Anda di halaman 1dari 50

LANDASAN BERPIKIR

SOSIAL BUDAYA BK
Ontologi  objek
Epistemologi  pengetahuan
Aksiologi  nilai (value)/kegunaan
Landasan tersebut terhadap BK

Ontologi  objek BK yang mencakup seluruh aspek yang


dapat diamati, dalam hal ini adalah PERILAKU
MANUSIA

Epistemologi  pengetahuan/ cara untuk menelaah


objek tersebut, dalam hal ini adalah dengan melakukan
PENDEKATAN EMPIRIS

Aksiologi  implikasi BK untuk menjawab tantangan


perkembangan, dalam hal ini adalah LANDASAN
MORAL
KEBUDAYAAN DAN
PENDIDIKAN
KONSEP KEBUDAYAAN

1. Budaya bersifat deskriptif


2. Budaya bersifat historis
3. Budaya bersifat normatif
4. Budaya bersifat psikologis
5. Budaya bersifat struktural
6. Budaya bersifat genetis
SIFAT KEBUDAYAAN

1. Organik dan superorganik


2. Terlihat dan tersembunyi
3. Eksplisit dan implisit
4. Ideal dan manifes
5. Stabil dan berubah
KARAKTERISTIK KEBUDAYAAN
1. Kebudayaan dipelajari dan bukan bersifat instingtif
2. Kebudayaan ditanamkan
3. Bersifat sosial dan dimiliki bersama oleh manusia
4. Bersifat gagasan
5. Kebudayaan sampai pada satu tingkat memuaskan
individu, kebutuha biologis, dan kebutuhan ikutan
6. Bersifat integratif
FUNGSI KEBUDAYAAN

1. Pelanjut keturunan
2. Pengembang kehidupan ekonomi
3. Transmisi budaya
4. Keagamaan
5. Pengendalian sosial
6. Rekreasi
PENDIDIKAN

Dalam pengertian yang sederhana dan umum


makna pendidikan adalh sebgai usaha sadar
manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi bawaan baik jasmani
maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada
pada masyarakat.
HUBUNGAN KEBUDAYAAN DENGAN PENDIDIKAN

Transfer nilai budaya paling efektif dilakukan


melalui proses pendidikan, sehingga muncullah
lembaga-lembaga sekolah untuk memfungsikan
pendidikan sebagai usaha untuk mengekalkan
hasil dari kebudayaan itu sendiri.
Pendidikan sebagai proses penyampaian kebudayaan,
didalamnya termasuk keterampilan, pengetahuan, sikap-
sikap, dan nilai-nilai, serta pola-pola perilaku tertentu.
P E N D I D I K A N D A N P E R U B A H A N S O S I A L B U D AYA , M O D E R N I S A S I
DAN PEMBANGUNAN
pendidikan

Dalam arti sederhana adalah sebagai usaha manusia


untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi
sesuai dengan nilai yang ada dalam masyarakat
Perubahan sosial budaya

Faktor penyebab timbulnya perubahan sosial budaya


menurut Murdock :
1. Pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk
2. Perubahan lingkungan geografis
3. Perpindahan ke lingkungan baru
4. Kontak dengan orang yang berlainan kebudayaan
5. Bencana alam
6. Kelahiran atau kematian pemimpin
7. Penemuan / innovation
Tipologi perubahan, yaitu :
1. Perubahan siklus
2. Perubahan linear
3. Evolusi dan revolusi
Teori perubahan sosial

1. Orientasi nilai
2. Pattern
3. Alisyahbana
4. Max Weber
5. Hegen
Hakekat manusia,
hak asasi manusia, dan
pendidikan
PENGERTIAN HAKEKAT MANUSIA

Merupakan makhluk bertanya dimana ia mempunyai


hasrat untuk mengetahui segala sesuatu

Merupakan makhluk yang unik, dimana berperan


sebagai subjek sekaligus objek
ASPEK-ASPEK HAKEKAT MANUSIA

1. MANUSIA ADALAH MAKHLUK TUHAN


2. MANUSIA ADALAH KESATUAN BADAN RUH
3. MANUSIA ADALAH MAKHLUK INDIVIDU
4. MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL
5. MANUSIA ADALAH MAKHLUK BERBUDAYA
6. MANUSIA ADALAH MAKHLUK SUSILA
7. MANUSIA ADALAH MAKHLUK BERAGAMA
PENGERTIAN HAK ASASI

Yaitu hak harus dimiliki oleh setiap manusia yang


diberikan Tuhan, meliputi hak untu hidup, hak
merdeka, hak memiliki sesuatu.

Hak asasi diatur dalam UU, yaitu :


1. Pembukaan UUD 1945, alinea keempat
2. Pasal 27, ayat (2)
3. Pasal 29, ayat (2)
FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN

1. Fungsi Pendidikan, meliputi :


a. Mikro, membantu perkembangan rohani dan
jasmani peserta didik
b. Makro, pengembangan pribadi, warga negara,
kebudayaan dan bahasa
2. Prinsip mendidik melipui memberi tuntunan dan
bantuan
3. Perbedaan pergaulan dan pendidikan
a. Pendidikan adalah suatu proses belajar untuk
mendapatkan ilmu
b. Pergaulan adalah hubungan antara manusia
dengan manusia lainnya
4. Ciri-ciri pergaulan dan pendidikan
a. Dalam pergaulan orang berusaha mempengaruhi
b. Dengan cara membaca buku, dengan adanya
peraturan seseorang yang ingin mempengaruhi
orang lain (yang belum dewasa) belum bisa disebut
seorang pendidik
FUNGSI DAN PERAN PENDIDIKAN

Fungsi lembaga pendidikan keluarga


1. Merupakan pengalaman pertama bagi anak-anak
2. Menjamin kehidupan emosional anak
3. Terbentuk moral anak, keteladanan orangtua
dalam bertutur kata
4. Tumbuh sikap saling tolong menolong, tenggang
rasa, sehingga tercipta keuarga yang damai dan
sejahtera
Hakikat masyarakat
PENGERTIAN MASYARAKAT

Berasal dari bahasa inggris “society” yang berarti


kumpulan orang-orang yang sudah lama terbentuk,
memiliki sistem sosial dan struktur sosial tersendiri
dan memiliki kepercayaan,sikap dan perilaku yang
dimiliki bersama.
Unsur-unsur masyarakat :
1. Kumpulan orang
2. Sudah lama terbentuk
3. Memiliki sistem dan struktur sosial
4. Memiliki kepercayaan (nilai), sikap dan perilaku
yang dimiliki bersama
5. Adanya kesinambungan dan pertahanan diri
6. Memiliki kebudayaan dan sistem kehidupan
bersama
Teori tentang hakekat masyarakat

Teori atomic
Teori organisme
Teori integralistik
Hakekat nilai dan moral dalam masyarakat

Masyarakat hidup berinteraksi dengan orang lain,


dan dalam interaksi itu manusia memiliki etika
hidup. Etika dipakai dalam artian NILAI DAN
NORMA YANG MENJADI PEGANGAN BAGI
SUATU KELOMPOK
Perbedaan pola hidup masyarakat desa dan kota

1. Sebagian masyarakat desa terbiasa hidup dalam


kesederhanaan, masyarakat kota cenderung hidup
dalam kemewahan
2. Masyarakat desa lebih mudah menaruh curiga
terhadap hal-hal baru, masyarakat kota lebih
mudah menerima perubahan atau hal asing
3. Masyarakat desa berbicara apa adanya dan jujur,
masyarakat kota cenderung agresif dalam bergaul
4. Masyarakat desa suka bergotong-royong,
mayarakat kota kurang peka terhadap lingkungan
Faktor penyebab dan penghambat hidup manusia
dalam bersosialisasi di masyarakat

Perbedaan individu
Perbedaan latar belakang
Perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok
Perubahan nilai-nilai yang cepat dan
mendadak dalam masyarakat
Interaksi sosial

Yaitu hubungan antara dua individu atau


lebih dimana kelakuan individu yang satu
mempengaruhi dan mengubah kelakuan
individu yang lain

Faktor yang mendorong berlangsungnya


interaksi sosial :
1. Imitasi
2. Sugesti
3. Identifikasi
4. Simpati
Hubungan masyarakat dan pendidikan sangat
korelatif, dimana masyarakat maju karena
pendidikan dan pendidikan yang maju hanya
ditemukan dalam mayarakat yang maju pula
KEBUDAYAAN SEBAGAI ISI
PENDIDIKAN DAN DEMOKRASI
PENDIDIKAN
PENGERTIAN DAN SCOPE
PENDIDIKAN
Prof.Dr.H.A. Enno van Gelder

 Kebudayaan adalah cara berpikir dan cara merasa


yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan
dari segolongan manusia yang membentuk kesatuan
sosial dalam ruang dan waktu
Tiap-tiap bangsa memiliki kebudayaan
sendiri, yang akan disebut dengan
kebudayaan nasional, yaitu :
“ cara berpikir yang menyatakan diri dalam
seluruh segi kehidupannya”
ILMU SEBAGAI UNSUR
KEBUDAYAAN
Wujud kebudayaan yang menjadi isi pendidikan
dikenal sebagai ilmu pengetahuan.

pengetahuan dan penguasaan suatu ilmu harus


dapat membantu penelitian dan studi bagi ilmu yang
lain dalam rangka seluruh program pendidikan
KURIKULUM
Kurikulum disini dikatakan sebagai isi
pendidikan.

Tanpa isi pendidikan tanpa kurikulum,


maka tidak ada akan ada yang namanya
pendidikan dan pengajaran.
Kurikulum meliputi :

1. Bahan pelajaran dan kegiatan kelas yang dilakukan


anak-anak dan pemuda
2. Keseluruhan pengalaman di dalam dan di luar
kelas
3. Seluruh pengalaman hidup murid
PROSES PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN

John Dewey menganalisa perkembangan


kebudayaan sebagai proses integral dari
perkembangan sosial yang dipenuhi oleh :

1. Adanya kondisi khusus dan problem yang dihadapi


2. Tuntutan komunikasi sosial yang menuju
pengertian suatu cita-cita dan informasi
3. Adanya penyelidikan secara krisis
4. Eksperimen yang terkontrol
MANUSIA SEBAGAI PEMBINA
KEBUDAYAAN
Melalui lembaga dan pendidikan, kebudayaan
dikembangkan dengan :

1. Dioperkan untuk dimengerti dan dikuasai, dan


dilaksanakan oleh generasi muda
2. Pembinaan manusia supaya mampu menciptakan
kebudayaan atau unsur-unsur kebudayaan agar
mereka mampu menyesuaikan diri
DEMOKRASI PENDIDIKAN
DEMOKRASI
Gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang
sama bagi semua warga negara
DEMOKRASI PENDIDIKAN
Pendidikan yang memberikan kesempatan yang
sama kepada setiap anak untuk mendapatkan
pendidikan di sekolah sesuai dengan
kemampuannya.
PRINSIP DEMOKRASI DALAM PENDIDIKAN

1. Hak asasi warga negara untuk mendapatkan pendidikan


2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk
memperoleh pendidikan
3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka
PELAKSANAAN DEMOKRASI
PENDIDIKAN DI INDONESIA

1. Pasal 31 UUD 1945, Ayat (1) dan (2)


2. UU No 20 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 5,
6, 7, 8)
Landasan Berpikir Sosial Budaya BK

Ontologis (objek) perilaku manusia


Epistemologi (pengetahuan) pendekatan empiris
Aksiologi (nilai yang berlaku) landasan moral/
etika
Teori yang mendasari

Auguste Comte Sosial dinamik dan sosial statis


Karl Marx Perubahan masyarakat yang terjadi akibat dari adanya
perkembangan teknologi (produk)
Charles Darwin Teori evolusi
Maw Weber Perubahan terjadi akibat adanya sistem gagasan,
pengetahuan, dan kepercayaan

Hubungan teori tersebut dengan bimbingan dan konseling  panduan untuk


membantu klien berdasarkan kebudayaan yang dimiliki
Metode dalam konteks sosio-kultural

1. Tenik Induksi (khusus-umum)


Teknik penulisan model induksi ini dipakai untuk
mengemukakanberbagai data yang diperoleh dalam
penelitian pustaka(libraryresearch), selanjutnya
digeneralisir sebagai suatu simpulan.Teknik ini
merupakan aliran pemikiran yang mengambil
dasarsesuatu yang istimewa dan dari yang
istimewa ini menentukanyang umum. Teknik
induksi juga diartikan sebagai teknikpenelitian
yang berawal dari empiri dan mencari abstraksi.
2. Teknik Deduksi (umum-khusus)
Teknik deduksi adalah teknik penulisan yang dimulai dari
suatuwawasan teoritis yang selanjutnya dijabarkan menjadi satuan-
satuan konsep yang lebih operasional dan dapat
dikembangkandengan kenyataan.
3. Teknik Reflektif
Teknik reflektif adalah teknik berfikir yang proses mondar-mandir
antara empirik dengan abstrak. Teknik ini dapatdilakukan dengan
cara merefleksikan wawasan masa lampau,kini dan mendatang
untuk menangkap makna empiri.
4. Teknik komparatif
Teknik ini berpaya membandingkan kategori-kategori serta ciri-
cirinya untuk merumuskan teorinya (konsepnya),
dilanjutkandengan mengembangkan teorinya (konsep),
munginmemodifikasi, mungkin pula menggganti dengan teori baru.
5. Teknik Historis
Teknik historis adalah penelitian yang dilakukaan dengan
caramenguaikan sejarah munculnya suatu hal yang menjadi
objekpenelitian atau penelitian dalam perspektif waktu
terjadinyafenomena-fenomena yang diselidiki.
6. Teknik Divergen
Dalam penelitian yang menggunakan teknik ini tidak selalu
menekankanpada aspek tradisi/konvensional, tetapi selalu
berupaya untukmelakukan pengembangan menuju perbaikan ke
arah yang lebih baik dan baru.
7. Teknik Kontekstual adalah pola pikir yang mementingkakn
(menekankan padaaspek) kekinian, kondisi atau situasi masa kini.
8. Teknik Sistematik
Teknik atau pola pikir ini bertolak dari asumsi bahwa segalasesuatu
merupakan interaksi interdependen, ada interdependendalam
aktivitas, sekuensi atau tataurutan, waktu, dan hasil.
Faktor-faktor Sosial Budaya yang Menimbulkan Kebutuhan
Bimbingan Konseling

Perubahan konsistensi keluarga


Perkembangan pendidikan
Dunia kerja
Perkembangan kota metropolitan
Perkembangan komunikasi
Seksisme dan rasisme
Kesehatan mental
Perkembangan teknologi
Kondisi moral dan keagamaan
Kondisi sosial dan ekonomi
Implikasi: BK Lintas Budaya

Kompetensi konselor  WPKNS

Membantu mempermudah proses konseling


terhadap klien yang memiliki perbedaan dari segi
sosial budaya (sesuai dengan karakteristik klien yang
unik dan berbeda-beda)

Anda mungkin juga menyukai