Islam, terutama pada pemerintahannya (khalifah, sultan, amir-amir) melalaikan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan yang mana pada mulanya mereka memberi kesempatan untuk
berkembang dan memperhatikan ilmu pengetahuan dengan memberikan penghargaan yang tinggi
kepada para ahli ilmu pengetahuan. Namun pada masa ini mereka lebih mementingkan
pemerintahan, begitu juga dengan para ahli ilmunya yang terlibat dalam urusan-urusan
pemerintahan.

Terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar, sehingga


menimbulkan kehancuran yang mengakibatkan berhentinya kegiatan pengenbangan ilmu
pengetahuan di dunia Islam.

Itulah diantara atau beberapa faktor-faktor kemunduran pendidikan Islam baik dari segi eksternal
maupun internal yang dapat saya amati.[4]

D. Dampak dari kemunduran

Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan diatas yang pasti ada dampak yang terjadi baik terhadap
ummat Islam itu sendiri dan terutama pada pendidikan yang mana dengan semakin ditinggalkannya
pendidikan intelektual, maka semakin statis perkembangan kebudayaan Islam, karena daya
intelektual generasi penerus sudah tidak mampu lagi untuk mengadakan kreasi-kreasi baru, bahkan
telah menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan baru yang dihadapi.

Dalam bidang fiqh, yang terjadi adalah berkembangnya taqlid buta dikalangan ummat. Apa yang ada
dalam kitab-kitab fiqh lama dianggapnya sebagai sesuatu yang sudah baku, mantap, benar dan harus
diikuti serta dilaksanakan sebagaimana adanya. Dengan sikap hidup yang fatalistis tersebut,
kehidupan mereka sangat statis.

Ketika ummat Islam mengalami kehancuran dan kemunduran dalam pendidikan terutama dalam
bidang intelektual, maka pada waktu itu kehidupan sufi berkembang dengan pesat. Karena keadaan
frustasi yang merata dikalangan ummat sehingga menyebabkan orang kembali kepada Tuhan
(bersatu dengan Tuhan) sebagaimana diajarkan oleh para ahli sufi.

Kemunduran dan kemerosotan mutu pendidikan dan pengajaran juga nampak jelas pada sangat
sedikitnya materi kurikulum dan mata pelajaran serta menyempitnya bidang-bidang ilmu
pengetahuan umum di madrasah-madrasah. Sehingga kurikulum pada umumnya madrasah-
madrasah terbatas hanya pada ilmu-ilmu keagamaan murni seperti Tafsir, Al-Qur’an, hadist, fiqh
(termasuk ushul fiqh) dan ilmu kalam atau teologi bahkan dalam ilmu kalam pun masih ada
madrasah-madrasah yang mencurigai.[5]

Dengan materi yang sangat sederhana ternyata total buku yang harus dipelajari pun sangat sedikit.
Begitupun dengan sistem pengajaran pada masa itu yang sangat berorientasi pada buku pelajaran

sehingga sering terjadi pelajaran hanya memberikan komentar-komentar atau syarah terhadap
buku-buku pelajaran yang dijadikan pegangan oleh guru tanpa ada pasokan pendapat sendiri dari
guru tersebut.Oleh karena itu perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini dapat dikatakan
macet total. Keadaan yang demikian berlangsung selama masa kemunduran kebudayaan dan
pendidikan Islam, sampai abad ke 12 H/ 18 M (1250-500 M). 1500 M
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada masa jayanya pendidikan Islam, ada dua pola pendidikan yang menghiasi dunia Islam, sebagai
dua pola yang berpadu dan saling melengkapi, yaitu pola pemikiran tradisional dan pola pemikiran
rasional. Akan tetapi ketika pola rasional diambil alih oleh Eropa dan dunia Islam pun meninggalkan
pola berfikir tersebut. Sehingga tinggal pemikiran sufistis yang sifatnya memang sangat
memperhatikan kehidupan batin yang akhirnya mengabaikan dunia material. Dari aspek inilah
dikatakan bahwa pendidikan dan kebudayaan Islam mengalami kemunduran.

Faktor-faktor yng menyebabkan kemunduran pendidikan Islam yaitu:

a. Faktor ekologi dan alami, yaitu kondisi tanah dimana negara-negara Islam berada adalah
gersang atau semi gersang. Kondisi ini juga rentan dari sisi pertahanan dari serangan luar.

b. Perang salib yang terjadi dari tahun 1096-1270 dan serangan mongol yang terjadi dari tahun
1220-1300an.

c. Hilangnya perdagangan Islam internasional dan munculnya kekuatan barat.

d. Suatu peradaban dapat runtuh karena timbulnya materialisme, yaitu kegemaran penguasa dan
masyarakat menerapkan gaya hidup malas yang disertai sikap bermewah-mewah.

e. Telah berkelebihan filsafat Islam (yang bercorak sufistis) Al-Ghazali di Timur dan
berkelebihannya pula Ibnu Rusyd dalam memasukkan filsafat Islamnya (yang bercorak rasionalistis
ke dunia Islam barat.

f. Ummat Islam, terutama pada pemerintahannya (khalifah, sultan, amir-amir) melalaikan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan, mereka lebih mementingkan pemerintahan daripada pengetahuan
dan banyaknya ilmuan yang terjun di pemerintahan.

g. Terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar, sehingga


menimbulkan kehancuran yang mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan ilmu
pengetahuan. Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan diatas yang pasti ada dampak yang terjadi
baik terhadap ummat Islam itu sendiri dan terutama pada pendidikan yang mana dengan semakin
ditinggalkannya pendidikan intelektual, maka semakin statis perkembangan kebudayaan Islam,
karena daya intelektual generasi penerus sudah tidak mampu lagi untuk mengadakan kreasi-kreasi
baru, bahkan telah menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan baru yang
dihadapi.

B. SARAN

Semestinya, ummat di masa kini hendaknya menggali pengetahuan dan wawasan maju mundurnya
pendidikan islam sepanjang sejarah. Kemudian, hendaklah merenungkan dan mencermatinya, lalu
mengambil hikmahnya untuk dijadikan bahan perbandingan dalam membangun kemajuan
pendidikan islam sekarang dan menuju masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Kodir,Abdul. 2015. Sejarah Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.

Asrahah,Hanun. 1999. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.

Zuhairini. 1997. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Zuhairini,dkk. 1994. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrahah,Hanun. 2001. Sejarah Pendidikan Islam. Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu.

Rikisugi. 2011. Kemunduran Pendidikan Islam Dan Penyebabnya. http://ricky-


diah.blogspot.com/2011/04/kemunduran-pendidikan-islam-dan.html. (27 April 2011)

[1] Dr.H. Abdul Kodir,M.A. Sejarah Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.2015.Hal 17

[2] Dr.H. Abdul Kodir,M.A. Sejarah Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.2015.Hal 18-19

[3] Rikisugi, ”Kemunduran Pendidikan Islam Dan Penyebabnya”, diakses dari http://ricky-
diah.blogspot.com/2011/04/kemunduran-pendidikan-islam-dan.html, pada tanggal 22 Oktober 2019
pukul 10.00

[4] Rikisugi, ”Kemunduran Pendidikan Islam Dan Penyebabnya”, diakses dari http://ricky-
diah.blogspot.com/2011/04/kemunduran-pendidikan-islam-dan.html, pada tanggal 22 Oktober 2019
pukul 10.00

[5] Rikisugi, ”Kemunduran Pendidikan Islam Dan Penyebabnya”, diakses dari http://ricky-
diah.blogspot.com/2011/04/kemunduran-pendidikan-islam-dan.html, pada tanggal 22 Oktober 2019
pukul 10.00

Anda mungkin juga menyukai