Anda di halaman 1dari 16

LANDASAN SOSIO

BUDAYA
CREATED BY:
KELOMPOK 4
ANEU
DESI HARYANI
LUSI
RAMDHANI
LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN
Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia karena
setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur
sosial budaya. Social mengacu kepada hubungan
antarindividu, antarmasyarakat, dan individu dengan
masyarakat. Aspek sosial ini merupakan aspek individu secara
alami, artinya aspek itu telah ada sejak manusia dilahirkan.
Budaya mengacu tentang apa yang dikerjakan dan cara
mengerjakannya serta bentuk yang diinginkan. Aspek budaya
sangat berperan dalam proses pendidikan, materi yang
dipelajari, kegiatan-kegiatan serta bentuk-bentuk pendidikan
merupakan unsur budaya pendidikan.
PENGERTIAN SOSIOLOGI

Secara etimologi, sosiologi berasal dari bahasa


Latin yaitu socious dan logos, socious berarti teman
dan logos berarti pengetahuan. Pengertian tersebut
diperluas menjadi ilmu pengetahuan tentang
pergaulan hidup manusia atau masyarakat.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur
sosialnya.
CIRI-CIRI SOSIOLOGI
1. Empiris, adalah ciri utama sosiologi sebagai ilmu, karena
bersumber dan diciptakan dari kenyataan yang terjadi di
lapangan.
2. Teoretis, adalah peningkatan fase penciptaan tadi yang
menjadi salah satu bentuk budaya yang bisa disimpan
dalam waktu lama dan dapat diwariskan pada generasi
muda.
3. Komulatif, sebagai akibat dari penciptaan terus-menerus
sebagai konsekuensi dari terjadinya perubahan di
masyarakat, yang membuat teori-teori itu akan
berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik.
4. Nonetis, karena teori itu menceritakan apa adanya
tentang masyarakat beserta individu-individu di
dalamnya, tidak menilai apakah hal itu baik atau buruk.
Menurut Wuradji (1988), sosiologi pendidikan
meliputi :
1. Interaksi guru-siswa
2. Dinamika kelompok di kelas dan di organisasi intra
sekolah
3. Struktur dan fungsi sistem pendidikan
4. Sistem-sistem masyarakat dan pengaruhnya terhadap
pendidikan
PENGERTIAN KEBUDAYAAN

 Kebudayaan adalah cara hidup yang telah dikembangkan


oleh anggota-anggota masyarakat (Imran Manan, 1989).
 Kebudayaan adalah hasil cipta dan karya manusia berupa
norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, tingkah laku, dan
teknologi yang dipelajari dan dimiliki oleh semua anggota
masyarakat tertentu
KEBUDAYAAN DALAM ARTI LUAS
DAPAT BERWUJUD:
1. Ideal seperti ide, gagasan, nilai, dan
sebagainya
2. Kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat
3. Fisik, yanki benda hasil karya manusia
Kebudayaaan dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1. Kebudayaan umum, misalnya kebudayaan


Indonesia itu sendiri.
2. Kebudayaan daerah, misalnya kebudayaan yang
berada di daerah-daerah seperti kebudayaan Buton,
Raha, Sunda, Jawa, dll.
3. Kebudayaan popular yaitu suatu kebudayaan yang
masa berlakunya rata-rata lebih pendek dari kedua
kebudayaan umum dan kebudayaan daerah.
Tiga hal yang menimbulkan perubahan kebudayaan,
yaitu :

1. Originasi, yaitu sesuatu yang baru atau penemuan-


penemuan baru.
2. Difusi, ialah pembentukan kebudayaan baru akibat
masuknya elemen-elemen budaya yang baru ke dalam
budaya yang lama.
3. Reinterpretasi, ialah perubahan kebudayaan akibat
terjadinya modifikasi elemen-elemen kebudayaan yang telah
ada agar sesuai dengan keadaan zaman.
FUNGSI LANDASAN SOSIAL BUDAYA

a. Mewujudkan masyarakat yang cerdas, yaitu masyarakat yang


pancasilais yang memiliki cita-cita dan harapan dapat
demokratis dan beradab, menjunjung tinggi hak-hak asasi
manusia dan bertanggung jawab dan berakhlak mulia tertib
dan sadar hukum, kooperatif dan kompetitif serta memiliki
kesadaran dan solidaritas antar generasi dan antara bangsa.
b. Transmisi budaya sekolah berfungsi sebagai reproduksi
budaya menempatkan sekolah sebagai pusat penelitian dan
pengembangan. Fungsi semacam ini merupakan fungsi pada
perguruan tinggi. Pada sekolah-sekolah yang lebih rendah,
fungsi ini tidak setinggi pada tingkat pendidikan tinggi.
c. Pengendalian Sosial, pengendalian sosial berfungsi memberantas atau
memperbaiki suatu perilaku menyimpang dan menyimpang terjadinya
perilaku menyimpang. Pengendalian sosial juga berfungsi melindungi
kesejahteraan masyarakat seperti lembaga pemasyarakatan dan lembaga
pendidikan.
d. Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan YME. Pendidikan sebagai
budaya haruslah dapat membuat anak-anak mengembangkan kata hati
dan perasaannya taat terhadap ajaran-ajaran agama yang dipeluknya.
e. Analisis Kedudukan Pendidikan dalam Masyarakat. Hubungan antara
lembaga pendidikan dengan masyarakat dapat dianalogikan sebagai
selembar kain batik. Dalam hal ini motif-motif atau pola-pola gambarnya
adalah lembaga pendidikan dan kain latarnya adalah masyarakat. Antara
lembaga pendidikan dengan masyarakat terjadi hubungan timbal balik
simbiosis mutualisme. Pendidikan atau sekolah memberi manfaat untuk
meningkatkan peranan mereka sebagai warga masyarakat.
WASSALAMU’ALAIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai