Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL, PENDIDIKAN DAN

MOBILITAS SOSIAL

Mata Kuliah : Sosiologi Pendidikan


Dosen Pengampu: Khairun Nisa, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 8 :

Adnan syah Sitorus (0301193227)


Nur Saida Harahap (0301192077)
Suliantika (0301192086)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur marilah kita ucapkan kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala, yang
telah memberi kita semua anugerah-Nya. Shalawat dan salam marilah kita hadiahkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, semoga kita nantinya mendapat
syafa’at darinya dikemudian hari.
Terkhusus bagi saya mengucapkan alhamdulillah kepada Allah Subhanallahu
wa ta’ala, karena telah memberi saya kesempatan sehingga Makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih juga kepada Ibu Khairun Nisa, M.Pd
yang telah memberikan tugas ini dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan untuk kita semua. Kepada pihak-pihak yang telah berperan didalam proses
pembuatan Makalah ini juga saya mengucapkan terima kasih. Dan kepada orang tua
saya yang selalu memberi dukungan, nasehat-nasehat yang baik, dan selalu
mendo’akan. Saya memohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam
makalah Makalah ini karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Kritik dan saran dari
para pembaca sekalian akan sangat bermanfaat agar menjadi perbaikan bagi saya
kedepannya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 18 November 2021

Kelompok 8

i
DAFATAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pendidikan ...............................................................................................2

B. Perubahan Sosial .......................................................................................................2

C. Mobilitas Sosial .........................................................................................................3

D. Jenis Mobilitas Sosial ................................................................................................4

E. Hubungan Pendidikan, perubahan sosial, dan mobilitas sossial ...............................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................................7

B. Saran ..........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kondisi yang jauh dari apa yang
diharapkan. Masalah dalam dunia pendidikan di Negara ini sangat bermacam-macam, meliputi
hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat, hubungan antar
manusia di dalam sekolah,pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak
sekolah dan lembaga pendidikan dalam masyarakat. Untuk itu, para guru dan calon guru harus
paham dan dibekali sosiologi pendidikan serta terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan
pendidikan.

Pendidikan pada hakekatnya merupakan tali untuk mengantarkan peserta didik menuju
pada kesadaran sosial yang lebih tinggi dari sebelum ia mengenyam pendidikan. Namun,
kadang dalam perjalanannya pendidikan kerap kali malah memisahkan pesrta didik dari
kehidupan sosialnya. Hal ini terjadi karena pendidikan yang diberikan bukan lagi berbasis akan
realitas masyarakat. Akan tetapi lebih berorientasi apada pemenuhan kebutuhan pasar baik
yang sekarang ataupun yang akan datang. Sehingga peserta didik setelah selesai mendapatkan
pendidikan bukan peka akan realitas sosial malah hilang dari realitas sosial yang ada
dimasyarakat.

Melihat realitas tersebut perlu kiranya merubah akan orientasi dari pendidikan tersebut.
Agar pendidikan dapat memainkan peranannya sebagai motor penggerak mobilitas sosial.
Sebab, pendidikan sebagai pembentuk intelektual peserta didiknya merupakan faktor yang
sangat penting dalam peruabahan yang terjadi di masyarakat. Bahkan boleh dikatakan,
perubahan dalam kalangan masyarakat tergantung akan pendidikan apa yang diterima oleh
peserta didiknya. Sebagai contoh, apabila pendidikan mengajarkan bahwa komunis,
kapitalisme, dan anakirme tidak baik. Maka peserta didik tidak akan melakukan hal tersebut.
Misalnya juga, bahwa untuk dapat mendekatkan diri kepada Tuhan harus dengan peka terhadap
realitas sosial maka peserta didik yang dihasilkan akan selalu melakukan analisa
sosial.Mobilitas sebagai salah satu indikator bahwa masyarakat kita mengalami kemajuan atau
tidak cukup pantas kiranya dijadikan sebuah orientasi dari pendidikan. Sebab, tanpa adanya
mobilitas sosial masyarakat tidak mungkin untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Pendidikan Dan Perubahan Sosial, Pendidikan Dan Mobilitas Sosial

1. Pengertian Pendidikan

Dilihat dari aspek bahasa, pendidikan berasal dari kata didik yang berarti pemeliharaan,
yakni memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan). Istilah pendidikan berasal dari
bahasa Yunani, yaitu "paedagogie" yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak, istilah
ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan "education" yang berarti
pengembangan dan Bimbingan. Dalam bahasa Arab, kata pendidikan disebut tarbiyah, masdar
kata kerja rahba yu rabbi-tarbiyatan, yang artinya mendidik, mengasuh.

Secara istilah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan. dan


kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.1

Jadi, dari pengertian pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan


merupakan suatu pembelajaran pengetahuan ataupun keterampilan dengan memberi himbingan
atau pemeliharaan yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik melalui pengajaran,
pelatihan ataupun penelitian. Pendidikan bisa juga didapatkan tanpa bimbingan orang lain atau
secara otodidak.

2. Proses Perubahan Sosial

Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahap barurutan (1) invensi yaitu proses di mana
ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan.2 (2) difusi, ialah proses di mans ide ide baru itu
dikomunikasikan ke dalam Sistem sosial, dan (3) konsekwensi yakni perubahan-perubahan
yang terjadi dalam sistem social sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.
Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat. Karena itu
perubahan sosial adalah akibat komunikasi sosial.

1
Ramayulis, dkk. Dasar-dasar Pendidikan, (pandang, The Zaky Press. 2009), h. 15.
2
Gumgum Gumilar, 2001. Teori Perubahan Sosial. Unikom. Yogyakarta.

2
Beberapa pengamat terutama ahli anthropologi memerinci dua tahap tambahan dalam
urutan proses di atas. Salah satunya ialah pengembangan inovasi yang terjadi telah invensi
sebelum terjadi difusi. Yang dimaksud ialah proses terbentuknya ide baru dari suatu bentuk
hingga menjadi suatu bentuk yang memenuhi kebutuhan audiens penerima yang menghendaki.
Kami tidak memasukkan tahap ini karena ia tidak selalu ada. Misalnya, jika inovasi itu dalam
bentuk yang siap pakai. Tahap terakhir yang terjadi setelah konsekwensi, adalah menyusutnya
inovasi, ini menjadi bagian dari konsekwensi

Yang memicu terjadinya perubahan dan sebaliknya perubahan sosial dapat juga
terhambat kejadiannya selagi ada faktor yang menghambat perkembangannya. Faktor
pendorong perubahan sosial meliputi kontak dengan kebudayaan lain. masyarakat yang
terbuka, penduduk yang heterogen serta masyarakat yang berorientasi ke masa depan. Faktor
penghambat antara lain sistem masyarakat yang tertutup, vested interest, prasangka terhadap
hal yang baru serta adat yang berlaku.

Perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan dalam perubahan cepat dan
lambat, perubahan kecil dan besar serta perubahan direncanakan dan direncanakan. Tidak ada
satu perubahan yang tidak meninggalkan dampak pada masyarakat yang sedang mengalami
perubahan tersebut. Bahkan suatu penemuan teknologi baru dapat mempengaruhi unsur-unsur
budaya lainnya. Dampak dari perubahan sosial antara lain meliputi disorganisasi dan
reorganisasi sosial, teknologi serta cultural.

3. Mobilitas Sosial

Secara bahasa mobilitas berasal dari bahasa latin "mobilis" yang berarti mudah
dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Dan asal kata sosial
mulanya berasal dari bahasa latin "socius" yang mempunyai arti segala sesuatu yang lahir,
tumbuh, serta berkembang dalam kehidupan bersama. Itu artinya seorang individu memang
sudah ditentukan tidak bisa hidup terlepas dari bantuan orang lain, karena dia tetap
membutuhkan bantuan dan perhatian dari orang lain. Secara istilah mobilitas sosial adalah
sebuah gerakan masyarakat dalam kegiatan menuju perubahan yang lebih baik. Menurut
Henry. Clay Smith mengatakan mobilitas sosial adalah gerakan dalam struktur social (gerakan
antar individu dengan kelompoknya).3 Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mengatakan
mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.

3
Ary Gunawan, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 36.

3
Jadi, dari pemaparan di atas tentang mobilitas sosial dapat disimpulkan bahwasanya
mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan
peran anggotanya terhadap tingkat status sosial yang di hadapinya. Suatu gerakan atau
perubahan ke arah yang positif atau baik, maka perubahan itu akan membawa seseorang
menuju tingkat sosial yang baik sehingga kedudukannya atau tingkat sosialnya meningkat di
dalam masyarakat. Sebaliknya, jika pergerakan atau perubahan yang dilakukan seseorang itu
mengarah pada hal yang negatif ataupun kurang maksimal, maka kedudukannya atau tingkat
sosialnya mengalami penurunan di dalam masyarakat. Proses keberhasilan ataupun kegagalan
setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang dikatakan mobilitas sosial
(social mobility).

4. Jenis Mobilitas

a. Mobilitas vertical
Mobilitas vertikal adalah perpindahan individu atau objek sosial dari satu kedudukan
sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
b. Mobilitas horizontal
Mobilitas horizontal adalah peralihan individu atau objek-objek sosial dari satu
kelompok ke kelompok lain yang sederajat. (ex : guru SMK menjadi guru SMA. petani
neralih profesi menjadi pedagang hasil pertanian).
c. Mobilitas intragenerasi dan antargenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah perpindahan dari satu lapisan atau kelompok sosial ke
lapisan atau kelompok sosial lainnya yang dialami seseorang dalam masa hidupnya (ex:
guru biasa jadi kepsek. karyawan biasa menjadi manager perusahaan).
d. Mobilitas geografis
Mobilitas geografis adalah perpindahan individu/ kelompok dari suatu daerah ke daerah
lain. Mobilitas geografis sering disebut juga perpindahan penduduk. Mobilitas
penduduk dibedakan menjadi dua yaitu mobilitas penduduk permanen dan mobilitas
penduduk nonpermanen.

5. Hubungan pendidikan, perubahan sosial, dan mobilitas social

Pendidikan menjadi salah satu saluran bagi seorang individu atau kelompok sosial
untuk melakukan mobilitas sosial. Pendidikan telah membuka kemungkinan adanya mobilitas
sosial Dengan pendidikan seorang dapat meningkatkan status sosialnya. Pendidikan
merupakan anak tangga paling penting pada banyak dunia usaha perusahaan industri. Yang

4
pertama berakhir pada jabatan mandor, dan yang lainya bermula dari kedudukan "program
pengembangan eksekutif dan berakhir sebagai pimpinan. Menaiki tangga mobilitas kedua
tanpa ijazah pendidikan tinggi adalah sesuatu hal yang jarang terjadi. Hal ini diduga karena
bertambah tingginya taraf pendidikan maka makin besar kemungkinan mobilitas bagi anak
golongan rendah menengah.4 Hal ini tidak selalu benar bila pendidikan terbatas pada tingkat
menengah. Walaupun ditingkatkan sampai SMU masih jadi pertanyaan apakah mobilitas akan
meningkat dengan sendirinya. Akan tetapi perguruan tinggi masih dapat memberi perluasan
mobilitas, walau jaminan ijazah belum tentu meningkat untuk status sosial.

Pada dasarnya, pendidikan itu hanya salah satu standar pendidikan dari tiga "jenis"
yaitu pendidikan informal, formal, dan nonformal. Tampaknya dua jenis terakhir lebih
diandalkan, karena kepemilikan tanda lulus seseorang untuk naik jabatan. Pada pendidikan
formal dunia kerja dan dunia status lebih mempercayai kepemilikan ijazah tanda lulus untuk
naik jabatan atau status. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan mereka kemudian
mempercayai skill atau kemampuan yang bersifat praktis dari pada harus menghormati
pemegang ijazah yang tidak sesuai dengan kompetensi tanda lulus tersebut.

Dalam persektif lain dari sisi intelektualitas, orang-orang yang berpendidikan lebih
tinggi derajat sosialnya dalam masyarakat dan biasanya lebih terfokus pada jenjang-jenjang
hasil belajar dari pendidikan formal tersebut. Makin tinggi pendidikannya maka makin tinggi
pula tingkat penguasaan ilmunya sehingga dipandang memiliki status yang tinggi dalam
masyarakat.

Hubungan antara pendidikan dengan mobilitas seperti yang dikemukakan. Robert G.


Burgess bahwa sistem pendidikanlah yang menjadi mekanisme mobilitas sosial. Pendapat Ivan
Reid menyatakan bahwa pendidikan memainkan peranan penting dalam mobilitas sosial
sekalipun tidak tertuju pada penempatan pekerjaan tertentu.5

Berdasarkan pemaparan di atas tentang hubungan pendidikan dengan mobilitas sosial


dapat disimpulkan bahwasanya sistem pendidikan yang menjadi mekanisme mobilitas sosial,
dan pendidikan memainkan peranan dalam mobilitas sosial. Dengan bertambah tingginya taraf
pendidikan maka makin besar kemungkinan mobilitas bagi individu atau kelompok sosial.

4
Ari Perdana, "Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pemerataan dalam www. csis.com, diakses pada 18
Oktober 2018
5
Edi Suharto, "Bahaya Sosial Privatisasi Pendidikan", dalum http://relawan net, diakses pada 18 Oktober 2018

5
Dengan pendidikan maka status sosialnya akan menuju perubahan yang lebih baik seperti
orang-orang yang berpendidikan, maka lebih tinggi derajat sosialnya dalam masyarakat.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang dalam membimbing dan


memimpin anak menuju ke pertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri
sendiri dan bertanggun jawab. Sedangkan mobilitas sosial adalah gerak dalam suatu struktur
sosial atau perpindahan seseorang atau kelompok dari kedudukannya yang satu ke kedudukan
lainnya. Terdapat banyak faktor penghambat dan pendorong timbulnya mobilitas sosial. Oleh
karena itu pendidikan untuk mencapai mobilitas sosial ini maka pendidikan merupakan anak
tangga mobilitas yang penting. Selain itu, kita harus mengupayakan supaya semua masyarakat
memperoleh kesempatan pendidkan yang sama tanpa memandang perbedaan status sosial.

B. Saran

Sebagai seorang pendidik sebaiknya bisa menjadi pendidik yang baik yang
membimbing serta memberikan solusi bagi semua peserta didiknya serta dapat
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya maupun peserta didiknya secara optimal.
Dengan adanya mobilitas sosial dalam pendidikan ini diharapkan semua masyarakat
memperoleh kesempatan pendidkan yang sama tanpa memandang perbedaan status sosial yang
mereka miliki.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu. 2007, Sosiologi Pendidikan, Cet. II, Jakarta: Rineka Cipta

Abdullah Idi, 2011. Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers

Ary. H. Gunawan, 2000. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

David Jarry dan Julia Jary, Dictionary of Sociology, (The Harper Collins Publisher)

Gumgum Gumilar, 2001. Teori Perubahan Sosial. Unikom. Yogyakarta.

Idi, Abdullah. 2016. Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat, dan Pendidikan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai