Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM


PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM

Oleh:
Kelompok V

Muh. Al Hasiib 21210012


Fadilahnur 21210008

Dosen Pengampu:
Abdul Jabir, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL IRSYAD
(STAI DDI) MAKASSAR 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat-Nya sehingga Makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkonstribusi dalam penyelesaian penulisan makalah ini.
Dengan ditulisnya makalah ini kami berharap bisa untuk menambah pengetahuan baik
penulisan maupun pembaca. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gowa, 11 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... i


Daftar Isi..................................................................................................................................... ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pembaharuan Pendidikan Islam .................................................................................... 3
B. Bentuk dan Metode Dalam Pembaharuan Pendidikan Islam ........................................ 4
C. Penerapan dan Keberhasilan Pembaharuan Pendidikan Islam ...................................... 10
BAB III....................................................................................................................................... 13
PENUTUP .................................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 13
B. Saran.............................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembaharuan atau modernisasi bukan lagi hal yang asing untuk kita dengar, seringkali
kita mendengar kata modernisasi atau pembaharuan dalam berbagai bidang diantaranya seperti
bidang budaya, ekonomi, politik, sosial, bahkan agam sekalipun mengalami modernisasi atau
pembaharuan. Modernisasi atau pembaharuan ini muncul ditandai dengan beberapa ciri
sebagai bentuk upaya ataupun usaha perbaikan, dimulai dari konsep sampai dengan metode
yang diterapkan agar bisa mengikuti atau berjalan beriringan dengan perkembangan zaman.
Pesatnya perkembangan zaman bukan lagi hal yang baru bagi kita saat ini, mulai dari
sektor teknologi, pertanian, perikanan, politik, pendidikan dan yang lainnya membuat kita
sadar untuk melakukan pembaharuan dalam berbagai bidang. Pembaharuan ini juga
merupakan langkah awal agar manusia agar bisa tetap menikmati atau memanfaatkan segala
kemajuan dalam berbagai sektor dengan tidak melanggar atau tetap mematuhi aturan dan
norma yang berlaku bagi masyarakat.
Meskipun saat ini pembaharuan atau modernisasi telah memasuki berbagai bidang, tapi
selalu saja muncul berbagai konflik ditengah masyarakat. Sebagian masyarakat merasa ini
perubahan yang sangat baik namun sebagian lagi yang lain merasa bahwa ini mengancam atau
merugikan masyarakat yang lainnya.
Sebagai contoh pembaharuan atau modernisasi yang terjadi ditengah masyarakat
adalah pembaharuan terhadap atau modernisasi terhadap pendidikan. Pembaharuan atau
modernisasi dalam pendidikan memiliki dampak yang sangat besar bagi para siswa dan
mahasiswa, sebagai contoh dampak dari pandemi Covid 19 yang terjadi sekitar 1 atau 2 tahun
yang lalu memberikan perubahan yang sangat besar bagi siswa dan mahasiswa. Berbedanya
metode belajar yang digunakan membuat tidak sedikit siswa dan mahasiswa merasakan
dampaknya akibat pembaharuan yang terjadi. Tidak sedikit dari mereka yang mengeluh atau
bahkan sama sekali tidak memahami pembelajaran yang diajarkan. Terlebih lagi situasi
ataupun kondisi saat itu yang memaksa masyarakat harus menyesuaikan diri dengan pandemi
tersebut. Ini menjadi sebagai bukti bahwa pembaharuan atau modernisasi bukanlah hal yang
bisa diterima secara langsung oleh masyarakat. Butuh waktu, pertikaian, dan penyesuaian agar
setiap pembaharuan dan modernisasi bisa diterima oleh masyarakat.
Pembaharuan atau modernisasi juga terjadi dalam agama kita, agama Islam. Agama
yang telah berusia ratusan tahun ini pun telah mengalami beberapa pembaharuan atau

1
modernasasi. Pembaharuan atau modernisasi dalam agama islam pun bukan hal yang mudah
diterima oleh masyarakatnya. Ada berbagai kritikan dan pertentangan yang terjadi sepeninggal
Rasulullah yaitu Muhammad Shallaluhu Alaihi Wasallam, para ulama yang diyakini sebagai
penerus para nabi dan rasulpun, tidak sedikit dari mereka yang memiliki perbedaan pendapat
dalam menyikapi pembaharuan atau modernisasi.
Khususnya dalam bidang pendidikan islam, pembaharuan atau modernisasi yang
terjadipun telah banyak terjadi. Dan perjalanan pembaharuan atau modernisasi dalam
pendidikan islam ini pun memiliki banyak cerita dalam perkembangannya sampai saat ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatar belakangi munculnya Pembaharuan Pendidikan Islam ?
2. Bagaimana Bentuk dan Metode yang digunakan dalam Pembaharuan Pendidikan
Islam ?
3. Bagaimana Pengaruh Pembaharuan Pendidkan Islam Terhadap Modernisasi
Madrasah Di Indonesia?

C. Tujuan
Untuk memahami lebih lanjut tentang pembaharuan atau modernisasi pendidikan Islam
dan melihat sejauh mana Penerapan Pembaharuan Pendidikan Islam.
1. Mengetahui apa-apa saja yang melatarbelakangi munculnya pembaruan
pendidikan islam
2. Mengetahui bentuk dan metode yang di gunakan dalam pembaruan pendidikan
islam
3. Memahami pembaharuan pendidikan islam terhadap modernisasi madrasah di
Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembaharuan Pendidikan Islam


Pembaharuan secara etimologi (bahasa) merupakan suatu proses memperbaharui
sesuatu yang di pandang usang atau rusak. Secara umum pembaharuan adalah modernisasi
yang mengandung pengertian, pemikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham
paham-paham, adat istiadat,institusi-institusi lama dan sebagainya. modernisasi atau
pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi atau pembaharuan bisa diartikan apa saja
yang belum di pahami, di terima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaharuan
sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan baik dari segi cara,
konsep, dan serangkaian metode yang biasa diterapkan dalam rangka menghantarkan keadaan
yang lebih baik.1
Pembaharuan atau modernisasi dalam bidang pendidikan islam awalnya muncul di
timur tengah dan dalam hal ini terdapat nama ulama besar yang berperan dalam pembaharuan
ini seperti Muhammad Ali Pasya, Jamaluddin Al Afgani, Muhammad Abduh dan Rasyid
Ridha. Tidak hanya mereka ada juga ulama dari India yaitu Muhammad Iqbal dan sebagainya.
Adanya gerakan pembaharuan atau modernisasi ini didorong oleh kemunduran umat islam
yang terjadi pada abad 13-18 masehi, eropa kemudian memperoleh ilmu pengetahun dari
islam, yang disaat yang bersamaan umat islam larut dalam kegemilangan sehingga tidak lagi
memperhatikan pendidikan dan bangsa Eropa mulai mencuri ilmu pengetahuan dan belajar
dari Islam yang menyebabkan umat islam hamper diseluruh dunia mulai dijajah oleh bangsa
Eropa dan umat Islam pun mengalami kemunduran.
Kekalahan-kekalahan yang diderita Turki Utsmani dalam peperangan dengan Negara
Negara eropa dan juga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh bangsa Eropa membuat

1
http://sakban3.blogspot.com/2013/05/masa-pembaharuan-pendidikan-islam.html (diakses 26 oktober 2022)

3
umat islam menjadi terpukau dan terbius dengan kemajuan yang di alami oleh bangsa Eropa.
Kelemahan dan ketertinggalan umat Islam dari bangsa eropa kemudian membuat bangkitnya
kesadaran Umat Islam untuk mempelajari kemajuan eropa dan mengirim utusan-utusannya.
Kelemahan dan katerbelakangan kaum muslimin kemudian menimbulkan berbagai
macam usaha pembaharuan dalam segala bidang, khususnya dalam bidang pendidikan untuk
mengejar ketertinggalan.
Kebangkitan kembali umat Islam khususnya bidang pendidikan Islam adalah dalam
rangka untuk pemurnian kembali ajaran-ajaran Islam dengan pelopor-pelopor di berbagai
daerah masing-masing. Adapun mereka mengemukakan opini kebangkitan dengan mengacu
kepada tema yang sama yaitu adalah :
1. Mengembalikan ajaran Islam kepada unsur-unsur aslinya, dengan bersumberkan
kepada Al-Qur’an, Hadist dan membuang segala bid’ah, khurafat, tahayul, dan mistik.
2. Menyatakan dan membuka kembali pintu ijtihad setelah beberapa abad dinyatakan
ditutup.2

Berikut beberapa faktor yang mendorong terjadinya pembaharuan pendidikan Islam:


1. Faktor Internal, dalam rangka mencetak manusia-manusia muslim yang berkualitas,
beriman dan bertaqwa kepada Allah, maka sangat diperlukan untuk membangun
sebuah system yang praktis dan berguna untuk memenuhi kebutuha tersebut
2. Faktor Eksternal, adanya dorongan untuk mengejar ketertinggalan sehingga mampu
untuk menggugah dan membawa perubahan umat islam untuk belajar terus menerus.

B. Bentuk dan Metode dalam Pembaharuan Pendidikan Islam


Sebagaimana yang telah namapak pada masa sebelumnya, Umat Islam mulai fokus
dengan memperhatikan apa yang menjadi sebab bangsa Eropa mengalami kemajuan. Dan
berikut tiga Pemikiran Pembaharuan Islam:3
1. Pembaharuan Pendidikan Islam yang berorientasi kepada pola pendidikan Modern di
Eropa
Pada dasarnya, Pendidikan Moderen dibarat berpandangan bahwa sumber
kekuatan dan kesejahtraan mereka adalah hasil dari perkembangan dari ilmu dan
teknologi modern. Dan semua itu awalnya merupakan pengembangan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang didunia Islam. Maka atas dasar inilah,
2
Zuhairini dkk. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta : Bumi Aksara. 1995) h. 117.
3
Abdul Kodir. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: CV Pustaka Setia, 2015), h. 110

4
untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan Umat Islam, sumber kekuatan tersebut
harus dikuasai kembali
Dan Usaha yang dicapai untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan
tersebut, Usaha Pembaharuan Pendidikan Islam dimulai dengan mendirikan sekolah-
sekolah. Sebagai permulaan dalam pembaharuan ini, di akhir abad ke-11 h/17 di Turki
Utsmani pasca mengalami kekalahan dengan eropa timur, kemudian timbul benih
sekularitas turki dan membentuk turki modern. Dan pola pembaharuan ini yang
berorientasi ke barat ini dipelopori oleh Sultan Mahmud II(1807-1809) dan juga
Nampak pada usaha Muhammad Ali Pasha yang berkuasa di mesir (1805-1848).
2. Pembaharuan Pendidikan Islam yang berorientasi pada sumber Ajaran Islam yang
Murni
Islam sendiri merupakan sumber bagi kemajuan dan perkembangan peradaban
dan ilmu pengetahuan modern. Dimana Islam sendiri sudah penuh dengan ajaran-
ajaran yang pada hakikatnya mengandung potensi untuk membawa kemajuan dan
kesejahteraan serta kekuatan umat Islam.
Diantara sebab-sebab kelemahan umat Islam adalah karena mereka tidak lagi
melaksanakan ajaran Islam secara semestinya. Ajaran-ajaran Islam yang menjadi
sumber kemajuan dan kekuatan ditinggalkan dan menerima ajaran-ajaran Islam yang
tidak murni lagi. Pola pembaharuan ini dirintis oleh Muhammad bin Abdul Wahab,
kemudian dicanangkan kembali oleh Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh
(akhir abad 19 M).4
3. Pembaharuan Pendidikan Islam yang berorientasi pada Nasionalisme
Rasa nasionalisme timbul bersamaan dengan berkembangnya pola kehidupan
modern dan mulai dari Barat. Bangsa-bangsa Barat mengalami kemajuan rasa
nasionalisme yang kemudian keadaan tersebut mendorong pada umumnya bangsa-
bangsa Timur untuk mengembangkan nasionalisme masing-masing.
Umat Islam mendapati kenyataan bahwa mereka terdiri dari berbagi bangsa
yang berbeda latar belakang dan sejarah perkembangan kebudayaannya. Mereka pun
hidup bersama dengan orang-orang yang beragama lain tapi sebangsa. Inilah yang
mendorong perkembangan rasa nasionalisme di dunia Islam.
Ide pembaharuan yang berorientasi pada nasionalisme ini bersesuaian dengan
ajaran Islam karena adanya keyakinan di kalangan pemikir-pemikir pembaharuan di

4
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h. 64

5
kalangan umat Islam, bahwa pada hakikatnya ajaran Islam bisa diterapkan dan
disesuaikan dengan segala zaman.
Golongan nasionalis ini berusaha untuk memperbaiki kehidupan umat Islam
dengan memperhatikan situasi dan kondisi obyektif umat Islam yang bersangkutan.
Dan ide nasionalisme inilah yang pada perkembangan berikutnya mendorong
timbulnya usaha-usaha untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan pemerintahan
sendiri dikalangan bangsa-bangsa umat Islam.5

Dengan ketiga Pemikiran Pembaharuan Islam tersebut, maka Umat Islam mulai
merealisasikan pembaharuan tersebut dalam bidang pendidikan. Pembaharuan Pendidikan
Islam tersebut pun kemudian memiliki beragam bentuk dalam pembaharuannya, dan berikut
bentuk-bentuk Pembaharuan Pendidikan Islam:

1. Pembaharuan Pendidikan di Turki


Sebagaimana yang telah telah sebelum abad ke-11 h, kelemahan,
ketertinggalan dan kekalahan kemudian mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka
kerajaan untuk mulai mencari tau apa yang menjadi sebab kekalahan dan apa yang
membuat lawan merek lebih unggul. Mereka mulai memperhatikan apa yang menjadi
sebab kemajuan mereka dan mengirimkan utusa-utusan mereka untuk mempelajari
kemajuan Eropa terutama dalam bidang Militer dan pengetahuan. Selanjutnya, umat
islam mulai mendatangkan pelatih-pelatih militer dari eropa dan untuk pertama
kalinya didirikan sekolah militer pada tahun 1734 m. Selain bidang militer, turki juga
mulai membangun dibidang lain seperti ekonomi, pemerintahan dan juga pendidikan
yang sebelumnya sempat dilupakab oleh mereka. Pada tahun 1727 m, untuk pertama
kalinya dibukalah sebuah percetakan di Istanbul untuk mencetak berbagai macam
buku ilmu pengetahuan yang diterjemahkan dari buku-buku ilmu pengetahuan barat
Selain itu, pada tahun 1717 m, didirikan lembaga penerjemah yang bertugas
menerjemahkan bidang ilmu pengetahun ke dalan bahasa turki, dan ini merupakan hal
yang sangat bermanfaat bagi kemajuan dan pendidikan intelektual islam di Turki.
Pada perkembangan selanjutnya Sultan Mahmud II (1807-1839 M),
membangun sekolah-sekolah model Barat. Pada tahun 1827 M ia mendirikan sekolah
kedokteran (Tilahane-i Amire) dan sekolah teknik (Muhendisane) dan pada tahun

5
Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 123

6
1834 M dibuka sekolah Akademi Militer. Pada tahun 1838 M sekolah kedokteran dan
sekolah pembedahan digabungkan menjadi satu dengan nama Dar-al Ulum Hikemiye
ve Mekteb-i Tibbiye-i Sahane.6

2. Pembaharuan Pendidikan di Mesir


Pembaharuan pendidikan Islam di Mesir yang terpengaruh setelah adanya
kontak dengan peradaban modern Barat dan Invasi Napoleon yang membawa
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan Barat telah membuka mata rakyat Mesir
bahwa umat Islam telah tertinggal oleh kemajuan Barat. Yang menjadi perhatian
penting dari kedatangan Napoleon dan lahirnya gerakan kesadaran umat Islam dari
keterbelakangan mereka selama ini adalah untuk melihat pengaruh dari kedatangan
tentara Napoleon dan berbagai rangsangan yang ditimbulkannya sebagai akibat dari
berbagai kegiatan yang dilakukan Napoleon dan rombongannya di Mesir.7
Di antara pengaruh ekspedisi Napolen yang berkaitan erat dengan misi
keilmuan dan kebudayaan yang dijalankan Napolen beserta rombongannya di
Mesir adalah:8

a) Timbulnya benih-benih rasa kebangsaan dari orang Mesir.


b) Napoleon berusaha menggeser sistem pemerintahan yang dipraktekkan di
Mesir yang sebelumnya berpola feodal menjadi lebih demokratis.
c) Sebagai hasil dari pendekatan Napoleon yang berpijak pada semangat revolusi
Perancis maka muncullah pemikiran dari orang-orang Mesir yang
mengusulkan agar bentuk pemerintahan yang diktator diubah menjadi
pemerintahan demokratis, karena hal inilah yang membawa Perancis kepada
suasana kehidupan kenegaraan yang baru.
d) Mulai terbukanya cakrawala berfikir dikalangan umat Islam sebagai akibat
dari persentuhan dengan pemikiran para ilmuwan yang ikut dalam rombongan
Napoleon.

Selanjutnya umat islam mengadakan modernisasi yang dipelopori oleh


Muhammad Ali. Selanjutnya Muhammad Ali naik tahta menjadi penguasa mesir ia

6
Haidar Putra Daulay. Pendidikan islam dalam Lintasan Sejarah, Kajian dari Zaman Pertumbuhan Sampai
Kebangkitan, h. 167
7
Iskandar Engku dan Siti Zubaidah. Sejarah Pendidikan Islami. (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 84 –
85
8
Ibid,

7
memberikan perhatian yang lebih pada bidang militer dan ekonomi. Menurutnya
militer akan memberikan dukungan untuk mempertahankan dalam memperbesar
kekuasaannya. Sedangkan ekonomi sangat diperlukan untuk membiayai militer.
Untuk memajukan keduanya dibutuhkan ilmu-ilmu modern. Dengan demikian
Muhammad Ali mencurahkan perhatiannya bagi pendidikan. Pada tahun 1815 M ia
mendirikan sekolah militer, sekolah kedokteran pada tahun 1827 M, seolah Apoteker
pada tahun 1829 M, sekolah pertambangan pada tahun 1839 M, sekolah pertanian
pada tahun 1836 dan sekolah penerjemah pada tahun 1836 M.9
Upaya pemahaman dan modernisasi yang dipelopori Muhammad Ali di Mesir
ini, besar sekali kontribusinya bagi Mesir menjadi negara modern. Gerakan
pembaharuannya telah memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi Barat
kepada umat Islam hingga lahirlah intelegensia Muslim yang berpengetahuan agama
yang luas, berwibawa modern dan tidak berpandangan sempit.10

3. Pembaharuan Pendidikan di India


Berbeda dengan Turki, Pendidikan yang dikembangkan oleh pemuka gerakan
Mujahidin adalah untuk pemurnian Tauhid yang dianut umat Islam India dari paham-
paham salah yang dibawa tarikat dan keyakinan animisme lama. Untuk itu Maulana
Muhammad Qasim Nanau Tawi mendirikan sebuah madrasah di Deoband pada tahun
1867 yang selanjutnya ditingkatkan menjadi perguruan tinggi agama Islam Darul
Ulum Deoband.
Deoband mencerminkan keseimbangan antara program inovatif dan responsif
terhadap perkembangan zaman baru dan kesetiaan terhadap gagasan-gagasan muslim
tradisional. Beberapa ciri sekolah Deoband sebagai sebuah institusi fisik dengan
sebuah bangunan yang khas dan perpustakaan pusat, staf dan pegawai profesional
yang tetap, kurikulum pelajaran yang berjenjang, sistem ujian dan penghargaan
masyarakat umum.
Selanjutnya Sir Sayyid Ahmad Khan memberikan perhatian terhadap
pendidikan ala barat. Pada tahun 1878, ia mendirikan sekolah Muhammadean Anglo
Oriental College (MAOC) di Aligarrh. Perguruan ini berusaha memadukan studi
keislaman dan bahasa Inggris, maka bahasa yang dipakainya bahasa Inggris,
begitupun guru dan staffnya banyak dari kalangan Inggris. Dan sistem MAOC ini

9
Haidar Putra Daulay. Op.Cit, h. 164
10
Ibid,

8
terus dikembangkan oleh generasi setelah Sir Sayyid Ahmad Khan, yakni Nawab
Muhsin al-Mulk meskipun pada masa Vigar al-Mulk terjadi pertentangan dengan
pihak Inggris, namun pola pendidikan MAOC masih tetap terus berlanjut.

4. Pembaharuan Pendidikan di Indonesia


Modernisasi pendidikan Islam Indonesia masa awalnya dikenalkan oleh
bangsa kolonial Belanda pada awal abad ke-19. Program yang dilaksanakan oleh
kolonial Belanda dengan mendirikan Volkshoolen, sekolah rakyat, atau sekolah desa
(Nagari) dengan masa belajar selama 3 tahun, di beberapa tempat di Indonesia sejak
dasawarsa 1870-an. Pada tahun 1871 terdapat 263 sekolah dasar semacam itu dengan
siswa sekitar 16.606 orang; dan menjelang 1892 meningkat menjadi 515 sekolah
dengan sekitar 52.685 murid.
Sistem Pendidikan Islam pada mulanya diadakan di surau-surau dengan tidak
berkelas-kelas dan tiada pula memakai bangku, meja, dan papan tulis, hanya duduk
bersela saja. Kemudian mulialah perubahan sedikit demi sedikit sampai sekarang.
Pendidikan Islam yang mula-mula berkelas dan memakai bangku, meja dan papan
tulis, ialah Sekolah Adabiah ( Adabiah School) di Padang.
Adabiah School merupakan madrasah (sekolah agama) yang pertama di
Minangkabau, bahkan diseluruh Indonesia. Madrasah Adabiah didirikan oleh
Almarhum Syekh Abdullah Ahmad pada tahun 1909. Adabiah hidup sebagai
madrasah sampai tahun 1914, kemudian diubah menjadi H.I.S. Adabiah pada tahun
1915 di Minangkabau yang pertama memasukkan pelajaran Agama dalam rencana
pelajarannya. Sekarang Adabiah telah menjadi sekolah Rakyat dan SMP.
Setelah berdirinya madrasah Adabiah, maka selanjutnya diikuti madrasah
lainnya seperti madras Schol di Sungyang (daerah Batusangkar) oleh Syekh M.Thaib
tahun 1910 M, Diniah School (madrasah diniah) oleh Zainuddin Labai Al-Junusi di
Padangpanjang tahun 1915.

C. Pengaruh Pembaharuan Pendidkan Islam Terhadap Modernisasi


Madrasah Di Indonesia
Pembaharuan dalam pendidikan Islam adalah salah satu jawaban terhadap kekuasaan
dan dominasi Eropa. Respon pendidikan berupa penolakan, adaptasi, ataupun sampai kepada

9
akulturasi dan pembaharuan, dengan akibatnya masing-masing. Setelah diketahui sistem
pendidikan, maka dapat dicermati beberapa perubahan yang terjadi, antara lain pada:
1. Tujuan dan Materi
Tujuan pendidikan Islam tentu harus sesuai dengan apa yang dikandung
dalam Al-Qur’an dan Hadits. Tujuan dari berdirinya lembaga-lembaga pendidikan
Islam (khususnya keluarga dan pesantren) berorientasi pada pendidikan agama.
Tujuannya mengacu pada pembentukan manusia yang sempurna dimana seorang
muslim adalah memiliki akhlak mulia, sehat jasmani dan rohani.

Sebelum Belanda mengembangkan sistem pendidikan Baratnya, pendidikan


Islam yang ada hanyalah mengembangkan tujuan keagamaan. Setelah pendidikan
Belanda berdiri, mau tidak mau para pelaku pendidikan Islam berpikir ulang agar
sistem yang dikembangkan tetap diminati masyarakat. maka sistem pendidikan Islam
mulai terbuka dengan memasukkan pelajaran-pelajaran umum ke dalam
kurikulumnya. Hal ini dilakukan agar pesantren tidak “ketinggalan jaman” tanpa
mengubah orientasi atau landasan dasarnya.

Seperti misalnya pesantren Mambaul Ulum di Surakarta, kurikulumnya


berubah dengan dimasukkannya pelajaran membaca huruf Latin, aljabar dan
berhitung.

Akhirnya muncul dua macam pesantren, yaitu pesantren salafi yang masih
mempertahankan kurikulumnya, dan pesantren khalafi yang telah memasukkan
pelajaran umum.

Perubahan tersebut juga ditandai dengan munculnya lembaga madrasah dan


sekolah. Munculnya madrasah di Indonesia merupakan salah satu wujud respon
terhadap kebijakan pemerintah Hindia Belanda di Indonesia. Madrasah muncul
setelah sisten pendidikan Belanda hadir, yaitu yang pertama kali berdiri pada tahun
1909 (Adabiyah School), atau dapat dikatakan, madrasah dari tidak ada menjadi ada.
Keberadaannya menjadi salah satu upaya untuk menjembatani antara sistem
pendidikan. tradisional yang dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern
dari hasil akulturasi. Pola dan variasi madrasah tidak akan keluar dari tiga format
dasar: madrasah yang menyerupai sekolah Belanda, madrasah yang menggabungkan
secara lebih seimbang antara muatan-muatan keagamaan dan non-keagamaan, dan

10
madrasah yang lebih menekankan pada muatan-muatan keagamaan dan
menambahkan muatan-muatan umum secara terbatas.

2. Metode dan Sarana


Dalam perubahan metode dan sarana dalah penyesuaian terhadap materi
berdasar tujuannya. Pengajaran pada madrasah ataupun sekolah memakai sistem
klasikal, dimana ada pengelompokan siswa dalam kelas-kelas. Pesantren Tebu Ireng,
dengan mendirikan madrasah salafiyah merupakan modernisasi. Selain diajarkan
pengetahuan umum, madrasah tersebut memakai sistem klasikal dengan
perjenjangan: madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah
Mu’allimin. Sarana yang ada di pesantren berupa pondok, bangku yang digunakan
untuk meletakkan kitab.

Madrasah diorganisasikan berdasarkan sistem klasikal atau madrasi, dimana


murid dipisah-pisahkan dalam beberapa tingkatan, persis seperti yang dilakukan
organisasi pendidikan umum dalam sistem pendidikan
nasional. Dalam sistem madrasi, pelajaran-pelajaran dikelompokkan dan
penyampaiannya diberikan secara bertingkat-tingkat dengan memperhitungkan
rentang waktu yang dibutuhkan.

Lembaga pendidikan sekolah cenderung meniru pola yang diterapkan oleh


Belanda. Pada sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh organisasi
Muhammadiyah, pengorganisasiannya menyerupai sekolah-sekolah Belanda.
Muhammadiyah membagi sekolahnya mirip dengan sekolah-sekolah Belanda: HIS
Muhammadiyah, MULO, AMS Muhamadiyah.

Dengan adanya kelas-kelas tersebut, tentunya ada gedung-gedung sekolah


dengan kelas-kelas khusus. Dimana tiap kelas terdapat papan tulis, bangku-bangku,
dan kursi. Jadi, sistem penyampaiannya tidak secara individual seperti pada model
sorogan di pesantren, tetapi lebih cenderung berkelompok dimana satu guru
menyampaikan materi dan semua siswa mendengarkan.

3. Evaluasi
Dari evaluasi yang telah dipaparkan pada masing-masing lembaga
pendidikan, dapat disimpulkan tentang perubahannya. Pada mulanya pesantren
berorientasi ukhrawi, mengukur keberhasilan lembaganya jika mampu menghasilkan
santri yang taat, berakhlak mulia tanpa berharap berprofesi dalam jabatan tertentu.

11
Pada lulusan pesantren dengan ikhlas kembali ke masyarakat dan tidak
mengharapkan jabatan tertentu yang bersifat keduaniawian. Dengan kata lain, para
santri dididik untuk sukses hidup di akhirat. Ijazah seperti halnya yang diberikan oleh
sekolah-sekolah Belanda tidak dikenal. Mereka hanya mengenal ijazah sebagai tanda
seberapa kualitas ilmu agama yang didapatkan dari para guru/kyainya, sementara
sekolah-sekolah Belanda didirikan untuk melatih warga negara Indonesia bagi
pemenuhan (salah satunya) profesi Pamong Praja. Perubahan keinginan bangsa
Indonesia terlihat dengan adanya madrasah, yang eksistensinya merupakan usaha
menyempurnakan terhadap sistem pesantren ke arah suatu sistem yang lebih
memungkinkan lulusan-lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan
sekolah umum yaitu kesamaan kesempatan kerja dan perolehan ijazah.

Di dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, ditetapkan: ijazah


madrasah dapat mempunyai nilai yang sama dengan nilai ijazah sekolah umum yang
setingkat, lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat lebih atas,
dan siswa madrasah dapat berpindah ke sekolah umum yang setingkat.

Di sini bisa disimpulkan bahwa penilaian keberhasilan pendidikan yang ada


awalnya hanya keakhiratan, kemudian meluas ke keduniawian.

12
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Modernisasi atau pembaharuan bisa diartikan apa saja yang belum di pahami, di
terima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaharuan sesungguhnya lebih merupakan upaya
atau usaha perbaikan keadaan baik dari segi cara, konsep, dan serangkaian metode yang biasa
diterapkan dalam rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik. Pembaharuan atau
modernisasi dalam bidang pendidikan islam awalnya muncul di timur tengah dan dalam hal ini
terdapat nama ulama besar yang berperan dalam pembaharuan ini seperti Muhammad Ali
Pasya, Jamaluddin Al Afgani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Kelemahan dan
katerbelakangan kaum muslimin kemudian menimbulkan berbagai macam usaha
pembaharuan dalam segala bidang, khususnya dalam bidang pendidikan untuk mengejar
ketertinggalan.
Kebangkitan kembali umat Islam khususnya bidang pendidikan Islam adalah dalam
rangka untuk pemurnian kembali ajaran-ajaran Islam dengan pelopor-pelopor di berbagai
daerah masing-masing. Adapun mereka mengemukakan opini kebangkitan dengan mengacu
kepada tema yang sama yaitu adalah :
1. Pembaharuan Pendidikan Islam yang berorientasi kepada pola pendidikan Modern di
Eropa
2. Pembaharuan Pendidikan Islam yang berorientasi pada sumber Ajaran Islam yang
Murni
3. Pembaharuan Pendidikan Islam yang berorientasi pada Nasionalisme

Dengan ketiga Pemikiran Pembaharuan Islam tersebut, maka Umat Islam mulai
merealisasikan pembaharuan tersebut dalam bidang pendidikan. Pembaharuan Pendidikan
Islam tersebut pun kemudian memiliki beragam bentuk dalam pembaharuannya, dan berikut
bentuk-bentuk Pembaharuan Pendidikan Islam :

13
1. Pembaharuan Pendidikan di Turki
2. Pembaharuan Pendidikan di Mesir
3. Pembaharuan Pendidikan di India
4. Pembaharuan Pendidikan di Indonesia

Pembaharuan dalam pendidikan Islam adalah salah satu jawaban terhadap kekuasaan
dan dominasi Eropa. Respon pendidikan berupa penolakan, adaptasi, ataupun sampai kepada
akulturasi dan pembaharuan, dengan akibatnya masing-masing. Setelah diketahui sistem
pendidikan, maka dapat dicermati beberapa perubahan yang terjadi, antara lain pada
1. Tujuan dan Materi
Tujuan pendidikan Islam tentu harus sesuai dengan apa yang dikandung dalam
Al-Qur’an dan Hadits. Tujuan dari berdirinya lembaga-lembaga pendidikan Islam
(khususnya keluarga dan pesantren) berorientasi pada pendidikan agama.
2. Metode dan Sarana
Dalam perubahan metode dan sarana dalah penyesuaian terhadap materi berdasar
tujuannya. Pengajaran pada madrasah ataupun sekolah memakai sistem klasikal,
dimana ada pengelompokan siswa dalam kelas-kelas.
3. Evaluasi
Dari evaluasi yang telah dipaparkan pada masing-masing lembaga pendidikan,
dapat disimpulkan tentang perubahannya. Pada mulanya pesantren berorientasi
ukhrawi, mengukur keberhasilan lembaganya jika mampu menghasilkan santri yang
taat, berakhlak mulia tanpa berharap berprofesi dalam jabatan tertentu.

B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah kami.

14
DAFTAR PUSTAKA
Daulay, Haidar Putra. 2013. Pendidikan islam dalam Lintasan Sejarah, Kajian dari Zaman
Pertumbuhan Sampai Kebangkitan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Engku, Iskandar dan Siti Zubaidah. 2014. Sejarah Pendidikan Islami. Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya.

Kodir, Abdul. 2015.Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: CV Pustaka Setia.

Nasution, Harun, 1996. Pembaharuan dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang.

Subhan, Arief, 2012. Lembaga pendidikan islam indonesia abad ke-20. Jakarta: kencana.

Yusrianto, Edi, 2011. Lintasan Sejarah Pendidikan Islam. Pekanbaru : Intania Grafika.

Zuhairini dkk, 1995. Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara

Sakban. 2013. Masa Pembaharuan Pendidikan Islam. sakban3.blogspot.com. diakses pada


tanggal 26 Okt. 2022, http://sakban3.blogspot.com/2013/05/masa-pembaharuan-
pendidikan-islam.html

15

Anda mungkin juga menyukai