Anda di halaman 1dari 16

ASSALAMUALAIKUM WR .

WB
Kelompok 8 :
1. Emmylia Maryamah (132151069)
2. Egi Ruswandi (132151084)
3. Dewi Nur Fajar S (132151089)
Kelas 1C
LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN
NASIONAL INDONESIA
Landasan yuridis Sistem Pendidikan
Nasional Indonesia adalah seperangkat
konsep peraturan perundang-undangan
Indonesia yang menjadi titik tolak Sistem
Pendidikan Nasional Indonesia.
UUD 1945 SEBAGAI LANDASAN YURIDIS SPNI
1. Pancasila sebagai Landasan Idiil
a. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat, dan karena itu sebagai ideologi negara atau seperangkat kepercayaan,
nilai-nilai, dan norma-norma yang mengatur tingkah laku bersama dalam
bernegara-kebangsaan, yang terwujud dalm pemerintahan negara.
b. Salah satu sektor dalam pemerintahan negara Republik Indonesia yang
melindungi segenap bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban
kehidupan dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, adalah menyelenggarakan Sistem Pendidikan Naasional
Indonesia.
c. Pancasila yang dimaksud adalah Pancasila yang tertuang dalam pembukaan
UUD 1945.
d. Lima sila ini merupakan sebuah sistem nilai-nilai dasar yang menjadi
sumber hukum dari segala penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,
termasuk penyelenggaraan sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena itu
Pancasila disebut dasar Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.
2. Pasal-pasal UUD 1945 sebagai Landasan Yuridis
Pendidikan Nasional
a. Pasal 31, ayat (1)
Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
b. Pasal 31, ayat (2)
Pemerintahan mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-
undang.
c. Pasal 32
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional indonesia.
Dalam UU No. 2 Th 1989, dinyatakan bahwa kebudayaan
nasional adalah akar sistem Pendidikan Nasional.
D. Undang – Undang Sebagai Landasan Yuridis SPNI
1. Rujukan Yuridis
 A. Rujukan Teknis
 Pasal 5, Ayat 1 : Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintah menurut UUD
 Pasal 20, Ayat 1 : Tiap UUD menghendaki persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat
 B. Rujukan Material
 Pasal 31, UUD 1945.
 2. Latarbelakang Perlunya UU No 2 Tahun 1989
 A. UUD 1945 mengamanatkan upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa.
 B. Pembangunan nasional dibidang pendidikan
 C. UU lama ( UU No.4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar
pendidikan dan pengajaran disekolah.
3. Ketentuan Umum
 A. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan Peserta
didik melalui kegiatan bimbingan,Pengajaran dan latihan bagi
peranannya dimasa yang akan datang.
 B. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pada pancasila
dan UUD 1945.
 C. Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan.
 D. Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai
sifat dan kekhususan tujuanya.
 E. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan.
 F. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan.
 G. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan belajar mengajar.
4. Satuan, Jalur, dan Jenis Pendidikan
A. Satuan Pendidikan (Pasal 9)
Satuan Pendidikan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar
yang dilaksanakan disekolah atau diluar sekolah.
B. Jalur Pendidikan (Pasal 10)
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur,yaitu
jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah
(Keluarga).
C. Jenis Pendidikan (Pasal 11)
Jenis pendidikan termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas
pendidikan umum,pendidikan kejuruan,pendidikan luar
biasa,pendidikan kedinasan,pendidikan keagamaan,pendidikan
akademik,dan pendidikan profesional.
5. Jenjang pendidikan (Pasal 12)
 Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri
atas pendidikan dasar,pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
 Pendidikan dasar (Pasal 13) : Diselenggarakan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan
pengetaheuan dan keterampilan dasar.
 Pendidikan Menengah (Pasal 15) : Diselenggarakan untul
melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan dengan lingkungan sosial budaya dan alam sekitar.
 Pendidikan Tinggi (Pasal16) : Merupakan kelanjutan pendidikan
menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan profesional yang menerapkan,mengembangkan atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian.
E. Peraturan Pemerintah Sebagai Landasan Yuridis SPNI
 Undang – Undang No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa
pelaksanaan undang – undang ini memerlukan 16 macam
peraturan pemerintah.
 Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan.
A. PP No 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah.
B. PP No 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar.
C. PP No 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah.
D. PP No 30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi.
E. PP No 72 tahun 1991 tentang pendidikan luar biasa.
F. PP No 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah.
F. Keputusan Presiden Sebagai Landasan Yuridis
Pelaksanaan SPNI
1. Keputusan Presiden no 34 tahun 1972 yang dilengkapi
dengan instruksi Presiden no 15 tahun 1974 tentang pokok-
pokok pelaksanaan pembinaan pendidikan dan
latihan.
 Pendidikan dan latihan adalah segala usaha untuk membina
dan mengembangkan kemampuan mannusia
indonesia,jasmani dan rohaniah, yang berlangsung seumur
hidup, baik didalam sekolah maupun diluar sekolah.
2. Keputusan Presiden No 45 tahun1975 tentang susunan Organisasi
Departemen.
 Tugas Pokok Departemen pendidikan dan kebudayaan adalah
menyelenggarakan sebagai tugas umum pemerintahan dan
pembangunan dibidang pendidikan dan kebudayaan ( Pasal 1 ,lampiran
12)
 Departemen pendidikan dan kebudayaan.
1. Menteri
2. Sekretariat Jenderal
3. Inspektorat Jendral
4. Direktorat Jenderal pendidikan dasar dan menengah.
5. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
6. Direktorat Jenderal luar sekolah dan Olahraga.
7. Direktorat Jenderal kebudayaan
8. Badan penelitian dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan.
9. Pusat
10. Instansi Vertikal di wilayah.
G. Keputusan Menteri Sebagai Landasan Yuridis
Pelaksanaan SPNI
Beberapa keputusan menteri yang mempunyai hubungan erat
dengan pelaksanaan UU No 2 tahun 1989.
1. Kepmen No 0468/U/1992 tentang taman kanak-kanak
2. Kepmen No 0487/U/1992 tentang sekolah dasar.
3. Kepmen No 054/U/1992 tentang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
4. Kepmen No 0489/U/1992 tentang Sekolah Menengah Umum.
5. Kepmen No 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan.
6. Kepmen No 0491/U/1992 tentang Pendidikan Luar Biasa.
7. Kepmen No 060/U/1993 tentang kurikulum pendidikan Dasar.
8. Kepmen No 061/U/1993 tentang Kurikulum Sekolah Menengah
Umum.
9. Kepmen No 080/U/1993 tentang Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan
H. Instruksi Menteri Agama Sebagai
Landasan Yuridis Pelaksanaan SPNI.
1. Instruksi Menteri No 3/U 1987 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengawasan Atasan Langsung di
Lingkungand Departemen Kependidikan dan
Kebudayaan.
2. Instruksi Menteri No 3/U 1990 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Keputusan Mendikbud No 0668/U/1989
tentang Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Terpadu
Sumber Daya di Lingkungan Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai