MATA KULIAH
KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. Drs. H. KHAIRINAL, Dpt. BA.,M.Si
DISUSUN OLEH:
NAMA : NABILA NURRU LESTARI
NIM : A1A121049
KELAS : R.002
Puji syukur saya haturkan kepada kehadirat Tuhan yang maha esa, atas rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah konsep dasar ilmu pengetahuan sosial tentang masyarakat dan struktur sosial budaya
pembelajaran ips. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Oleh karena itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan informasi serta dapat menambah
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Konsep Masyarakat.........................................................................................................3
2.2 Unsur-Unsur Masyarakat.................................................................................................6
2.3 Struktur Sosial Masyarakat............................................................................................11
2.4 Aneka Ragam Kebudayaan dan Telaahnya...................................................................15
2.5 Memahami Kaitan Antara Kebudayaan dan Kepribadian.............................................16
BAB III PENUTUP................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Manusia memiliki naluri untuk hidup dengan lainnya. Karena itulah, sejak dilahirkan
manusia sudah mempunyai dua kecenderungan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu
dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat), dan keinginan untuk menjadi satu dengan
suasana alam sekelilingnya. Kecenderungan manusia untuk hidup bersosial-bermasyarakat
sudah ada sejak lahir. Masyarakat merupakan objek kajian yang selalu menarik dan
berkembang. Interaksi antar manusia kadang menimbulkan permasalahan yang harus
diselesaikan. Pada tataran yang lebih luas, masyarakat beranggotakan manusia dari berbagai
suku, agama, warna kulit, ras dan sebagainya. Semua ini dipelajari dalam IPS . Namun
demikian apa ciri interaksi manusia dalam masyarakat yang dikategorikan dalam IPS sebagai
ilmu sosial dan sebagai kajian sosial perlu dipahami.
Struktur sosial dalam masyarakat mengacu pada pola interaksi yang terdiri dari
jaringan relasi sosial atau faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu proses sosial.
Faktor penyebab terjadinya proses sosial inilah yang disebut sebagai unsur-unsur struktural.
Proses sosial yang terjadi dalam masyarakat tentunya tidak selalu berjalan dengan tertib dan
lancar, karena masyarakat pendukungnya memiliki berbagai macam karakteristik. Demikian
pula halnya dengan interaksi sosial atau hubungan sosial yang merupakan wujud dari proses-
proses sosial yang ada. Keragaman hubungan sosial itu tampak nyata dalam struktur sosial
masyarakat yang majemuk, contohnya seperti Indonesia. Keragaman hubungan sosial dapat
menimbulkan ketidakharmonisan, pertentangan, pertikaian antarsuku bangsa maupun intern
suku bangsa. Jika keselarasan tidak ditanamkan sejak dini, terutama dalam masyarakat
majemuk seperti Indonesia yang memiliki keragaman hubungan sosial, maka dampak negatif
tersebut akan menjadi kenyataan.
Kebudayaan mencangkup sesuatu yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, yang mencangkup segala cara-cara atau pola-pola berfikir, merasakan, dan
bertindak. Kebudayaan tersebut dimiliki oleh setiap masyarakat, bedanya hanyalah bahwa
kebudayaan masyarakat yang satu lebih sempurna daripada kebudayaan masyarakat yang lain
dalam perkembangannya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Konsep Masyarakat Dalam Pembelajaran IPS?
2. Bagaimana Unsur-Unsur Masyarakat Dalam Pembelajaran IPS?
3. Bagaimana Struktur Sosial Masyarakat Dalam Pembelajaran IPS?
4. Bagaimana Aneka Ragam Kebudayaan Dan Telaahnya Dalam Pembelajaran IPS?
5. Bagaimana Memahami Kaitan Antara Kebudayaan Dan Kepribadian Dalam
Pembelajaran IPS?
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan istilah paling penting untuk menyatakan kesatuan hidup
manusia, baik dalam tulisan ilmiah maupun bahasan sehari-hari. Dalam bahasa Inggris
masyarakat disebut society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat
berasal dari bahasa Arab yaitu syaraka artinya bergaul (Sulaeman, 2009:122). Masyarakat
(sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem
semu tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-
individu yang berada di dalam kelompok tersebut. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling ketergantungan satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas
yang teratur.
Berikut ini pengertian masyarakat menurut beberapa ahli :
Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama.
Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau
kumpulan manusia tersebut.
L. Gillin dan J. P. Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan,
tradisi,
sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
3
Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga
menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi
secara ekonomi.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah golongan
besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia, yang hidup dalam waktu cukup lama, dan
dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan saling mempengaruhi satu sama
lain hingga memliki kebiasaan, tradisi, sikap dan rasa persatuan
b. Terbentuknya Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa unsur-unsur masyarakat sebagai
berikut ini:
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang
saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu
sama lain sebagai anggota masyarakat.
4
5. Secara naluriah manusia mengembangkan keturunan melalui keluarga yang
merupakan kesatuan masyarakat paling kecil.
Manusia mempunyai kecenderungan sosial, yaitu seluruh tingkah laku berkembang
akibat interaksi sosial atau hubungan antar manusia. Dalam hidup bermasyarakat, kebutuhan
dasar kejiwaan berupa keingintahuan, meniru, dihargai, menyatakan rasa haru dan keindahan
baik antar individu maupun kelompok.
c. Karakteristik Masyarakat
Berbicara mengenai ciri-ciri masyarakat, maka dapat dipaparkan mengenai ciri-ciri
masyarakat sebagai berikut :
1. Masyarakat adalah manusia yang hidup berkelompok, ciri-ciri masyarakat yang
pertama adalah manusia yang hidup secara bersama dan membentuk kelompok.
Kelompok inilah yang nantinya membentuk suatu masyarakat. Mereka mengenali
antara yang satu dengan yang lain dan saling ketergantungan. Kesatuan sosial
merupakan perwujudan dalam hubungan sesama manusia ini. Seorang manusia tidak
mungkin dapat meneruskan hidupnya tanpa bergantung kepada manusia lain.
2. Masyarakat yang melahirkan kebudayaan, ciri-ciri masyarakat yang berikutnya ialah
yang melahirkan kebudayaan. Dalam konsepnya tidak ada masyarakat maka tidak ada
budaya, begitupun sebaliknya. Masyarakatlah yang akan melahirkan kebudayaan dan
budaya itu pula diwarisi dari generasi ke generasi berikutnya dengan berbagai proses
penyesuaian.
3. Masyarakat yaitu yang mengalami perubahan, ciri-ciri masyarakat yang berikutnya
yaitu yang mengalami perubahan. Sebagaimana yang terjadi dalam budaya,
masyarakat juga turut mengalami perubahan. Suatu perubahan yang terjadi karena
faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Contohnya dalam suatu
penemuan baru mungkin saja akan mengakibatkan perubahan kepada masyarakat itu.
4. Masyarakat adalah manusia yang berinteraksi, ciri-ciri masyarakat yang berikutnya
adalah manusia yang berinteraksi. Salah satu syarat perwujudan dari masyarakat ialah
terdapatnya hubungan dan bekerja sama di antara ahli dan ini akan melahirkan
interaksi. Interaksi ini boleh saja berlaku secara lisan maupun tidak dan komunikasi
berlaku apabila masyarakat bertemu di antara satu sama lain.
5. Masyarakat yang terdapat kepimpinan, ciri-ciri masyarakat yang berikutnya yaitu
terdapat kepemimpinan. Dalam hal ini pemimpin adalah terdiri daripada ketua
keluarga, ketua kampung, ketua negara dan lain sebagainya. Dalam suatu masyarakat
5
Melayu awal kepimpinannya bercorak tertutup, hal ini disebabkan karena pemilihan
berdasarkan keturunan.
6. Masyarakat terdapat stratifikasi sosial, ciri-ciri masyarakat yang terakhir ialah adanya
stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial yaitu meletakkan seseorang pada kedudukan dan
juga peranan yang harus dimainkannya di dalam masyarakat.
Kesatuan-kesatuan sosial ini terdiri dari Orang banyak atau Crowd. Crowd adalah
pengelompokkan orang banyak pada suatu tempat tertentu.
3. Perkumpulan (asosiasi)
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar untuk
tujuan-tujuan khusus. Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan minat,
6
tujuan, kepentingan, pendidikan, keahlian profesi, atau agama. Perkumpulan
merupakan suatu organisasi buatan yang bersifat formal, dengan jumlah anggota
relatif terbatas, memiliki kepentingan-kepentingan tertentu, hubungan antar anggota
tidak bersifat pribadi, memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
4. Kolektif (collective)
Kolektif biasanya didasarkan atas ciri-ciri yang mencolok, baik fisik, maupun ciri-ciri
kebudayaannya.
5. Kelompok
Kelompok adalah kesatuan sosial yang memiliki ciri-ciri: sistem organisasi yang
merupakan pengelompokkan individu pada masa-masa tertentu dan berulang-ulang,
memiliki unsur pimpinan dan memiliki aturan-aturan tertentu.
6. Kelompok Sosial
Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan manusia yang
hidup bersama, terdapat hubungan timbal balik, saling memengaruhi sehingga timbul
suatu kesadaran untuk saling menolong di antara mereka. Kesatuan manusia yang
hidup bersama disebut kelompok sosial harus memenuhi kriteria :
Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku tertentu.Memiliki suatu sistem dan
proses tertentu.
In group adalah kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu untuk
mengidentifikasi dirinya. In group sering dikaitkan dengan istilah “kami atau
kita” dan pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan perasaan dekat
dengan anggota kelompoknya. “Kami anggota kelompoknya”. Sedangkan Out
7
group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in
group-nya. Out group sering dihubungkan dengan istilah”mereka”. Sikap out
group ditandai oleh suatu sikap antipati.
8
7. Pranata Sosial
Pranata sosial adalah wujud dari berbagai respon yang di formulasikan dan
disistematiskan dari segala kebutuhan hidup. Sifat-sifat dan ciri-ciri pranata sosial
adalah:
a. Pranata sosial biasanya berwujud sebagai suatu unit dalam sistem kebudayaan
yang merupakan suatu kesatuan yang bulat
Tipe-tipe pranata sosial menurut Summer yang dikutif Harsojo dalam buku
“Pengantar Antropologi” yaitu:
a. Pranata sosial yang bersifat umum, dan pranata sosial yang bersifat khusus
(restricted). Pranata sosial yang bersifat umu misalnya Religi atau agama, pranata
sosial yang bersifat khusus, misalnya agama islam.
9
b. Pranata Sosial yang bersifat Operatif dan pranata sosial yang bersifat Regulatif.
Pranata sosial yang bersifat operatif misalnya Industrialisasi. Pranata sosial yang
bersifat relatif, misalnya hukum.
Syarat suatu sistem dari aktivitas kemasyarakatan baru disebut pranata, adalah :
a. Harus memiliki aturan-aturan atau norma-norma yang hidup dalam ingatan atau
yang tertulis.
a. Kinship atau domestic Institutions yaitu pranata Sosial yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan. Contohnya: Pelamaran,
perkawinan, pengasuhan anak, Perceraian, pertunangan.
10
e. Aesthetic Institutions dan recreational Institutions yaitu pranata sosial yang
bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan perasaan keindahan,
dan kebutuhan rekreasi. Contohnya: seni rupa, seni suara, seni tari, kesusastraas,
sport, hiburan, dan sebagainya.
Hubungan antara pranata sosial dan adat istiadat dapat dilihat bahwa adat istiadat
merupakan dasar terbentuknya pranata-pranata sosial dalam suatu masyarakat. Dengan
pengertian lain bahwa adat istiadat merupakn sumber bagi berbagai macam pranata sosial
11
Struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan
pola perilaku undividu.
4. Soerjono Soekanto
Struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-
peranan social.
5. Talcott Parsons
Berpendapat bahwa struktur sosial adalah keterkaitan antarmanusia.
6. Coleman
Melihat struktur sosial sebagai sebuah pola hubungan antarmanusia dan
antarkelompok manusia.
7. Abdul Syani
Melihat struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan
masyarakat.Tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan jaringan
dari unsur-unsur sosial yang pokok, seperti kelompok sosial, kebudayaan,
lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang.
a. Keadaan geografis
12
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya
kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan
yang berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain
sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat
Indonesia.Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat
menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
d. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu.Mereka bisa
berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.Karenanya, struktur
yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan
zaman.
b. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri
individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam
masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya
dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan
niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan
konsekuensi yang pahit.
c. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya.Hal ini
dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat
13
berinteraksi.Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial
masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
a. Masyarakat sederhana,
Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah sebagai berikut:
1. Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.
2. Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun.
3. Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan gaib.
4. Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan.
5. Hukum yang berlaku tidak tertulis.
6. Sebagain besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk
pasaran dalam skala kecil.
7. Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan secara gotong royong.
b. Masyarakata madya
Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah sebagai berikut:
1. Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah
mengendor.
2. Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar.
3. Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan
pada kekuasaan kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal
untuk menanggulangi suatu masalah.
4. Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan.
5. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.
6. Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam
struktur masyarakat.
7. Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat,
sedangkan kegiatam ekonomi dilakukan atas dasar uang.
c. Masyarakat modern
14
ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah berikut:
1. Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.
2. Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi.
3. Kepercayaan terhadap ilmu kengatahuan dan teknologi sangat kuat.
4. Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.
5. Tingkat pendidikan formal tinggi.
6. Hukum yang berlaku sudah hukum tertulis.
2.4 Aneka Ragam Kebudayaan dan Telaahnya
15
mencolok. Dengan pengolongan seperti itu, berbagai suku bangsa yang tersebar di suatu
daerah di muka bumi diklasifikasikan berdasarkan unsur-unsur kebudayaan yang
menunjukkan persamaaan, untuk memudahkan para ahli antropologi melakukan penelitian
analisa komparatif.
Ciri-ciri kebudayaan yang dijadikan dasar dar suatu pengolongan daerah kebudayaan
bukan hanya unsusr-unsur kebudayaan fisik saja (misalnya alat-alat yang digunakan
berbagai jenis mata pencaharian hidup, yaitu alat bercocok tanam, alat berburu, dan alat
transpor, senjata, bentuk-bentuk ornamen, gaya pakaian, bentuk rumah, dsb), tetapi juga
unsur-unsur kebudayaan abstrak seperti unsur-unsur organisasi kemasyarakatan, system
perekonomian, upacara keagamaan, adat istiadat dll.
Kepribadian seorang individu disesuaikan dengan system norma yang berlaku dalam
masyarakat Kesesuaian kepribadian dan nilai atau norma membutuhkan proses sosialisasi.
Sifat kebudayaan yang dinamis juga memerlukan sosialisasi agar sesuai dengan kepribadian
masyarakatnya. Saling keterkaitan antara kehidupan tersebut berlangsung terus dalam
lingkaran kehidupan. Kebudayaan merupakan karakter masyarakat bukan karakter secara
individual. Semua yang dipelajari dalam kehidupan sosial dan diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya merupakan kebudayaan. Kebudayaan selalu digunakan sebagai
pedoman hidup artinya sebagai sarana untuk menyelenggarakan seluruh tata kehidupan warga
masyarakat tersebut. Bagi generasi baru kebudayaan akan berfungsi membentuk atau
mencetak pola-pola perilaku yang selanjutnya akan membentuk suatu kepribadian bagi warga
generasi baru tersebut. Jelas bahwa dalam proses pembentukan kepribadian bagi seseorang,
kebudayaan merupakan komponen yang akan menentukan bagaimana corak kepribadian dari
warga masyarakat khususnya generasi baru.
Menurut Koentjaraningrat, suatu kebudayaan sering memancarkan suatu watak khas
tertentu yang tampak dari luar. Watak inilah yang terlihat oleh orang asing. Watak khas itu
sering tampak pada gaya tingkah laku masyarakatnya, kebiasaan-kebiasaannya, maupun dari
hasil karya benda mereka. Menurut Soerjono Soekanto (2001: 206) ada beberapa tipe
16
kebudayaan khusus yang secara nyata dapat mempengaruhi bentuk kperibadian seorang
individu.
1. Budaya khusus atas dasar faktor kedaerahan.
2. Budaya khusus masyarakat desa dan kota.
3. Budaya khusus kelas sosial.
4. Budaya khusus atas dasar agama
5. Budaya khusus berdasarkan profesi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kodrat seorang manusia sejak ia dilahirkan adalah homo socious, dimana ia tidak bisa
hidup sendiri. Manusia sebagai individu perorangan, cenderung senang untuk berkumpul dan
menjalani kehidupan di dengan orang lain di suatu kawasan yang ia anggap sesuai dengan
dirinya. Hal inilah yang menjadi permulaan sebuah masyarakat terbentuk. Lambat laun,
masyarakat tersebut berkembang di lingkungan sosial membentuk sebuah tatanan kehidupan
dan kebudayaan, yang secara langsung dapat mempengaruhi tingkah laku individu-individu
di dalamnya untuk menyesuaikan keadaan dirinya dengan mayoritas orang lain di dalam
masyarakat tersebut.
Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur sosial
memiliki keterkaitan antara status dan pola perilaku. Individu belajar dari struktur sosial yang
ada dalam lingkungannya melaui proses interaksi sosial. Banyak hal yang bisa dipelajari dari
sebuah struktur sosial dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah , mulai dari sikap,
kebiasaan, dan kedisplinan.
3.2 Saran
Dari struktur sosial yang satu dengan yang lain meskipun ada perbedaan jangan
jadikan perbedaan itu sebagai pemecah belah kegiatan kehidupan di masyarakat, begitupula
di lembaga pendidikan. Meskipun kebudayaannya majemuk tetapi didalam pendidikan kita
harus bersatu yaitu saling menghargai satu dengan yang lainnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19