Anda di halaman 1dari 17

AGEN AGEN SOSIAL DAN MODEL SOSIALISASI

Disusun oleh:

Natasha Faradita 2213052024

Widias Tiwi Sestami 2213052039

Dea Damayati 2213052014

Elisa Artha L. Gaol 2253052005

Citra Ashifa Widia Sari 2213052020

Dela Puspita Sari 2213052033

Reni Hanifah 2253052008

2 september 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah sosioantropologi pendidikan dengan judul/materi “agen-agen sosial
dan model sosialisasi”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Bandar lampung, 2 september 2022


DAFTAR ISI
Contents
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan Sosialisasi.............................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Pengertian Sosialisasi.........................................................................................................................5
B. AGEN AGEN SOSIALISASI....................................................................................................................6
C. BENTUK BENTUK AGEN SOSIALISASI...................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sosialisasi adalah sebuah cara yang harus dilakukan agar manusia dapat mengerti dan mengetahui
apa itu peran dan norma agar manusia mampu berpartisipasi sebagai anggota Manusia pada
umumnya tidak bisa hidup tanpa orang lain, maka dari itu manusia memerlukan sosialisasi
kelompok masyarakat. Selain itu, manusia juga harus mempelajari dan mengetahui agen-agen dan
tahapan dalam sosialisasi, apabila sudah mengetahui apa itu sosialisasi, maka harus tahu isi atau
cara-cara di dalam sosialisasi begitu juga agen-agen dan tahap-tahap dalam sosialisasi,
agar kita bisa lebih mengenal sosialisasi dan tempat berlangsung sosialisasi. Kemudian
apabila sosialisasi dan agen-agen tidak berjalan dengan baik, maka akan membuat orang
itu tidak tahu apa-apa. Begituun sebaliknya, orang yang tahu sosialisasi tetapi tidak
dijalankan sama saja tidak tahu apa apa. Agen-agen dan tahapan sosialisasi itu bisa
didefinisikan sebagai isi dalam sosialisasi, bisa juga untuk menjadi temat berlangsungnya
sosialisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme sosialisasi dalam keluarga.


2. Faktor apa saja yang mendorong orang tua melaksanakan proses sosialisasi di
masyarakat.
3. Bagaimana dampak keberadaan agen social bagi masyarakat.
4. Bagaimana Model sosialisasi nilai dan norma dilaksanakan oleh orang tua
sehingga anak-anak menjadi siswa yang berprestasi.
C. Tujuan Sosialisasi

Salah satu tujuan sosialisasi adalah agar dapat hidup bermasyarakat dengan baik
sehingga dapat diterima di lingkungan social. Tapi bukan Cuma itu saja, ada tujuan
lain yang perlu kita tahu juga.

Tujuan sosialisasi sebenernya cukup beragam, yaitu:

Memberikan kemampuan dan pengetahuan terhadap individu untuk hidup


bermasyarakat. Memberikan kemampuan menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan kehidupan bermasyarakat. Mengetahui posisi atau perannya di dalam
masyarakat. Menjaga keutuhan masyarakat, dengan setiap individu melakukan
interaksi satu sama lain dengan baik didasari oleh perannya masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosialisasi

Secara sederhana sosialisasi dapat diartikan sebagai prosespenyesuaian diri


individu dengan aturan yang terdapat di masyarakatdimana ia tinggal. Sosialisasi
terjadi melalui kondisi lingkungan yangmenyebabkan individu mempelajari
kebudayaan fundamental, polakebudayaan fundamental seperti berbahasa,
berkelakuan sopan, caraberjalan dan sebagainya.

Banyak para ahli yang memberikan definisi mengenai sosialisasi, antara lain
sebagai berikut.

1. Kimball Young dalam Ary H. Gunawan (2000)


Sosialisasi sebagai hubungan interkatif dimana individu dapatbelajar mengenai
kebutuhan sosial dan kultural sebagai anggotamasyarakat.
2. Thomas Ford Hoult
Sosialisasi merupakan proses belajar individu dalam tingkahlakunya sesuai
dengan standar budaya di masyarakat.
3. Nasution
Sosialisasi sebagai suatu proses bimbingan individu ke dalam duniasosial.
Soialisasi dilakukan dengan membimbing individu agar menjadianggota
masyarakat yang baik dengan cara memberikan bimbingan dalamhal kebudayaan
yang harus dimiliki dan diikutinya
4. R.S Lazarus
Sosialisasi sebagai proses akomodasi dimana individu menghambatatau
mengubah impuls-impuls sesuai tekanan lingkungan danmengembangkan tingkah
laku yang baru sesuai dengan kebudayaan dalammasyarakat.
5. Paul B. Horton dan Chester L Hunt
Sosialisasi merupakan proses dimana seseorang menyerapinternalitas norma-
norma kelompoknya sehingga timbullah self yangberbeda, terdapat keunikan pada
orang tersebut.
6. Kingsley Davis
Sosialisasi merupakan proses membentuk individu menjadi sosial.Pembentukan
ini untuk menyiapkan generasi penerus eksistensimasyarakat, eksistensi
kebudayaan, membentuk pribadi.
7. Leslie G. R.
Sosialisasi merupakan seluruh proses yang mempelajari nilai-nilai,sikap-sikap,
pengetahuan, berbagai keterampilan dan berbagai teknik yangdimiliki
masyarakat.
8. Berstein B
Sosialisasi menunjuk pada proses dimana sesuatu yang biologisditransformasikan
ke dalam suatu bada kebudayaan tertentu. Hal inimengakibatkan bahwa proses
sosialisasi merupakan proses control yangkompleks, dengan mana kesadaran
moral, kognitif dan afektif ditimbulkanpada anak dan diberikan suatu bentuk
tertentu dan isi.Dari definisi para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwasosialisasi adalah proses yang dialami individu dari
masyarakatnyamencakup kebiasaan, sikap, tingkah laku, norma, nilai-nilai,
pengetahuan,harapan, dan ketrampilan yang dalam proses tersebut ada kontrol
sosialyang kompleks sehingga anak terbentuk menjadi individu sosial dan
dapatberperan sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakatnya

B. AGEN AGEN SOSIALISASI

Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melakukan proses sosialisasi. Di masyarakat,


kita mengenal 4 agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, kelompok teman
sebaya/sepermainan, sekolah, dan media massa. Kelompok sosial pertama adalah
keluarga, karena keluarga adalah yang sudah bersama dengan kita sedari kecil, dan
mendidik kita untuk pendidikan dasar seperti etika, cara berperilaku yang baik, dan
sopan santun.

Seorang individu merupakan makhluk social yang diekspektasikan untuk bersikap dan
berperilaku sebagaimana orang-orang disekitarnya sehingga sosialisasi turut berperan
besar dalam membentuk pola perilaku individu sebagaimana yang diharapkan oleh
masyarakat. Sosialisasi merupakan pengalaman social jangka panjang yang dilalui
seseorang seumur hidupnya, mulai dari anak-anak, dewasa hingga tua.

Sosialisasi merupakan elemen penting dala pembentukan kepribadian dan karakter


seornag individu. Interaksi sosial terjalin antara seorang individu dengan individu yang
lain merupakan factor penting yang membentuk kepribadian karakter individu
tersebut.

Adapun tahapan/proses sosialisasi

Tahap 1: prepatory stage

Tahapan ini dimana seorang individu mulai belajar untuk mengenali lingkungan
sekitarnya. Pada saat tahap prepatory stage, agen sosialisasi yang berperan besar adalah
keluarga. Dimulai saat anak memasuki usia batita, orang tua akan memperkenalkan
anaknya dengan bahasa sehari-hari dan mengajarkannya kemampuan untuk
berkomunikasi dengan orang sekitar. Pada saat ini seorang anak hanya akan meniru
perkataan orang tuanya tanpa tahu makna dibalik kata-kata yang diucapkannya tersebut.

Tahap 2: play stage

Pada tahap ini, seorang anak sudah mulai memahami peran/status dirinya serta mulai
mempelajari dan meniru peran-peran orang lain disekitarnya. Pada tahapan ini anak juga
mulai mempelajari sikap dan tindakan sebagaimana yang diharapkan orang lain terhadap
dirinya. Ketika berada dirumah, anak mulai gemar meniru sikap dan kebiasaan sehari-
hari orangtuanya, adapun ketika berada diluar rumah anak telah mampu melakukan
interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya. Tahap play stage dimulai pada usia 6-12
tahun.
Tahap ke 3: game stage

Pada tahap ke 3 ini adalah tahapan dimana seorang anak sudah siap bertindak. Pada
tahapan ini, itensitas interaksi yang dilakukan oleh seorang anak kian meningkat sehingga
ia semakin mahir dalam menjalankan perannya sebagai anggota masyarakat. Anak sudah
ssemakin sadar dengan nilai dan norma yang diekspektasikan oleh masyarakat terhadap
dirinya serta mencoba untuk tidak melanggar nilai dan norma yang telah ada. Game stage
dimulai pada sat anak berumur 13-17 tahun

Tahap ke 4: generalized other

Pada tahapan ini, seorang individu dapat dikategorikan telah memasuki fase dewasa.
Peningkatan intensitas interaksi membuat individu semakin sadar akan peran, hak serta
kewajiban sebagai anggota masyarakat dalam konteks yang lebih luas. Munculnya sikap
tenggang rasa dan toleransi terhadap sesame menjadi ciri khas tahapan ini. Generalized
other dimulai pada saat individu berusia 17>.

C. BENTUK BENTUK AGEN SOSIALISASI

Terdapat empat agen sosialisasi dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut:

1. keluarga

Pola asuh dan interaksi keluarga merupakan factor yang sangat berpengaruhdalam
pembentukan karakter serta kepribadian individu. Keluarga merupakan agen sosialisasi
utama yang mendidik dan mempersiapkan individu agar dapat diterima sebagai anggota
masyarakat. Terdapat dua macam siffat sosialisasi yang dilakukan keluarga, yaitu:

Sosialisasi represif: memiliki ciri-ciri berupa perlakuan hukuman tegas terhadap setiap
anak yang dianggap melanggar, adanya dominasi orang tua dalam interaksi pola asuh,
dan terjalinnya komunikasi satu arah antara orangtua dan anak.

Sosialisasi partisipasi:
Memiliki ciri-ciri berupa tidak adanya dominasi orang tua dalam interaksi pola asuh,
anak menjadi pusat dari proses sosialisasi, dan terjalinnya komunikasi dua arah antara
orang tua dan anak.

2. Teman sepermainan

Seiring bertambahnya usia individu, peran keluarga sebagai agen sosialisasi utama dapat
tergantikan dengan peran teman sepermainan. Teman sepermainan dapat mempengaruhi
tindakan sosial individu yang mengarah kepada hal positif namun juga ada yang
mengarah pada hal negative.

3. Sekolah

Institusi sekolah berperan besar dalam menjalankan fungsi penanaman pengetahuan,


keagamaan, dan sosial budaya. Norma berupa tata tertib yang ada di sekolah menjadi
acuan dasar individu untuk menjalankan perannya sebagai murid beserta hak dan
kewajibannya. Guru memiliki peran besar dalam proses sosialisasi yang terjadi di
sekolah.

4. Media massa

Media massa berupa tv, radio, Koran, dan lain sebagainya mempengaruhi perilaku
individu. Meskipun demikian, tidak semua hal-hal yang tergambarkan pada media massa
mampu memberikan kontribusi positif terhadap perilaku individu melainkan juga dapat
membawa dampak negativ
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sosialisasi adalah hal yang penting kita lakukan jika ingin diterima oleh masyarakat.
Karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian. Dan
agen agen sosialisasi sangat penting bagi kehidupan. Ada yang sifatnya menyimpang dan
ada juga yang positif. Sebagai individu, kita harus menerapkan hal yang positif yang
dapat kita ambil dalam agen-agen sosialisasi. Biasanya manusia akan mencari tahu
sendiri yang mana hal yang positif dan negative seiring bertambahnya usia. Jadi, kita
pasti akan menemukan orang yang tidak tahu aturan, kebanyakan dari mereka itu
terpengaruh oleh hal-hal negative yang ada di dalam agen-agen sosialisasi seperti teman
sepermainan dan media massa. Maka dari itu, kita harus bijak dalam memilih apa saja
yang baik dan hindari yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Idi. 2011. Sosiologi Pendidikan Individu Masyarakat dan Pendidikan. Jakarta:
Rajawali Pers.

Fadli, M. 2016. Peran Agen Sosialisasi Dalam Pembentukan Perilaku Remaja Di Desa
Putik Kecamatan Palmatik Kabupaten Anambas. Skripsi. Universitas Maritim
Raja Ali Haji. Tanjungpinang

1. Perhatikan hal-hal berikut!


1) Menamkan nilai dan norma yang dianut masyarakat
2) Membentuk kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas
3) Sarana pemenuhan kebutuhan hidup individu dan kelompok
4) Sebagai dasar pembentukan kepribadian seseorang
Dari pernyataan di atas yang termasuk peran sosialisasi primer dan sosialisasi
sekunder adalah...
a. 1dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
2. Pak Herman menginginkan anaknya selalu disiplin dalam hidup. Ia sering
memarahi dan bahkan memukul setiap kali anaknya tidak disiplin. Pola sosialisasi
dalam contoh tersebut bersifat….
a. Partisipatif
b. Akualitatif
c. Represif
d. Edukatif
e. Normatif

3. Masa dimana seorang anak mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang
berada di sekitarnya dengan meniru disebut . . . .
a. Play stage
b. Generalized stage
c. Masa kanak-kanak
d. Game stage
e. Masa akil balik

4. Twiggy adalah seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan asing. Setelah


bekerja selama dua tahun Twiggy dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan ia
sangat menghormati atasan dan ramah terhadap rekan kerjanya. Tahap sosialisasi
yang terjadi dalam contoh kasus diatas adalah ….
a. significant others
b. preparatory stage
c. game stage
d. generalized others
e. play stage

5. Louise adalah seorang anak berusia 3 tahun yang tumbuh dari keluarga seorang
guru, melihat orang tuanya bekerja maka tanpa disadari ia bermain peran dengan
temannya. Louise berperan sebagai guru sedangkan teman yang lain menjadi
siswanya. Tahap sosialisasi yang terjadi pada Louise termasuk pada ….
a. significant others
b. preparatory stage
c. game stage
d. generalized others
e. play stage

Essay

1. Keluarga adalah agen sosialisasi pertama yang dilewati oleh individu, karena
keluarga merupakan salah satu sosialisasi primer dan interaksi oleh keluarga
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam pembentukan karakter serta
kepribadian individu. Jadi, apakah yang akan terjadi jika di dalam keluarga sering
terjadi kekerasan dan membuat anak trauma? Disebut apakah agen sosialisasi tersebut
jika mereka gagal dalam melakukan perannya dengan baik?

Jawaban:

Agen sosialisasi tersebut adalah keluarga yang bersifat refresif. Yang artinya,
keluarga yang refresif cenderung keras terhadap anaknya. Seperti memberi hukuman,
komunikasi satu arah, dan tegas.

Jika dalam keluarga anak mendapatkan perlakuan seperti kekerasan, maka agen
sosialisasi tersebut telah gagal di lakukan oleh orang tua. Karena, hal tersebut
menyebabkan anak trauma.

2. Dalam proses sosialisasi terdapat empat agen sosialisasi utama dalam masyarakat
yaitu keluarga,teman sepermainan, sekolah,media masa. Jika salah satunya di
hilangkan apakah proses sosialisasi akan berjalan dengan baik?

Jawaban:

Jika salah satu agen sosialisasi di hilangkan maka penyampaian dan tujuan dari
sosialisasi yang akan dilaksanakan tersebut berjalan kurang sempurna karena tidak
mencapai kelima agen sosialisasi secara utuh dan akan berpengaruh kepada
kepribadian anak di masa remaja-dewasa.

3. Salah satu tujuan sosialisasi adalah agar dapat hidup bermasyarakat dengan baik
sehingga dapat diterima di lingkungan social. Tapi bukan Cuma itu saja, ada tujuan
lain yang perlu kita tahu juga. Tujuan sosialisasi sebenernya cukup beragama. Apa
sajakah tujuan sosialisasi tersebut?

Jawaban:

•Memberikan pengetahuan kepada individu untuk dapat hidup bermasyarakat

•Memberikan keterampilan kepada individu untuk bertahan hidup.

•Mengembangkan kemampuan individu untuk berinteraksi sosial.

• Agar setiap anggota masyarakat mengetahui nilai-nilai dan norma yang ada pada
suatu kelompok masyarakat.

4. Sosialisasi merupakan elemen penting dalam pembentukan kepribadian dan karakter


seorang individu. Individu dengan individu yang lain merupakan faktor yg penting
dalam pembentukan kepribadian individu tersebut, dan memiliki tahapan atau proses
sosialisasi. Apa saja kan yang termasuk kedalam tahapan tahapan sosialisasi? Dan apa
penjelasan nya?

Jawaban:

Tahap 1: prepatory stage

Tahapan ini dimana seorang individu mulai belajar untuk mengenali lingkungan
sekitarnya. Pada saat tahap prepatory stage, agen sosialisasi yang berperan besar
adalah keluarga. Dimulai saat anak memasuki usia batita, orang tua akan
memperkenalkan anaknya dengan bahasa sehari-hari dan mengajarkannya kemampuan
untuk berkomunikasi dengan orang sekitar. Pada saat ini seorang anak hanya akan
meniru perkataan orang tuanya tanpa tahu makna dibalik kata-kata yang diucapkannya
tersebut.
Tahap 2: play stage

Pada tahap ini, seorang anak sudah mulai memahami peran/status dirinya serta mulai
mempelajari dan meniru peran-peran orang lain disekitarnya. Pada tahapan ini anak
juga mulai mempelajari sikap dan tindakan sebagaimana yang diharapkan orang lain
terhadap dirinya. Ketika berada dirumah, anak mulai gemar meniru sikap dan
kebiasaan sehari-hari orangtuanya, adapun ketika berada diluar rumah anak telah
mampu melakukan interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya. Tahap play stage
dimulai pada usia 6-12 tahun.

Tahap ke 3: game stage

Pada tahap ke 3 ini adalah tahapan dimana seorang anak sudah siap bertindak. Pada
tahapan ini, itensitas interaksi yang dilakukan oleh seorang anak kian meningkat
sehingga ia semakin mahir dalam menjalankan perannya sebagai anggota masyarakat.
Anak sudah ssemakin sadar dengan nilai dan norma yang diekspektasikan oleh
masyarakat terhadap dirinya serta mencoba untuk tidak melanggar nilai dan norma
yang telah ada. Game stage dimulai pada sat anak berumur 13-17 tahun

Tahap ke 4: generalized other

Pada tahapan ini, seorang individu dapat dikategorikan telah memasuki fase dewasa.
Peningkatan intensitas interaksi membuat individu semakin sadar akan peran, hak
serta kewajiban sebagai anggota masyarakat dalam konteks yang lebih luas.
Munculnya sikap tenggang rasa dan toleransi terhadap sesame menjadi ciri khas
tahapan ini. Generalized other dimulai pada saat individu berusia 17>.

5. Pada tahap prepatory stage, Tahapan dimana seorang individu mulai belajar untuk
mengenali lingkungan sekitarnya. Pada saat tahap prepatory stage, agen sosialisasi
yang berperan besar adalah keluarga terutama orang tua. Bagaimana kah peran yang
sebaiknya dilakukan orang tua pada saat tahap ini?

Jawaban:

Orang tua akan memperkenalkan anaknya dengan bahasa sehari-hari dan


mengajarkannya kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang sekitar. Pada saat ini
seorang anak hanya akan meniru perkataan orang tuanya tanpa tahu makna dibalik
kata-kata yang diucapkannya tersebut. Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati
dalam bertindak ataupun berucap dan ajarkan anak dengan pelajaran yang dapat ia
terima pada usianya.

Anda mungkin juga menyukai