ANTROPOLOGI BUDAYA
NAMA KELOMPOK I :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak
dan bimbingannya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada dosen Matakuliah
Antropologi Budaya, Andi Muhammad Reza P, S.H., M.H. serta semua pihak yang
turut membantu dan berpartisipasi dalam menyelesaikan penulisan makalah ini
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat berguna serta bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait Dinamika Masyarakat dan
Kebudayaan.
Selain itu penulis juga sadar bahwa pada makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat
direvisi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
Bab II Pembahasan ...................................................................................................3
A. Konsep-Konsep Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan..............................3
B. Proses Belajar Budaya Sendiri.......................................................................3
C. Proses Evolusi Sosial......................................................................................5
D. Proses Difusi...................................................................................................6
E. Akulturasi dan Asimilasi................................................................................7
F. Pembaruan atau Inovasi..................................................................................9
Bab III Penutup..........................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10
Daftar Pustaka............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan.
Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan,
namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat turut mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan itu dapat terjadi
dalam berbagai bidang kehidupan, tingkah laku termasuk pada hidupnya. Didalam
masyarakat akan terlihat dengan jelas masyarakat yang mendapat pengaruh perubahan
sosial budaya dan masyarakat yang tidak mendapat pengaruh.Perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial norma-norma sosial, pola-pola perilaku
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang interaksi sosial.
Perubahan dalam masyarakat memang telah terjadi dari zaman dahulu. Namun
dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepat sehingga
membingungkan manusia untuk mengahadapinya, yangs ering berjalan secara konstan.
Ia memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi karena sifatnya yang berantai,
perubahan terlihat berlangsung terus, walau pun diselingi keadaan dimana pun
mengadakan reorganisasi unsur-unssur struktur masyarakat yang terkena perubahan. .
Berdasarkan hal tersebut, perlulah kiranya menguraikan perilaku masyarakat dalam
perubahan sosial budaya di era globalisasi.
1
B. Rumusan Masalah
Apa saja konsep-konsep proses belajar kebudayaan sendiri dan proses belajar
unsur-unsur kebudayaan asing dalam dinamika sosial?
Apa saja konsep-konsep perkembangan dan penyebaran kebudayaan dalam
dinamika sosial?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai dalam kajian ini adalah untuk mengetahui konsepsi-
konsepsi mengenai pergeseran masyarakat dan kebudayaan, proses belajar kebudayaan
sendiri, proses evolusi sosial, proses difusi, akulturasi dan pembaharuan atau asimilasi
dan perubahan atau inovasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Proses Internalisasi
Proses internalisasi merupakan proses panjang sejak seorang individu
dilahirkan sampai ia hampir meninggal. Individu belajar menanamkan
dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang
diperlukan sepanjang hidupnya. Menurut Effendi, R (2006) internalisasi
adalah proses pengembangan potensi yang dimiliki manusia yang
dipengaruhi, baik lingkungan internal dalam diri manusia itu maupun
eksternal, yaitu pengaruh dari luar manusia.
Manusia mempunyai bakat yang telah terkandung dalam gennya untuk
mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, napsu, dan emosi
dalam kepribadian individunya, tetapi wujud dan pengaktifan dari
berbagai macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai
macam stimulasi yang berada dalam sekitar alam dan lingkungan sosial
maupun budayanya.
3
Contoh: Perasaan pertama yang diaktifkan dalam kepribadian seorang
bayi saat dilahirkan adalah perasaan puas dan tidak puas. Lingkungan
yang berbeda dengan kandungan ibu memberi pengalaman tidak puas
pertama kepada si bayi, hingga setelah dibungkus dan di beri ASI maka
rasa tidak puas itu hilang
Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaan dalam
hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu, seorang indvidu dari
masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam
interaksi segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka
macam peranan sosial yang mungin ada dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Fathoni, A (2006), proses sosialisasi bersangkutan dengan
proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial.
Dalam proses situ seseorang individu dari masa anak-anak hingga masa
tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam
individu disekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan
sosial yang munkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
Kita dapat mengerti cara menyelami dan mencoba mencapai pengertian
tentang suatu kebudayaan dengan belajar daei jalannya proses sosialisasi
baku yang lazim dialami oleh sebagian individu dalam kebudayaan
bersangkutan. Itulah sebabnya proses sosialisasi merupakan suatu proses
yang sudah sejak lama mendapat perhatian besar dari para ahli
antropologi sosial
Proses sosialisasi di keluarga terjadi ketika anggota keluarga
saling berinteraksi satu sama lain. Misalnya saat makan malam
bersama, saat nonton TV bersama, atau diskusi keluarga.
Orang tua biasanya pertamakali menyampaikan hal-hal yang
perlu diketahui oleh anak-anak mereka. Contoh, orang tua
memberikan nasehat atau arahan tentang cara berperilaku di
sekolah.
Proses Enkulturasi
Istilah yang sesuai dengan kata “enkulturasi” adalah “pembudayaaan”
(dalam bahasa inggris di gunakan istilah institutionalization).
Proses enkulturasi adalah proses seorang individu mempelajari dan
menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem norma,
dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Sejak kecil proses
akulturasi sudah dimulai dalam alam pikiran manusia, mula-mula dari
lingkungan keluarga, kemudian teman bermain, lingkungan masyarakat
dengan meniru pola perilaku yang berlangsung dalam suatu kebudayaan.
Oleh karena itu proses akulturasi disebut sebagai pembudayaan.
4
D. Proses difusi
Penyebaran manusia
Ilmu paleoantropologi telah memperkirakan bahwa makhluk manusia
pertama hidup di daerah sabana beriklim tropis di Afrika Timur.
Sedangkan sekarang makhluk itu menduduki hampir seluruh muka bumi
ini dalam segaa macam lingkungan iklim. Hal itu hanya dapat
diterangkan dengan adanya proses pembiakan dan gerak penyebaran atau
migrasi-migrasi yang disertai proses penyesuaian atau adaptasi fisik dan
sosial budaya dari makhluk manusia dalam jangka waktu beratus-ratus
ribu tahun lamanya sejak zaman purba.
6
Ditinjau dari segi penelitiannya maka kita dapat membayangkan berbagai
macam sebab dari migrasi yang lambat dan otomatis, serta peristiwa
yang menyebabkan migrasi cepat dan mendadak. Migrasi lambat dan
otommatis adalah sejajar dengan perkembangan dari manusia yang selalu
banyak jumlahnya, sejak masa timbulnya dimuka bumi hingga sekarang.
Proses evolusi ini menyebabkan manusia senantiasa memerlukan daerah
yang makin lama makin luas.
Akulturasi
Istilah akulturasi, atau acculturation atau culture contact, mempunyai
berbagai arti diantara para sarjana antropologi, tetapi semua sepaham
bahwa konsep itu mengenai proses sosial yang timbul bila suatu
kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu, sehingga unsur-
unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan di olah ke dalam
kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri.
7
Ada 5 golongan masalah yang tampak dari akulturasi bila masalah-
masalah mengenai akulturasi kita ringkas, yaitu :
1) Masalah metode untuk observasi, mencata dan melukiskan suatu
proses akulturasi yang terjadi.
2) Masalah unsur kebudayaan asing yang mudah diterima dan yang
sukar diterima.
3) Masalah unsur apa yang mudah diganti dan tidak mudah diganti
atau diubah.
4) Masalah individu yang cepat dan sukar menerima.
5) Masalah ketegangan dari krisis sosial akibat akulturasi
Dalam peneltian jalannya suatu proses akulturasi, seorang peneliti
sebaiknya memperhatikan beberapa soal khusus, yaitu:
1) Keadaan masyarakat penerima sebelum proses akulturasi berjalan.
2) Individu-individu dari kebudayaan asing yang membawa unsur-
unsur kebudayaan asing.
3) Saluran-saluran yang dimulai oleh unsur-unsur kebudayaan asing
untuk masuk kedalam kebudayaan penerima.
4) Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh
unsur-unsur kebudayaan asing tadi.
5) Reaksi individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.
Asimilasi
Asimilasi (assimilation) adalah proses sosial yang timbul bila ada (a)
golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda,
(b) saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama,
sehingga (c) kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-
masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-
masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Biasanya, golongan-golongan yang tersangkut dalam proses asimilasi
adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas.
Dalam hal ini, golongan-golongan minoritas merubah sifat khas dari
unsur kebudayaannya untuk menyesuaikan dengan golongan mayoritas.
Faktor-faktor penghalang proses asimilasi adalah :
1) Kurangnya pengetahuan mengenai budaya yang dihadapi
2) Sifat takut terhadap kekuatan dan kebudayaan lain
3) Perasaan superioritas pada individu-individu dari satu
kebudayaan terhadap yang lain.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Selaku manusia yang hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam
keutuhan suatu masyarakat, kita harus paham akan dinamika masyarakat dan
kebudayaan agar bisa menciptakan suatu tatanan kehidupan kebudayaan yang
baik dalam kehidupan bermasyarakat
10
DAFTAR PUSTAKA
Bunyi pertanyaannya
1. (Iqbal) Jika kebudayaan yang ada dalam masyarakat adalah seuatu kebudayaan
yang buruk, apakah kebudayaan itu harus dihapus?
2. (Salsa) Apakah ada inovasi yang justru membawa masyarakat ke arah yang lebih
mundur?