Anda di halaman 1dari 12

KEBENARAN FILOSOFIS DAN SOSIOLOGIS

(KEBENARAN SOSIOLOGIS)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dan akan dipresentasikan pada
mata kuliah “Studi Islam”

Dosen pengampu:

Dr. Azkia Muharom Albantani, M.Pd. I

Disusun oleh:

Hapis Maulana (11210120000102)

Semester 1C

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan atas rahmat-Nya maka
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kebenaran Filosofis Dan
Sosiologis : Kebenaran Sosiologis” tepat pada waktunya. Tujuan pembuatan makalah ini untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen pengampu mata kuliah Studi Islam, Dr. Azkia
Muharom Albantani, M.Pd. I.
Makalah ini merupakan hasil dari data-data sekunder yang penyusun peroleh dari buku
panduan serta informasi dari buku dan jurnal yang berhubungan dengan “Kebenaran Filosofis
Dan Sosiologis : Kebenaran Sosiologis”. Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberi dukungan sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Penyusun harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua
dalam hal menambah wawasan kita mengenai Kebenaran Filosofis Dan Sosiologis : Kebenaran
Sosiologis. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
baik dari segi materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penyusun. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Ciputat, 11 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2

D. Sistematika Penulisan.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Apa Itu Sosilogi....................................................................................................... 3

B. Pentingnya Bersosialisasi ....................................................................................... 4

C. Prinsip-Prinsip Bersosialisasi.................................................................................. 5

Dampak........................................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................................. 8

B. Saran........................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses sosialisasi sangat penting bagi manusia karena manusia aadalah mahluk sosial
dan proses bersosialisasi akan berlangsung seumur hidup, manusia adalah zoon politicon
yaitu makhluk yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, yang sangat membutuhkan teman,
membutuhkan bantuan, membutuhkan keakraban, membutuhkan komunikasi,serta
membutuhkan interaksi sosial, proses sosialisasi yang dilakukan melalui proses pendidikan
dan pengajaran. Sosialisasi sangat penting karena dapat mempererat hubungan antara
masyarakatnya, dapat memperoleh suatu ilmu dari suatu masyarkat tersebut, dan dapat
membentuk suatu kepribadian yang unik. Manusia memerlukan sosialisasi agar potensi-
potensi kemanusiaannya berkembang sehingga menjadi satu pribadi yang utuh dan menjadi
anggota masyarakat yang baik.

Dengan proses sosialisasi, setiap orang belajar bagaimana mengkoordinasikan


perilakunya dengan perilaku orang lain dan belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan
lingkungan tertentu sesuai dengan peranan yang disandangnya. Setiap orang juga
diharapkan menjalankan peranan tertentu dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas serta untuk mempermudah


pembahasan, dalam makalah ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa Itu Sosilogi?

2. Apa Pentingnya Bersosialisasi?

3. Bagaimana Cara Prinsip Bersosialisasi Yang Baik?

4. Apa Dampaknya?

1
C. Tujuan Penulisan

Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami Kebenaran Sosiologis, mengetahui pentingnya


bersosialisasi, mengetahui prinsip-prinsip bersosialisasi yang baik, serta dampak jika tidak
bersosialisasi.

Tujuan Khusus

Memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Studi Islam.

D. Sistematika Penulisan

Dalam menulis makalah ini, penyusun membuat makalah secara sistematis supaya isi
makalah dapat dipahami. Makalah ini terdiri dari 3 bab, yaitu:

1. Pendahuluan, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan.

2. Pembahasan, yaitu mengetahui dan memahami Kebenaran Sosiologis, mengetahui


pentingnya bersosialisasi, mengetahui prinsip-prinsip bersosialisasi yang baik, serta
dampak jika tidak bersosialisasi.

3. Penutup, yaitu kesimpulan dan saran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SOSIOLOGI

Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu pengetahun atau ilmu tentang sifat dan
perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan
perubahannya. Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berati kawan atau teman, dan
kata Yunani yaitu logos yang memiliki arti pengetahuan. sosiologi adalah ilmu sosial yang
mempelajari masyarakat, interaksi dan proses yang melestarikan dan mengubahnya.
Tujuan Sosialisasi adalah satu konsep umum yang bisa dimaknai sebagai sebuah
proses di mana manusia belajar melalui interaksi dengan manusia lainnya, tentang cara
berpikir, merasakan, dan bertindak, di mana semuanya itu merupakan hal-hal yang sangat
penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif.

Menurut Maclever sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan
semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang
efektif dalam kehidupan sosial, Adapun manfaat adanya sosialiasi dalam masyarakat
terbagi menjadi dua tahap. Yang Pertama adalah bagi individu, sosialisasi berfungsi
sebagai pedoman dalam belajar mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
baik nilai, norma, dan struktur sosial yang ada pada masyarakat di lingkungan tersebut.
Yang kedua adalah bagi masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai alat untuk melestarikan,
menyebarkan, dan mewariskan nilai, norma, serta kepercayaan yang ada pada
masyarakat. pembelajaran yang dilakukan individu dalam mengenal lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun sosial. Sedangkan pengertian sosialisasi dalam arti luas adalah
suatu proses interaksi dan pembelajaran yang dilakukan seseorang sejak ia lahir hingga
akhir hayatnya di dalam suatu budaya masyarakat. Melalui proses sosialisasi maka
seseorang dapat memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran
dan status masing-masing sesuai budaya masyarakat. Dengan kata lain, individu
mempelajari dan mengembangkan pola-pola perilaku sosial dalam proses pendewasaan
diri. Dengan begitu, nilai, norma, dan kepercayaan tersebut dapat dijaga oleh semua
3
anggota masyarakat. Ada beberapa tahapan dalam sosialisasi menurut Robert MZ Lawang
dalam masyarakat meliputi :
1. Sosialisasi primer
Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang pertama kali dilakukan oleh
individu sejak masih anak-anak. Ini merupakan awal bagi semua anggota masyarakat
dalam memasuki keanggotaan mereka pada suatu kelompok masyarakat. Sosialisasi
primer ini dimulai dari keluarga, dimana individu mulai belajar membedakan dirinya
dengan orang lain di sekitarnya. Pada tahap ini anggota keluarga punya peranan penting
bagi masing-masing individu. Di sinilah pertamakali seseorang mendapatkan pelajaran
mengenai budaya keluarga, baik itu agama, aturan, dan lain-lain
2. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder merupakan pelajaran berikutnya yang dilakukan oleh individu.
Pada tahap ini seseorang belajar mengenali lingkungannya di luar keluarga, baik itu nilai-
nilai, norma, yang ada di lingkungan masyarakat. Proses sosialisasi sekunder ini bertujuan
agar individu dapat menerima nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Pada umumnya,
sosialisasi sekunder ini menjadi penentu sikap seseorang karena telah beradaptasi dengan
berbagai lingkungan masyarakat

B. PENTINGNYA BERSOSIALISASI

Proses sosialisasi sangat penting bagi manusia karena proses sosialisasi


berlangsung sepanjang hidup dan karena manusia makhluk sosial, makhluk
yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, yang sangat membutuhkan teman,
membutuhkan bantuan, membutuhkan keakraban, membutuhkan komunikasi,
serta membutuhkan interaksi sosial, proses sosialisasi yang dilakukan melalui
proses pendidikan dan pengajaran. Sosialisasi sangat penting karena dapat
mempererat hubungan antara masyarakatnya, dapat memperoleh suatu ilmu
dari suatu masyarkat tersebut, dan dapat membentuk suatu kepribadian yang
unik. Manusia memerlukan sosialisasi agar potensi-potensi kemanusiaannya
berkembang sehingga menjadi satu pribadi yang utuh dan menjadi anggota
masyarakat yang baik.

Dengan proses bersosialisasi, setiap orang akan belajar tentang bagaimana


4
mengkoordinasikan perilakunya dengan perilaku orang lain dan belajar
bagaimana menyesuaikan diri dengan lingkungan tertentu sesuai dengan
peranan yang disandangnya. Setiap orang juga diharapkan menjalankan
peranan tertentu dalam kehidupan bermasyarakat.

berdasarkan ayat Alquran yang berbunyi : “Hai manusia, sesungguhnya kami


menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa dia antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal” (QS. al-Hujurat ayat: 13).

C. PRINSIP-PRINSIP BERSOSIALISASI

innallaha ya’muru bil adli wal ihsan waita idzil qurba wa yanha anil fahsai wal
munkar wal bagh yaidzukum laallakum tadzakkarun (An Nahl:90)

Surat An-Nahl ayat 90 menyebutkan bahwa terdapat tiga hal yang dapat membantu
kita menciptakan tatanan masyarakat yang baik serta tiga hal yang dapat merusak
tatanan masyarakat. Pertama, Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu berlaku adil
kepada siapa saja. Adil adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Prinsip keadilan menjadi prinsip pertama dalam membentuk tatanan masyarakat
yang baik. Islam mengajarkan bahwa kita mesti berlaku adil terhadap siapa saja dan
kapan saja tanpa membeda-bedakan sesorang berdasarkan agama, status sosial, suku dan
lain sebagainya. Adil juga bermakna seimbang dalam seluruh aspek kehidupan. Rasulullah
SAW berpesan,"Wahai sahabatku, sesungguhnya badanmu memiliki hak yang harus
engkau tunaikan, demikian pula keluargamu memiliki hak atas dirimu, demikian pula
tamumu memiliki hak atasmu."
Prinsip kedua adalah ihsan. Ihsan bermakna melakukan suatu hal yang menurut kita
paling baik dan memiliki makna yang lebih tinggi daripada keadilan. Misalnya, ketika kita
ditampar oleh seseorang sebanyak satu kali, maka kita diizinkan untuk membalas
tamparan tersebut sebanyak satu kali juga dan itu bermakna adil. Akan tetapi, jika kita
tidak membalas dan memberi maaf, maka itulah yang disebut sebagai ihsan. Orang yang

5
berhasil berbuat ihsan dinamakan orang yang muhsin. Dikisahkan ketika paman Nabi
Muhammad SAW mati syahid saat perang dan melihat dadanya di belah oleh wanita kafir
quraisy dan kemudian hatinya diambil lalu dimakan, Nabi bersumpah bahwa beliau akan
membalas kekejaman yang dilakukan oleh wanita kafir quraisy itu lebih kejam dari yang
pernah dilakukan, sehingga tidak ada satu pun manusia yang bisa membayangkan
kekejaman yang akan dilakukan oleh nabi. Pada saat itu Allah mengatakan bahwa jika
nabi ingin membalas maka balaslah sesuai perbuatan yang dilakukan, tetapi jika nabi
memaafkan, maka itulah yang lebih baik.
Coba kita lihat bagaimana sikap Rasulullah SAW ketika menyuapi wanita tua yang
buta beragama Yahudi di sebuah sudut pasar. Setiap nabi menyuapi wanita tua tersebut
selalu sang wanita itu melemparkan cacian dan makian kepada Nabi Muhammad yang
keluar dari mulutnya. Namun, Nabi Muhammad tidak pernah membalas cacian dan
makian tersebut dan tetap menyuapi wanita tua yang buta dengan baik dan makanannya
dihaluskan agar terasa lezat di lidahnya.
Hal itu dilakukan sampai nabi wafat yang kemudian dilanjutkan oleh Abu Bakar.
Ketika Abu Bakar menyuapi wanita tua tadi, wanita tersebut mengetahui bahwa Abu
Bakar bukanlah orang yang biasa menyuapinya, karena makanan yang diberikan oleh Abu
Bakar terasa kasar di lidahnya dan kemudian ia bertanya di manakah orang yang biasa
menyuapinya. Abu Bakar sambil menangis mengatakan bahwa orang yang biasa
menyuapi wanita tua tersebut adalah Nabi Muhammad dan beliau sudah meninggal
dunia. Ketika mendengar hal tersebut wanita tua tadi langsung meminta maaf dan
langsung masuk Islam. Inilah sikap dan akhlak yang dicontohkan oleh teladan kita
Rasulullah SAW.
Prinsip ketiga adalah berbuat baik kepada kaum kerabat. Tujuan terdekat manusia
diciptakan di muka bumi adalah untuk berbuat baik kepada manusia yang lain dan dengan
itu tatanan masyarakat akan menjadi baik.
Dalam Alquran Surat An-Nahl ayat 90, Allah SWT juga menyebutkan tiga hal yang
dapat merusak tatanan masyarakat, yakni segala bentuk perbuatan al-Fahsya Wal
munkar wal bagh.  Al-Fahsya, menurut para ulama arti dari kata ini menunjuk pada
sesuatu yang sangat keji. Jadi, apabila Allah SWT di dalam Alquran menggunakan kata al-
Fahsya berarti perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang sangat keji.

6
Wal munkar wal bagh adalah segala macam kemungkaran yang melampaui batas,
seperti terorisme, korupsi, dan merusak keadilan dalam masyarakat. Itulah tiga macam
perbuatan yang dilarang oleh Allah. Marilah kita jauhi dan hindari semua larangan Allah
supaya tercipta tatanan masyarakat yang baik untuk Indonesia yang lebih baik.

D. DAMPAK

Jika seseorang kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya maka seseorang


individu tersebut sulit untuk bisa mengenal masyarakat, apalagi berbaur dengan
masyarakat tersebut,, sulit untuk menyesuaikan diri dengan nilai, norma, dan struktur
sosial di dalam masyarakat.

Akibat dari Kurangnya bersosialisasi dengan masyarakat,kepribadian seseorang


akan sulit terbentuk dan akan sulit menyesuikan diri dengan tata nilai dan norma yang
dijadikan pedoman, serta potensi-potensi yang dimiliki orang tersebut tidak akan
berkembang dengan baik sehingga tidak akan menjadi satu pribadi yang utuh dan
anggota masyarakat yang baik.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan proses sosialisasi setiap orang belajar bagaimana

mengkoordinasikan perilakunya dengan perilaku orang lain dan belajar

bagaimana menyesuaikan diri dengan lingkungan tertentu sesuai dengan

peranan yang disandangnya. Setiap orang juga diharapkan menjalankan

peranan tertentu dalam kehidupan bermasyarakat.

Allah sendiri, sebagai pencipta manusia sebagai makhluk sosial itu, menyeru mereka
semua dengan firman-Nya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa dia antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal” (QS. al-Hujurat ayat: 13).

B. SARAN

Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin oleh penyusun. Terlepas dari
semua itu, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dari segi penulisan maupun
sususan kalimat. Penyusun memohon maaf apabila terjadi kesalahan penulisan, susunan
kalimat maupun tata bahasa pada makalah ini. Dengan tangan terbuka penyusun menerima
saran maupun kritikan yang bersifat membangun dari para pembaca agar kedepannya
penyusun dapat memperbaiki kesalahan serta dapat menyusun makalah yang jauh lebih
baik dari makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Marwan, A. (2016). Pentingnya Bersosialisasi, Ini Cara yang Diajarkan Rasulullah SAW…. Retrieved from
https://aktual.com/pentingnya-bersosialisasi-cara-diajarkan-rasulullah-saw/

Shihab, M. Q. (2028, Mei 22). Ajaran Islam tentang Manusia sebagai Makhluk Sosial. Retrieved from
https://tirto.id/ajaran-islam-tentang-manusia-sebagai-makhluk-sosial-cpKp

Siraj, F. M. (2019). Prinsip Agama dalam Membentuk Tatanan Masyarakat yang Baik. Retrieved from
https://www.beritasatu.com/archive/553750/prinsip-agama-dalam-membentuk-
tatananmasyarakat-yang-baik

Anda mungkin juga menyukai